Spermatorrhea sering disebut juga sebagai kondisi disfungsi seksual pria. [1]
Menurut data hasil survei dari National Health and Social Life Survey (NHSLS) diperkirakan ada 31% pria yang mengalami masalah disfungsi seksual selama hidupnya. [5]
Di Indonesia belum terdapat data mengenai kasus penderita spermatorrhea secara nasional.
Daftar isi
Spermatorrhea merupakan kelainan reproduksi di mana seseorang mengalami ejakulasi atau bocornya air mani tanpa ereksi, orgasme atau aktivitas seksual apa pun. [1, 2]
Keluarnya air mani bisa terjadi melalui testis dan prostat. Air mani berbentuk cairan yang encer, lengket putih, dan transparan dengan air seni. [1]
Spermatorrhea sering dianggap sebagai kelainan patologis jika seorang pasien mengalaminya lebih dari dua atau tiga kali seminggu atau terjadi siang hari disertai dengan insomnia, pusing, rasa lemah pada punggung dan kaki bagian bawah, dan kekurangan energi. [1, 2]
Berdasarkan kondisinya spermatorrhea terbagi ke dalam dua kategori yaitu: [3]
Penderita menunjukkan spermatorrhea saat tidur disertai dengan mimpi.
Penderita mengalami spermatorrhea saat tidur tanpa bermimpi, atau bahkan saat sadar di siang hari.
Berikut adalah fakta-fakta menarik mengenai Spermatorrhea yang perlu Anda ketahui: [1] [2]
Tinjauan umum Spermatorrhea adalah kelainan pada pria yang ditandai keluarnya air mani secara terus menerus.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Spermatorrhea seperti: [1, 3]
Seseorang yang menderita spermatorrhea ditandai dengan beberapa tanda dan gejala. Tanda dan gejala tersebut beberapa di antaranya juga dimiliki oleh kondisi medis lainnya.
Tanda Spermatorrhea yang paling menonjol adalah keluarnya air mani secara spontan. Segeralah hubungi dokter jika muncul tanda dan gejala spermatorrhea berikut ini: [1, 2]
Kapan Anda harus periksa ke dokter?
Seseorang harus berkonsultasi dengan dokter segera jika ia mengalami tanda dan gejala spermatorrhea karena jika terlambat dalam perawatan dapat menyebabkan masalah medis yang lebih serius. [1]
Untuk menentukan diagnosis penyakit Anda dokter biasanya akan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait gejala yang Anda alami. Selain itu, Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik.Tes fisik ini dapat meliputi: [4]
Sejumlah masalah bisa terjadi jika Anda tidak segera mengobati Spermatorrhea seperti: [1]
Ada beberapa perawatan yang tersedia untuk mengobati Spermatorrhea. tetapi sebelum Anda melakukan perawatan terutama sebelum mengkonsumsi obat Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda. perawatan yang bisa Anda lakukan untuk spermatorrhea dan disfungsi seksual pria lainnya diantaranya yaitu: [4]
Perawatan ini dapat mengobati masalah lain yang berkontribusi terhadap disfungsi seksual pria termasuk Spermatorrhea.
Obatan obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati masalah disfungsi seksual pria diantaranya Cialis, Levitra, Staxyn, Stendra, atau Viagra dan Promescent. [4]
Pendidikan tentang seks dan perilaku serta respons seksual dapat membantu pria mengatasi rasa cemas mengenai kinerja seksualnya.
Berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan Anda tentang kebutuhan dan kekhawatiran Anda juga membantu Anda dan pasangan agar menjalani kehidupan seks yang sehat.
Dengan melakukan terapi psikologis dapat membantu Anda mengatasi perasaan cemas, depresi, takut, atau bersalah yang dapat memengaruhi fungsi seksual. [4]
Terapi hormon merupakan salah satu metode pengobatan untuk mengatasi kondisi medis yang berhubungan dengan gangguan hormon, salah satunya seperti Spermatorrhea. [4]
Alat vakum dan implan penis dapat membantu beberapa pria yang mengalami disfungsi ereksi, dimana kondisi ini bisa terjadi akibat Spermatorrhea yang tidak segera diobati.
Perubahan dalam gaya hidup dan kebiasaan bisa membantu Anda untuk mengurangi risiko terjadi Spermatorrhea. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan: [1, 2, 3, 4]
1. Dr.PK Jain. Spermatorrhea - All You Must Know About It!. lybrate; 2019
2. Anonim. Spermatorrhea Herbal Treatment Prevention Symptomps. Herbpathy; 2020
3. Yajuan Wang OMD, LAc. Spermatorrhea . Micro-Acupuncture in Practice; 2009
4. Anonim. Sexual Problems in Men. WebMd; 2020
5. EO Laumann, A Nicolosi, DB Glasser, A Paik, C Gingell, E Moreira, T Wang. Sexual Problems Among Women and Men Aged 40–80 y: Prevalence and Correlates Identified in the Global Study of Sexual Attitudes and Behaviors. International Journal of Impotence Research; 2005