Makanan, Minuman dan Herbal

Rujak Polo: Manfaat – Efek Samping dan Cara Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rujak polo (Tribulus terrestris) adalah tanaman berduri liar yang biasa hidup di iklim kering. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan yang termasuk dalam famili Zygophyllaceae.

Tumbuhan ini adalah tumbuhan asli tropis dan banyak ditemukan di Eurasia selatan dan Afrika. Namun kini, penyebaran Rujak Polo hampir seluruh dunia.

Karena duri tajam yang terletak di buah, tumbuhan ini kerap dianggap sebagai gulma sebab memiliki daya robek tinggi.

Kulit makhluk hidup, sepatu berkebun, ban sepeda, dan benda lentur dan tipis lainnya mampu dirobek oleh duri tumbuhan ini [1].

Sekilas Tentang Rujak Polo

Rujak Polo memiliki banyak nama sebutan di seluruh dunia seperti caltrop, kepala kucing, dan bindii. Bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan adalah daun dan akarnya.

Rujak Polo sudah turun temurun digunakan untuk tujuan pengobatan tradisional di India dan Cina dan di Yunani kuno [2]. Rujak Polo memiliki batang berwarna merah kehijauan dengan panjang hingga 2 m.

Batangnya bercabang dan menjalar dari poros tengah serta ditutupi dengan rambut-rambut halus.

Meski biasanya arah tumbuhnya sujud atau merendah, batang Rujak Polo menjadi lebih tegak di tempat yang teduh. Selain itu tumbuhan ini akan tegak ketika bersaing dengan tanaman lain [1].

Struktur daunnya berpasangan seperti daun asam dan daun putri malu dengan panjang 3-7 cm. Permukaan atas berwarna lebih gelap daripada bagian bawah [3].

Sambungan antar daun dihubungkan dengan sumbu daun majemuk. Sumbu ini memungkinkan agar Rujak Polo dapat bergerak dalam respons fototropik dengan cara fotosintesis C4 sehingga efisiensi fotosintesis meningkat [3].

Tumbuhan ini memiliki bunga berwarna kuning. Bunga akan muncul dalam 2-5 minggu setelah memasuki fase pembungaan.

Hal ini dapat berlangsung beberapa bulan dan bunganya berada di tanaman selama kurang lebih 2 minggu sebelum pembentukan buah dimulai [1].

Kelopak bunga Rujak Polo akan terbuka di pagi hari dan menutup di sore hari [1]. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa buah dari tumbuhan Rujak Polo memiliki duri tajam.

Buahnya berbentuk seperti biji berwarna kuning dengan diameter 1 cm dengan panjang 2-5 mm.

Kandungan Gizi Rujak Polo

Berikut adalah kandungan gizi Rujak Polo [15], [25].

Nama
Protodioscin
Lignanamides sitoprotektif
Anthelminthic
Saponin
Anti-inflamasi N-trans-𝜌-
caffeoyl tyramine
Saponin steroid
Protodioscin
Alkaloid
Flavonoid

Berdasarkan tabel tersebut maka kandungan utama Rujak Polo adalah protodioscin yang bermanfaat untuk meningkatkan gairah seksual.

Manfaat Rujak Polo Untuk Kesehatan

1. Sebagai obat infertilitas wanita

Infertilitas adalah keadaan dimana sel telur tidak mampu membuahi sperma dengan baik sehingga proses kehamilan menjadi gagal.

Dalam analisis penelitian pada hewan setelah diberi Rujak Polo terbukti adanya peningkatan testosteron bersamaan dengan peningkatan dehydrotestosterone dan DHEA. Peningkatan tersebut adalah sugestif aktivitas afrodisiak [6],[7].

Sugestif aktivitas afrodisiak adalah stimulan atau perangsang libido seksualitas.

2. Sebagai obat disfungsi ereksi wanita

Disfungsi seksual pada wanita ditandai dengan persisten masalah respon atau hasrat seksual (ereksi) yang terjadi berulang-ulang.

Permasalahan ini menyebabkan penderitaan secara psikis dan dapat mempengaruhi keharmonisan hubungan dengan pasangan [9],[10].

Disfungsi seksual dapat terjadi pada semua usia dan mempengaruhi
sekitar 40% wanita pada suatu saat dalam hidup mereka.

Terdapat 12% wanita melaporkan berbagai jenis disfungsi seksual yang dialami dan ditandai sebagai: (1) gangguan ketertarikan/gairah seksual; (2) gangguan orgasme; dan (3) nyeri genitopelvis/gangguan penetrasi [2].

Mekanisme Rujak Polo meningkatkan ereksi adalah melalui konversi protodioscin menjadi DHEA [4],[5].

Walau hasilnya menunjukkan hal positif, penelitian ini tidak meninggalkan faktor-faktor psikis yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi pada wanita seperti stres dan depresi.

