Kehamilan seringkali menjadi salah satu alasan para wanita membatasi asupan makanan dengan pilihan-pilihan sumber makanan yang jelas lebih sehat [1,2].
Semangka termasuk jenis buah yang sebaiknya dikonsumsi selama kehamilan karena nutrisi di dalamnya akan mendukung kelancaran kehamilan dan menjaga kesehatan janin dan sang ibu [1,2].
Kandungan Nutrisi Semangka
Di dalam per 100 gram semangka, terdapat kandungan nutrisi yang diperlukan bagi kesehatan wanita selama hamil, yaitu meliputi [3] :
Berikut ini adalah sejumlah manfaat makan semangka untuk ibu hamil berkat adanya nutrisi penting di atas :
Daftar isi
Ibu hamil memiliki tingkat kerentanan lebih tinggi terhadap dehidrasi dan oleh sebab itu para ibu hamil dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi cairan [3].
Air juga sebenarnya ibu hamil perlukan sebagai pembangun sel sekaligus jaringan pengangkut nutrisi, pembuang racun, pendukung pencernaan, dan pembentukan cairan ketuban yang maksimal [4].
Karena kebutuhan tubuh tersebut, biasanya ibu hamil justru lebih sering haus daripada biasanya [4].
Wanita hamil yang kekurangan cairan pada tubuhnya jauh lebih rentan mengalami dehidrasi; sebagai akibatnya, kontraksi prematur bisa saja terjadi [4,5].
Kontraksi prematur kemudian bisa memicu kelahiran bayi prematur juga [4,5].
Karena kaya akan kandungan air, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi semangka yang juga akan memberikan nutrisi penting lainnya [1,2,3].
Kandungan asam amino sitrulin dalam semangka adalah yang paling tinggi, oleh sebab itu bagi ibu hamil yang berisiko atau bahkan sudah mengalami hipertensi, semangka adalah penurun tekanan darah yang tepat [6].
Selain sitrulin, ada juga kandungan asam amino esensial arginin yang juga bermanfaat sama dengan sitrulin [6].
Kedua kandungan tersebgut akan membantu pembuluh darah lebih lebar dan rileks [6].
Tak sekadar menurunkan tekanan darah, ibu hamil bisa mengonsumsi semangka untuk menstabilkan tekanan darah yang sudah turun [6].
Karena mengandung mineral kalium, makan semangka akan mengendalikan tekanan darah sekaligus menjaga kesehatan jantung [6].
Ibu hamil yang rutin makan semangka juga akan terhindar dari kondisi tubuh lemas, gangguan irama jantung, serta kaki kram [6].
Ibu hamil rentan mengalami pembengkakan, terutama pada area tangan dan kaki; kondisi ini disebut juga dengan istilah edema [1,2].
Meski ibu hamil mengalami pembengkakan tersebut pada trimester ketiga atau saat hamil tua, hal ini tetap bisa diminimalisir dengan mengonsumsi semangka [1,2,7].
Kadar air yang tinggi pada semangka akan mengurangi sumbatan di pembuluh darah serta pengumpulan cairan di jaringan otot yang menyebabkan bengkak [1,2].
Heartburn pada ibu hamil merupakan kondisi yang umum, yakni ketika ulu hati terasa nyeri dan panas [8].
Semangka dapat dikonsumsi untuk menenangkan kondisi perut dan dada selama hamil karena di dalam buah ini terdapat sifat penenang alami [1,2].
Mengonsumsi semangka akan menurunkan risiko ibu hamil mengalami berbagai masalah pencernaan, terutama yang terjadi di bagian lambung [1,2].
Heartburn sendiri walaupun merupakan kondisi akibat dari kenaikan asam lambung, sebenarnya tidak berbahaya bagi sang ibu hamil [2].
Hanya saja ketika harus beraktivitas normal, heartburn yang sering muncul bisa terasa cukup mengganggu jika tidak segera diatasi atau dikendalikan [2].
Ibu hamil identik dengan rasa mual, baik di pagi hari maupun siang, sore dan malam; ini sering disebut dengan istilah morning sickness terlepas dari waktu terjadinya mual [1,2,9].
Mual adalah keluhan utama pada kehamilan trimester pertama dan beberapa ibu hamil bahkan sampai tak bisa beraktivitas normal karena intensitas rasa mual yang tinggi [9].
Meski wajar dan bukan merupakan tanda adanya masalah pada kehamilan, mual terus-menerus tentu tidak nyaman [2,9].
Oleh karena itu, mengonsumsi buah semangka akan memberikan ketenangan sekaligus kesegaran pada perut ibu hamil [1,2].
Nutrisi dan kandungan air di dalam semangka sangat aman dan akan menurunkan intensitas rasa mual tersebut [1,2].
Ibu hamil tidak harus selalu mengonsumsi semangka secara langsung, coba olah menjadi jus semangka dan minum 1-2 gelas jus semangka segar setiap hari [1,2].
Sembelit atau susah buang air besar cukup rentan terjadi pada masa kehamilan karena peningkatan hormon progesteron [10].
Perubahan kadar hormon ini merilekskan otot-otot halus di sistem pencernaan sehingga gerakan usus jauh lebih lambat [10].
Walaupun sembelit adalah masalah yang wajar dihadapi oleh ibu hamil, hal ini bisa membuat tidak nyaman [10].
Salah satu solusi aman yang tepat adalah dengan mengonsumsi semangka yang tinggi kadar air dan serat [2].
Selain membantu jalannya pencernaan, kandungan semangka akan melunakkan feses secara alami sehingga keluar lebih mudah [2].
Semangka yang dikonsumsi ibu hamil tidak sekadar bermanfaat dalam melancarkan kehamilan, tapi juga mendukung pembentukan tulang janin [2].
Kandungan mineral kalium dan kalsium di dalam semangka tergolong tinggi sehingga perkembangan tulang janin dapat didukung melalui asupan gizi ini [2].
Selain tulang, perkembangan jantung, ginjal, mata, paru-paru, sistem saraf, sistem pernafasan, dan peredaran janin juga akan terdukung maksimal dengan asupan gizi dari semangka [11].
Ibu hamil yang rutin mengonsumsi semangka akan memperoleh vitamin A yang cukup di mana vitamin ini siap menjaga kesehatan perkembangan janin [11].
Kehamilan pada trimester pertama menuju trimester kedua seringkali menjadi tahap di mana ibu hamil berpotensi mengalami pigmentasi kulit [12].
Pigmentasi kulit ini ditandai dengan warna kulit yang berubah menjadi lebih gelap [2,12].
Namun, para ibu hamil tidak lagi perlu khawatir akan adanya tanda-tanda pigmentasi kulit selama hamil [2].
Kesehatan kulit dapat terjaga dengan baik melalui konsumsi semangka karena kandungan vitamin C yang cukup tinggi di dalamnya [2].
Semangka adalah buah dengan kandungan antioksidan cukup tinggi sehingga mengonsumsinya akan melindungi janin dan ibunya dari bahaya radikal bebas [2].
Mineral tembaga yang cukup tinggi juga akan mendukung pembentukan sel-sel darah merah secara maksimal [2].
Tembaga di dalam semangka juga merupakan jenis mineral yang akan mendukung pembentukan saraf, tulang, jantung hingga pembuluh darah janin [2].
Bila seorang ibu hamil mengalami keluhan berupa rasa sakit setiap buang air kecil, perubahan warna urine menjadi keruh, frekuensi buang air kecil meningkat, dan urine berdarah, maka ini merupakan tanda infeksi saluran kencing [13].
Pada kondisi hamil, infeksi saluran kencing sangat berbahaya jika tak segera ditangani; infeksi mampu menyebar hingga ke ginjal dan berisiko fatal [13].
Biasanya, infeksi saluran kencing berisiko tinggi terjadi pada wanita hamil trimester pertama dan akan sulit menerima pengobatan karena kondisi kehamilan [2,13].
Oleh sebab itu, mengonsumsi semangka yang berkandungan air banyak sekaligus bersifat antibakteri akan menyelamatkan kondisi ibu hamil secara alami [2].
Heat rash adalah istilah untuk kondisi gatal ruam yang bisa terjadi pada ibu hamil [2,14].
Heat rash dapat timbul pada beberapa bagian tubuh, terutama selangkangan [14].
Penyebabnya pun bermacam-macam mulai dari biang keringat, impetigo herpetiformis, folikulitis pruritus, prurigo, herpes gestasional, kolestasis intrahepatik, atau papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan [14].
