Protionamide adalah turunan thioamide dengan aktivitas antituberkular. Protionamide membentuk aduk kovalen dengan bakteri nicotinamide adenine dinucleotide (NAD), PTH-NAD, yang secara kompetitif menghambat reduktase 2-trans-enoyl-ACP (inhA), sebuah enzim yang penting untuk sintesis asam mycolic. [2]
Daftar isi
Berikut ini info Protionamide, mulai dari indikasi hingga peringatannya: [1]
Indikasi | Tuberkulosis |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Agen Antituberkulosis |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas. → Penyakit hati berat. → Porfiria. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Protionamide: → Kesulitan dalam mengontrol diabetes mellitus. → Pantau glukosa darah, tiroid, dan fungsi penglihatan. → Lakukan tes fungsi hati sebelum dan selama pengobatan dengan protionamide. → Pantau pada pasien dengan penyakit kejiwaan atau depresi. → Kehamilan dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai penggunaan obat ini kepada ibu hamil dan menyusui. |
Adapun manfaat Protionamide adalah mengatasi gangguan kesehatan berupa tuberkulosis (TBC). [1]
Pemberian Protionamide dapat diberikan kepada orang dewasa dan anak-anak dengan pembagian sebagai berikut: [1]
Oral/Diminum: ⇔ Tuberkulosis → Dewasa: Sebagai obat lini kedua: 15-20 mg/kg sehari sebagai dosis tunggal. Maks: 1 g setiap hari. |
Oral/Diminum: ⇔ Tuberkulosis → Anak: Sebagai obat lini kedua: 10-20 mg/kg sehari sebagai dosis tunggal. Dosis maks: 750 mg setiap hari. |
Tanyakan kepada ahli kesehatan Anda jika salah satu dari efek samping berikut berlanjut atau mengganggu atau jika Anda memiliki pertanyaan tentang mereka: [1]
Untuk memahami lebih detail mengenai Protionamide, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja Protionamide, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya: [1]
Penyimpanan | → Simpan antara 20-25 °C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Protionamide menghambat sintesis peptida. Ini aktif melawan spesies mikobakteri. Bakteriostatik melawan M. tuberculosis. Juga aktif melawan mikobakterium atipikal misalnya M. kansasii dan beberapa strain M. avium complex, dan M. leprae. → Onset: 30-60 menit. → Durasi: 12-16 jam. → Farmakokinetik: → Absorpsi: Mudah diserap dari saluran pencernaan (oral); konsentrasi plasma puncak setelah 2 jam. → Distribusi: Tersebar luas ke dalam cairan tubuh dan CSF. → Metabolisme: Dikonversi menjadi sulfoksida (aktif) dan metabolit lainnya. → Ekskresi: Melalui urin (<1% sebagai tidak berubah). |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan efek neurotoksik dengan sikloserin. → Berpotensi Fatal: Peningkatan kejadian hepatotoksisitas dengan rifampisin. |
Interaksi dengan makanan | → Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai interaksi obat ini dengan makanan |
Overdosis | ⇔ Gejala: Tidak ada informasi lebih lanjur mengenai gejala overdosis obat ini ⇔ Cara Mengatasi: Segera hubungi tenaga medis |
Apakah obat ini dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai penggunaan obat ini kepada ibu hamil dan menyusui.
Apakah ada peringatan khusus saat mengonsumsi Protionamide?
Konsultasikan dengan dokter Anda jika memiliki riwayat sebagai berikut :
⇔ Kesulitan dalam mengelola DM.
⇔ Pantau glukosa darah, tiroid, dan fungsi visual.
⇔ Lakukan LFT sebelum dan selama pengobatan dengan protionamide.
⇔ Perhatian pada pasien dengan penyakit kejiwaan atau depresi.
⇔ Kehamilan dan menyusui. [1]
Brand Merek Dagang |
Petaha |
Protionols |
[1] Anonim. Protionamide. Mims Indonesia; 2020.
[2] Anonim. Protionamide. National Library Of Medicine; 2020.
[3] Anonim. Protionamide. DrugNcats; 2020.
[4] Anonim. Protionamide. Drugs; 2020.