Tindakan Medis

Terapi Lintah: Manfaat – Efek Samping dan Cara Kerjanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terapi lintah atau medicinal leech therapy (MLT) merupakan sebuah metode pengobatan pelengkap dan terintegrasi yang dilakukan dengan menggunakan lintah yang menghisap darah. Seekor atau lebih lintah diletakkan di atas kulit yang mengalami masalah. [1]

Catatan yang pertama kali dibuat tentang penggunaan terapi lintah ada pada masa Mesir Kuno. Sebagai tambahan banyak catatan medis merujuk kepada terapi lintah yang berasal dari China, Arab, Anglo-Saxon, Yunani Kuno daan Roma. [1]

Pada masa sekarang, terapi lintah banyak dimanfaatkan pada operasi plastik dan bedah mikro. Sebab lintah menyekresikan peptida dan protein yang bekerja dengan cara mencegah darah menggumpal. Sekresi ini disebut antikoagulan. [2] Untuk mengetahui lebih jauh tentang terapi lintah mari kita simak ulasan berikut.

Manfaat Terapi Lintah

Terapi lintah pernah digunakan di masa Yunani Kuno. Pada masa itu, dokter menggunakan lintah untuk mengeluarkan darah dan menangani nyeri reumatik, asam urat, segala macam demam dan kehilangan pendengaran. [3]

Avicenna mengemukakan dalam bukunya bahwa lintah dapat menghisap darah dari pembuluh darah dalam yang tidak mampu dijangkau dengan melakukan bekam dan menganjurkan terapi ini untuk menangani penyakit kulit. [3]

Kemudian, pada abad pertengahan dunia medis bergantung dalam porsi yang lebih terhadap terapi lintah. Terapi ini diresepkan untuk berbagai gangguan dan kelainan termasuk penyakit sistem saraf (epilepsi, penyumbatan otak), penyakit organ reproduksi dan saluran kemih (nefritis, ovaritis subakut, penyakit menular seksual), penyakit peradangan (gastritis akut, laringitis) dan peyakit mata. [3]

Pada masa sekarang, terapi lintah banyak dimanfaatkan dalam bidang-bidang berikut ini: [4]

  • Flaps

Terapi lintah sangat berguna dalam penyelamatan vena yang melemah akibat pengaliran keluar oleh pedicle (bagian dari cangkok yang ditinggalkan sementara terhubung dengan tempat asal) dan flaps (cangkok yang memiliki pasokan darah sendiri). Terapi ini juga berhasil menanggulangi penyumbatan vena dalam pencangkokan kembali jari, hidung atau jempol kaki. [4]

Lintah dapat mengurangi hematoma (kumpulan darah di luar pembuluh darah) pasca operasi dan pasca trauma. Hal ini membantu menyelamatkan graft (cangkok yang tidak mempunyai pasokan darah sendiri) dan flap. [4]

Lintah digunakan pada sindrom nyeri yang berasal dari berbagai sumber. Proses meredakan nyeri ini cepat dan kadang-kadang bertahan lama. Ada juga beberapa laporan tentang keberhasilan terapi lintah menangani nyeri akibat kanker. [4]

  • Vena Varikosa, Tukak Tungkai dan Kaki

Penggunaan terapi lintah dalam penanganan tukak tungkai varikosa mengurangi pembengkakan, ukuran tungkai dan meningkatkan penyembuhan tukak. [4]

Ada juga laporan yang menyatakan keberhasilan dalam penggunaan terapi lintah pada tukak tungkai akibat diabetik. Hal ini dilakukan dalam upaya penyelamatan tungkai. Pengawasan harus dilakukan untuk mencegah infeksi melalui lintah. [4]

Terapi lintah telah digunakan sebagai pengobatan alternatif gangguan vaskular karena saliva lintah dapat meningkatkan aliran darah secara sementara dan meningkatkan jaringan penghubung hiperalgesia (tanggapan berlebihan terhadap rangsangan normal yang menimbulkan nyeri). [3]

Penggunaan lintah sebagai agen antimetastasis terinspirasi dari beberapa antikoagulan yang sebelumnya dilaporkan memiliki aktivitas menghambat metastasis misalnya warfarin dan heparin.

