Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Pap smear adalah sebuah prosedur untuk memeriksa kanker serviks pada wanita. Pap smear mengambil sel dari serviks dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk melihat apakah terdapat perubahan pada sel serviks
Daftar isi
Serviks atau leher rahim adalah bagian organ reproduksi yang menyambungkan rahim dengan vagina, dan di bagian ini lah sel kanker yang berbahaya paling umum tumbuh di tubuh wanita, selain di payudara.
Penyebab utama kanker serviks adalah HPV (Human Papillomavirus) yang bisa ditularkan melalui hubungan seks, kontak kulit antar kelamin atau mulut dengan kelamin – meskipun tanpa penetrasi.
Ada beberapa jenis HPV, beberapa tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi untuk tipe 16 dan 18 bisa menyebabkan kanker serviks, HPV jenis ini lah yang harus dideteksi kemunculannya sedini mungkin.
Untuk pencegahan dan deteksi dini munculnya sel kanker serviks, wanita mulai usia 21 tahun harus mulai rutin melakukan pap smear.
Dengan diagnosa awal dan pengobatan yang tepat, kemungkinan untuk sembuh atau bertahan dari kanker serviks cukup besar.
Pap smear adalah serangkaian tes yang bisa membantu dokter mendeteksi ada atau tidaknya sel abnormal dan kanker di sekitar serviks.
Tes ini sangat penting untuk mendiagnosa sedini mungkin kemungkinan munculnya kanker serviks pada wanita.
Jika memang ada ketidaknormalan dan terdeteksi sejak awal, maka peluang besar untuk pengobatan secara tuntas bisa dilakukan.
Ada juga pertanyaan, “Apakah saya harus melakukan pemeriksaan pap smear meskipun tidak aktif melakukan hubungan seksual?”
Benar bahwa penyebab terbesar kanker serviks adalah HPV (Human Papillomavirus) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Tapi ada juga penyebab-penyebab lain munculnya sel kanker seperti mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan kanker serviks atau minum alkohol.
Jadi, pemeriksaan pap smear tetap harus dilakukan meskipun tidak pernah melakukan hubungan seks.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan di dokter, lab, atau bahkan puskesmas. Bila dilakukan di dokter maka mungkin harus ada pengaturan jadwal dulu sebelumnya. Jika di lab, bisa dilakukan sewaktu-waktu, sementara di puskesmas biasanya ada hari khusus untuk pemeriksaan pap smear.
Sebelum melakukan pemeriksaan, berikut beberapa syaratnya:
Hal-hal berikut akan dilakukan oleh dokter atau tenaga medis yang memeriksa:
Setelah tes pap smear, mungkin ada rasa tidak nyaman yang tersisa. Sedikit seperti kram saat menstruasi. Hindari penggunaan tampon dan berhubungan sex sampai tiga hari setelah pemeriksaan. Mungkin juga akan ada sedikit pendarahan tepat setelah pemeriksaan.
Ada beberapa penyebab terjadinya pendarahan setelah pap smear:
Jika pendarahan tidak berhenti sampai tiga hari setelah pemeriksaan, semakin deras, atau keluar gumpalan-gumpalan berwarna merah tua atau merah terang, maka segera hubungi dokter kembali meskipun hasil pap smear belum keluar. Ini bisa jadi tanda-tanda ada kelainan pada serviks Anda, mungkin juga awal dari kanker.
Anda bisa mendapatkan hasil tes beberapa hari hingga seminggu sesudah pemeriksaan dilakukan. Ada dua kemungkinan hasil yang akan didapatkan:
Hasil normal yang berarti hasil tes-nya negatif dan tidak ditemukan sel yang abnormal di dalam serviks. Anda bisa pulang dan kembali melakukan tes di jadwal berikutnya, biasanya tiga tahun kemudian setelah pemeriksaan pertama.
Hal ini berdasarkan penelitian bahwa jika hasil tes pap smear normal dan tidak menunjukkan kelainan, maka pemeriksaan per 3 tahun sudah cukup untuk menurunkan risiko terkena kanker serviks, dengan asumsi selama rentang waktu tersebut mereka menjaga pola hidup sehat dan tidak muncul keluhan di seputar organ reproduksi.
Namun, melakukan pemeriksaan setiap tahun pun tidak ada salahnya. Nanti dokter yang akan menentukan apakah pap smear perlu dilakukan atau tidak saat pemeriksaan tersebut.
