Tinjauan Medis : dr. Vina Yolanda Ikhwin Putri, MD
Mata minus atau rabun jauh yang dalam istilah medis dikenal dengan miopia adalah gangguan penglihatan dimana benda yang terletak jauh difokuskan di depan retina sehingga benda tersebut tampak kabur. Penyebab
Mata minus merupakan sebuah kondisi ketika mata dapat secara jelas melihat obyek yang dekat namun akan buram saat melihat obyek jarak jauh.
Istilah awam untuk menyebut mata minus adalah rabun jauh, sedangkan istilah medis yang sering digunakan adalah miopi atau miopia.
Mata minus tidak terjadi secara mendadak karena perkembangan kondisi ini terjadi secara perlahan, meski ada pula yang berkembang sangat cepat .
Mata minus umumnya dapat memburuk di usia anak-anak serta remaja. Jadi saat penglihatan mulai kabur saat melihat suatu obyek yang jauh, kemungkinan besar mata minuslah yang terjadi.
Daftar isi
Ada dua bagian mata yang berfungsi memfokuskan gambar, yaitu kornea mata (permukaan bening di bagian depan mata) dan lensa (bagian mata yang berada di belakang pupil mata).
Normalnya, kedua bagian mata tersebut kelengkungannya sangat halus. Dengan kelengkungan itu, bagian kornea dan lensa mata membiaskan cahaya yang masuk ke mata.
Cahaya yang terbiaskan membuat gambar dengan tingkat ketajaman fokus yang tinggi langsung pada retina mata.
Hanya saja, mata minus dapat terjadi bila seseorang memiliki kornea mata yang terlalu melengkung atau bola mata yang terlalu panjang.
Bila kondisi bola mata serta kornea mata demikian adanya, hal ini berpengaruh pada masuknya cahaya ke mata yang pada akhirnya tidak fokus.
Penglihatan menjadi buram karena kesalahan bias. Ini adalah kondisi ketika suatu obyek tepat di depan retina bukan langsung fokus ke retina.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mampu meningkatkan potensi seseorang mengalami mata minus.
Penting untuk mengenali dua jenis mata minus menurut tingkat keparahannya, yaitu antara lain :
Kondisi ini sudah tergolong sangat serius karena terjadi pertumbuhan pada bola mata lebih dari seharusnya dan lebih dari yang diperkirakan.
Karena pertumbuhan tak terkira ini, bola mata menjadi lebih panjang dari depan ke belakang sehingga makin sulit untuk melihat obyek jarak jauh.
Akibat yang paling parah dari kondisi miopi ini adalah risiko tinggi glaukoma, katarak, hingga mengalami retina yang terlepas.
Kondisi miopi degeneratif ini memiliki istilah lain, yaitu miopi ganas. Faktor keturunanlah yang mampu menyebabkan kondisi ini, namun kasus miopi jenis ini tergolong langka.
Ketika sudah pada tahap degeneratif, bola mata akan jauh lebih panjang di mana perkembangannya terjadi begitu cepat di usia remaja atau remaja menginjak dewasa.
Jenis mata minus ini dapat berkembang lebih parah lagi seiring bertambahnya usia menjadi dewasa.
Bukan hanya sulit melihat obyek dari kejauhan, risiko berbahaya lainnya pun cukup tinggi, seperti glaukoma, pertumbuhan abnormal pembuluh darah mata hingga retina yang terlepas.
Selain dua jenis mata minus tersebut, ada pula jenis lainnya menurut rentang usia penderitanya, yaitu antara lain :
Mata minus patologis adalah bola mata yang makin panjang secara abnormal dan ekstrem. Umumnya, anak-anak usia 6 tahun sudah mulai dapat mengalami kondisi ini.
Kondisi mata minus jenis ini lebih dan sangat umum karena anak-anak usia 6-18 tahunlah yang lebih rentan mengalaminya.
Jenis miopi ini berkaitan erat dengan lebih sedikit terkena paparan sinar matahari, skor IQ yang di atas rata-rata, serta hobi membaca.
Pada jenis ini, mata minus berkembang pada usia awal dewasa, yakni pada orang-orang usia 20-an hingga usia 40 tahunan atau di atasnya.
Umumnya, miopi jenis ini lebih dipengaruhi oleh penglihatan jarak dekat terus-menerus. Hal ini bisa berkaitan dengan pekerjaan yang mengharuskan mata melihat jarak dekat terus-menerus.
Dioptri adalah satuan yang digunakan dalam pengukuran kemampuan optikal dari lensa di mana 1 dioptri artinya 100 cm atau 1 meter jarak fokus suatu lensa.
