Mepacrine atau yang dikenal juga dengan nama generik Quinacrine dan nama dagang Atabrine digunakan sebagai obat untuk mencegah infeksi giardia (gardiasis), efusi pleura ganas dan LES (lupus eritematosus sistemik). [1, 2, 3]
Daftar isi
Mepacrine adalah obat turunan acridine. Awalnya, Mepacrine digunakan sebagai obat malaria dan obat untuk beberapa infeksi tropis lainnya, namun kemudian digunakan sebagai agen antiprotozoal dan agen imunomodulator dalam pengobatan giardiasis, efusi pleura ganas hingga jenis lupus seperti lupus eritematosus sistemik. [2,3,5]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [1]
Indikasi | Obat profilaksis pneumotoraks, giardiasis dan lupus eritematosus sistemik |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antelmintik / Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (NSAID) |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitif dan psoriasis |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Mepacrine: → Pasien dengan riwayat psikosis, → Pasien dengan gangguan penyakit hati dan porfiria. → Pasien lansia. → Ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil maupun ibu menyusui. Harap laporkan kepada dokter bila Anda sedang hamil, menyusui ataupun berencana untuk hamil. |
Mepacrine dimanfaatkan untuk mengobati beberapa kondisi berikut ini; [1,2,3,5]
Mepacrine diindikasikan kepada pasien dewasa dan anak-anak melalui pemberian oral/diminum dan intra-pleura, yakni penyuntikkan obat ke dalam selaput pembungkus paru (rongga pleura). Dosis yang diberikan bersifat individual sehingga harap mengikuti petunjuk dokter dengan tepat perihal pemberian dosis obat ini. [1, 3]
Profilaksis Pneumotoraks Intra-pleural → Sebagai hidroklorida: 100 mg berikan sekali sehari selama 3-4 hari berturut-turut. |
Lupus eritematosus Oral/Diminum → Sebagai hidroklorida: 100 mg sehari sekali untuk 1-2 bulan pertama. → Dosis pemeliharaan: Kurangi menjadi 25-50 mg sekali sehari beberapa kali seminggu, → Dipantau sesekali dengan dosis 100-200 mg sekali sehari mungkin diperlukan. |
Giardiasis Oral/Diminum → Sebagai hidroklorida: 100 mg tiga kali sehari selama 5-7 hari. |
Lupus eritematosus Oral/Diminum → Sebagai hidroklorida: 1-2 mg / kg, hingga 100 mg / hari. → Dosis maksimum: 100 mg setiap hari. |
Giardiasis Oral/Diminum → Sebagai hidroklorida: 2 mg / kg tiga kali selama 5-7 hari. → Dosis maksimum: 300 mg setiap hari |
Efek samping yang ditimbulkan oleh Mepacrine bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping berikut, namun beberapa pasien mungkin akan mengalami efek samping berikut secara ringan hingga berat. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda: [4, 5]
Berikut ini adalah uraian detail tentang Mepacrine. Pokok-pokok uraian seperti tampak pada tabel: [1]
Penyimpanan | Tablet (oral) → Simpan antara 15-30°C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Mepacrine adalah sebuah obat antiprotozoal 9-aminoasilridin. Obat ini digunakan untuk mengobati giardiasis (sebagai alternatif untuk nitroimidazol), pengobatan discoid, SC lupus eritematosus dan profilaksis pneumotoraks (sebagai agen sclerosing). Namun demikian, Penggunaan obat ini untuk sterilisasi non-bedah masih menimbulkan kontroversi di beberapa negara. Dan sebelumnya, obat ini digunakan juga untuk menyembuhkan malaria karena salah satu mekanisme yang diketahui adalah aksi antiparasitnya dalam mengikat DNA sehingga menghambat transkripsi dan translasi RNA. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan (oral); diserap dengan cepat setelah pemberian intrapleural dan intrauterin. Tingkat plasma puncak setelah 8-12 jam. Distribusi: Didistribusikan secara luas di jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan menyebar dalam ASI. Pengikatan protein: 80-90%. Ekskresi: Melalui urin (<11%); melalui kotoran; jumlah kecil diekskresikan dalam empedu, keringat dan air liur. |
Interaksi dengan obat lain | → Dapat menghasilkan reaksi tipe disulfiram dengan alkohol. → Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dan toksisitas primaquine. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Kejang, hipotensi, aritmia jantung dan kolaps kardiovaskular. ⇔ Cara Mengatasi: → Bilas lambung atau induksi emesis. → Berikan pengobatan simptomatik dan supportif |
Apa yang perlu saya ceritakan kepada dokter sebelum menggunakan Mepacrine?
Katakanlah kepada dokter bila Anda memiliki riwayat gejala psikosis, gangguan hati dan porfiria serta hamil, menyusui maupun sedang berencana untuk hamil. [1]
Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Mepacrine?
Mepacrine biasanya akan diberikan secara oral dan intra-pleura, yakni menyuntikkan obat ke dalam selaput pembungkus paru (rongga pleura). Selanjutnya ikuti petunjuk dokter dengan tepat perihal penggunaan obat ini. [1,4]
Bagaimana caranya kalau saya kehilangan satu dosis obat ini?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila sudah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [5]
Dapatkah saya menerima vaksinasi saat sedang mengonsumsi Mepacrine?
Iya, tidak ada masalah. Namun apabila Anda sedang berpergian ke tempat-tempat yang rawan terhadap malaria, mengonsumsi Mepacrine saja tidak cukup sehingga Anda butuh bantuan medis atau obat malaria yang lain. [5]
Bolehkah saya mengonsumsi alkohol saat sedang menggunakan Mepacrine?
Mengonsumsi Mepacrine dengan alkohol dapat menimbulkan efek samping seperti peronaan, sakit kepala, pusing dan sesak napas. [5]
Berikut ini obat bermerek yang mengandung Mepacrine; [2]
Brand Merek Dagang |
Atabrine |
1. Anonim. Mepacrine. MIMS Indonesia; 2020.
2. Anonim. Mepacrine. DRUGBANK; 2020.
3. Anonim. Mepacrine. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012.
4. Anonim. Mepacrine. Drugs; 2020.
5. Anonim. Mepacrine. British Association of Dermatologists’ Patient Information; 2006.