Ormeloxifene adalah salah satu jenis obat non-steroid yang memiliki nama generik yaitu centchromane[10]. Obat ini digunakan sebagai alat kontrasepsi oral dan mengatasi gangguan reproduksi pada wanita[1].
Obat ini telah lama digunakan untuk mengendalikan dan mencegah kehamilan pada wanita di India[1].
Daftar isi
Berikut ini adalah keterangan awal dari ormeloxifene dimulai dari indikasi hingga peringatan dalam penggunaan[1,2,3].
Indikasi | Kontrasepsi, perdarahan uterus abnormal, dan kanker payudara |
Kategori | Resep dokter |
Konsumsi | Dewasa (Wanita) |
Kelas | Obat kontrasepsi oral |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitif, sindrom ovarium polikistik, anak-anak, dan kehamilan. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Ormeloxifene: → Pasien yang memiliki alergi terhadap ormeloxifene → Pasien yang mengalami penebalan dinding rahim atau hiperplasia serviks → Pasien yang memiliki riwayat penyakit kuning atau gangguan pada hati → Pasien yang memiliki penyakit tuberkulosis → Pasien dengan gangguan ginjal dan jantung → Pasien yang memiliki riwayat kanker atau tumor pada payudara → Ibu menyusui khususnya dalam masa 6 bulan pertama → Pasien yang ingin hamil dalam waktu dekat dengan penggunaan obat → Pasien yang mengkonsumsi obat kontrasepsi lainnya |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori D: Studi pada reproduksi hewan dan manusia menunjukkan efek buruk pada janin. Obat tidak boleh digunakan oleh wanita hamil karena memberikan risiko terhadap janin. |
Tinjauan Ormeloxifene adalah obat yang digunakan oleh wanita dewasa dalam bentuk tablet dan bermanfaat sebagai pencegah kehamilan dan mengatasi gangguan reproduksi wanita.
Ormeloxifene telah dikenal sebagai obat kontrasepsi oral dan berfungsi untuk mencegah serta mengendalikan kehamilan. Beberapa manfaat lainnya dari obat ini adalah[1,2,4,5]:
Penggunaan ormeloxifene hanya diberikan kepada wanita dewasa dengan usia di atas 17 tahun[2,4].
Oral/ Diminum ⇔ Sebagai kontrasepsi Minggu ke 1 – 12 → Dosis 30 mg (1 tablet) sebanyak 2 kali dalam seminggu Minggu ke 13- seterusnya → Dosis 30 mg sebanyak 1 kali dalam seminggu Peringatan : → Tablet pertama dimulai saat hari pertama siklus menstruasi → Pola dosis seterusnya tidak mengikuti siklus menstruasi, hanya dosis pertama saja ⇔ Perdarahan uterus abnormal → Dosis 60 mg sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 12 minggu pertama → Dosis 60 mg sebanyak 1 kali dalam seminggu hingga 12 minggu berikutnya ⇔ Kanker payudara → Dosis 60 mg sebanyak 3 kali dalam seminggu |
Beberapa efek samping yang sering terjadi saat menggunakan ormeloxifene adalah sebagai berikut[1,2,3]:
Beberapa efek samping yang jarang terjadi dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter adalah sebagai berikut[3,6,7,8]:
Untuk memahami lebih jelas dan detail tentang ormeloxifene, berikut ini penjelasan detail tentang obat ini termasuk cara penyimpanan, cara kerja, dan interaksi dengan obat lain[1,2,5,9].
Penyimpanan | Tablet : → Simpan antara 20-25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari panas dan kelembaban. → Jauhkan dari jangkauan anak-anak. |
Cara Kerja | Deskripsi: Ormeloxifene berinteraksi pada reseptor estrogen dan memiliki aksi estrogenik yang rendah dan aktivitas anti-estrogen yang kuat. Sebagai kontrasepsi, obat ini mencegah proses penebalan rahim terjadi di endometrium, meningkatkan pembentukan blastokista, dan meningkatkan perpindahan embrio pada tuba fallopi atau oviduk. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan : diserap dengan baik pada saluran pencernaan. Waktu untuk memaksimalkan konsentrasi plasma adalah sekitar 4 jam. Distribusi : tersebar di seluruh jaringan tubuh. Ekskresi : Waktu paruh terminal sekitar 170 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Obat kontrasepsi lainnya dapat meningkatkan efek samping → Obat antikoagulan atau pencahar dapat meningkatkan efek samping dari obat |
Overdosis | ⇔ Gejala: reaksi alergi berat seperti ruam kulit, gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan wajah atau lidah yang bengkak. ⇔ Cara Mengatasi: menghentikan obat, segera menghubungi dokter atau emergency (911), dan membawa ke IGD. |
Apakah ormeloxifene dapat dikonsumsi oleh anak-anak?
