Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Stimulan gastrointestinal (GI) adalah obat yang dapat meningkatkan motilitas atau pergerakan otot saluran pencernaan agar dapat membantu menggerakan isi saluran pencernaan dengan lebih cepat. Obat ini
Refluks yang terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu dan dalam beberapa minggu disebut dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Refluks adalah asam dan makanan di perut naik kembali ke kerongkongan. Dapat menimbulkan mulas dan gejala lainnya. Penyakit ini bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya seiring berjalannya waktu bila tidak segera di tangani[1].
Penyakit ini akan terjadi bila otot bagian bawah atau yang disebut dengan sfinger pada esofagus tidak tertutup dengan baik. Bagian otot ini akan terbuka di saat makanan masuk ke dalam perut, dan kemudian akan menutup kembali sehingga menjaga makanan dan asam lambung pada perut. Apabila otot tidak menutup dengan baik, makanan akan naik kembali ke kerongkongan[1].
Daftar isi
Stimulan gastrointestinal (GI) merupakan obat yang akan membuat motilitas otot polos gastrointestinal menjadi meningkat, tanpa bertindak sebagai pencahar. Stimulan gastrointestinal (GI) memiliki mekanisme kerja berbeda dan semuanya akan bekerja dalam memindahkan dengan lebih cepat isi saluran pencernaan[2].
Stimulan gastrointestinal (GI) diindikasikan dalam pengobatan penyakit gastroesophageal reflux dan kondisi gastrointestinal lainnya, di saat melambatnya pergerakan gastrointestinal[2].
Stimulan gastrointestinal (GI) juga digunakan untuk[3]:
Beberapa penyakit yang di atasi dengan Stimulan GI, meliputi[2]:
Gastroparesis merupakan keadaan dimana makanan berada lebih lama dari seharusnya pada perut. Gejalanya yaitu sakit perut, memuntahkan makanan yang belum tercerna, merasa cepat kenyang saat makan, kembung, kurangnya nafsu makan dan sulit dalam mengontrol gula darah[4].
Refluks yang terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu dan dalam beberapa minggu disebut dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Refluks adalah asam dan makanan di perut naik kembali ke kerongkongan[1].
Adapun gejala juga tanda yang dapat muncul antara lain yaitu mulas, setelah makan timbul nyeri yang menyebar ke leher, rahang juga bahu, rasa pahit atau asam di mulut, batuk kering, suara serak atau sakit tenggorokan, bersendawa, sulit menelan, dan merasa kenyang saat akan mulai makan[1].
Stimulan gastrointestinal (GI) merupakan obat yang akan membuat motilitas otot polos gastrointestinal menjadi meningkat, tanpa bertindak sebagai pencahar. Stimulan gastrointestinal (GI) memiliki mekanisme kerja berbeda dan semuanya akan bekerja dalam memindahkan dengan lebih cepat isi saluran pencernaan[2].
Melalui metoclopramide sebagai benzamide tersubstitusi dengan sifat prokinetik dan antiemetik. Bertindak dengan merangsang motilitas pada saluran pencernaan bagian atas dan mempercepat peristaltik lambung tanpa membuat sekresi lambung, empedu atau pankreas menjadi terangsang, yang akan menimbulkan peningkatan pengosongan lambung dan waktu transit usus. Hal ini akan membuat reseptor dopamin dan reseptor serotonin akan terblokir pada zona pemicu kemoreseptor dari sistem saraf pusat[5].
Melalui saluran pencernaan, obat ini diserap dengan cepat dan hampir seluruhnya setelah pemberian oral. Ketersediaan hayati obat ini kisaran 15,5% dengan plasma puncaknya mencapai 1-2 jam. Metoclopramide secara luas didistribusikan ke jaringan tubuh, melewati sawar darah otak dan plasenta serta masuk ke dalam ASI dengan tingkat rendahnya. Obat ini bervolume distribusi kira-kira 3,5 L / kg dengan protein plasma yang terikat kisaran 30%[5].
Di hati obat ini dimetabolisme oleh CYP2D6 melalui oksidasi dan glukuronida. Membuat konjugasi sulfat menjadi metabolit utama dengan menjalani metabolisme jalur pertama di hati. Pengeluarannya melalui urin kira-kira 85% dan melalui feses kisaran 5% dengan paruh waktu mencapai 2,5-6 jam[5].
Stimulan GI tersedia dalam bentuk tablet dan obat ini hanya bisa di dapatkan dengan resep dokter. Contoh obat Stimulan GI dengan resep dokter termasuk[2]:
Metoclopramide merupakan obat yang telah mendapatkan persetujuan dari FDA dalam mengobati mual dan muntah pada penderita gastroesophageal reflux atau gastroparesis diabetik yang bertindak dengan meningkatkan motilitas lambung. Juga digunakan dalam mual muntah setelah kemoterapi[6].
Cisapride merupakan agen prokinetik piperidinil benzamid tersubstitusi, yang memfasilitasi pelepasan asetilkolin dari pleksus myenterika, sehingga menyebabkan peningkatan terhadap motilitas gastrointestinal. Karena mempunyai efek samping serius dan signifikan, obat ini ditarik peredarannya[7].
Cisapride telah di kaitkan dengan tingkat rendahnya dalam peningkatan enzim serum transien selama terapi, tetapi tidak terlibat dalam kasus cedera hati yang jelas secara klinis dengan ikterus[7].
Stimulan GI dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari stimulan GI termasuk[3]:
Jangan gunakan metoclopramide lebih dari 12 minggu, dan jangan digunakan dalam jumlah yang besar dari yang di resepkan oleh dokter. Penggunaan dengan dosis tinggi dan dalam jangka yang panjang dapat menimbulkan gangguan gerakan serius yang tidak dapat disembuhkan. Untuk penderita diabetes dan wanita yang lebih tua, akan memiliki risiko efek samping ini lebih tinggi[3].
Bila mengalami tremor atau gerakan pada otot yang tidak terkontrol, demam, otot yang kaku, detak jantung cepat, pernapasan cepat, memiliki pemikiran untuk bunuh diri, halusinasi, kejang, kecemasan, juga memiliki pikiran untuk melukai diri sendiri, berhentilah menggunakan metoclopramide dan hubungi dokter segera[3].
Metoclopramide dapat menimbulkan efek samping seperti kantuk, gerakan yang tak terkendali, dan pusing. Dilarang untuk mengemudi atau mengoprasikan mesin[5].
Menggunakan metoclopramide dengan depresan sistem saraf pusat dapat menimbulkan efek sedatif, bila digunakan bersama dengan agen neuroleptik lain atau obat yang bekerja secara sentral akan menyebabkan peningkatan risiko terhadap gangguan ekstrapiramidal. Dan apabila digunakan bersama dengan obat serotonergik dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin[5].
1) Anonim. Drugs.com. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). 2021
2) Anonim. Drugs.com. GI stimulants. 2021
3) Anonim. Drugs.com. Metoclopramide. 2020
4) Anonim. WebMD.com. Gastroparesis. 2019
5) Anonim. Mims.com. Metoclopramide. 2019
6) Anonim. ncbi.nlm.nih.gov. Metoclopramide. 2021
7) Anonim. PubChem.ncbi.nlm.nih.gov. Cisapride. 2021