Daftar isi
Shigellosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh kelompok bakteri yang bernama shigella. Tanda utama seseorang mengalami shigellosis adalah dengan diare, dan biasanya diare yang diderita disertai dengan darah. [1]
Shigellosis termasuk penyakit yang menular. Penularan penyakit yang satu ini terjadi melalui tertelannya sejumlah kecil bakteri dari kotoran orang yang terinfeksi shigella. Contohnya, tidak mencuci tangan dengan baik setelah mengganti popok bayi yang terinfeksi shigella, kemudian setelah itu makan. [1]
Berikut ini beberapa fakta tentang shigellosis: [3]
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, shigellosis terjadi saat bakteri shigella tertelan secara tidak sengaja. Dan berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bakteri shigella tertelan: [1]
Menyentuh mulut merupakan cara yang paling cepat untuk menularkan infeksi shigella, dan contohnya seperti yang sudah disebutkan, yaitu tidak mencuci tangan dengan baik setelah mengganti popok bayi yang terinfeksi shigella, kemudian setelah itu makan.
Kondisi ini bisa terjadi apabila orang yang terinfeksi shigella menyentuh makanan.
Sama seperti makanan, air juga bisa terinfeksi bakteri shigella apabila sang penderita menyentuh air tersebut. Dan contohnya, sang penderita berenang di kolam renang umum.
Dan berikut ini orang-orang yang berisiko mengidap shigellosis: [1]
Biasanya gejala infeksi shigella dimulai satu atau dua hari setelah mengalami kontak. Namun dalam beberapa kasus, gejala infeksi shigella muncul seminggu setelah kontak. [1, 2]
Berikut ini gejala ketika seseorang terserang infeksi shigella: [1]
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus ke dokter ketika sudah mengalami diare parah, yaitu diare berdarah yang menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi. Selain itu, Anda juga harus pergi ke dokter ketika anak atau Anda secara pribadi mengalami demam 38 derajat celcius atau yang lebih tinggi. [1]
Umumnya, infeksi shigella bisa sembuh tanpa komplikasi. Namun, membutuhkan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan hingga kebiasaan buang air besar Anda kembali normal. Dan di saat menunggu buang air besar Anda normal, terkadang beberapa komplikasi seperti ini akan Anda alami: [1]
Ketika mengalami diare terus-menerus, tubuh akan mengalami dehidrasi. Dan tanda ketika tubuh sudah mengalami dehidrasi adalah pusing, sedikitnya air mata yang keluar ketika menangis pada anak-anak, mata cekung, hingga popok yang tetap kering. Dehidrasi tidak bisa disepelekan, karena apabila sudah para dapat menyebabkan syok dan kematian.
Anak-anak yang mengalami infeksi shigella cenderung mengalami kejang. Namun, umumnya kejang sering terjadi ketika anak mengalami demam tinggi. Belum diketahui apakah kejang disebabkan oleh demam atau infeksi shigella itu sendiri. Apabila anak Anda mengalami kejang, langkah yang paling tepat adalah dengan segera membawanya ke dokter.
Ini adalah sebuah kondisi di mana selaput lendir atau lapisan rektum keluar melalui anus. Prolaps rektum bisa terjadi saat mengejan buang air besar atau usus besar mengalami pembengkakan.
Komplikasi yang satu ini jarang sekali disebabkan oleh bakteri shigella. Namun penyebab yang paling sering dikarenakan bakteri E. coli di mana bakteri tersebut bisa turunnya jumlah sel darah merah, trombosit, hingga gagal ginjal.
Komplikasi ini termasuk langka, namun tetap bisa terjadi. Penyebab utamanya ketika usus besar mengalami kelumpuhan yang menyebabkan tidak bisa buang angin atau buang air besar. Sakit perut, demam, serta lemas merupakan tanda dan gejalanya. Megakolon toksik merupakan komplikasi yang berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.
Artritis reaktif muncul sebagai respons terhadap infeksi. Nyeri sendi dan peradangan merupakan tanda dan gejalanya, dan biasanya menyasar pergelangan kaki, lutut, dan pinggul.
Suatu keadaan di mana bakteri masuk ke aliran darah karena suatu infeksi, luka yang berasal dari prosedur medis, ataupun luka yang timbul dari kebiasaan menyikat gigi terlalu keras.
Mengatasi dehidrasi merupakan tujuan utama pengobatan untuk sebagian besar kasus shigellosis. Ketika menderita penyakit tersebut, penting untuk minum banyak cairan, khususnya larutan elektrolit. [2]
Dan saat diare datang, tidak disarankan untuk mengkonsumsi jenis obat apa pun untuk meredakan diare, karena hal tersebut dapat menahan bakteri di sistem pencernaan dan memperburuk infeksi. [2]
Infeksi sedang atau berat mungkin memerlukan perawatan medis. Perawatan biasanya mencakup antibiotik untuk menghilangkan bakteri dari saluran pencernaan. Terkadang, dokter juga menguji tinja penderita untuk memastikan bahwa bakteri Shigella merupakan sumber infeksi. [2]
Dengan mengetahui bahwasanya bakteri shigella yang menjadi sumber, dokter pun bisa memilihkan obat yang tepat untuk para pasien. Adapun untuk obat yang digunakan untuk melawan shigellosis ada beberapa, di antaranya adalah Azithromycin, Ciprofloxacin, Trimethoprim. [2]
Berikut ini beberapa tips agar terhindar dari infeksi shigella: [1]
1. Mayo Clinic Staff. Shigella infection - Symptoms and Causes. Mayo Clinic Website; 2020.
2. Healthline Staff. Shigellosis - Symptoms, treatment, and prevention. Healthline Website; 2019.
3. Medical News Today Staff. Dysentery: Treatment, Symptoms, and Causes. Medical News Today Website; 2017.