Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun ungu mengandung cukup tinggi kandungan vitamin E. Selain itu mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, fenol dan senyawa antioksidan lainnya. Hal ini menyebabkan daun ungu bermanfaat sebagai... antioksidan, mencegah penyakit kronis seperti diabetes, menjaga kesehatan kulit, protektif terhadap kanker. Beberapa penelitian mengatakan daun ungu juga dapat menjadi obat untuk wasir dan kanker sebagai alternatif dari kemoterapi. Namun hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut dan tetap tidak dapat serat merta menggantikan obat dari dokter yang sudah memeriksa selama ini. Konsumsilah dengan bijak, jangan terlalu banyak, variasikan dan kombinasikan dengan makanan sehat lainnya. Read more
Daftar isi
Tentang Daun Ungu
Daun ungu (Graptophyllum pictum) merupakan semak herbal yang berasal dari Papua Nugini. Di negara Thailand, tanaman ini terkenal dengan nama Bai Ngeoun dan digunakan sebagai tanaman herbal. [1,6]
Tanaman tersebut dikenal akan warna daunnya yang mencolok (ungu gelap), khususnya bila terkena sinar matahari. Tanaman ini tumbuh subur di daerah yang memiliki intensitas hujan yang tinggi. [7]
Daun ungu (atau orang Indonesia juga menyebutnya dengan daun wungu) umumnya banyak dibudidayakan di Indonesia. Masyarakat lokal sudah menggunakan daun ungu sebagai obat luka luar, infeksi saluran kemih, diabetes, dan herbal pencegah kanker. [1,5]
Fungsi lain dari daun ungu yang sudah terkenal luas oleh masyarakat Indonesia adalah kemampuannya yang dapat mengobati wasir. [12]
Karakteristik Daun Ungu
Tanaman daun ungu tumbuh hingga 1.5 meter. Daun berbentuk menyirip dan tidak memiliki daun penumpu.
Ukuran daun 8-20 cm x 3-13 cm. Bagian permukaan daun umumnya memiliki corak putih atau ungu gelap yang bergelombang.
Bunga tanaman ungu tumbuh pada cabang tanaman dengan panjang 3-12 cm. warna mahkota bunga merah gelap dengan panjang sekitar 2-3 cm. [10]
Kandungan Gizi Daun Ungu
Berikut kandungan gizi dalam 1 gram ekstrak daun ungu. [6,11]
Kandungan | Jumlah | Satuan |
Air | 5 | Persen (%) |
Abu total | 9.32 | Persen (%) |
Vitamin E | 4.20 | Persen (%) |
Fenolik | 16.51 | mg GAE |
Flavanoid | 2.02 | mg QE |
Gamma-tokoferol | 12.10 | Persen (%) |
Kandungan fenolik dalam daun ungu memiliki khasiat sebagai antioksidan, anti peradangan dan anti bakteri.
Kandungan lain yang memiliki jumlah banyak dalam daun ungu adalah vitamin E. Vitamin tersebut berfungsi sebagai antioksidan dan menjaga kesehatan kulit. [5]
Manfaat Daun Ungu untuk Kesehatan
1. Menghambat pertumbuhan bakteri
Daun ungu mengandung senyawa tanin, yaitu agen yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Mekanisme kerja tanin adalah dengan membentuk suatu protein khusus sehingga bakteri tidak dapat melekat pada sel dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Senyawa lain yang berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri adalah alkaloid dan flavanoid. Kedua senyawa tersebut bekerja dengan cara berikatan dengan sel bakteri dan membentuk senyawa penghambat perkembangan bakteri. [1]
2. Mengurangi pembentukan plak gigi
Plak gigi merupakan kumpulan bakteri yang melekat pada mahkota gigi. Kasus plak gigi berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit gusi dan gigi, bau mulut, perubahan warna gigi dan sariawan.
Penelitian yang dipublikasi oleh Dental Journal from Gadjah Mada University menunjukkan bahwa ekstrak daun ungu sebesar 40% dapat menghambat bakteri streptoccocus mutans, bakteri utama penyebab plak gigi.
Senyawa tanin bekerja berikatan dengan zat karbohidrat dan protein sehingga menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan flavanoid bekerja dengan berikatan dengan bakteri dan merusak proteinnya, memberikan hasil akhir berupa kematian bakteri. [1]
3. Menjadi hormon terapi bagi wanita menopause
Wanita yang mengalami masa menopause cenderung menghasilkan hormon estrogen yang rendah dalam tubuh.
Hormon tersebut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang dan tidak sedikit kasus menopause disertai dengan berbagai penyakit seperti kerapuhan tulang atau osteoporosis.
Ekstrak daun ungu mengandung senyawa yang memicu pembentukan hormon estrogen dalam tubuh. Jenis senyawa tersebut seperti flavonoid dan fitosterol.
Kedua senyawa tersebut bekerja dengan memancing sel-sel dalam tubuh wanita untuk memproduksi hormon estrogen. [2]
4. Sebagai obat luka luar
Luka pada kulit dapat menyebabkan rasa sakit, panas, bengkak dan gatal akibat proses kerja sel-sel radang.
Daun ungu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan tanin. Senyawa alkaloid dan flavonoid bekerja mengurangi produksi sel-sel radang sehingga mencegah terjadinya pembengkakan dan rasa sakit.
Fungsi lain senyawa tersebut adalah dengan mempercepat proses pembentukan sel epitel baru untuk membentuk kulit pada area luka.
Senyawa tanin bekerja sebagai antibiotik alami bekerja dengan menghambat infeksi bakteri pada area sekitar luka.
5. Menurunkan gula darah
Kasus diabetes mellitus memiliki gejala peningkatan kadar gula darah. Kejadian tersebut menyebabkan gula menetap pada aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh, sehingga tubuh akan tampak lemah.
Salah satu cara agar gula dapat diubah menjadi energi adalah dengan meningkatkan produksi hormon insulin oleh organ pankreas.
Kandungan senyawa fitokimia dalam daun ungu dapat menjaga fungsi kerja organ pankreas, sehingga produksi hormon insulin tetap berjalan secara optimal dan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi tubuh. [4]
Hormon insulin adalah senyawa yang bekerja membantu mengirimkan gula dalam pembuluh darah menuju sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi. [4]
6. Mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet dari matahari dapat memberikan dampak buruk bagi kulit jika terpapar dalam jangka waktu yang panjang. Sinar tersebut dapat merusak sel-sel kulit dan memicu terbentuknya kanker kulit.
Daun ungu mengandung senyawa ergosterol, yaitu senyawa yang memancing pembentukan vitamin D2 dalam tubuh.
Vitamin D2 bekerja sebagai agen yang melindungi kulit dari bahaya paparan sinar ultraviolet. [5]
7. Membantu meningkatkan kesehatan kulit
Kandungan vitamin E, beta tokoferol, dan gama tokoferol dalam daun ungu memiliki kemampuan sebagai anti penuaan, anti tumor, dan menjaga kekenyalan kulit.
Vitamin E juga banyak dimanfaatkan sebagai zat yang melembabkan dan menjaga sel-sel pada kulit wajah agar tidak rusak oleh radikal bebas.
Mekanisme utama senyawa-senyawa tersebut adalah dengan meningkatkan aktivitas antioksidan untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. [5]
Radikal bebas adalah senyawa asing yang berada dalam tubuh makhluk hidup. Senyawa tersebut dapat berikatan dengan sel tubuh dan menyebabkan kerusakan sel serta memicu terbentuknya sel kanker. [5,6]
8. Membantu memenuhi asupan vitamin E
Tubuh yang kekurangan vitamin E dapat menyebabkan keletihan, penurunan performa seksual, gangguan otot, kulit kering dan peningkatan resiko kanker.
Kandungan vitamin E dalam ekstrak daun ungu cukup melimpah, yaitu sekitar 4.2%. Penggunaan ekstrak daun ungu secara berkala dapat meningkatkan jumlah vitamin E yang dibutuhkan bagi tubuh. [5]
9. Menjaga kesehatan peredaran darah
Daun ungu mengandung senyawa alfa tokoferol dan gama tokoferol. Kedua senyawa tersebut berfungsi meningkatkan produksi nitrogen oksida dalam tubuh.
Nitrogen oksida berfungsi mengontrol sirkulasi darah, meningkatkan kerja pembuluh darah, dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Fungsi lain nitrogen oksida adalah mengatur pergerakan organ pernapasan dan pencernaan. [5]
10. Sebagai agen anti tumor
Daun ungu mengandung senyawa flavonoid, alkaloid dan 2-Hexadecen-1-ol. Ketiga kandungan tersebut dikenal sebagai agen anti tumor.
Proses kerja ketiga senyawa tersebut adalah dengan berikatan dengan radikal bebas sehingga mencegah radikal tersebut berikatan dan merubah sel-sel sehat menjadi sel tumor. [5]
11. Mengobati kanker payudara
Daun ungu memiliki sifat menghancurkan sel-sel normal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Kandungan yang berperan sebagai anti kanker adalah fenol, flavonoid, tanin dan kumarin.