Hal ini dianggap bahwa gabungan yang luar biasa dari banyak antikoagulan, penghambat protease dan komponen lainnya dalam liur lintah dapat menjadi obat metastasis yang lebih manjur. [3]

  • Artritis dan Analgesik

Efek pereda nyeri dari penggunaan lintah telah dipastikan dengan banyak percobaan pada pasien osteoartritis. Mereka mengaku bahwa penggunaan lintah lebih bagus dan tanpa efek samping dalam meredakan nyeri dibandingkan dengan diclofenac topikal. [3]

  • Audiologi dan Kelainan Telinga

Dilaporkan bahwa lintah dan sekresi salivanya berhasil digunakan untuk menangani tinnitus (telinga berdering), otitis (infeksi telinga bagian tengah) baik yang akut maupun kronis dan kehilangan pendengaran tiba-tiba. [3]

Efek Samping Terapi Lintah

Terapi lintah selain menguntungkan juga memeiliki efek samping. Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkannya:

  • Infeksi

Infeksi merupakan komplikasi paling umum yang terjadi. Presentase terjadinya adalah 2%-36%. Beberapa jenis bakteri ditemukan dalam infeksi ini yakni Aeromonas spp., Pseudomonas spp., Vibrio spp. [3]

Bakteri Aeromonas hydrophila yang terdapat di lintah dapat menyebabkan pneumonia, nekrosis (kematian jaringan), kegagalan flaps dan bahkan septikemia. [3]

  • Hipersensitivitas

Banyak laporan terkait kondisi hipersensitivitas lokal termasuk gatal, pembentukan lepuhan, nekrosis ulseratif dan bahkan kerusakan jaringan (kematian flaps). Hal ini mungkin terjadi disebabkan adanya racun dalam saliva lintah. [3]

  • Kehilangan Darah dan Bekas Luka

Kehilangan darah akibat pendarahan dalam waktu lama dan bekas luka dari gigitan lintah yang ditimbulkan akibat gangguan penyembuhan juga dilaporkan sebagai komplikasi pasca terapi lintah. [3]

Cara Kerja Terapi Lintah

Lintah medis memiliki 3 rahang dengan barisan gigi kecil. Gigi-gigi tersebut digunakan untuk menggigit dan menusuk kulit manusia. Setelah itu, lintah memasukkan antikoagulan melalui air liur mereka. [2]

Kemudian, lintah akan menghisap darah selama 20-45 menit dari orang yang sedang menjalani pengobatan. Hal ini sama dengan kehilangan sejumlah kecil darah yakni sekitar 15 mililiter per lintah. Lintah medis sering kali berasal dari Hungaria atau Swedia. [2]

Terapi Lintah dan Penderita Diabetes

Salah satu komplikasi paling parah pada penderita diabetes adalah komplikasi kardiovaskular akibat aterosklerosis koroner, hiperglikemia, peningkatan kadar lemak darah, kelainan adesif platelet, faktor koagulasi, tingginya tekanan darah, stres oksidatif, dan peradangan. [3]

Dengan adanya peptida dan protein yang mempengaruhi darah dalam air liur lintah dapat menjadi manfaat penting dalam meredakan kondisi di atas. [3]

Hirudin yang terdapat di dalam air liur lintah memainkan peranan penting dalam mencegah proses penggumpalan. Hal ini mampu dilakukan sebab kemampuan hirudin untuk terikat ke trombin dan menekan konversi fibrinogen melalui bantuan trombin menjadi fibrin. Hal ini manjur untuk meredakan kejadian iskemik. [3]

Terapi Lintah untuk Kosmetik

Lintah telah menjadi terkenal dalam pengobatan jaringan lunak dan membantu penyembuhan setelah bedah wajah rekonstruksi. Terapi lintah menunjukkan efek positif terhadap pembedahan: [2]

  • Hidung
  • Kening
  • Payudara
  • Pipi
  • Jari dan jempol kaki

Dampak pada penggumpalan darah yang dimiliki terapi lintah baik selama operasi maupun setelah pembedahan membantu tubuh sembuh dengan lebih sempurna dan lebih alami. [2]

Terapi ini juga bermanfaat dalam peredaran darah dan berujung pada penggunaan untuk menangani kebotakan dan kerontokan rambut di kulit kepala pada beberapa orang. [2]

1. Ali K. Sig, Mustafa Guney, Aylin Uskudar Guclu, & Erkan Ozmenc. Medicinal leech therapy—an overall perspective. Integrative Medicine Research; 2017.
2. Brian Krans & DEbra Rose Wilson. What Is Leech Therapy? Healthline; 2017.
3. A. M. Abdualkader, A. M. Ghawi, M. Alaama, M. Awang, & A. Merzouk. Leech Therapeutic Applications. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences; 2013.
4. Uwe Wollina, Birgit Heinig, & Andreas Nowak. Medical leech therapy (Hirudotherapy). Our Dermatol Online; 2016

Share