Hasil abnormal, yang berarti hasil tes-nya positif. Ini berarti ditemukan sel yang tidak wajar dalam serviks Anda, tapi belum tentu kanker. Bisa saja peradangan atau perubahan sel yang disebut dysplasia.
Jika ini kasusnya, maka dokter biasanya akan memberikan resep obat lalu pemeriksaan pap smear akan diulang 6 bulan kemudian.
Jika belum ada perubahan, maka dokter akan melakukan tes lanjutan yang disebut colposcopy dan biopsi untuk mengambil lebih banyak sampel dari serviks, vulva, dan vagina.
Yang harus dicatat, dysplasia bukanlah kanker tetapi kondisi abnormal di permukaan serviks. Meskipun demikian, dysplasia bisa berada di tahap ringan sampai berat, tergantung dari penampakan sel-nya.
Umumnya tidak ada gejala apapun jika seseorang memiliki kelainan sel ini, karena hanya bisa dilihat melalui pemeriksaan sampel serviks di laboratorium. Hasil pap smear akan menjelaskan dimana tingkat dysplasia yang dialami seseorang – bila ada.
Jika hasil pemeriksaan pap smear sudah menunjukkan tanda-tanda kanker, maka akan segera dilakukan pengobatan dan tindak lanjut untuk mencegah persebaran dan mematikan sel kanker tersebut sebelum menjadi ganas dan masuk ke stadium berikutnya.
Saat pemeriksaan colposcopy, dokter akan mengambil sampel sel melalui prosedur yang disebut biopsi untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Untuk mengambil contoh jaringan, dokter akan melakukan:
Jika pemeriksaan diatas menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan, maka dokter akan melakukan beberapa tes lanjutan berikut:
Jika kanker serviks benar-benar sudah positif bertumbuh, maka akan ada beberapa tes lagi yang harus dilakukan untuk menentukan sudah sampai stadium berapa kanker tersebut agar pengobatan yang tepat bisa diterapkan:
Sebagian besar pemeriksaan pap smear yang menggunakan peralatan modern sudah menggunakan teknologi berbasis cairan.
Artinya, seluruh contoh jaringan yang diambil dari serviks diletakkan di dalam sebuah tabung berisi cairan tanpa campuran apapun.
Metode modern ini memungkinkan 81% pemeriksaan pap smear akurat dan mampu menunjukkan adanya sel abnormal, sementara metode sebelumnya hanya sampai ke 71% akurat.
Sampai saat ini, hasil yang terbukti kurang tepat hanya sekitar 10 hingga 20% dari total pemeriksaan pap smear.
Meskipun hasil pap smear tidak selalu akurat, tapi pemeriksaan ini adalah pencegah kanker serviks yang paling efektif hingga saat ini. Bahkan, pap smear sudah mengurangi hingga 70% angka kematian akibat kanker serviks di Amerika Serikat sepanjang 50 tahun terakhir.
Biaya pemeriksaan pap smear bisa bervariasi tergantung dimana Anda melakukan tes, namun kisarannya antara 200 ribu – 1 juta. Kabar baik pula untuk wanita yang sudah menikah dan memiliki BPJS, karena biaya pap smear termasuk yang di-cover oleh asuransi ini.
Traci C. Johnson, MD. 2018. WebMD. What Is a Pap Test?.
Lori Smith, BSN, MSN, CRNP., & Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT. 2019. Medical News Today. Everything you need to know about the Pap smear.
Healthline Medical Review Team & Deborah Weatherspoon, PhD, RN, CRNA. 2019. healthline. Pap Smear (Pap Test): What to Expect.
Anonim. plannedparenthood. Human Papillomavirus (HPV).
Robyn Stoller. 2017. nfcr. Attention Women: 6 Must-Know Facts About Cervical Cancer.
Michael Ohl, MD Kevin Y. Kane, MD, MSPH., & J Fam Pract. 2004. MDedge. 3-year interval between Pap smears adequate for women with prior negative results
Shannon K. Laughlin-Tommaso, M.D..2018. Mayo Clinic. Cervical dysplasia: Is it cancer?
Mayo Clinic Staff. 2019. Mayo Clinic. Cervical cancer.
Anonim. dcwlaw. How Accurate is the Pap Test?