Karbohidrat telah menjadi sumber energi utama bagi tubuh manusia, di mana biasanya karbohidrat bisa ditemukan di dalam makanan nabati dan terdapat juga di dalam produk susu dalam bentuk gula susu yang disebut laktosa.[1]
Makanan yang tinggi karbohidrat adalah nasi, roti, pasta, kentang, kacang-kacangan, dan juga sereal. Karena penting bagi tubuh, jadi usahakan untuk tidak kekurangan karbohidrat karena ada banyak risiko kekurangan karbohidrat yang tidak baik untuk tubuh.[1]
Karbohidrat juga merupakan salah satu dari tiga makronutrien, yaitu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih besar, selain itu karbohidrat juga menyediakan 4 kalori per gramnya.[1]
Food and Drug Administration (FDA) sendiri telah merekomendasikan agar setiap orang mendapatkan 275 g karbohidrat setiap harinya dalam diet 2,000 kalori, ini sudah termasuk serat makanan, total gula, dan gula tambahan, yang tercantum di label makanan.[1]
Tubuh akan memecah karbohidrat untuk digunakan secepatnya atau nanti, jika tubuh tidak menggunakan karbohidrat untuk menjadi energi segera setelah karbohidrat dikonsumsi, zat tersebut akan tersimpan di dalam otot dan hati untuk digunakan nanti.[1]
Namun, jika tubuh tidak juga menggunakan karbohidrat yang tersimpan tersebut, maka tubuh akan mengubahnya menjadi lemak. Inilah yang menyebabkan banyak orang berpikir bahwa makan makanan karbohidrat akan mengakibatkan kegemukan sehingga akhirnya melakukan diet rendah karbo.[1]
Padahal, nyatanya karbohidrat memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh manusia jika dikonsumsi secara tidak berlebihan, beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa melakukan diet dengan mengurangi konsumsi karbohidrat justru tidak efektif dan dapat menimbulkan dampak kekurangan karbohidrat. Berikut ini adalah manfaat dari karbohidrat bagi tubuh dan risiko kekurangan karbohidrat.[1]
Berikut ini akan dijelaskan mengenai apa saja manfaat karbohidrat bagi tubuh manusia ketika mengonsumsinya:
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa jika meningkatkan asupan serat larut (sejenis serat yang biasanya ditemukan dalam makanan dengan kadar karbohidrat yang tinggi seperti kacang-kacangan dan juga oatmeal) sebesar 6 sampai 9 gram setiap hari akan dapat menurunkan kadar kolesterol jahat sampai 6 persen.[2]
Jika Anda mengonsumsi sarapan sehat yang dibuat dengan karbohidrat “slow-release” seperti oatmeal sebelum melakukan olahraga, akan membantu membakar lemak lebih banyak. Selain itu, dengan memakan karbohidrat “slow-release” ini juga tidak akan meningkatkan kadar gula darah.[2]
Dengan ini, kadar insulin tidak akan meninggi, sebab insulin berperan penting dalam memberikan sinyal kepada tubuh untuk menyimpan lemak, dan dengan memiliki kadar insulin yang rendah dapat membantu untuk membakar lemak. Jadi, tetaplah mengonsumsi karbohidrat (lebih baik yang utuh dan bukan olahan) agar terhindar dari dampak kekurangan karbohidrat.[2]
Dengan mengonsumsi makanan seperti gandum, kacang-kacangan, quinoa, biji-bijian, kacang, polong-polongan, buah-buahan, dan sayuran akan membantu mempertahankan berbagai karbohidrat yang membantu dalam mental yang fokus dan suasana hati yang sehat.[2]
Resiko kekurangan karbohidrat membuat seseorang lebih mudah mengalami dan merasa pusing, sulit untuk berkonsentrasi, merasa tertekan atau sedih, serta tak sedikit juga yang mengalami kesulitan menyimpan informasi.[2]
Karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh, sehingga termasuk penting bagi metabolisme tubuh yang optimal, sebab tanpa kalori yang energik metabolisme tubuh akan terganggu.[2]
Kebanyakan orang berasumsi bahwa diet rendah karbohidrat akan dapat membantu mereka untuk menurunkan berat badan dan akan meningkatkan metabolisme mereka, padahal nyatanya adalah kebalikannya.[2]
Seseorang mungkin akan kehilangan berat badan dengan tidak mengonsumsi karbohidrat, tetapi metabolisme tubuhnya akan menderita dan melambat dengan semakin lama seseorang memperpanjang diet rendah karbohidratnya tersebut.[2]
Kebanyakan orang menyalahkan karbohidrat sebagai penyebab dari bertambahnya berat badan, tetapi pada kenyataannya karbohidrat justru dapat membantu mengendalikan atau mengurangi berat badan jika dikonsumsi dengan benar.[2]
Jadi, dengan berpikir bahwa mengurangi konsumsi karbohidrat merupakan solusi untuk mengurangi berat badan adalah pemikiran yang keliru.[2]
Mengurangi konsumsi karbohidrat oleh sebagian orang dipercaya dapat menurunkan berat badan sehingga memilih untuk tidak memakan atau mengonsumsi hanya sedikit karbohidrat, padahal karbo dibutuhkan tubuh sehingga dengan mengurangi karbo dapat mengakibatkan munculnya dampak kekurangan karbohidrat pada tubuh.[3]
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang merupakan risiko kekurangan karbohidrat jika tidak mengonsumsi atau mengurangi asupan karbohidrat untuk tubuh:
Karbohidrat telah menjadi sumber bahan bakar yang dipilih oleh tubuh, jadi dengan menjauhkan karbohidrat ketika melakukan diet justru akan mengakibatkan kelelahan karena kekurangan energi.[3]
Inilah yang menjadi salah satu alasan bagi orang yang melakukan diet rendah karbohidrat sering mengalami “keto flu”, yaitu sebuah keadaan di mana orang yang melakukan diet merasa lelah dan berkabut.[3]
Setidaknya hingga tubuh mereka mulai membakar banyak lemak untuk mengubahnya menjadi energi karena tidak cukupnya karbohidrat yang tersedia di dalam tubuh.[3]
Risiko kekurangan karbohidrat yang paling umum terjadi adalah ketosis. Di mana jika seseorang mengonsumsi kurang dari 130 gram karbohidrat dalam sehari akan menyebabkan menumpuknya keton, yang sebagian dipecah lemak dalam darah, dan kondisi ini biasa dikenal sebagai ketosis.[3]
Menurut Weight Control Information Network, ketika tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk energi, tubuh akan memecah lemak yang tersimpan sehingga menghasilkan keton. Ketosis ringan akan menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan mental, mual dan sakit kepala, serta bau mulut. Sedangkan ketosis parah akan menyebabkan pembengkakan sendi dan batu ginjal.[3]
Biasa dikenal juga dengan gula darah rendah atau glukosa darah rendah, merupakan sebuah keadaan yang terjadi ketika tingkat glukosa di dalam darah turun menjadi di bawah normal. Penyakit ini sering dikaitkan dengan diabetes dan dapat menjadi dampak kekurangan karbohidrat pada orang yang sehat.[3]
Adapun gejala dari hypoglycemia ini sendiri adalah merasa kelelahan, lemah, pusing, merasa lapar sampai merasa kebingungan. Untuk mengatasi salah satu penyakit yang merupakan risiko kekurangan karbohidrat ini adalah dengan mengonsumsi sedikit karbohidrat dengan cepat akan dapat mengobati hypoglycemia.[3]
1. Yvette Brazier, Jillian Kubala, MS, RD, Nutrition. What you need to know about carbs. Medical News Today; 2020.
2. Mukta Agrawal. Top 10 Health Benefits of Eating Carbohydrates. Inlife Health Care; 2015.
3. Jan Sheehan. What Can Happen From a Lack of Carbohydrates?. SFGate; 2018.