Hidup Sehat

Ketahui 7 Tanda Diet Tidak Sehat Berikut Ini!

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berat badan yang ideal dengan bentuk tubuh yang langsing merupakan impian bagi banyak orang. Hal itu membuat banyak orang melakukan apa saja demi mencapai bentuk tubuh impian mereka, salah satunya adalah dengan melakukan diet. Sebenarnya diet sah-sah aja untuk dilakukan, namun sayangnya mereka tidak mengetahui apa saja efek samping dari diet yang tidak sehat. [1]

Diketahui terdapat 12% wanita dan 8% pria dari kalangan remaja yang melakukan diet dengan cara yang ridak sehat. Mereka melakukannya dengan melewati waktu makan, puasa, dan merokok  agar nafsu makan berkurang. Selain itu, mereka juga mengonsumsi pil diet dan stimulan seperti kafein, efedrin, dan minuman berenergi. [1]

Pengonsumsian pil diet inilah yang sebenarnya tidak sehat, karena diet terbaik seharusnya dilakukan dengan menjaga pola makan dan berolahraga. Risiko dari diet yang tidak sehat antara lain adalah terkena batu empedu, malnutrisi, dan dehidrasi. Diet yang tidak sehat juga bisa ditandai oleh hal-hal berikut ini: [2]

1. Depresi dan Gelisah

Di Amerika, setengah dari populasinya sudah menghabiskan hingga milyaran dolar untuk mengatasi kelebihan berat badan. Namun, sayangnya banyak dari mereka melakukannya dengan cara yang tidak sehat seperti penggunaan obat pencahar atau merokok. Ternyata cara tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. [3]

Pada suatu penelitian yang melibatkan 6.765 responden, 18% dari mereka mengatakan bahwa mereka menggunakan cara diet yang tidak sehat. Kebanyakan mereka yang menggunakan cara tersebut berusia lebih muda, memiliki BMI yang lebih tinggi, dan berat badannya mengalami penurunan. [3]

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa memang benar terdapat hubungan antara gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gelisah, dengan diet  yang tidak sehat. Selain itu, diet yang tidak sehat juga bisa berdampak pada kesehatan fisik. [3]

2. Menurunnya Massa Otot

Kelebihan berat badan biasanya diasosiasikan dengan penyakit kardiometabolim (seperti diabetes dan penyakit arteri koroner). Diketahui bahwa diet dapat memperbaiki atau bahkan menyembuhkan seluruh risiko penyakit metabolisme (seperti resistensi insulin, tekanan darah tinggi, dan disiplidemia). [4]

Diet untuk menurunkan berat badan biasanya dapat menyebabkan penurunan massa tubuh tanpa lemak. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya sarkopenia, atau menurunnya massa otot dan menurunnya fungsi otot. Gejala ini ditandai dengan menurunnya kemampuan mengangkat barang, berjalan, naik tangga, dan tangan yang terlihat besar sebelah. [4, 5]

Pada dasarnya, tubuh kita terdiri atas massa lemak dan massa tanpa lemak, yang di dalamnya terdapat otot, tulang, dan air. Semakin kita kehilangan massa otot, maka akan semakin menurun pula berat badan kita. Hal ini bisa diatasi dengan sering berolahraga. [5]

3. Penuaan Kulit

 Kulit merupakan organ yang menjadi pembatas yang memisahkan langsung antara tubuh dengan lingkungan luar. Tak hanya itu, kulit juga mencegah kehilangan kadar air pada tubuh. [6]

Kulit juga bisa mengalami penuaan yang bisa terjadi kapan saja dalam hidup kita. Penuaan kulit biasanya disebabkan oleh pengaruh usia, eksposur terhadap sinar UV, dan polusi. [6]

Menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi secara teratur. Sudah sejak lama disimpulkan bahwa asupan nutrisi yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Berikut ini adalah beberapa nutrisi pada makanan dan pengaruhnya terhadap kulit: [6]

  • Air. Air adalah unsur terpenting dalam menjaga keseimbangan dan fungsi jaringan pada tubuh. Kekurangan air dapat menyebabkan penuaan dan inflamasi pada kulit. Beberapa penelitian menganjurkan untuk minum air lebih dari 2 liter sehari.
  • Vitamin. Kekurangan vitamin ternyata dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Contohnya, kekurangan vitamin C dapat membuat kulit semakin rapuh dan memperlambat penyembuhan luka.
  • Protein. Fungsi utama protein adalah memperbaiki jaringan dan sebagai sumber energi. Protein juga sangat berperan penting dalam regenerasi kulit.

