Penyakit & Kelainan

9 Penyebab Kaki Bengkak Setelah Olahraga

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Melakukan olahraga adalah keputusan tepat, tidak hanya karena mampu menurunkan atau menjaga berat badan, tapi juga meningkatkan stamina serta daya tahan tubuh [1].

Namun ketika sudah bersemangat melakukannya, terutama memraktekkan olahraga yang cukup berat, ada kalanya kaki justru membengkak [2].

Berikut ini adalah kemungkinan-kemungkinan penyebab kaki bengkak setelah olahraga yang perlu diwaspadai.

1. Idiopathic Edema

Kaki bengkak setelah olahraga dapat merupakan sebuah kondisi yang disebut dengan istilah idiopathic edema [3].

Kondisi idiopathic edema biasanya tidak diketahui jelas penyebabnya sehingga seringkali hal ini disebut kondisi tanpa sebab [3].

Namun sebenarnya, pola hidup tak sehat seperti konsumsi tinggi garam serta terlalu sering berdiri atau duduk dalam jangka waktu lama sehari-hari dapat menjadi faktor risiko bengkak pada kaki [3].

2. Reaksi Hormon

Pada wanita, pembengkakan pada kaki usai olahraga bisa saja berhubungan dengan reaksi hormon tubuh [2,4].

Jika tidak cedera atau memiliki riwayat penyakit tertentu, penggunaan suplemen pengganti hormon seperti suplemen estrogen kemungkinan menjadi penyebab pembengkakan kaki [2,4].

Risiko wanita pengguna suplemen strogen lebih tinggi untuk mengalami bengkak, termasuk wanita yang sedang hamil [2,4].

Para wanita yang sedang hamil dan memilih tetap aktif, baik itu melakukan olahraga dalam bentuk berjalan kaki atau jogging [2,4].

Cairan tubuh mudah menumpuk pada kaki bagian bawah yang biasanya terjadi secara alami, khususnya jika terlalu banyak kegiatan yang mengharuskan kaki aktif [2,4].

Hal ini kemudian membuat kaki lebih mudah membengkak; meski demikian, sifatnya tidak berbahaya dan hanya sementara saja [2,4].

3. Mikrotrauma

Istilah mikrotrauma adalah untuk menyebut kondisi cedera yang terjadi pada anggota tubuh namun tidak terlalu serius [2].

Robekan mikro pada serat otot adalah cedera kecil yang sangat mungkin terjadi ketika seseorang bergerak aktif, termasuk di kala olahraga [2].

Pembengkakan berpotensi terjadi, namun biasanya tidak sampai berbahaya karena tubuh akan merespon cedera seperti ini dengan memperbaiki sendiri serat otot yang luka dan akan menjadi lebih kuat ke depannya [2].

Penanganan mandiri sudah cukup untuk mengatasi bengkak karena mikrotrauma tanpa harus memperoleh bantuan medis [2].

4. Cedera

Terdapat beberapa orang yang dapat mengalami cedera saat olahraga tanpa benar-benar menyadarinya [2,4,5].

Kaki keseleo hingga patah tulang sewaktu olahraga dapat menyebabkan kaki bengkak setelahnya [2,4,5].

Ketika bengkak terjadi dengan dugaan cedera pada waktu melakukan olahraga, pastikan segera periksakan kondisi kaki ke dokter.

5. Tendinitis Achilles

Pembengkakan kaki karena inflamasi atau peradangan bisa saja terjadi dan biasanya dialami oleh salah satu sisi kaki saja [4,6].

Salah satu kondisi pembengkakan karena radang adalah ketika tendinitis achilles terjadi, yakni radang yang menyerang tendon achilles [6].

Tendon achilles sendiri adalah penghubung antara tulang tumit dengan otot betis yang memampukan seseorang berjalan, berlari dan melompat [4,6].

Apabila usai olahraga bagian betis mengalami bengkak, maka ada kemungkinan tendinitis achilles sedang dialami.

Cedera dan radang bisa terjadi ketika seseorang tidak lebih dulu melakukan pemanasan dengan cukup sebelum melakukan olahraga [7].

6. Edema Perifer

Edema perifer dapat menjadi salah satu penyebab bengkaknya kaki usai berolahraga.

Edema perifer sendiri adalah sebuah keadaan ketika cairan terakumulasi pada tungkai, termasuk pada area pergelangan kaki [8].

Jika pun bengkak muncul setelah olahraga, hal ini tetap dapat dicurigai sebagai tanda adanya masalah pada ginjal, sistem limfatik atau sistem peredaran darah [8].

Edema perifer juga dikenal dengan istilah resistensi air di mana selain tungkai dan pergelangan kaki, lengan dan tangan adalah bagian tubuh lain yang rentan mengalaminya [8].

7. Lipedema

Lipedema merupakan sebuah kondisi ketika lemak terakumulasi pada area tubuh tertentu sehingga area tubuh tersebut tampak bengkak [9].

Pada lipedema, jaringan bawah kulit sering menjadi lokasi utama tempat menumpuknya sel lemak yang kerap tidak disadari [9].

Maka sehabis olahraga, pembengkakan bisa saja berasal dari kondisi lipedema ini.

8. Venous Edema

Venous edema berbeda dari limfedema, sebab venous edema adalah sebuah kondisi ketika terjadi sumbatan atau gangguan pada pembuluh vena kaki [10].

Pembengkakan kaki adalah tanda utama venous edema sedang terjadi, disertai juga dengan ketidaknyamanan, rasa nyeri, rasa kencang, serta rasa berat pada kaki [10].

9. Limfedema

Pembengkakan kaki setelah olahraga dapat pula berkaitan dengan kondisi limfedema, yakni sebuah kondisi sumbatan di pembuluh getah bening.

Kondisi limfedema kerap ditandai dengan bengkak pada tungkai (kaki) maupun lengan.

Limfedema terjadi umumnya karena pembuluh getah bening mengalami kerusakan sehingga cairan getah bening tidak dapat mengalir secara normal dan justru menumpuk di bagian tubuh tertentu.

Cara Mengatasi Kaki Bengkak Setelah Olahraga

Sebelum mengatasi kaki bengkak setelah olahraga, perlu untuk mengetahui lebih dulu apa faktor penyebabnya agar penanganan lebih mudah.

Beberapa langkah upaya untuk menangani kaki yang bengkak usai berolahraga dan mencegahnya agar tidak kembali terulang adalah [2,4,12] :

  • Mengompres kaki yang bengkak menggunakan handuk dingin (handuk yang membungkus beberapa es batu).
  • Mengurangi asupan garam (makanan-makanan tinggi garam atau makanan-makanan asin).
  • Mengangkat kedua kaki secara lurus dan lebih tinggi dari jantung dalam posisi berbaring.
  • Mengurangi aktivitas fisik, termasuk tidak berolahraga sementara hingga bengkak mereda. Tujuannya adalah agar kaki lebih banyak beristirahat dan meminimalisir risiko cedera atau radang menjadi lebih buruk dan mempercepat pemulihan.
  • Merendam area kaki yang bengkak (terutama jika bengkak terjadi di pergelangan kaki) pada air yang sudah dicampur dengan garam Epsom.
  • Mengenakan sepatu yang nyaman dan aman agar tidak membuat bengkak lebih serius.

Ketika kaki membengkak karena kondisi cedera atau peradangan ringan, penanganan secara mandiri ditambah istirahat bagi kaki akan memulihkan dengan cepat.

Namun ketika tergolong parah, terapi fisik, obat-obatan hingga prosedur operasi bisa saja dibutuhkan.

Apabila bengkak dalam beberapa hari tidak mereda juga, segera konsultasikan ke dokter supaya segera memperoleh penanganan paling baik.

Ketika sudah benar-benar pulih dan hendak berolahraga lagi, pastikan untuk melakukan pemanasan yang cukup dengan benar [7].

1. David C. Niemana & Laurel M. Wentz. The compelling link between physical activity and the body's defense system. Journal of Sport and Health Science; 2019.
2. Aubrey Bailey, PT, DPT, CF-L & Andrea Boldt. Live Strong; 2019.
3. Nikhila Veluri & Karun Badwal. Idiopathic Edema: A Case Report. Cureus; 2019.
4. Aubrey Bailey, PT, DPT, CF-L1 & Sara Melone. 4 Causes of Swollen Ankles Post-Workout and How to Treat Them. Live Strong. 2019.
5. N P Whitehead, T J Allen, D L Morgan, & U Proske. Damage to human muscle from eccentric exercise after training with concentric exercise. The Journal of Physiology; 1998.
6. Miguel A. Medina Pabón; & Usker Naqvi. Achilles Tendonitis. National Center for Biotechnology Information; 2020.
7. E Witvrouw, N Mahieu, P Roosen, & P McNair. The role of stretching in tendon injuries. British Journal of Sports Medicine; 2007.
8. Anonim. Causes and signs of edema. National Center for Biotechnology Information; 2008.
9. Donald W. Buck, II, MD & Karen L. Herbst, MD, PhD. Lipedema: A Relatively Common Disease with Extremely Common Misconceptions. PRS Global Open; 2016.
10. Adelaide Lymphoedema Clinic. Venous Oedema. Adelaide Lymphoedema Clinic; 2021.
11. Bryan C. Sleigh & Biagio Manna. Lymphedema. National Center for Biotechnology Information; 2021.
12. Ruth Field. Cankles conundrum: How to avoid swollen ankles when you run. The Irish Times; 2017.

Share