Pada kondisi mata minus, semakin besar angka dioptri, hal ini menunjukkan semakin berat kondisi mata minus penderita.
Baik itu mata minus yang berkembang pada usia anak-anak, remaja atau dewasa, beberapa gejala inilah yang paling umum terjadi dan perlu diwaspadai :
Kapan harus periksa ke dokter?
Bila melihat obyek dari jarak yang jauh tak sejelas dulu, mata juga mulai sangat buram sehingga mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk segera ke dokter.
Bila keraguan mulai muncul terhadap kualitas penglihatan sehari-hari, datanglah pada dokter spesialis mata untuk menempuh pemeriksaan.
Umumnya, pemeriksaan mata dasar akan dokter lakukan, yakni pemeriksaan kesehatan mata dan pemeriksaan refraksi.
Pemeriksaan refraksi dilakukan oleh dokter dengan tujuan untuk mengetahui apakah pasien memiliki kondisi mata minus, mata plus, presbiopi, atau astigmatisme.
Penanganan yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk meningkatkan kualitas penglihatan pasien dengan membantu fokus sinar pada retina.
Dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk mengenakan lensa korektif dalam upaya mencegah kornea makin melengkung dan bola mata makin memanjang.
Dokter dapat meresepkan kacamata ataupun lensa kontak, sesuai juga dengan pilihan serta kebutuhan pasien.
Namun sebelum memilih mengenakan kacamata atau lensa kontak, pasien sebaiknya sudah menanyakan lebih dulu kepada dokter mata mengenai manfaat serta efek samping masing-masing lensa korektif tersebut.
Selain dengan mengenakan lensa korektif, ada cara pengobatan lainnya yang perlu diketahui yakni sebagai berikut.
Alasan utama mengapa dokter menangani banyak masalah mata minus dengan penggunaan lensa korektif seperti kacamata adalah agar fokus cahaya bisa berada di retina, yaitu tempat seharusnya.
Dengan pemakaian kacamata, arah cahaya yang tadinya mengarah pada depan retina, akan benar-benar masuk ke retina.
Kacamata untuk mata minus tersedia dalam berbagai tipe dan desain serta fungsi. Berikut adalah beberapa hal yang bisa diperhatikan ketika memilih kacamata.
Pilih jenis lensa yang tepat sesuai kebutuhan aktivitas mata minus. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis lensanya secara mendetil.
Perkembangan mata minus bisa saja lambat, namun pada beberapa kasus bisa sangat cepat dan mengubah kondisi mata lebih parah.
Bila tidak segera mendapatkan penanganan, komplikasi-komplikasi inilah yang berisiko tinggi terjadi pada penderitanya.
Pencegahan mata minus pada dasarnya dapat dilakukan sejak sangat dini, khususnya pada usia anak-anak serta jika memiliki faktor gentik cukup tinggi.
Walau dapat melakukan langkah pencegahan, mata minus tidak dapat dicegah total. Maka, selalu miliki gaya hidup yang sehat agar kesehatan mata turut terjaga dengan baik.
Anonim. Essilor co id. Myopia: Symptoms, Causes and Treatment.
Rahmi Kurnia Gustin & Saskia Andiny. 2017. Academia. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Miopia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2017.
Whitney Seltman. 2019. WebMD. What Is Myopia (Nearsightedness)?
Mayo Clinic Staff. 2018. Mayo Clinic. Nearsightedness.
David Turbert & Brenda Pagan-Duran MD. 2019. American Academy of Ophthalmology. Nearsightedness: What Is Myopia?
Gretchyn Bailey & by Gary Heiting, OD. 2018. All About Vision com. Myopia (nearsightedness): causes, treatment.
Anonim. American Optometric Association. Myopia (Nearsightedness).
Anonim. Topology Eye Wear com. Eyewear 101: Finding Your Perfect Frames.
Dyah Ratna Meta Novia & Karta Raharja Ucu. 2015. Republika co id. 6,6 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Mata.
Anonim. Manage Myopia org. Types of Myopia.
Daniel Ian Flitcroft; Mingguang He; Jost B. Jonas; Monica Jong; Kovin Naidoo; Kyoko Ohno-Matsui; Jugnoo Rahi; Serge Resnikoff; Susan Vitale; & Lawrence Yannuzzi. 2019. Investigative Ophthalmology & Visual Science ARVO Journal. IMI – Defining and Classifying Myopia: A Proposed Set of Standards for Clinical and Epidemiologic Studies.