Belum ada penelitian yang menunjukkan efek terhadap anak-anak, tetapi efek samping yang diberikan terlalu berbahaya untuk anak-anak. Selain itu, obat ini disarankan untuk dewasa yang berusia di atas 17 tahun[1].
Apakah ormeloxifene dapat dikonsumsi oleh wanita hamil atau menyusui?
Obat ini tidak diperbolehkan untuk wanita hamil karena dapat memberikan efek buruk bagi janin. Wanita yang menyusui khususnya pada masa 6 bulan pertama tidak disarankan untuk menggunakan obat ini. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter[1,2].
Apa yang harus dilakukan bila dosis ormeloxifene terlewatkan?
Bila waktu yang dilewatkan selama 1 atau 2 hari atau kurang dari 7 hari, maka obat ini dapat diminum sesegera mungkin saat diingat. Namun, bila waktu yang dilewatkan melebihi 7 hari, maka pasien harus meminum obat sesuai dengan jadwal pengguna baru atau memulai jadwal yang baru pada siklus menstruasi berikutnya[1,3].
Apa informasi yang harus diketahui sebelum menggunakan ormeloxifene?
Sebelum memulai pengobatan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan reaksi alergi terhadap obat ini karena reaksi alergi menjadi gejala dari overdosis[2].
Apa yang harus dihindari saat menggunakan ormeloxifene?
Beberapa hal yang harus dihindari adalah menggunakan obat kontrasepsi oral lainnya, kehamilan, serta menyusui[2].
Beberapa contoh merek dagang dari ormeloxifene adalah sebagai berikut[10].
Brand Merek Dagang |
Novex |
Novex – DS |
1) Komaram Ravibabu, Jayasree Palla & Ganapathi Swamy Chintada. A Study of Efficacy of Ormeloxifene in the Pharmacological Management of Dysfunctional Uterine Bleeding. Journal of Clinical & Diagnostic Research. 2013.
2) Anonim. Ormeloxifene. MIMS Indonesia. Diakses pada 2020.
3) Nidhi Gupta. A Prospective Study to study the Efficacy and Side Effects of Ormeloxifene in Regression of Mastalgia and Fibroadenoma: Is It the Ideal Drug? Journal of South Asian Federation of Obstetrics and Gynaecology. 2016.
4) Rishi Kumar Gara, Vasudha Sundram, Subhash C. Chauhan & Meena Jaggi. Anti-Cancer Potential of a Novel SERM Ormeloxifene. National Institute of Health. 2013.
5)Tapasi Pati, Kabita Chanania, Satyabhama Marandi & Jagadish Hansa. Ormeloxifene – Looking beyond contraception. Journal of Mid-life Health. India : 2017.
6) Zeepee Godha, Zehra Mohsin, Seema Hakim & Saeeda Wasim. Comparative Study of Ormeloxifene and Medroxyprogesterone Acetate in Abnormal Uterine Bleeding. Federation of Obstetric & Gynecological Societies of India. India: 2015.
7) Alka Kriplani, Vidushi Kulshrestha & Nutan Agarwal. Efficacy and safety of ormeloxifene in management of menorrhagia: a pilot study. National Institute of Health. 2009.
8) Sandeep Kumar, Ruchi Rai, G G Agarwal, Varsha Dwivedi, Surender Kumar & Vinita DAS. A randomized, double-blind, placebo-controlled trial of ormeloxifene in breast pain and nodularity. National Institute of Health. 2013.
9) Anonim. Drugbank.,ca. Ormeloxifene. Diakses pada 2020.
10) Anonim. Drugs.com. Ormeloxifene. Diakses pada 2020.