Studi yang dipublikasi oleh Chiang Mai Journal of Science mengungkapkan bahwa senyawa-senyawa dalam daun ungu bersifat beracun terhadap sel MCF-7, atau dikenal sebagai sel kanker payudara yang umunya digunakan dalam penelitian.
Penggunaan ekstrak daun ungu sebagai obat kanker juga tidak memberikan efek samping seberat penggunaan obat kanker sintetik. [6]
12. Mengurangi efek samping obat kemoterapi
Obat kemoterapi berfungsi untuk menekan pertumbuhan sel kanker, namun umumnya memberikan efek samping terhadap tubuh.
Salah satu obat kemoterapi yang sering digunakan adalah Cisplatin. Obat tersebut digunakan dalam kasus kanker paru-paru dan ovarium, namun penggunaan jangka panjang bersifat merusak ginjal.
studi yang dikeluarkan Herbal polonica Journal mengungkapkan bahwa ekstrak daun ungu memiliki kemampuan protektif terhadap sel-sel ginjal dari kerusakan akibat obat cisplatin.
Kandungan flavonoid dan fenol membentuk sistem pertahanan sekitar sel ginjal dengan meningkatkan jumlah antioksidan yang mencegah masuknya zat-zat berbahaya dari cisplatin. [8]
13. Mengobati wasir
Wasir adalah kondisi gangguan dan membesarnya pembuluh daerah sekitar anus sehingga memberikan rasa nyeri pada anus, khususnya ketika duduk.
Penyebab wasir belum ditemukan secara pasti, namun salah satu faktor yang berpotensi adalah pengejanan berlebihan saat buang air.
Daun ungu mengandung senyawa flavonoid yang memiliki sifat flebotonik, yaitu meringankan gangguan peredaran darah sehingga efektif menangani wasir. [12]
Efek Samping Daun Ungu
Tidak dianjurkan oleh ibu hamil untuk mengonsumsi ekstrak daun ungu secara berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan penempelan benih janin pada rahim serta dapat meningkatkan resiko aborsi. [7]
Kandungan lain dalam daun ungu adalah senyawa glikosida. Senyawa tersebut bila dikonsumsi secara berlebihan dan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal. [11]
Cara Penggunaan Daun Ungu
- Membuat bubuk herbal
Daun ungu segar dibersihkan dibawah air mengalir hingga bersih. Kemudian dikeringkan di tempat teduh.
Daun yang sudah bersih dan kering kemudian dikeringkan menggunakan oven suhu 40-50 derajat celcius (atau dapat dijemur dibawah sinar matahari langsung selama beberapa jam).
Daun yang sudah berwarna coklat kehijauan dihancurkan menggunakan mesin penghancur makanan hingga membentuk bubuk.
Bubuk disimpan dalam wadah kedap udara. Bubuk digunakan dengan cara diseduh dengan air panas dan ditambahkan sedikit gula, atau ditaburkan pada luka. [9]
- Membuat seduhan teh
Daun segar yang sudah dibersihkan dengan air mengalir dimasukkan kedalam panci yang sudah berisi air mendidih selama 2-3 menit.
Proses pemanasan dengan air menyebabkan komponen kimia dari daun ungu keluar dan bercampur dengan air tersebut.
Air rebusan kemudian disaring untuk menghilangkan daun daun kecil. Hasil seduhan dapat ditambahkan pemanis (gula, madu) sebelum dikonsumsi. [11]
Banyak perusahaan obat herbal yang menjual ekstrak daun ungu dalam bentuk pil di pasaran, sehingga penggunaan daun ungu untuk konsumsi dapat dilakukan secara praktis.
Tips Penyimpanan Daun Ungu
Daun-daun ungu segar yang sudah dipetik kemudian dipilah untuk menyingkirkan daun yang rusak atau terkontaminasi jamur dan bakteri.
Fungsi pemilahan adalah agar pada saat penyimpanan daun yang terkontaminasi tidak menularkan penyakit ke daun sehat dan mencegah pembusukan.
Daun yang sudah dipilah kemudian dibersihkan dengan air bersih, dikeringkan di tempat teduh lalu disimpan dalam wadah kedap udara.
Simpan wadah tersebut di tempat yang teduh (10-20 derajat celcius) dan tidak terkena sinar matahari langsung atau dapat disimpan dalam kulkas bersuhu 4 derajat celcius. [11]
Penggunaan daun ungu sebagai obat alternatif sebaiknya disertai dengan tinjauan oleh ahli medis terlebih dahulu agar menghindari efek samping yang tidak diinginkan.