Segmentektomi: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi Segmentektomi

segmentektomi
Sumber gambar: Keck Medicine of USC

Segmentektomi merupakan prosedur bedah yang digunakan untuk mengobati kanker paru-paru bukan sel kecil (Non-small Cell Lung Cancer/NSCLC) stadium awal. [1]

Tindakan ini melibatkan pengangkatan salah satu bagian lobus paru-paru untuk menghilangkan tumor kanker sepenuhnya.[1]

Segmentektomi memiliki fungsi, seperti:

  • Sebagai alternatif dari lobektomi (prosedur pengangkatan satu atau bagian besar lobus dari paru-paru) selama kanker masih berada di area yang kecil.[1]
  • Mengobati penyakit paru-paru tanpa mengangkat bagian paru-paru secara berlebih[2]

Segmentektomi hanya direkomendasikan untuk pasien dengan NSCLC stadium awal. Jika kanker sudah lanjut atau bermetastasis (sel kanker telah terlepas dari tumor utama dan berpindah untuk membentuk tumor di area lain di tubuh), maka segmentektomi tidak mungkin menyembuhkan kanker dan mungkin tidak sebanding dengan risiko yang terkait dengannya.[3]

Dokter akan merekomendasikan prosedur ini pada pasien yang memiliki kondisi medis, seperti:[4]

  • Memiliki penyakit bronkiektasis, suatu kondisi di mana saluran bronkial paru-paru rusak secara permanen, melebar, dan menebal. Sehingga mengakibatkan infeksi dan penyumbatan saluran udara[5]
  • Kanker stadium I awal
  • Nodul paru-paru, pertumbuhan bintil kecil (< 3 cm) di paru-paru dan bisa bersifat jinak atau ganas[6]
  • Tuberkulosis, rusaknya jaringan tubuh akibat bakteri Mycobacterium tuberkulosis menyerang paru-paru[7]
  • Lesi supuratif, tumbuhnya jaringan yang tidak normal di luar atau dalam tubuh dan mengandung nanah[8]

Prosedur Segmentektomi

Sebelum melakukan segmentektomi, pasien akan melakukan tes darah, rontgen dada, dan tes fungsi paru-paru dan jantung.

Tindakan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan pasien cukup baik untuk melanjutkan operasi, mengurangi risiko komplikasi selama operasi, dan meningkatkan waktu pemulihan setelah operasi. [3]

Berdasarkan teknik prosedurnya, segmentektomi dibagi menjadi 2, yaitu:[9]

Torakotomi (operasi terbuka)[9,10]

  • Dokter akan memberikan anestesi umum pada pasien, sehingga selama prosedur pasien akan tertidur dan tidak merasakan apapun
  • Kemudian, dokter satu membuat sayatan panjang di antara tulang rusuk, di bawah ketiak, di sisi paru-paru yang menjadi target operasi
  • Tulang rusuk dipisahkan dan sebagian tulang rusuk diangkat untuk memudahkan dokter mengakses paru-paru
  • Selanjutnya, paru-paru yang bermasalah akan dikempiskan sehingga dokter dapat mengangkat bagian yang terkena tumor atau kanker. Sementara, paru-paru yang lain akan bekerja dibantu dengan tabung pernapasan yang disebut ventilator
  • Dokter akan mengembangkan kembali paru-paru yang sebelumnya telah dikempiskan. Tabung sementara yang mengalirkan cairan, darah, dan udara yang mungkin terkumpul di sekitar paru-paru pasien selama operasi. Tabung ini akan tetap berada di tubuh pasien selama beberapa hari.
  • Terakhir, tulang rusuk pasien kemudian diperbaiki dan luka bekas sayatan ditutup dengan jahitan

Video-assisted Thoracoscopic Surgery[11]

  • Pasien mungkin akan diberi antibiotik untuk mengurangi infeksi oleh dokter
  • Kemudian, dokter akan memberikan anestesi umum pada pasien, sehingga selama prosedur pasien akan tertidur dan tidak merasakan apapun
  • Dokter akan membuat beberapa sayatan di dinding dada pasien, lalu sebuah tabung tipis dengan kamera di ujungnya (torakoskop) dimasukkan melalui salah satu sayatan tersebut. Alat ini terhubung dengan sebuah monitor di ruang operasi
  • Dokter juga akan memasukkan instrumen kecil lainnya melalui sayatan yang lain sesuai kebutuhan selama prosedur
  • Paru-paru yang bermasalah kemudian diangkat, dokter mungkin juga akan mengambil kelenjar bening pasien untuk membantu menentukan tingkat keparahan kanker
  • Setelah prosedur selesai, kamera dan instrumen lainnya akan dilepas
  • Dokter akan menutup luka bekas sayatan dengan perban

Pasien akan bermalam di rumah sakit 5 hingga 7 hari, tergantung dari hasil operasi. Selama waktu ini, pasien akan diberi obat pereda nyeri yang disambungkan ke ventilator untuk membantu bernapas. [9]

Setelah ventilator dilepas, pasien akan diminta batuk untuk melegakan saluran udara, dan diajarkan latihan pernapasan untuk mencegah infeksi dan peradangan.[9]

Setelah diperbolehkan pulang, pasien dianjurkan untuk tidak mengemudikan kendaraan selama 7 hari, mengangkat beban berat, dan aktivitas berat lainnya. Pasien didorong untuk melanjutkan latihan pernapasan dan memulai aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki guna memperlancar sirkulasi darah dan memperbaiki kekuatan otot.[9]

Risiko Segmentektomi

Seperti tindakan medis lainnya, segementektomi juga memiliki risiko yang mungkin terjadi pada pasien pasca operasi, seperti:[9]

  • Kebocoran udara terus-menerus karena luka kecil di pleura
  • Pendarahan yang berlebihan
  • Pengurangan ruang udara ketika sebagian besar lobus diangkat
  • Infeksi di ruang antara selaput paru-paru
  • Kegagalan pernafasan pada pasien yang mempunyai fungsi paru perbatasan, membutuhkan ventilasi yang lama
  • Serangan jantung dan irama jantung yang tidak normal

Segera hubungi dokter jika pasien mengalami salah satu dari gejala berikut:[9]

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kemerahan, nyeri, keluarnya nanah, atau pembengkakan yang di sekitar area bekas sayatan
  • Dahak berwarna kuning, hijau atau bernoda darah
  • Nyeri dada
  • Demam
  • Nyeri di betis yang mungkin disebabkan oleh pembekuan darah

Segmentektomi adalah prosedur yang jauh lebih aman daripada lobektomi. Kematian biasanya di bawah 1% jika prosedur dilakukan pada pasien dengan fungsi paru yang baik. [2]

Namun, pada pasien dengan fungsi paru-paru yang buruk dan pada pasien yang telah menjalani operasi paru-paru sebelumnya, angka kematian bisa mencapai 4-6%.[2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment