Rincik bumi atau sering dikenal dengan songgo langit, merupakan salah satu jenis tanaman merambat yang dapat digunakan sebagai tanaman hias dan pengobatan tradisional.
Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan sudah tersebar di beberapa kawasan seperti Amerika Utara, Afrika, Amerika Selatan, Australia, serta Asia termasuk India dan Indonesia[1].
Daftar isi
Rincik bumi berasal dari keluarga tanaman Convolvulaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu Ipomoea quamoclit[1].
Tanaman ini memiliki berbagai sebutan lain sesuai dengan negara asal, salah satunya dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan cyperus vine, indian pink, star glory, humming bird vine, atau cardinal climber[1,2].
Rincik bumi merupakan tanaman yang tumbuh pada daerah tropis, daerah dengan iklim sedang, atau daerah dengan ketinggian sekitar 1800 m dekat dengan permukaan laut dan terkena sinar matahari[1].
Tanaman ini dapat melilit atau merambat hingga ketinggian sekitar 3 meter dengan ciri-ciri fisik sebagai berikut[1]:
Kandungan senyawa dari ekstrak seluruh bagian (batang, daun, bunga, dan biji) rincik bumi adalah sebagai berikut[3,4]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Kadar abu | 9.68 | persen |
Kadar air | 5.25 | persen |
Nitrogen | 26.60 | gram/ kg |
Fosfor | 3.47 | gram/ kg |
Kalium | 46.02 | gram/ kg |
Kalsium | 14.25 | gram/ kg |
Magnesium | 4.47 | gram/ kg |
Belerang | 2.33 | gram/ kg |
Selain dari kandungan gizi, tanaman ini juga mengandung senyawa lainnya dan berbagai asam organik yang baik untuk kesehatan tubuh yaitu[2,3,5,6]:
Beberapa manfaat dari rincik bumi adalah sebagai berikut:
Seluruh tanaman rincik bumi mengandung antioksidan yang berperan untuk mencegah radikal bebas serta racun masuk ke dalam tubuh dan merusak jaringan di dalam tubuh[5].
Selain itu, antioksidan ini juga berperan untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh, meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh, serta mencegah penuaan dini[5].
Rincik bumi dapat melawan berbagai bakteri yang menyebabkan infeksi dalam tubuh seperti proteus mirabilis, klebsiella pneumoniae, bacillus subtilis, dan escherichia coli[5].
Beberapa infeksi yang dapat disembuhkan adalah infeksi saluran kemih, infeksi pada paru-paru, pneumonia, gangguan pencernaan yang disebabkan oleh keracunan makanan dan bakteri, serta infeksi usus[5].
Rincik bumi dapat mengatasi gangguan kulit yang disebabkan oleh bakteri serta jamur, yaitu bakteri staphylococcus aureus, pseudomonas aeruginosa, dan jamur candida albicans[5].
Beberapa jenis gangguan kulit yang dapat diatasi adalah bisul, karbunkel atau bisul yang mengandung nanah, jerawat, gatal-gatal, kudis, serta infeksi dan radang kulit[2,5].
Daun dari rincik bumi mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, triterpenoid, diterpenoid, dan sterol yang berperan sebagai anti- proliretaif yang sangat baik untuk mencegah pertumbuhan dari kanker[6].
Daun ini memiliki aktivitas sitotoksik yang signifikan terhadap sel kanker dan dapat membunuh serta menghambat perkembangan dari sel kanker seperti sel kanker rahim, payudara, dan usus besar[7].
Seluruh bagian dari rincik bumi dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi serta kadar trigliserida dalam darah secara signifikan. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit diabetes[7,10].
Rincik bumi telah digunakan di beberapa negara untuk mengatasi diabetes secara ampuh seperti india dan Thailand[7].
Bagian dari rincik bumi dapat menurunkan kolesterol yang berbahaya untuk jantung. Tanaman ini dapat membantu untuk melindungi jantung serta mencegah penyakit pada jantung[10].
Tanaman rincik bumi dapat membunuh larva dari lalat rumah. Ini sangat bermanfaat untuk mengusir serta membunuh lalat rumah yang dapat membawa berbagai penyakit pada manusia[7].
Tanaman rincik bumi dapat mengatasi infeksi pada usus yang disertai dengan diare yang berdarah atau sering dikenal dengan disentri[2,8].
Tanaman ini telah digunakan di beberapa negara seperti India sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi disentri tanpa atau disertai dengan darah[2,8].
Tanaman rincik bumi memiliki sifat antipiretik dan sangat bermanfaat untuk menurunkan demam. Tanaman ini telah digunakan di India sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi demam[9].
Daun dari rincik bumi dapat digunakan untuk mengeringkan luka pada kulit dan mencegah infeksi pada luka. Daun ini berperan sangat aktif untuk menyembuhkan luka[7].
Daun ini telah digunakan di Thailand serta India sebagai pengobatan tradisional untuk menyembuhkan luka luar atau luka pada kulit[7,10].
Tanaman rincik bumi dapat digunakan untuk menyembuhkan bekas gigitan ular dan mencegah racun dari ular masuk ke dalam tubuh. Tanaman ini telah digunakan di India dan Thailand sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi gigitan ular[7,10].
Daun, batang serta biji dari rincik bumi berperan sebagai obat pencahar yang sangat baik. Tanaman ini dapat membantu untuk memperlancar buang air besar dengan meningkatkan volume dari tinja[2,10].
Tanaman ini dapat mengatasi wasir dan sembelit serta telah digunakan pada beberapa negara seperti Thailand dan india sebagai obat pencahar[2,10].
Daun rincik bumi dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan pada tubuh serta nyeri pada tubuh seperti nyeri payudara atau nyeri dada[2,10].
Tanaman ini dapat meningkatkan stamina tubuh, mengatasi kelelahan pada tubuh, dan mengembalikan kesegaran tubuh[2,10].
Tanaman rincik bumi telah digunakan di beberapa negara seperti Thailand, Spanyol, dan India untuk mengatasi nyeri tubuh serta kelelahan pada tubuh[2,10].
Batang dan daun dari rincik bumi dapat mengatasi perdarahan di dalam tubuh. Batang dan daun ini berperan secara aktif dan telah digunakan di Thailand untuk meredakan batuk yang disertai dengan darah[10].
Tanaman rincik bumi dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi. Ini bermanfaat untuk pasien yang menderita penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi[2].
Tanaman ini telah digunakan di India sebagai pengobatan tradisional untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi[2].
Biji dari rincik bumi dapat menurunkan kadar lemak jahat yang berbahaya untuk hati. Biji ini juga memberikan efek perlindungan bagi hati dan mencegah gangguan atau penyakit pada hati[11].
Daun dari rincik bumi dapat membantun untuk menyembuhkan tukak lambung atau sering dikenal dengan maag. Daun ini telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Thailand dan India untuk mengatasi penyakit maag[2,10].
Rincik bumi tidak memberikan efek samping bila tidak digunakan secara berlebihan. Beberapa efek samping dari rincik bumi adalah sebagai berikut:
Rincik bumi yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah yang terlalu rendah khususnya seseorang yang memiliki kadar gula yang rendah[10].
Tanaman ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat anti diabetes lainnya dan disertai dengan pemeriksaan kadar gula darah untuk mencegah kadar gula darah yang terlalu rendah.
Seseorang yang memiliki kadar gula rendah tidak disarankan untuk mengkonsumsi tanaman ini secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang.
Rincik bumi dapat menyebabkan gejala dari keracunan makanan bila dikonsumsi melebihi 500 mg/ kg berat badan. Gejala dari keracunan makanan seperti diare, nyeri perut, atau mual[10].
Beberapa cara penggunaan dari rincik bumi adalah sebagai berikut:
Pasta rincik bumi dapat dibuat dari seluruh bagian tanaman (daun, bunga, batang, dan biji) yang dihancurkan hingga berair. Pasta ini ditempelkan pada bisul serta bisul yang bernanah[8].
Pasta dari rincik bumi juga dapat dibuat dari hanya dari daun yang dihancurkan hingga halus dan berair. Pasta daun ini ditempelkan pada luka, bisul yang bernanah, nyeri dada, infeksi kulit, serta pada sekitar dubur untuk mengatasi sembelit[2,7,10].
Seluruh bagian rincik bumi dicuci bersih, dihancurkan dan diperas untuk mengambil sari atau airnya. Jus ini diminum untuk mengatasi disentri, maag, rasa nyeri atau kelelahan tubuh, dan wasir atau sembelit[2,8].
Daun dan batang dari rincik bumi dicuci dan direbus dengan air hingga mendidih. Rebusan ini disaring dan diminum untuk mengatasi diabetes, menurunkan kolesterol, kanker, menurunkan demam, menurunkan tekanan darah, wasir, batuk berdarah, dan gigitan ular[10].
Rebusan daun saja dapat digunakan untuk mengatasi maag, nyeri dada, serta menurunkan demam[2].
Seluruh bagian dari tanaman rincik bumi dicuci dan direbus dengan air hingga mendidih. Rebusan ini disaring dan diminum untuk mengatasi kanker, sebagai antioksidan, wasir, dan menurunkan tekanan darah[2].
Rebusan juga dapat dibuat dari biji rincik bumi yang direbus dengan air dan disaring. Air ini digunakan sebagai obat pencahar untuk mengatasi wasir[2].
Rincik bumi dapat ditanam di pekarangan rumah dengan menyediakan tiang atau tembok sebagai tempat merambat atau melilit. Perawatan tanaman ini tidak membutuhkan pupuk atau tanah yang khusus sehingga ini sangat mudah untuk dirawat sendiri[1,2].
Selain ditanam, rincik bumi juga dapat disimpan dalam wadah terbuka serta diletakkan pada suhu ruangan.
Bagian rincik bumi seperti daun, batang, bunga atau biji yang sudah diambil dari tanamannya tidak dapat terkena sinar matahari langsung karena dapat menyebabkan tanaman menjadi layu[1].
Rincik bumi merupakan tanaman merambat yang memiliki berbagai manfaat yang baik untuk tubuh, tetapi memiliki efek samping bila digunakan secara berlebihan.
1) Anonim. Ipomoea quamoclit (cypress vine). CABI-Invasive Species Compendium. Diakses 2020.
2) Deepa Srivastava. Medicinal plants of genus Ipomoea found in Uttar-Pradesh, India. Research Journal of Recent Sciences. 2017.
3) Sanjeeva Kumar A, Raveendra Reddy J & Rama Mohan Gupta V. Preliminary Phytochemical And Standardization Parameters Of Ipomoea Quamoclit Linn Whole Plant- An Ethnomedically Important Plant. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 2014.
4) Leonardo B. Carvalho, Silvano Bianco & Robinson Antonio Pitelli. Growth and Mineral Nutrition OF Ipomoea Quamoclit. Planta Daninha. 2009.
5) K.Renuka & K.Ravishankar. Preliminary Phytochemical Investigation And In Vitro Study Of Antioxidant Antimicrobial And Anticancer Activities Of Ethanolic Extract Of Ipomoea Quamoclit. World Journal of Pharmaceutical Research. 2014.
6) Ket Li Ho, Wei Ern Chung, Kah Ee Choong, Yan Li Cheah, Ee Ying Phua & Ramamurthy Srinivasan. Anti-Proliferative Activity and Preliminary Phytochemical Screening of Ipomoea quamoclit Leaf Extracts. Research Journal of Medicinal Plants-Science Alert. 2015.
7) Dipak Paul & Sankar Narayan Sinha. An update on biological activities of medicinal plant Ipomoea quamoclit L. Society of Tropical Plant Research. 2016.
8) Londhe DK, Neel RS & Bhuktar AS. Ethno-medicinal uses of some species of genus Ipomoea L. from Maharashtra state. International Journal of Applied Research. 2017.
9) Rajia Sultana & Mahbubur Rahman AHM. Convolvulaceae: A taxonomically and medicinally important morning glory family. International Journal of Botany Studies. 2016.
10) Raveendra Reddy J, Sanjeeva Kumar A & Rama Mohan Gupta V. Anti-diabetic activity of Ipomoea quamoclit in Streptozotocin Induced diabetic rats. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 2015.
11) Mohammed Taufeeque, Abdul Malik & M. R. K. Sherwani. Screening Of Seed Oils From Four Species Of Genus Ipomoea. Science Journal Impact Factor. 2015.