Pyrazinamide adalah antibiotik yang melawan bakteri. Obat ini digunakan untuk menyetop pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri. Pyrazinamide tidak akan bekerja untuk infeksi virus (seperti flu biasa, flu).[1][3]
Daftar isi
Berikut informasi mengenai Pyrazinamide, dimulai dari indikasi hingga peringatannya:[1][2]
Indikasi | Tuberkulosis |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Agen Antituberkulosis |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas → Hiperurisemia dan/atau asam urat → Porfiria akut → Gangguan hati yang parah |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Pyrazinamide: → Pasien dengan Diabetes Mellitus → Riwayat Asam urat → Gangguan hati dan ginjal ringan sampai sedang → Kehamilan dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek yang buruk pada janin. Tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Pyrazinamide digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TB) pada pasien dewasa dan anak-anak.[1][2]
Pyrazinamide harus digunakan dengan obat TBC lainnya. Tuberkulosis bisa menjadi resisten terhadap pengobatan jika pirazinamid digunakan sebagai dosis tunggal.[1]
Pyrazinamide dapat dikonsumsi anak-anak maupun dewasa, berikut keterangan dosis:[2]
Oral/Diminum: ⇔ Tuberkulosis → Sebagai bagian dari pengobatan multiobat: → Untuk pengobatan standar tanpa pengawasan selama 2 bulan: 35mg/ kg setiap hari. → Untuk pengobatan 2 bulan dengan pengawasan intermiten: 50mg/ kg 3 kali seminggu. |
Oral/Diminum: ⇔ Tuberkulosis → Sebagai bagian dari rejimen multidrug: → Untuk pengobatan standar selama 2 bulan tanpa pengawasan: → <50kg: 1,5g setiap hari → ≥50kg: 2g setiap hari. → Untuk perawatan 2 bulan yang diawasi intermiten: → <50kg: 2g 3 kali seminggu → ≥50kg: 2,5g 3 kali seminggu. |
Berikut efek samping umum dari Pyrazinamide, beritahu dokter atau medis apabila Anda mengalami gejala berikut:[1]
Berikut efek samping kurang umum dari Pyrazinamide, segera hubungi dokter atau medis apabila Anda mengalami gejala berikut:[1]
Berikut efek samping dari Pyrazinamide yang tidak perlu tindakan medis:[1]
Info Efek Samping Tenaga Medis:[1]
Untuk memahami Pyrazinamide lebih detail, berikut datanya:[2]
Penyimpanan | Tablet: → Simpan antara 15-30 °C. → Jauhkan dari jangkauan anak → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Pyrazinamide dapat bersifat bakteriostatik atau bakterisidal, tergantung pada konsentrasi obat yang diperoleh di tempat infeksi dan kerentanan organisme yang menginfeksi. Aktivitas Pyrazinamide sebagian bergantung pada konversi obat menjadi asam pirazinoat (POA), yang menurunkan pH lingkungan di bawah yang diperlukan untuk pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium Tuberculosis yang rentan menghasilkan pirazinamidase, suatu enzim yang mendeaminasi pirazinamid menjadi POA, dan kerentanan in vitro dari suatu galur organisme tertentu tampaknya berhubungan dengan aktivitas pirazinamidase. Farmakokinetik: → Absorpsi: Mudah diserap dari saluran pencernaan. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak: Kira-kira 2 jam. → Distribusi: Tersebar luas dalam cairan dan jaringan tubuh, berdifusi dalam cairan serebrospinal dan memasuki ASI. Pengikatan protein plasma: 50%. → Metabolisme: Mengalami metabolisme hati melalui hidrolisis menjadi asam pirazinoat (metabolit aktif utama) dan kemudian terhidroksilasi menjadi asam 5-hidroksipirazinoat (produk ekskresi utama). → Ekskresi: Melalui urin dengan filtrasi glomerulus (kira-kira 70% terutama sebagai metabolit, kira-kira 4% sebagai obat tidak berubah). → Waktu paruh eliminasi: Sekitar 9-10 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Antagonis efek agen urikosurik (misalnya probenesid, sulfinpyrazone). → Dapat mengurangi efek kontrasepsi estrogen. → Dapat menonaktifkan vaksin tifoid oral. → Dapat meningkatkan konsentrasi serum ciclosporin. → Dapat meningkatkan efek hepatotoksik rifampisin. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Toksisitas hati dan hiperurisemia ⇔ Cara Mengatasi: Kosongkan lambung dengan lavage lambung jika perlu. Gunakan tindakan suportif umum. Dapat memberikan benzodiazepin jika terdapat bukti stimulasi SSP dan probenesid untuk hiperurisemia. |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat mengganggu tes urine Acetest dan Ketostix untuk menghasilkan warna coklat kemerahan. |
Bagaimana cara mengonsumsi Pyrazinamide?
Tuberkulosis harus diobati dalam jangka waktu yang lama (hingga 6 bulan atau lebih).
Pyrazinamide diberikan dalam kombinasi dengan obat lain dan tidak boleh digunakan sendiri. Anda mungkin perlu mengonsumsi pirazinamid hanya untuk 2 bulan pertama dari pengobatan lengkap Anda.
Pyrazinamide biasanya diminum sekali sehari. Namun, sebagian orang hanya minum obat 2 kali seminggu.[1]
Apa yang harus dilakukan apabila melewatkan satu dosis
Minum dosis yang terlewat segera setelah Anda ingat. Lewati dosis yang terlewat jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya yang dijadwalkan. Jangan minum obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat.[1][2]
Apa yang harus diperhatikan selama mengonsumsi Pyrazinamide?
Hindari alkohol.[2]
Brand Merek Dagang |
Sanazet |
Siramid |
Corsazinamid |
Pezeta-Ciba 500 |
TB ZET |
Neotibi |
Prazina |
Tibicel |
1. Cerner Multum. Pyrazinamide. Drugs;2020
2. Anonim. Pyrazinamide. MIMS Indonesia;2020
3. Anonim. Pyrazinamide. WebMD;2020