Batu ginjal terjadi karena sistem saluran kemih di dalam urin tidak seimbang. Hal tersebut bisa menyebabkan terbentukanya jenis kristal. Kristal tersebut menumpuk dan membentuk batu ginjal yang terbuat dari asam urat, kalsium, fosfat, atau kristal oksalat[1].
Gejala batu ginjal tergantung dengan lokasi seperti di ginjal, ureter, atau pada bagian kandung kemih. Pada awal batu ginjal terbentuk, tidak ada sedikitpun gejala yang terlihat. Seiring berjalannya waktu gejala akan terasa, seperti :
Daftar isi
Pengubah pH urin merupakan obat yang bekerja untuk meningkatkan pH urin. Pengubah pH membuat urin lebih basa dan sebagai pencegah terbentuknya batu ginjal. Urin yang basa dapat membantu ginjal untuk mengeluarkan zat beracun[2]. Berikut ini fungsi pengubah pH urin [3,4,5,6]:
Pengubah pH Urin dapat mengatasi beberapa penyakit, diantaranya :
Pengubah pH Urin diserap dengan sangat mudah dan baik dari saluran gastrointestinal setelah pemberian oral. Pendistribusian menyebar keseluruh tubuh memasuki cairan ekstraseluler dan kemudian secara aktif diangkut ke dalam sel.
Dimetabolismekan menjadi bikarbonat dengan menghasilkan beban basa untuk meningkatkan pH urin melalui oksidasi hati dengan ekskresi melalui urin <5% dalam bentuk natrium sitrat, <1%, dan 80-90% dalam bentuk K fosat, dan sisanya melalui feses.
Pengubah pH Urin tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi yang hanya di dapat dari resep dokter. Berikut contoh obat pengubah pH urin[2] :
Kalium merupakan mineral yang ditemukan pada makanan dan sangat dibutuhkan untuk fungsi tubuh terutama untuk detak jantung[7]. Sodium bikarbonat adalah obat antasid yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Obat ini digunakan meredakan mulas dan gangguan pencernaan[8].
Kalium fosfat dalam bentuk tablet digunakan untuk menurunkan pH urin[9], sedangkan natrium sitrat digunakan untuk pengobatan GERD dan gangguan pencernaan[10].
Efek samping kemungkinan bisa saja terjadi jika dosis yang dberikan tidak sesuai dengan anjuran. Berikut ini efek samping umum pada pengubah pH urin[7,8,9.10].
Gejala overdosis saat penggunaan obat ini adalah[7] :
Tidak diketahui paah obat ini dapat membahayakan bayi yang belum lahir, akan tetapi untuk natrium bikarbonat dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh. Hal tersebut bisa sangat menbahayakan untuk ibu hamil. Jangan gunakan obat ini tanpa konsultasi ke dokter jika sedang hamil[8].
Jika anda pernah memiliki beberapa riwayat penyakit seperti gagal ginjal, infeksi saluran kemih, diabetes, tukak lambung di perut, penyakit addison, luka bakar, dehidarasi, mengkonsumsi pil air, memiliki kadar kalium tinggi, anda tidak dianjurkan menggunakan pengubah pH urin[7].
1) Anonim. Drugs.com. Kidney Stones. 2021.
2) Anonim. Drugs.com. Urinary pH modifiers. 2021.
3) Anonim. Drugbank.com. kalium sitrat. 2021.
4) Anonim. Drugbank.com. sodium bicarbonate. 2021.
5) Anonim. Drugbank.com. natrium sitrat. 2021.
6) Anonim. Drugbank.com. potassium acid phosphate. 2021.
7) Anonim. Drugs.com. kalium sitrat. 2021.
8) Anonim. Drugs.com. kalium sitrat. 2021.
9) Anonim. Drugs.com. kalium sitrat. 2021.
10) Anonim. Drugs.com. kalium sitrat. 2021.
11) Kumar S. B. N., Kumar K. G., Srinivasa V., Bilal S. A review on urolithiasis. International Journal of Universal Pharmacy and Life Sciences. 2012.
12) Teichman J. M., Joel M. H. Acute renal colic from ureteral calculus. New England Journal of Medicine. 2004.