Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Rebung memiliki kandungan vitamin dan mineral serta elektrolit yang cukup berlimpah. Vitamin C dan E dalam rebung berfungsi sebagai antioksidan dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan kalium
Daftar isi
Rebung merupakan tanaman sayuran yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Rebung atau tunas muda pohon bambu betung merupakan tanaman yang mudah ditemukan dan dapat dipanen sepanjang tahun.
Namun rebung paling sering dipanen saat musim hujan, karena pada musim hujan pertumbuhan bambu petung lebih cepat dari pada musim kemarau [8].
Tanaman dengan nama ilmiah Dendrocalamus asper (Schult f.) Baker ini paling banyak tersebar di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Brazil. Di Indonesia sendiri bambu petung merupakan tanaman yang multi fungsi.
Selain tunas mudanya yang dapat dijadikan makanan, batang bambu dewasanya dapat dijadikan bahan berbagai furniture, atap rumah, bahkan jembatan [1].
Berikut kandungan gizi pada rebung mentah dengan takaran per 100 gram.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Rebung, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 27 | Kalori Dari Lemak: | 2.5 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.3 g | 0.46 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.35 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 4 mg | 0.17 % | |
Total Karbohidrat | 5.2 g | 1.73 % | |
Serat | 2.2 g | 8.8 % | |
Gula | 3 g | ||
Protein | 2.6 g | 5.2 % | |
Vitamin A | 0.4 % | Vitamin c | 6.67 % |
Kalsium | 1.3 % | Zat besi | 2.78 % |
Src : Rebung, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Kalium | 533 mg | 15 % | |
Mangan | 0.3 mg | 13 % | |
Vitamin B6 | 0.2 mg | 12 % | |
Tiamin | 0.2 mg | 10 % | |
Tembaga | 0.2 mg | 9 % | |
Serat makanan | 2.2 g | 9 % | |
Seng | 1.1 mg | 7 % | |
Vitamin C | 4 mg | 7 % | |
Protein | 2.6 g | 5 % | |
Vitamin E (Alpha Tokoferol) | 1 mg | 5 % | |
Src : Rebung, mentah |
Rebung merupakan tunas muda bambu petung yang memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat yang tinggi ini berfungsi membantu melancarkan pencernaan di dalam tubuh.
Kemudian, kandungan karbohidrat yang ada di dalam rebung berfungsi sebagai pemberi cadangan makanan di dalam tubuh.
Lalu ada protein, salah satu mineral ini membantu dalam pembentukan sel – sel yang ada di dalam tubuh.
Tiga kandungan tinggi yang ada di dalam rebung ini memiliki tugas -tugas penting di dalam tubuh [3,4,5].
Rebung memiliki berbagai kandungan nutrisi yang tinggi. Kandungan tertinggi pada rebung adalah serat, yang kemudian disusul karbohidrat lalu protein.
Rebung memiliki berbagai manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh, berikut manfaat yang ada di dalam rebung:
Sembelit merupakan masalah pencernaan yang biasa terjadi pada tubuh. Gejalanya akan terjadi ketika seseorang mengalami susah buang air besar.
Penderita sembelit ini biasanya mengalami frekuensi buang air besar lebih sedikit dari biasanya. Bila dibiarkan, gejala ini dapat membahayakan pencernaan tubuh [7].
Rebung merupakan salah satu tanaman yang memiliki serat yang tinggi. Serat yang ada didalam rebung ini dapat membantu melancarkan pencernaan dan membantu mengurangi risiko sembelit.
Serat yang ada di dalam rebung bekerja dengan mengencerkan feses yang melewati usus lalu dapat keluar dalam bentuk yang encer [5].
Setidaknya bayi wajib diberikan ASI sampai umur 6 bulan sebelum dapat diberikan makanan lembut. Karena pada umur 0-6 bulan bayi membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada orang dewasa untuk pertumbuhan bayi.
Untuk itu, pentingnya menjaga kelancaran ASI yang di miliki ibu bayi harus diperhatikan supaya kebutuhan nutrisi bayi dapat terjaga [9].
Untuk melancarkan ASI, perlu asupan nutrisi yang banyak. Salah satu nutrisi yang dapat membantu melancarkan ASI adalah Fitoestrogen.
Fitoestrogen yang terkandung di dalam rebung dapat membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui [8].
Penyakit ini sudah banyak menjangkit masyarakat dunia. Rata – rata orang yang terjangkit penyakit ini adalah kalangan orang dewasa.
Penyakit ini terjadi karena kadar gula atau glukosa yang ada di dalam aliran tubuh terlalu tinggi. Penyebab utama dari penyakit ini adalah penderita sering mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi karbohidrat atau tinggi kadar gula.
Bila dibiarkan, penyakit ini akan dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian [10].
Penderita diabetes tipe 2 membutuhkan obat untuk menurunkan kadar gula agar kandungan gula yang ada di dalam tubuh tetap stabil.
Mengonsumsi makanan yang mengandung asam fenolik merupakan salah satu cara yang baik untuk menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik terdapat di berbagai sayuran, salah satunya adalah rebung.
Rebung memiliki kandungan asam fenolik yang mampu menurunkan gula darah sehingga dapat terhindar dari penyakit diabetes tipe 2 [6,11]
Air merupakan komponen yang hampir ada di seluruh tubuh. Karena komponen air sebanyak 75%, sedangkan sisanya adalah organ, tulang, dan daging.
Dengan banyaknya cairan yang dikandung dalam tubuh, maka dari itu perlu untuk memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari. Cairan ini berfungsi membantu metabolisme yang ada didalam tubuh.
Air juga membantu mengatur temperatur tubuh supaya tetap stabil, membantu pencernaan makanan, serta membantu mengatur kadar asam dan basa yang terdapat pada tubuh [12,13].
Bila dibarengi dengan aktivitas yang berat, cairan tersebut dapat keluar kembali. Semakin berat aktivitas yang dilakukan, maka semakin cepat cairan yang ada di dalam tubuh berkurang dan dapat berisiko terkena dehidrasi.
Dehidrasi merupakan gejala yang disebabkan oleh kurangnya kadar cairan di dalam tubuh. Gejala seseorang bila terkena dehidrasi adalah kepala pusing, mual, bibir kering, rasa haus yang berlebihan, serta badan lesu [12].
Untuk mengembalikan cairan yang dibutuhkan tubuh, perlu mengonsumsi air atau berbagai makanan yang mengandung kadar air yang tinggi serta memiliki kandungan asam amino yang cukup.
Rebung merupakan tunas muda bambu yang memiliki kadar air yang sangat tinggi dan asam amino yang dapat membantu menjaga cairan tubuh.
Dengan mengonsumsi rebung, cairan yang ada di dalam tubuh dapat terjaga dan tidak mudah berkurang [2,3,14]
Belakangan ini banyak orang membutuhkan makanan yang rendah lemak agar terhindar dari berbagai penyakit salah satunya adalah obesitas.
Untuk mendapatkan makanan rendah lemak, sayuran merupakan pilihan yang terbaik. Rebung adalah salah satu dari berbagai sayuran yang rendah lemak.
Hal tersebut karena lemak yang terkandung di dalam hanyalah 0,1 persen dari keseluruhan rebung [2,3]
Kanker merupakan penyakit yang mematikan di dunia. Kanker yang memiliki kasus terbanyak adalah kanker payudara, yang kemudian disusul kanker paru – paru dan kanker usus [15].
Untuk terhindar dari penyakit ini, tubuh membutuhkan senyawa yang memiliki kemampuan anti-karsinogen atau mencegah pertumbuhan kanker.
Senyawa tersebut adalah senyawa saponin. Senyawa ini merupakan senyawa yang terdapat pada berbagai sayuran. Salah satu sayuran tersebut adalah rebung.
Rebung memiliki senyawa saponin yang berfungsi sebagai anti-karsinogen, sehingga pertumbuhan kanker yang ada di dalam kanker dapat dicegah oleh rebung [8,16,17].
Rebung merupakan sayuran yang memiliki beragam manfaat yang dapat melindungi dan mencegah risiko berbagai penyakit pada tubuh.
Meskipun rebung merupakan sayuran yang dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan dan dapat menjadi salah satu bahan pada masakan, rebung masih memiliki racun yang dapat memberikan efek samping bagi tubuh.
Rebung mentah saat baru ditebang memiliki bau khas yang menyengat. Bau khas ini berasal dari senyawa asam sianida (HCN) dan senyawa glikosida sianogenik.
Dua senyawa inilah yang memberikan sensasi rasa yang pahit pada lidah dan menyebabkan urin berbau pesing setelah mengonsumsi rebung.
Meskipun bau pesing dan rasa pahit ini merupakan ciri khas dari rebung, perlu dilakukan pengolahan yang baik dan benar supaya dapat dikonsumsi menjadi beragam macam masakan serta mengurangi bau pesing dan rasa pahit pada rebung [19,20].