Terlepas dari jenis kondisi yang menyebabkan, makan semangka akan membantu menenangkan gatal ruam yang mengganggu tersebut [2].
Efek hidrasi dan penenang alami dari semangka akan meminimalisir juga risiko iritasi karena ruam gatal [2].
Pada ibu hamil yang mengalami heat rash berkaitan dengan kulit kering persisten, kadar air semangka yang tinggi akan meredakan gejala dengan proses hidrasi alami [2].
Agar selama kehamilan ibu dan janin tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit, makan semangka adalah salah satu jalan termudah dan terbaik [1,2,15].
Konsumsi semangka rutin akan menjaga imunitas (daya tahan tubuh) tetap kuat dan meningkatkan imun yang sedang rendah [1,2,15].
Selama hamil berapa buah semangka yang boleh dikonsumsi?
Tidak ada pembatasan dalam konsumsi semangka per harinya, namun juga sebaiknya tidak berlebihan [16].
300 gram per hari atau setara dengan 2 cangkir sudah tergolong cukup, terutama jika tidak makan buah lainnya [16].
Asupan semangka berlebihan juga berpotensi bahaya karena mampu meningkatkan kadar gula darah dan risiko diabetes gestasional [2].
Untuk lebih amannya, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi lebih dulu mengenai konsumsi semangka yang benar.
1. Leigh Brown Perkins. Why You Need More Watermelon in Your Pregnancy Diet. Parents; 2018.
2. Dr. Jennifer Mercier , ND, PhD & Tanya Choudhary. 12 Benefits Of Eating Watermelon During Pregnancy. Style Craze; 2021.
3. United States Department of Agriculture. Watermelon, raw. United States Department of Agriculture; 2021.
4. Na Zhang, Fan Zhang Su Chen, Feng Han, Guotian Lin, Yufei Zhai, Hairong He, Jianfen Zhang, & Guansheng Ma. Associations between hydration state and pregnancy complications, maternal-infant outcomes: protocol of a prospective observational cohort study. BMC Pregnancy and Childbirth; 2020.
5. Erry Y Mulyani, Hardinsyah, Dodik Briawan, Budi I Santoso & Idrus Jus'at. Effect of dehydration during pregnancy on birth weight and length in West Jakarta. Journal of Nutritional Science; 2021.
6. Julie K Collins, Guoyao Wu, Penelope Perkins-Veazie, Karen Spears, P Larry Claypool, Robert A Baker, & Beverly A Clevidence. Watermelon consumption increases plasma arginine concentrations in adults. Nutrition; 2007.
7. J M Davison. Edema in pregnancy. Kidney International Supplements; 1997.
8. Juan C Vazquez. Heartburn in pregnancy. Clinical Evidence; 2015.
9. Noel M. Lee, M.D. Nausea and Vomiting of Pregnancy. HHS Public Access; 2013.
10. Magan Trottier, MSc, Aida Erebara, MD, & Pina Bozzo. Treating constipation during pregnancy. Canadian Family Physician; 2012.
11. Sabina Bastos Maia, Alex Sandro Rolland Souza, Maria de Fátima Costa Caminha, Suzana Lins da Silva, Rachel de Sá Barreto Luna Callou Cruz, Camila Carvalho dos Santos, & Malaquias Batista Filho. Vitamin A and Pregnancy: A Narrative Review. Nutrients; 2019.
12. Catherine C. Motosko, BS, Amy Kalowitz Bieber, MD, Miriam Keltz Pomeranz, MD, Jennifer A. Stein, MD, & Kathryn J. Martires, MD. Physiologic changes of pregnancy: A review of the literature. International Journal of Women's Dermatology; 2017.
13. Patricia J. Habak & Robert P. Griggs, Jr. Urinary Tract Infection In Pregnancy. National Center for Biotechnology Information; 2021.
14. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH & Ashley Marcin. What Causes Rashes During Pregnancy and How to Treat Them. Healthline; 2019.
15. United States Department of Agriculture. Watermelon Packs a Powerful Lycopene Punch. United States Department of Agriculture; 2002.
16. Ariane Lang, BSc, MBA & Amy Richter, RD. Does Eating Too Much Watermelon Have Side Effects?. Healthline; 2021.