Obat

Vasopresor : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tekanan darah adalah kuatnya darah untuk mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah. Tekanan darah yang normal untuk orang dewasa kurang dari 120/80mm Hg. Untuk tekanan darah biasanya kisaran 90/60 mm Hg[1].

Sebagian orang memiliki tekanan darah rendah dan itu sangatlah normal, akan tetapi jika seseong memiliki tekanan darah rendah terkait kesehatan tentunya akan berdampak pada banyaknya sistem tubuh, termasuk organ, hormon, dan saraf, mengatur tekanan darah[1].

Sistem saraf bekerja dengan memberitahu jantung dan sistem lainnya yang ada di dalam tubuh untuk meningkatkan atau menurunkan tekanan darah. Permalasahan pada sistem saraf seperti penyakit Parkinson, dapat menyebabkan tekanan darah rendah[1].

Fungsi Vasopresor

Vasopresor adalah obat yang berfungsi untuk mempersempit pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah. Obat ini digunakan untuk pengobatan tekanan darah yang sangat rendah terutama pada pasien dengan penyakit kritis[2]. Tekanan darah yang sangat rendah dapat merusak organ didalam tubuh yang bisa berakibat fatal yaitu kematian[3].

Vasopresor berguna untuk membantu dokter dalam merawat pasien yang mengalami syok atau sedang dalam menjalani operasi. Vasopresor telah digunakan sejak tahun 1940-an, dan biasanya diberikan dengan obat lain yang disebut dengan inotropik[3].

Vasopresor dapat meningkatkan vasokonstriksi yang dapat menyebabkan peningkatan resistensi vaskular sistemik(SVR). Peningkatan resistensi vaskular sistemik dapat menyebabkan meningkatnya tekanan arteri dan meningkatnya perfusi ke organ[4].

Penyakit yang Diatasi dengan Vasopresor

 Vasopresor diberikan untuk mengobati beberapa kondisi penyakit yang terkait dengan vasopresor, yaitu[2]:

Cara Kerja Vasopresor

Vasopresor bekerja dengan cara meningkatkan CO dan SVR dengan alur peningkatan kontraktilitas dan HR. Vasopresor dapat menginduksi vasokonstriksi perifer. Vasopresor bekerja pada bagian reseptor V-1 yang berfungsi untuk merangsang kontraksi otot polos pembuluh dan eseptor V-2 pada ginjal sebagai antidiuretik[4].

Vasopresor juga bekerja sesuai dengan dosisi rendah pada reseptor dopaminergik yang dapat mengaktifkan vasodilatasi arteri ginjal[4].

Vasopresor merupakan simpatomimetik yang bekerja langsung yang dapat merangsang reseptor α- dan β-adrenergik. Rangsangan ini dapat merelakskan otot polos bronkial, stimulan jantung dan pelebaran pembuluh darah otot rangka. Vasopresor juga dapat memperlambat difusi dan membatasi penyerapan, serta memperpanjang durasi dari efek dan mengurangi resiko toksisitas[5].

Vasopresor diserap dengan sangat mudah melalui dan sempurna melalui saluran GI dengan pendistribusian tersebar luas ke seluruh tubuh seperti di hati, paru-paru, ginjal, limpa, dan otak memasuki ASI. Dengan metabolisme di hati yang menghasilkan sejumlah metabolit, hydroxyephedrine, p-hydroxynorephedrine, norephedrine dengan pengeluaran melalui urin[7].

Vasopresor juga ada yang diserap tidak sempuran atau tidak lengkap melalui oral dengan waktu konsentrasi plasma puncak 0,75-2 jam; <243> 20 menit (oftalmik). Pendistribusian sangat cepat melalui jaringan perifer dengan penetrasi minimal ke bagian otak dan volume distribus yaitu 200-500 L (oral). Dimetabolismekan ke hati melalui konjugasi sulfat dengan jalur utama di usus dan hati oleh monoamine oxidase. Ekskresi melalui urin dengan waktu eliminasi 2-3 jam[6].

Contoh Obat Vasopresor

Vasopresor tersedia dalam bentuk kapsul, suntik, tablet yang hanya bisa didapat dari resep dokter dan tidak di jual bebas. Berikut beberapa contoh obat Vasopresor, diantaranya adalah :

Efek Samping Vasopresor

Vasopresor memiliki efek samping yang tidak diinginkan dari yang ringan sampai dengan serius. Dosis yang tepat akan mengurangi efek samping yang terjadi, Berikut ini beberapa efek samping umum yang sering di laporkan[8,9,10].

  • Sakit kepala, pusing
  • Mual
  • Peningkatan tekanan darah.
  • Gugup
  • Penglihatan kabur
  • Tremor
  • Berkeringat, kemerahan (hangat tiba-tiba, kemerahan, atau perasaan geli).
  • Kehilangan selera makan
  • Merasa gelisah atau bersemangat (terutama pada anak-anak).
  • Gatal di alat kelamin atau area kulit lainnya
  • Demam
  • Keram kaki

Droxidopa dapat meningkatkan tekanan darah saat berbaring, untuk mngatasinya angkat kepala selama tidur untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi. Untuk lebih jelasnya, ada baiknya konsultasi ke dokter bagaimana cara yang benar dengan posisi tubuh berbaring dan tidur[8].

Obat ini diminum 3 kali sehari pada dosis pertama pagi hari saat bangun tidur. Dosis kedua siang hari, dan dosis ketiga sore hari dengan jangka waktu 3 jam sebelum tidur. Saat menggunakan obat ini adalah baiknya pemeriksaan tekanan darah[8].

Isoproterenol disuntikkan pada bagian bawah kulit atau di dalam kulit diberikan sebagai infus ke bagian pembuluh darah. Selain tenakan darah, pernapasan, tekanan darah, kadar oksigen, fungsi ginjal, dan tanda-tanda vital lainnya akan diawasi dengan ketat[9].

Angiotensin II dapat meningkatkan resiko penyakit pembekuan darah. Segera ke dokter jika mengalami pembengkakan dan nyeri di lengan, kaki, atau perut, nyeri dada, sesak napas, kehilangan sensasi, kebingungan, atau permasalahan dengan kontrol otot atau ucapan[11].

 

1) Anonim. nhlbi.nih.gov. Low Blood Pressure. 2020.
2) Anonim. Drugs.com. Vasopressors. 2020.
3) Lynn Marks. everydayhealth.com. What Are Vasopressors?. 2015.
4) Sacha Pollard , PharmD, BCPS, Stephanie B. Edwin , PharmD, BCPS, dan Cesar Alaniz. ncbi.nlm.nih.gov. Vasopressor and Inotropic Management Of Patients With Septic Shock. 2015.
5) Anonim. Mims.com. Epinefrin. 2020.
6) Anonim. Mims.com. Phenylephrine. 2020.
7) Anonim. Mims.com. Ephedrine. 2020.
8) Cerner Multum. Drugs.com. Droxidopa. 2020.
9) Cerner Multum. Drugs.com. Isoproterenol. 2020.
10) Cerner Multum. Drugs.com. fenilefrin. 2020.
11) Cerner Multum. Drugs.com. angiotensin II. 2020.

Share