Uniknya, sifat proerektil afrodisiak Rujak Polo diuji cobakan pada pula pada laki-laki.

Meski belum ada kajian lebih dalam mengenai ini, sifat proerektil afrodisiak berhubungan dengan pelepasan oksida nitrat dari ujung saraf yang melemahkan korpus kavernosum dari penis [8].

3. Membantu pemeliharaan otot

Para atlet menggunakan Rujak Polo sebagai suplemen penambah stamina sebab meningkatkan cengkraman otot menjadi tahan lama [4].

Penelitian dilakukan kepada atlet tinju dan terbukti mengkonsumsi 1.250 mg kapsul yang mengandung ekstrak Rujak Polo secara signifikan mengurangi kerusakan otot dan meningkatkan kinerja anaerobik [26].

4. Sebagai obat untuk meringankan gejala-gejala transisi menopause

Menopause adalah fase kehidupan alami setiap wanita namun ketika fase alami ini datang kerap kali menyebabkan masalah fisik bagi wanita.

Menopause didefinisikan sebagai waktu setelah periode menstruasi terakhir. Hal ditandai ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut tanpa kehadiran penyebab jelas lainnya (bukan hamil) [12].

Sindrom menopause mencakup berbagai gejala seperti kelelahan, sakit kepala, gugup, kehilangan libido, insomnia, depresi, iritabilitas, palpitasi, dan nyeri sendi dan otot [13],[14].

Palpitasi adalah satu kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami detak jantung di atas normal meskipun sedang tidak merasa cemas atau gugup.

Penelitian dilakukan secara acak kepada 80 wanita berusia 50-60 tahun yang mengalami menopause.

80 wanita tersebut diberikan kapsul Aphrodit atau plasebo dua kali sehari selama empat minggu. Kapsul Aphrodit berasal dari ekstrak Rujak Polo.

Setiap kapsul Aphrodit mengandung 40 mg Tribulus terrestris (Rujak Polo), 12,27 mg Zingiber officinale, 3 mg ekstrak Crocus sativus, dan 11 mg Cinnamomum zeylanicum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapsul Aphrodit efektif mengurangi gejala-gejala transisi menopause [11].

5. Sebagai obat dermatitis atopik (DA)

Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan pruritik kronis atau
penyakit kulit yang disebabkan oleh fungsi pelindung kulit yang tidak normal.

Penyakit ini juga dipicu dengan respon imun yang menyimpang yang diperparah dengan hiperaktivitas kulit terhadap kondisi lingkungan [15].

Penelitian diuji cobakan terhadap tikus dengan penyakit DA dan hasilnya kombinasi ekstrak Rujak Polo dengan steroid menjadi pendekatan yang lebih efektif dan aman untuk pengobatan DA [16].

6. Sebagai obat gangguan hati dan ginjal

Senyawa aktif yang terkandung dalam Rujak Polo memiliki zat pelindung bagi ginjal dan hati. Hal ini juga didukung oleh temuan obat herbal Rujak Polo yang digunakan di Korea [16].

7. Sebagai tonik

Penelitian menunjukkan bahwa Rujak Polo memiliki aktivitas tonik, yaitu membantu menumbuh-suburkan rambut.

Akar rambut transgenik tumbuh pesat pada media MS setelah diberi ekstrak Rujak Polo yang dilengkapi dengan asam indole-3-butirat [24].

8. Sebagai obat diabetes mellitus

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 kepada 98 wanita dengan diabetes mellitus diberikan ekstrak Rujak Polo dengan dosis (1000 mg/hari) selama tiga bulan.

Para pasien dipantau melalui kandungan darah seperti kadar glukosa, glukosa postprandial per 2 jam, hemoglobin terglikosilasi dan profil lipid.

Hasilnya, ekstrak Rujak Polo berhasil menurunkan glukosa darah yang signifikan pada wanita diabetes [27].

Efek Samping Rujak Polo

1. Menimbulkan iritasi pada mukosa lambung

Bahaya mengkonsumsi Rujak Polo terlalu banyak adalah menyebabkan iritasi pada mukosa lambung. Lambung memiliki dinding dan di dinding itulah lapisan mukosa berada.

Mengalami iritasi mukosa lambung berarti peradangan pada dinding lambung. Peradangan dinding lambung ini akan membuat struktur lambung menjadi terkikis [11].

2. Menyebabkan refluks lambung

Refluks asam lambung didefinisikan sebagai kelainan yang terjadi ketika katup lambung terbuka di saat yang tidak seharusnya.

Hal ini menyebabkan isi lambung seperti asam, enzim, atau makanan dapat mengalir kembali dari perut ke kerongkongan dan menyebabkan gejala maag.

Hal ini dapat berlangsung selama satu jam dan tidak disadari oleh penderitanya. Penting untuk mengkonsumsi Rujak Polo secara bijak [11].

