Daftar isi
Polisomnografi adalah tes yang digunakan dokter untuk mendiagnosis masalah tidur pasien. Tes ini memberikan informasi mengenai durasi dan kualitas tidur pasien.
Dokter akan mengamati pasien saat tidur, mencatat data tentang pola tidur, dan mungkin mengidentifikasi gangguan tidur yang dialami.[1,2]
Selama polisomnografi, dokter akan mengukur hal berikut untuk membantu memetakan siklus tidur pasien:[1]
Tidur manusia dibagi menjadi dua tahap, yaitu tidur gerakan mata cepat (REM), dan tidur gerakan mata non-cepat (non-REM). Tidur non-REM dibagi menjadi fase “tidur ringan” dan “tidur nyenyak”.[2]
Seseorang tanpa gangguan tidur akan beralih antara tidur non-REM dan REM, dalam beberapa siklus tidur per malam.[2]
Pada saat seseorang bermimpi berarti ia sedang memasuki tahap tidur REM, dimana aktivitas otak tinggi, tetapi hanya mata dan otot pernapasan yang aktif. Sementara, tidur non-REM melibatkan aktivitas otak yang lebih lambat.[2]
Mengamati siklus tidur, bersamaan dengan reaksi tubuh terhadap perubahan dalam siklus tersebut, dapat membantu mengidentifikasi gangguan dalam pola tidur Anda.[2]
Dokter biasanya melakukan tindakan medis ini, pada pasien yang mengidap penyakit sleep apnea, yaitu pernapasan terus-menerus berhenti dan dimulai kembali saat tidur. Gejala apnea tidur meliputi:[2]
Polisomnografi juga dapat membantu dokter mendiagnosis gangguan tidur seperti:[2]
Terdapat 4 jenis pemeriksaan tidur, yaitu:[3]
Memantau tidur pasien secara umum dan fungsi tubuh tertentu, termasuk pernapasan, kadar oksigen dalam darah pasien, ritme jantung, dan gerakan anggota tubuh
Membantu mendiagnosis narkolepsi (rasa kantuk yang ekstrem dan keinginan tidur yang kuat di siang hari).
Jenis tes ini, mengukur seberapa cepat pasien tertidur dalam situasi sepi di siang hari dan memantau seberapa cepat dan seberapa sering pasien memasuki tahap tidur yang disebut tidur REM.
Pasien akan menjalani tes ini pagi hari setelah menjalani Diagnostic overnight PSG
Jika seseorang menjalani prosedur ini, maka pada malam pertama, pasien akan dimonitor dan dievaluasi kualitas tidurnya.
Jika tim medis menemukan bahwa pasien menderita apnea tidur, pasien akan kembali pada malam berikutnya untuk mengetahui tekanan udara yang tepat untuk perawatan continuous positive airway pressure (CPAP) atau tekanan saluran napas positif berkelanjutan.
Perawatan ini berarti memberikan udara ke saluran pernapasan pasien melalui masker hidung yang dirancang khusus
Pasien akan menjalani tes ini jika tim medis menemukan atau mencurigai sleep apnea sedang atau parah pada malam pertama pemeriksaan. Selanjutnya, pada tahap kedua pemeriksaan menghasilkan tingkat CPAP yang dibutuhkan untuk mengobati apnea pasien.
Terdapat beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani prosedur polisomnografi, seperti:[4]
Prosedur polisomnografi dilakukan di rumah sakit, dimana pasien akan tidur di ruangan khusus dan seorang tim medis akan mengatur polisomnografi dengan memantau pasien saat tidur. Tim medis dapat melihat dan mendengar di dalam kamar pasien.[2]
Selama polisomnografi, tim medis akan mengukur:[2]
Untuk merekam data tersebut, tim medis akan menempatkan sensor kecil yang disebut elektroda di:[2]
Sebuah sabuk elastis di sekitar dada dan perut akan merekam gerakan dada dan pola pernapasan pasien dan klip kecil di jari akan memantau tingkat oksigen darah pasien.[2]
Di beberapa rumah sakit, tim medis akan menyiapkan peralatan untuk merekam video. Hal ini memungkinkan pasien dan dokter untuk meninjau perubahan posisi tubuh pasien pada malam hari.[2]
Kemudian saat pasien bangun di pagi hari, tim medis akan melepas semua sensor dan pasien dapat meninggalkan rumah sakit serta beraktivitas normal pada hari yang sama.[2]
Polisomnografi adalah tes non-invasif dan tanpa rasa sakit. Efek samping yang paling umum adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh perekat yang digunakan untuk memasang sensor uji pada kulit pasien.[4]
Normal
Hasil yang normal, ditunjukkan dengan: [5]
Abnormal
Hasil yang abnormal berarti pasien memiliki gangguan tidur seperti:[2]
Untuk mengidentifikasi tingkat keparahan sleep apnea, dokter menggunakan skor Apnea-Hypopnea Index (AHI), seperti:[5]
1. Kevin Martinez, M.D, Louisa Richards. What happens during a polysomnography?. Medical News Today; 2020.
2. Alana Biggers, M.D., MPH, Anna Giorgi. Polymsomnography. Healthline; 2020.
3. Nayana Ambardekar, MD. Sleep Study (Polysomnography). WebMD; 2020.
4. Anonim. Polysomnography (Sleep Study). Mayoclinic; 2020.
5. Allen J. Blaivas, DO, David Zieve, MD, MHA, Brenda Conaway. Polysomnography. MedlinePlus; 2020.