Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Lentigo adalah lesi yang berpigmen, dengan permukaan rata atau sedikit meninggi dan tepi batas yang jelas. Lentigo dapat mengenai pria maupun wanita pada segala usia dan ras. Lentigo seringkali disebabkan
Daftar isi
Lentigo atau bintik penuaan merupakan suatu makula berpigmen dengan ukuran kecil yaitu sekitar 1 hingga 5 mm dan tidak pernah lebih dari 1 cm [1].
Lentigo juga merupakan lesi berpigmen coklat muda hingga hitam yang berkembang pada kulit yang terpapar sinar matahari secara kronis [2].
Lentigo dapat terjadi di beberapa area tubuh termasuk wajah, tangan, bahu, dan lengan [3].
Lentigo dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab dan area munculnya [4]:
Lentigo simplex merupakan jenis Lentigo yang paling umum, di mana bintik bintik penuaan akan muncul di batang tubuh, lengan dan kaki.
Lentigo simplex ini merupakan jenis Lentigo yang dimulai ketika lahir atau selama masa kanak kanak. Lentigo simplex ini bintik bintiknya dapat hilang seiring dengan berjalannya waktu.
Lentigo matahari merupakan jenis Lentigo yang disebabkan oleh paparan radiasi Ultraviolet dari matahari.
Lentigo jenis ini umumnya lebih sering terjadi pada orang yang berusia diatas 40 tahun. Meskipun demikian, orang yang usianya masih muda juga tetap dapat terkena Lentigo jenis ini.
Lentigo matahari ini seringkali bintik bintiknya muncul di area yang sering terpapar sinar matahari, termasuk wajah, tangan, bahu dan lengan.
Ink spot lentigo merupakan jenis Lentigo yang terjadi pada kulit berkulit terang. Lentigo jenis ini muncul akibat terbakar sinar matahari.
PUVA Lentigo merupakan jenis Lentigo yang disebabkan oleh efek dari terapi psoralen dan UV A. Adapun terapi ini adalah terapi yang digunakan untuk mengobati kondisi eksim dan psoriasis.
Radiation lentigo merupakan suatu jenis Lentigo yang disebabkan oleh paparan radiasi, seperti pada pengobatan kanker.
Gejala utama dan mungkin satu satunya Lentigo yaitu munculnya bintik-bintik [4]:
Selain itu, Lentigo hingga kini diketahui tidak menyebabkan gejala lain [4].
Lentigo dapat disebabkan oleh beberapa paparan sinar, termasuk [4]:
Adapun seseorang lebih berisiko mengembangkan Lentigo jika [4]:
Lentigo ini dapat terjadi pada segala usia, dan jenis kelamin, baik pria atau wanita [4].
Lentigo diketahui bukan merupakan gangguan kulit yang berbahaya, namun pemeriksaan perlu dilakukan untuk menghindari kemungkinan kanker kulit [4].
Diagnosis Lentigo umumnya akan dilakukan dokter dengan cara memeriksa bintik-bintik di kulit dengan menjalani biopsi [4].
Biopsi ini dilakukan dengan mengambil sebagian sampel dari area kulit yang terpengaruh Lentigo dan kemudian menganalisisnya di laboratorium.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui jika kemungkinan ada kanker kulit maka akan dapat terdeteksi [4].
Pengobatan Lentigo ini akan berfokus pada meringankan atau menghilangkan bintik-bintik penuaan yang timbul di area tertentu [3].
Mengingat bintik-bintik ini ada di lapisan kulit paling atas atau dasar epidermis, maka pengobatan yang dilakukan harus yang menembus lapisan ini [3].
Adapun metode pengobatan Lentigo yang mungkin disarankan oleh dokter meliputi [3]:
Krim pemutih berikut ini mungkin dapat membantu meringankan atau menghilangkan bintik-bintik Lentigo [3]:
Penggunaan krim pemutih tersebut selama beberapa bulan mungkin akan dapat memudarkan bintik-bintik Lentigo secara bertahap.
Namun, perlu diketahui juga bahwa, perawatan jenis ini mungkin akan menimbulkan efek samping berupa [3]:
Penggunaan laser dan terapi cahaya intens mungkin dapat digunakan untuk menghancurkan sel penghasil melanin tanpa mengakibatkan kulit rusak.
Pengunaan laser dan terapi cahaya intens ini umumnya akan dilakukan dengan dua atau tiga sesi.
Namun, perlu diketahui juga bahwa, terapi laser mungkin dapat menimbulkan efek samping berupa luka pada kulit (ablatif) karena dapat menghilangkan lapisan atas kulit (epidermis).