Cara Penggunaan Rujak Polo

1. Dihaluskan

Bagian Rujak Polo yang dapat digunakan adalah daun dan akarnya. Ambil beberapa helai daun atau ambil akar rujak Rujak Polo, cuci di air mengalur sampai bersih lalu keringkan dengan baik.

Pastikan tidak ada sisa air sebab sisa air tersebut dapat membuat akar atau daun Rujak Polo yang dihaluskan menjadi gumpalan.

Rujak Polo yang sudah dihaluskan dapat diteruskan menjadi pasta untuk mengobati peradangan kulit [15],[16].

2. Diekstrak

Proses pengekstrakkan tidak disarankan dilakukan dirumah sebab pengawasan ahli diperlukan untuk menjaga kandungan Rujak Polo.

Guna mendapat ekstrak Rujak Polo dengan mudah, kapsul Aphrodit dapat menjadi solusinya [11].

3. Diseduh

Ambil beberapa helai atau ambil akar Rujak Polo, cuci bersih dengan air mengalir. Beri bagian tanaman Rujak Polo dengan air mendidih.

Rujak Polo siap disajikan. Tambahkan madu atau gula aren untuk mendapatkan pemanis.

Air seduhan Rujak Polo ini bermanfaat untuk meningkatkan gairah seksual dan memelihara kekuatan otot [26].

4. Pasta Rujak Polo

Ambil bubuk atau bagian tanaman Rujak Polo yang sudah dihaluskan sebelumnya. Beri air sedikit lalu tempelkan pada kulit yang sedang iritasi.

Tips Menyimpan Rujak Polo

1. Budidaya sendiri

Tak dapat dipungkiri jika memiliki tanaman Rujak Polo di pekarangan rumah akan memudahkan akses kubutuhan akan tanaman tersebut.

Banyak pihak yang kini membudidayakan tanaman ini, mengingat tumbuhnya secara liar.

Membudidayakan membuat tanaman lebih terawat kualitas dan memudahkan pelacakan lokasi sehingga mudah diakses.

Perkecambahan Rujak Polo dimulai pada musim semi atau selama cuaca hangat segera setelah hujan pertama dan berlangsung selama terjadi dalam 5 sampai 7 hari [21].

Peneliti di Amerika Serikat bagian selatan menyebutkan, butuh 151 hari untuk kemunculan bibit Rujak Polo [22].

Rujak Polo tumbuh di hampir semua jenis tanah namun akan tumbuh paling baik di tanah kering, gembur, berpasir dan subur di dekat bukit pasir atau tanah gembur di sekitar tepi lapangan.

Rujak Polo juga tumbuh di tanah yang lebih beratterutama saat subur atau lembab. Selain itu pertumbuhan akan terjadi di tanah padat seperti yang ditemukan di sepanjang tepi jalan [23].

2. Bubuk Rujak Polo/kapsul Aphrodit

Menyimpan Rujak Polo paling baik adalah sebagai bubuk sebab jika disimpan akar atau daunnya, maka akan cepat membusuk dan layu.

Bubuk rujak polo paling baik didapat melalui hasil ekstraksi, namun proses ekstraksi tidak disarankan tanpa pengawasan ahli.

Hal ini berkaitan tentang nilai gizi serta metode yang baik dan aman selama prosas ekstraksi berlangsung.

Guna mendapatkan ekstraksi Rujak Polo dengan mudah, membeli kapsul Aphrodit adalah solusinya.

Kapsul Aphrodit memberikan jaminan kaya akan kandungan ekstrak Rujak Polo serta sudah terbukti efektif bermanfaat bagi wanita [11].

Rujak Polo mengandung Protodioscin berkhasiat untuk seksualitas wanita. Selain itu Rujak Polo berkhasiat untuk memelihara kekuatan otot para atlet.