Meskipun efek sampingnya tidak terlalu berbahaya bagi tubuh, ada baiknya harus diperhatikan supaya dapat dikonsumsi dalam bentuk makanan.
Sebelum mengonsumsi rebung, ada baiknya untuk mengetahui cara yang tepat dalam pengolahannya agar dapat mengurangi senyawa beracun dalam rebung.
Terdapat cara untuk mengurangi kadar asam sianida dan glikosida sianogenik yang membuat bau yang menyengat serta rasa yang pahit pada rebung adalah dengan cara berikut:
Masyarakat Indonesia dan negara lain sering mengonsumsi rebung dalam berbagai cara berikut:
Lumpia merupakan makanan favorit masyarakat Indonesia. Lumpia merupakan makanan khas Semarang. Kota Atlas ini merupakan asal muasal dari adanya lumpia rebung.
Namun, isi lumpia tidak hanya selalu rebung saja, namun isi lumpia bisa bervariasi tergantung konsumen. Isi lumpia bisa terdapat sayuran, kentang, ataupun daging ayam [8].
Lumpia merupakan makanan yang tergolong mudah untuk dibuat. Berikut bahan-bahannya:
Setelah semua bahan siap, tumis bawang putih sampai tercium aromanya, kemudian masukkan semua bahan bersama tumisan bawang putih, lalu tambahkan air secukupnya.
Goreng sampai air berkurang, namun jangan terlalu kering. Setelah adonan atau isi dari lumpia matang, masukkan ke dalam kulit lumpia dan gulung. Lumpia isi rebung siap disajikan.
Tepung merupakan bahan yang bisa dijadikan sebagai adonan untuk berbagai jenis roti, gorengan, ataupun makanan lainnya.
Tepung yang biasa ditemui adalah tepung terigu, tepung tapioka, tepung kanji, dan sebagainya. Namun, ada satu tepung yang berbeda, yaitu tepung rebung.
Rebung merupakan tanaman yang tinggi akan serat dan karbohidrat. Rebung mentah memiliki aroma menyengat dan rasa pahit yang sangat tinggi.
Sebelum rebung dibuat menjadi tepung, harus difermentasikan dulu selama 5 hari untuk menghilangkan kadar asam sianida yang ada didalamnya.
Jika tidak difermentasi dulu, getah dari rebung akan menimbulkan rasa pahit. Setelah difermentasi kemudian rebung dihaluskan menjadi tepung yang bisa digunakan sebagai bahan dalam berbagai masakan seperti donat dan kue [2,6,8,17,18].
Rebung atau tunas muda pohon bambu masih memiliki beragam cara konsumsi lainnya. Namun, sebelum dikonsumsi ada baiknya rebung diolah dengan benar supaya dapat dikonsumsi dalam berbagai cara.
Kapan Rebung sudah bisa dipanen?
Rebung dapat dipanen saat batangnya memiliki panjang 20-30 cm, bila lebih dari itu, rebung tidak dapat dikonsumsi karena sudah menjadi sebatang bambu. Namun, umur dari panen rebung berbeda – beda tergantung pH tanah, kelembaban, suhu udara, dan kadar air yang didapat [1,8].
Apakah Rebung bisa menimbulkan bau pesing atau menyengat dan rasa pahit?
Ya, karena rebung memiliki senyawa asam sianida dan glikosida sianogenik. Dua senyawa inilah yang terkandung pada rebung segar yang baru dipanen dan menghasilkan bau khas menyengat dan rasa pahit bila tidak diolah dengan benar [19,20]
Rebung merupakan tunas muda bambu petung yang memiliki beragam nutrisi yang baik bagi tubuh untuk menghindarkan serta mencegah tubuh terserang penyakit serta merawat tubuh. Tanaman yang memiliki bau khas ini juga memiliki efek samping bila tidak diolah dengan benar. Bila diolah dengan benar, rebung dapat dikonsumsi dalam berbagai cara sesuai selera.
1) Maria Herminia Ferrari Felisberto, Antonio Ludovico Beraldo, and Maria Teresa Pedrosa Silva Clerici. 2017. LWT - Food Science and Technology; 230-235. Young bamboo culm flour of Dendrocalamus asper: Technological properties for food applications.
2) Anonym. 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Rebung, segar.
3) Marta Lonnie, Emma Hooker, Jeffrey Michael Brunstrom, Bernard M. Corfe, Mark Andrew Green, Anthony Watson, Elizabeth A. Williams, Emma J. Stevenson, Simon Penson, and Alexandra M. Johnstone. 2018. Nutrients 10(3): 360. Protein for life: Review of Optimal Protein Intake, Sustainable Dietary Sources and the Effect on Appetite in Ageing Adults.
4) Joanne Slavin, Justin Carslon. 2014. Advances in Nutrition 5(6): 760–761. Carbohydrates 1.
5) Devinder Dhingra, Mona Michael, Hradesh Rajput, and R. T. Patil. 2012. Journal of Food Science and Technology 49(3): 255–266. Dietary fibre in foods: a review.
6) P. Nongdam and Leimapokpam Tikendra. 2014. International Scholarly Research Notices ; 679073. The Nutritional Facts of Bamboo Shoots and Their Usage as Important Traditional Foods of Northeast India.
7) David E. Beck MD. 2008. The Ochsner Journal; 8(1): 25–31. Evaluation and Management of Constipation.
8) Ainezzahira, Cynthia Mudhita, Ivana Giovani, Metta Santika Buntoni, and Junita Magdasari. 2017. Journal of Food and Pharmaceutical Sciences; 25 – 28. Biochemistry and Bioactive Compounds on Bamboo Shoots as the Main Component in Lumpia Semarang.
9) Arifa Yusrina and Shrimarti Rukmini Devy. 2016. Jurnal Promosi Kesehatan Vol 4 No 1. Influencing Factors of The Intention Mothers Breastfeeding Exclusively In Kelurahan Magersari, Sidoarjo.
10) Abdulfatai B. Olokoba, Olusegun A. Obateru, and Lateefat B. Olokoba. 2012. Oman Medical Journal ; 27(4): 269–273. Type 2 Diabetes Mellitus: A Review of Current Trends.
11) Derong Lin, Mengshi Xiao, Jingjing Zhao, Zhuohao Li, Baoshan Xing, Xindan Li, Maozhu Kong, Liangyu Li, Qing Zhang, Yaowen Liu, Hong Chen, Wen Qin, Hejun Wu, and Saiyan Chen. 2016. Molecules ; 21(10): 1374. An Overview of Plant Phenolic Compounds and Their Importance in Human Nutrition and Management of Type 2 Diabetes.
12) Naila A. Shaheen, Abdulrahman A. Alqahtani, Hussam Assiri, Reem Alkhodair, and Mohamed A. Hussein. 2018. BMC Public Health ; 18: 1346. Public knowledge of dehydration and fluid intake practices: variation by participants’ characteristics.
13) Lawrence E. Armstrong and Evan C. Johnson. 2018. Nutrients ; 10(12): 1928. Water Intake, Water Balance, and the Elusive Daily Water Requirement.
14) Francesco Bifari, Chiara Ruocco, Ilaria Decimo, Guido Fumagalli, Alessandra Valerio, and Enzo Nisoli. 2018. Genes and Nutrition; 12: 27. Amino acid supplements and metabolic health: a potential interplay between intestinal microbiota and systems control.
15) Anonym. 2018. World Health Organization, International Agency for Research on Cancer, Globocan 2018. Cancer Today.
16) Mi-Kyung Sung and Venket Rao. 1995. The Journal of Nutrition ;717S - 724S. Saponins as Anticarcinogens.
17) Doddy A. Darmajanaa, Novianti Wulandari, Rima Kumalasaria dan Ade Chandra Irwansyaha. 2019. Jurnal Penelitian Pasca panen Pertanian; Volume 16 No. 1 Juni 2019 : 25-30. Pengaruh Perbandingan Tepung Rebung (Dendrocalamus Asper) dan Tepung Terigu Terhadap Karakteristik Kimia dan Karakteristik Kimia dan Karakteristik Sensori Cookies.
18) Meta Haryani, Lina Widawati, and Eva Ramalia Sari. 2014. Jurnal Agritepa, Vol. I, No. 1. Modified Bamboo Shoots Flour as Wheat Substiturnt in Fibre Rich Donut Making.
19) Kanchan Rawat, C. Nirmala and M.S. Bisht. 2015. 10th World Bamboo Congress, Korea. Processing Techniques for Reduction of Cyanogenic Glycosides from Bamboo Shoots.
20) Debangana Choudhury, Jatindra K. Sahu and G. D. Sharma. 2010. Physical Sciences and Technology Vol. 6, Number II, 105-111. Biochemistry of Bitterness in Bamboo Shoots.