Metode pengobatan cryotherapy ini menggunakan kapas dan nitrogen cair untuk mengatasi bintik-bintik Lentigo.
Nitrogen cair dioleskan menggunakan kapas selama kurang dari lima detik. Hasilnya, pigmen yang berlebihan akan dihancurkan sehingga kulit akan tampak lebih cerah.
Namun, perlu diketahui juga bahwa, metode pengobatan ini juga dapat berisiko menimbulkan efek samping tertentu seperti [3]:
Dermabrasi merupakan suatu metode yang dilakukan dengan mengikis lapisan permukaan kulit dengan sikat yang berputar cepat.
Dengan melakukan metode dermabrasi ini, kulit baru akan tumbuh. Metode dermabrasi ini umumnya akan dilakukan lebih dari satu kali agar hasilnya terlihat.
Namun, sebagaimana metode sebelum-sebelumnya, metode ini juga berisiko mengakibatkan efek samping seperti [3]:
Warna kemerahan yang mungkin ditimbulkan oleh metode ini diketahui baru akan hilang setelah beberapa bulan.
Mikrodermabrasi merupakan suatu metode pengobatan yang masih kalah agresif jika dibandingkan dengan metode dermabrasi sebelumnya.
Metode mikrodermabrasi ini diketahui hanya meringankan bintik-bintik Lentigo, sehingga masih ada bintik-bintik yang mungkin tampak meskipun penampilannya lebih halus.
Butuh berbulan-bulan untuk menjalani metode ini, namun hasilnya yang didapatkan hanya sementara.
Dan perlu juga diketahui bahwa, metode ini juga berisiko menimbulkan efek samping tertentu pada kulit, termasuk [3]:
Metode pengobatan yang menggunakan larutan kimia diketahui dapat menghilangkan lapisan atas kulit, dan membentuk kulit baru yang lebih halus.
Sebagaimana metode lain, metode ini pun berisiko menimbulkan efek samping berupa [3]:
Terapi age spot merupakan metode yang juga mungkin akan disarankan dokter untuk mengatasi bintik-bintik Lentigo.
Terapi age spot ini merupakan terapi yang dilakukan oleh dokter dan tanpa memerlukan rawat inap.
Waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari terapi age spot ini akan bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga bulan.
Hal yang juga perlu diperhatikan yaitu, setelah menjalani metode pengobatan terapi age spot, pasien harus menggunakan tabir surya spectrum luas (SPF 30) ketika di luar ruangan.
Selain itu, pasien mungkin juga perlu untuk menggunakan pakaian pelindung ketika berada di luar ruangan.
Berdasarkan metode-metode pengobatan yang telah disebutkan diatas, diketahu bahwa setiap metode memiliki risiko efek samping yang berbeda beda [3].
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter terkait metode yang tepat usebelum memutuskan menggunakan metode pengobatan tertentu, khususnya terkait efek samping yang mungkin timbul [3].
Mengingat, perawatan bintik Lentigo ini termasuk dalam golongan kosmetik sehingga tidak ditanggung oleh asuransi [3].
Selain itu, pastikan untuk selalu memilih dokter kulit yang terlatih dan berpengalaman. Dengan demikian, dokter yang tepat akan dapat memberikan penanganan yang tepat juga.
Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya Lentigo [3, 5]:
Hal yang paling harus diperhatikan dalam mencegah Lentigo ini yaitu, perlindungan kulit terhadap paparan UV sinar matahari. Yang dalam hal ini, dapat dilakukan dengan penggunaan pakaian tertutup, tabir surya dengan minimal SPF 30.
Dan, perlu juga diperhatikan, walaupun sudah menggunakan pakaian tertutup dan tabir surya, cobalah semaksimal mungkin untuk tetap menghindari aktivitas ruangan ketika matahari sedang terik teriknya, khususnya aktivitas dalam waktu lama.
1. Simeen Ber Rahman & Jag Bhawan. Lentigo. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health;1996.
2. Choi, Wonseon, Yin Lanlan, Smuda Christoph, Batzer Jan, Hearing Vincent J. & Kolbe, Ludger. Molecular and histological characterization of age spots. Experimental Dermatology; 2016.
3. Staff Mayo Clinic; Age spots (liver spots). Mayo Clinic; 2021.
4. Stephanie Watson & Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. Lentigo (Liver Spots). Healthline; 2017.
5. Beth Sissons & Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. What to know about age spots (liver spots). Medical News Today; 2018.