4. Sulit Berkonsentrasi

Sudah selama ribuan tahun diketahui bahwa pola diet memiliki peran penting dalam pembentukan kapasitas kognitif pada otak manusia. Pola diet juga mempengaruhi ukuran otak manusia, yang mana juga mempengaruhi keterampilan manusia. Semakin terampil manusia, maka semakin besar pula ukuran otak dan kapasitas kognitifnya. [7]

Diketahui salah satu tanda dari pola diet yang buruk adalah dengan menurunnya fungsi otak. Tanda menurunnya fungsi otak adalah kesulitan berkonsentrasi, sulit mengingat sesuatu, dan mudah lelah. [7]

Oleh karena itu kita harus melakukan diet dengan asupan nutrisi yang tepat. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh otak adalah asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 sangat bermanfaat dalam pembentukan kapasitas kognitif. Contoh makanan yang mengandung nutrisi tersebut adalah kenari, biji rami, minyak ikan, dan ikan salmon. [7]

5. Pencernaan Jadi Kurang Lancar

Pencernaan yang kurang lancar pada hal ini ditandai dengan diare dan konstipasi (sulit buang air besar). Hal itu disebabkan karena tubuh kita kekurangan serat. Asupan serat yang baik adalah 28 gram bagi wanita, dan 35 gram bagi pria. [8]

Ketidaklancaran pencernaan bisa diatasi atau dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat seperti gandum, nasi merah, dan oat. [8]

6. Penyembuhan Luka Akan Terhambat

Jika kalian punya luka di salah satu area tubuh, maka perlu asupan nutrisi yang cukup agar bisa cepat sembuh. Jika kalian merasa luka kalian tak kunjung sembuh, maka pola diet yang tidak sehat bisa jadi penyebabnya. [8]

Diet yang tidak sehat dapat mempengaruhi lamanya penyembuhan dan kemampuan tubuh dalam menghalau infeksi. Penelitian menunjukkan bahwa dengan asupan kalori dan protein yang cukup akan sangat bermanfaat pada penyembuhan luka. [8]

7. Lebih Mudah Sakit

Pola diet yang buruk juga akan bedampak buruk terhadap sistem imun. Makanan yang mengandung vitamin A, E, C dan Zink akan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Contoh makanan yang mengandung nutrisi tersebut adalah gandum, buah-buahan, sayur mayur, popcorn, dan nasi merah. [8]

1. Ferraro, Zachary Michael et al. “Unhealthy weight control practices: culprits and clinical recommendations.” Clinical medicine insights. Endocrinology and diabetes vol. 8 7-11. 17 Feb. 2015
2. Matthew Hoffman, MD. Michael Dansinger, MD. Rapid Weight Loss. Webmd; 2021
3. Chaitoff, Alexander, et al. "Associations between unhealthy weight-loss strategies and depressive symptoms." American Journal of Preventive Medicine 56.2; 2019
4. Cava, Edda et al. “Preserving Healthy Muscle during Weight Loss.” Advances in nutrition (Bethesda, Md.) vol. 8,3 511-519. 15 May. 2017
5. Gerhard Whitworth, R.N. Kirsten Nunez. 13 Causes of Unexplained Weight Loss. Healthline; 2019
6. Cao, Changwei et al. “Diet and Skin Aging-From the Perspective of Food Nutrition.” Nutrients vol. 12,3 870. 24 Mar. 2020
7. Gómez-Pinilla, Fernando. “Brain foods: the effects of nutrients on brain function.” Nature reviews. Neuroscience vol. 9,7 (2008)
8. Kristin Kirkpatrick, MS, RD, LD. 7 Sneaky Signs of an Unhealthy Diet. Clevelandclinic; 2019

Share