Pengubah pH Urin : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Batu ginjal terjadi karena sistem saluran kemih di dalam urin tidak seimbang. Hal tersebut bisa menyebabkan terbentukanya jenis kristal. Kristal tersebut menumpuk dan membentuk batu ginjal yang terbuat dari asam urat, kalsium, fosfat, atau kristal oksalat[1].

Gejala batu ginjal tergantung dengan lokasi seperti di ginjal, ureter, atau pada bagian kandung kemih. Pada awal batu ginjal terbentuk, tidak ada sedikitpun gejala yang terlihat. Seiring berjalannya waktu gejala akan terasa, seperti :

Fungsi Pengubah pH Urin

Pengubah pH urin merupakan obat yang bekerja untuk meningkatkan pH urin. Pengubah pH membuat urin lebih basa dan sebagai pencegah terbentuknya batu ginjal. Urin yang basa dapat membantu ginjal untuk mengeluarkan zat beracun[2]. Berikut ini fungsi pengubah pH urin [3,4,5,6]:

  • Untuk penatalaksanaan asidosis tubulus ginjal, nefrolitiasis kalsium oksalat hipositratur, dan litiasis asam urat dengan atau tanpa batu kalsium.
  • Digunakan sebagai antikoagulan selama plasmophoresis serta agen penetral dalam pengobatan sakit perut dan urine asam
  • digunakan untuk pengobatan asidosis metabolik yang dapat terjadi pada penyakit ginjal berat, diabetes yang tidak terkontrol, insufisiensi peredaran darah akibat syok atau dehidrasi berat, sirkulasi darah ekstrakorporeal, henti jantung dan asidosis laktat primer berat
  • Diindikasikan pada diare berat yang sering disertai dengan hilangnya bikarbonat secara signifikan. 
  • Untuk pengobatan keracunan obat tertentu, termasuk barbiturat (di mana disosiasi kompleks barbiturateprotein diinginkan), keracunan oleh salisilat atau metil alkohol dan dalam reaksi hemolitik yang membutuhkan alkalinisasi urin untuk mengurangi nefrotoksisitas pigmen darah.
  • Digunakan untuk menurunkan pH urin.

Penyakit yang Diatasi dengan Pengubah pH Urin

Pengubah pH Urin dapat mengatasi beberapa penyakit, diantaranya :

Cara Kerja Pengubah pH Urin

Pengubah pH Urin diserap dengan sangat mudah dan baik dari saluran gastrointestinal setelah pemberian oral. Pendistribusian menyebar keseluruh tubuh memasuki cairan ekstraseluler dan kemudian secara aktif diangkut ke dalam sel.

Dimetabolismekan menjadi bikarbonat dengan menghasilkan beban basa untuk meningkatkan pH urin melalui oksidasi hati dengan ekskresi melalui urin <5% dalam bentuk natrium sitrat, <1%, dan 80-90% dalam bentuk K fosat, dan sisanya melalui feses.

Contoh Obat Pengubah pH Urin

Pengubah pH Urin tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi yang hanya di dapat dari resep dokter. Berikut contoh obat pengubah pH urin[2] :

Kalium merupakan mineral yang ditemukan pada makanan dan sangat dibutuhkan untuk fungsi tubuh terutama untuk detak jantung[7]. Sodium bikarbonat adalah obat antasid yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Obat ini digunakan meredakan mulas dan gangguan pencernaan[8].

Kalium fosfat dalam bentuk tablet digunakan untuk menurunkan pH urin[9], sedangkan natrium sitrat digunakan untuk pengobatan GERD dan gangguan pencernaan[10].

Efek Samping Pengubah pH Urin

Efek samping kemungkinan bisa saja terjadi jika dosis yang dberikan tidak sesuai dengan anjuran. Berikut ini efek samping umum pada pengubah pH urin[7,8,9.10].

  • Mual ringan atau sakit perut
  • Diare ringan atau sesekali
  • Penampilan tablet kalium sitrat di tinja
  • Mulut kering
  • Meningkatkan rasa haus
  • Buang air kecil lebih banyak dari biasanya
  • Sakit perut atau muntah.
  • Sakit perut atau diare

Gejala overdosis saat penggunaan obat ini adalah[7] :

  • Perasaan berat di lengan atau kaki
  • Kelemahan otot
  • perasaan lemas
  • Detak jantung lambat atau tidak seimbang
  • Nyeri dada
  • Perasaan seperti akan pingsan

Tidak diketahui paah obat ini dapat membahayakan bayi yang belum lahir, akan tetapi untuk natrium bikarbonat dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh. Hal tersebut bisa sangat menbahayakan untuk ibu hamil. Jangan gunakan obat ini tanpa konsultasi ke dokter jika sedang hamil[8].

Jika anda pernah memiliki beberapa riwayat penyakit seperti gagal ginjal, infeksi saluran kemih, diabetes, tukak lambung di perut, penyakit addison, luka bakar, dehidarasi, mengkonsumsi pil air, memiliki kadar kalium tinggi, anda tidak dianjurkan menggunakan pengubah pH urin[7].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment