Meskipun pengalaman tiap wanita saat hamil bisa berbeda-beda, namun ada beberapa gejala yang cenderung umum terjadi pada tiap trimester. Bagi beberapa wanita, trimester ke-2 adalah masa dimana mual-mual dan kelelahan sudah jauh berkurang, tetapi rasa nyeri di beberapa bagian tubuh mulai muncul.
Daftar isi
Selama trimester kedua kehamilan, tubuh akan mengalami beberapa perubahan, termasuk: [4]
Selain itu, gangguan pernafasan, gusi sensitif, pusing, kram kaki, keputihan, serta infeksi saluran kemih juga mungkin akan terjadi selama trimester kedua ini. [4]
Tidak jarang pula rasa sakit di perut bagian bawah akan mulai terasa.
Nyeri yang dialami di trimester kedua adalah keluhan yang umum, karena rahim dan perut terus membesar. Meningkatnya tekanan dari rahim yang berkembang, ditambah lagi terjadinya perubahan hormon, bisa memicu berbagai jenis nyeri.
Beberapa penyebab umum dari nyeri di trimester kedua termasuk:
Ligament perut bagian bawah bertugas menyangga rahim agar tetap berada di tempatnya.
Nyeri perut di trimester kedua seringkali disebabkan oleh meregangnya ligament ini karena membesarnya rahim. Kondisi ini kemudian bisa memicu nyeri di perut bagian bawah, selangkangan atau salah satu atau kedua sisi pinggul.
Gejala dari nyeri ligament perut bagian bawah termasuk: [1, 2, 3, 4]
Nyeri perut karena meregangnya ligament ini bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
Kontraksi Braxton-Hicks bisa mulai dirasakan di trimester kedua. Kontraksi ini berhubungan dengan mengencangnya otot-otot rahim.
Kontraksi ini berbeda dengan kontraksi menjelang persalinan karena lebih singkat dan tidak muncul secara teratur. Gejala-gejala kontraksi Braxton-Hicks termasuk: [1, 2, 3, 4]
Kontraksi yang juga disebut “kontraksi palsu” ini akan terasa ringan pada awalnya, namun bisa menjadi semakin sakit seiring bertambahnya usia kandungan. [2]
Nyeri DSP yang juga disebut nyeri sabuk pelvis (pelvic girdle pain) ini bisa terjadi pada 31 persen wanita hamil.
Bobot rahim bisa mengakibatkan tekanan berlebih pada persendian panggul, sehingga menyebabkan panggul bergerak secara tidak merata. [2]
DSP juga bisa disebabkan oleh perubahan hormon. Selama masa kehamilan, tubuh akan melepaskan beberapa hormon yang menyebabkan melonggar serta meregangnya beberapa ligament untuk mempersiapkan persalinan. Perubahan ini bisa menyebabkan nyeri di perut bawah dan panggul.
Gejala-gejala dari disfungsi symphysis pubis termasuk: [1, 2]
Infeksi ini umum terjadi di masa kehamilan. Gejalanya bisa berupa nyeri di perut bagian bawah disertai keinginan untuk buang air kecil yang tidak bisa ditahan, nyeri ketika buang air kecil, dan urin yang keruh dan berbau tajam. [2, 4]
Beberapa jenis terapi tertentu, termasuk akupunktur, aromaterapi, dan refleksologi bisa mengurangi nyeri perut bawah, panggul, atau punggung bawah.
Namun, sebelum mencoba terapi-terapi tersebut, lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter atau bidan mengenai nyeri yang dirasakan.
Di rumah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri trimester kedua, termasuk nyeri perut bagian bawah. Cara-cara ini termasuk: [1, 2]
Namun, bila nyeri disebabkan oleh infeksi maka harus diobati dengan resep dari dokter.
Sebagian besar penyebab nyeri perut bagian bawah tidak bersifat serius atau membutuhkan penanganan segera oleh dokter, meskipun tetap harus diperiksakan.
Namun, nyeri dengan gejala-gejala tertentu bisa menandakan adanya masalah seperti persalinan premature, infeksi, atau komplikasi lainnya. Gejala-gejala tersebut termasuk: [1, 2]
Nyeri perut bagian bawah yang muncul ketika memasuki trimester kedua adalah hal yang umum. Tetapi, jika nyerinya semakin terasa atau tidak kunjung hilang setelah beristirahat, atau menimbulkan kecemasan, sebaiknya diperiksakan ke dokter atau bidan.
1. HSE Team. Second trimester (weeks 13 to 28); Stomach pain and cramps in pregnancy. Health Service Executive; 2019.
2. MaryAnn De Pietro, CRT, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH. Second trimester pains: What to expect. Medical News Today; 2018.
3. NHS Team. Stomach pain in pregnancy. UK National Health Service; 2018.
4. Mayo Clinic Staff. 2nd trimester pregnancy: What to expect. Mayo Clinic; 2020.