Daftar isi
Lobektomi merupakan prosedur pengangkatan lobus organ. Biasanya, lobektomi digunakan untuk mengangkat bagian lobus paru-paru, namun bisa juga merujuk pada hati, otak, kelenjar tiroid, atau organ lain.[1]
Paru-paru seseorang memiliki 5 bagian yang disebut lobus. Paru kanan memiliki tiga lobus, yaitu lobus atas, tengah, dan bawah. Paru-paru kiri memiliki dua lobus, lobus atas dan bawah.[1]
Fungsi dari lobektomi adalah mengangkat bagian organ yang terkena kanker dan untuk mencegah penyebaran kanker. Tindakan ini mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan penyakit tersebut, tetapi setidaknya mampu menghilangkan sumber utamanya.[1]
Lobektomi kerap disamakan dengan segmentektomi, meskipun mirip keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Seperti, besar kecilnya bagian paru-paru yang diangkat.
Pada prosedur segmentektomi, dokter hanya mengangkat sebagian kecil paru-paru karena sebaran kanker belum meluas. Sedangkan, pada lobektomi, bagian paru-paru yang diangkat lebih besar.[1,2]
Dokter akan merekomendasikan lobektomi pada pasien yang memiliki kondisi medis, seperti:[4]
Terdapat 3 jenis lobektomi berdasarkan teknik prosedurnya, yaitu:[3]
Sebuah lobus diangkat melalui satu sayatan panjang di sisi dada. Tindakan ini melibatkan pembukaan tulang rusuk untuk mengakses paru-paru.
Jenis operasi ini biasanya dilakukan jika dokter perlu mengangkat tumor stadium 2 dan stadium 3 yang lebih besar dari paru-paru dan kelenjar getah bening
Sebuah lobus diangkat melalui beberapa sayatan kecil di dada dengan bantuan instrumen.
Lobektomi VATS dapat dipertimbangkan untuk kanker paru non-sel kecil (NSCLC) stadium 1 atau stadium 2. Pada jenis operasi ini, komplikasi yang terjadi dapat lebih sedikit dibandingkan open lobektomi.
Secara prosedur jenis operasi ini mirip dengan VATS, yang membedakan adalah prosedur RATS dilakukan oleh robot.
Terdapat beberapa persiapan yang perlu pasien lakukan sebelum menjalani rangkaian prosedur lobektomi, seperti:[1,3]
Lobektomi dilakukan dengan anestesi umum, sehingga selama prosedur pasien akan tertidur dan tidak merasakan apapun. Anestesi diberikan melalui selang infus.[3]
Perawat akan memantau denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan selama operasi. Selanjutnya, dokter akan memasang ventilator untuk membantu kerja paru-paru yang sehat.[3]
Jika pasien menjalani open lobectomy, dokter akan membuat sayatan di sisi tubuh tempat jaringan akan diangkat. Sayatan akan dimulai dari bagian depan dada di sekitar puting hingga ke area di bawah tulang belikat.[3]
Selanjutnya, sebuah instrumen akan digunakan untuk merentangkan tulang rusuk dan dokter akan mengangkat jaringan. Terakhir sayatan bekas sayatan ditutup dengan jahitan.[3]
Jika pasien menjalani prosedur VATS atau RATS, dokter akan membuat tiga atau empat sayatan kecil di sekitar area lobus. Kemudian sebuah alat yang disebut torakoskop, yaitu tabung tipis dengan cahaya dan kamera kecil diujungnya, dimasukkan ke dalam rongga dada melalui salah satu sayatan. [3]
Torakoskop terhubung dengan sebuah monitor di ruang operasi, sehingga membantu dokter memvisualisasikan area tersebut.[3]
Instrumen bedah lainnya kemudian dimasukkan melalui sayatan yang berbeda dan digunakan untuk mengangkat jaringan yang bermasalah.[3]
Setelah menjalani salah satu jenis operasi, dokter akan memasang sebuah tabung di tubuh pasien. Tabung sementara ini berfungsi mengalirkan cairan, darah, dan udara yang mungkin terkumpul di sekitar paru-paru pasien selama operasi.[3]
Terakhir, dokter akan menutup luka bekas sayatan dengan jahitan.[3]
Setelah operasi, pasien akan diajarkan latihan pernapasan dalam dan batuk sehingga paru-paru dapat mengembang dan berkontraksi kembali. Tindakan ini juga akan meningkatkan kemampuan pernapasan dan membantu mencegah infeksi paru-paru.[1]
Bergerak dan bangun dari tempat tidur, melakukan aktivitas fisik secara perlahan dan hindari mengangkat benda berat untuk sementara waktu akan membantu pasien sembuh lebih cepat.[1]
Pastikan untuk menghindari hal-hal berikut saat proses pemulihan:[1]
Segera hubungi dokter jika pasien mengalami salah satu dari gejala berikut:[1]
Risiko yang mungkin terjadi pada pasien yang menjalani lobektomi, yaitu:[4]
Bagi beberapa pasien, menjalani lobektomi dapat menghilangkan masalah medis, dan bagi pasien lain, tindakan ini mampu memperlambat perkembangan penyakit atau meredakan gejala.[1]
Jika pasien menderita kanker paru-paru, kanker mungkin sembuh setelah lobektomi atau pasien mungkin memerlukan perawatan lain untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa. Kondisi lain mungkin memerlukan perhatian medis tambahan.[1]
Setelah operasi, dokter akan merekomendasikan diet dan aturan aktivitas fisik yang boleh dilakukan untuk membantu mempercepat penyembuhan.[1]
Setelah prosedur, dokter akan memeriksa sayatan dan mungkin akan melakukan rontgen untuk memastikan pasien benar-benar sembuh secara berkala. Jika semuanya berjalan dengan baik, pasien dapat mengharapkan pemulihan penuh dalam waktu kurang dari tiga bulan.[1]
1. Judith Marcin, M.D, Heaven Stubblefield. Lobectomy. Healthline; 2018.
2. Yang CFJ, D'Amico T. Segmental and Lesser Pulmonary Resections. Shields' General Thoracic Surgery. 8th ed. Wolters Kluwer: Philadelphia; 2019.
3. Lynne Eldridge, MD, Douglas A. Nelson, MD. What Is a Lobectomy?. Verywellhealth; 2020.
4. Anonim. Lobectomy. Hopkinsmedicine; 2020.