1. Anonim. Tribulus terrestris (puncture vine). CABI; 2020.
2. Carlos R.B. Gama, Ricardo Lasmar, Gustavo F., Camila S. Abreu, Carlos P. Nunes, Mauro Geller, Lisa Oliveira, and Alessandra Santos. Clinical Assessment of Tribulus terrestris Extract in the Treatment of Female Sexual Dysfunction. Clinical Medicine Insights: Women’s Health; 2014.
3. Yang SJ, Yu BS. Anatomical characteristics and phototropic movement of leaves of Tribulus terrestris L. (C4 plant). Acta Agriculturae Universitatis Pekinensis; 1981.
4. Mazaro-Costa R, Andersen ML, Hachul H, Tufik S. Medicinal plants as alternative treatments for female sexual dysfunction: utopian vision or possible treatment in climacteric women? The Journal of Sexual Medicine; 2010.
5. Do J, Choi S, Choi J, Hyun JS. Effects and mechanism of action of a Tribulus terrestris extract on penile erection. Korean Journal of Urology; 2013.
6. Rowland DL, Tai W. A review of plant-derived and herbal approaches to the treatment of sexual dysfunctions. Journal of Sex Marital Therapy; 2003.
7. Adimoelja A. Phytochemicals and the breakthrough of traditional herbs in the management of sexual dysfunctions. International Journal of Andrology; 2000.
8. Neychev VK, Mitev VI. The aphrodisiac herb Tribulus terrestris does not influence the androgen production in young men. Journal of Ethnopharmacol; 2005.
9. Bancroft J, Loftus J, Long JS. Distress about sex: a national survey of women in heterosexual relationships. Archives of Sexual Behavior; 2003.
10. Basson R. Clinical practice. Sexual desire and arousal disorders in women. The New England Journal of Medicine; 2006.
11. Simin Taavoni, Neda Nazem Ekbatani, Hamid Haghani. Effect of Tribulus terrestris, ginger, saffron, and Cinnamomum on menopausal symptoms: a randomised, placebo-controlled clinical trial. Menopause Review; 2017.
12. The North American Menopause Society (NAMS). Confirming menopause; 2010.
13. Beck W. Obstetrics and Gynecology. National medical series for independent study. Harwal Publishing, Philadelphia; 1993.
14. Taavoni S, Ekbatani N, Kashaniyan M, Haghani H. Effect of valerian on sleep quality in postmenopausal women: a randomized placebo-controlled clinical trial. Menopause; 2011.
15. D. Y. Leung, M. Boguniewicz, M. D. Howell, I. Nomura, and Q. A. Hamid. New insights into atopic dermatitis,” The Journal of Clinical Investigation; 2004.
16. Seok Yong Kang, Hyo Won Jung, Joo Hyun Nam, Woo Kyung Kim, Jong-Seong Kang, Young-Ho Kim, Cheong-Weon Cho,4 Chong Woon Cho, Yong-Ki Park, Hyo Sang Bae. Effects of the Fruit Extract of Tribulus terrestris on Skin Inflammation in Mice with Oxazolone-Induced Atopic Dermatitis through Regulation of Calcium Channels, Orai-1 and TRPV3, and Mast Cell Activation. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine; 2017.
17. P. Kamboj, M. Aggarwal, S. Puri, and S. K. Singla. Effect of aqueous extract of tribulus terrestris on oxalate-induced oxidative stress in rats. Indian Journal of Nephrology; 2011.
18. J.-X. Li, Q. Shi, Q.-B. Xiong et al., “Tribulusamide A and B, new hepatoprotective lignanamides from the fruits of Tribulus terrestris: indications of cytoprotective activity in murine hepatocyte culture. Planta Medica; 1998.
19. J.-D. Zhang, Z. Xu, Y.-B. Cao et al., “Antifungal activities and action mechanisms of compounds from Tribulus terrestris L,” Journal of Ethnopharmacology; 2006.
20. W. Yan, K. Ohtani, R. Kasai, and K. Yamasaki, “Steroidal saponins from fruits of Tribulus terrestris,” Phytochemistry; 1996.
21. Misra D. Tribulus terrestris weed in arid zone farming. Indian Journal of Agronomy; 1962
22. Alam LR, Wiese AF,. Effect of degree days on weed emergence. Proceedings of the 38th Annual Meeting of the Southern Weed Science Society; 1985.
23. Holm LG, Plucknett DL, Pancho JV, Herberger JP,. The World's Worst Weeds. Distribution and Biology. Honolulu, Hawaii, USA: University Press of Hawaii; 1977.
24. Sara Sharifi, Taher Nejad Sattari, Alireza Zebarjadi, Ahmad Majd, Hamidreza Ghasempour. The influence of Agrobacterium rhizogenes on induction of hairy roots and Ăź-carboline alkaloids production in Tribulus terrestris L. Physiology and Molecular Biology of Plants; 2014.
25. Dinchev D, Janda B, Evstatieva L, Oleszek W, Aslani MR, Kostova I. Distribution of steroidal saponins in Tribulus terrestris from different geographical regions. Phytochemistry; 2008.
26. Yiming Ma, Zhicheng Guo, Xiaohui Wang. Tribulus terrestris extracts alleviate muscle damage and promote anaerobic performance of trained male boxers and its mechanisms: Roles of androgen, IGF-1 and IGF binding protein-3. Journal of Sport and Health Science; 2015.
27. Nasrin Babadai Samani1, Azam Jokar, Mahmood Soveid, Mojtaba Heydari, Seyed Hamdollah Mosavat. Efficacy of Tribulus Terrestris Extract on the Serum Glucose and Lipids of Women with Diabetes Mellitus. Iranian Journal of Medical Sciences; 20016.

Share