Daftar isi
Pada dunia medis, pemeriksaan sinar X biasanya dikenal dengan sebutan X-ray, radiografi, atau rontgen. Indonesia paling sering menyebut pemeriksaaan sinar-X ini dengan rontgen.
Sinar X adalah jenis radiasi yang disebut sebagai gelombang elektromagnetik. Pemeriksaan atau pencitraan Sinar X ini adalah prosedur medis yang dapat menciptakan gambar bagian dalam tubuh pasien. Gambar dari hasil pemeriksaan akan berbentuk hitam dan putih. [4]
Jaringan pada tubuh menyerap atau menghalangi radiasi secara berbeda, jaringan padat seperti tulang menghalangi sebagian besar radiasi dan menghasilkan warna putih pada film.
Sedangkan, jaringan lunak seperti otot menghalangi atau menyerap lebih sedikit dan memberi warna lebih gelap pada film. Sering kali pemeriksaan sinar X ini diambil dengan sudut yang berbeda. [4, 6]
Pemeriksaan sinar X ini biasanya dilakukan dokter pada pasiennya dengan tujuan untuk: [1]
Banyak orang yang terkadang sulit membedakan atau bahkan tidak mengerti perbedaan dari pemeriksaan X-ray, CT (Computed Tomography) scan, dan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Ketiganya sama-sama berfungsi untuk mengambil gambar pada bagian dalam tubuh pasien.
CT scan
CT Scan adalah salah satu jenis pemeriksaan hasil pengembangan teknologi yang memadukan sinar X dan perangkat komputer untuk mendapat hasil yang lebih baik di pemeriksaan sinar X/rontgen biasa. [8]
Pemeriksaan CT scan biasanya dilakukan untuk pemindaian dengan prosedur darurat karena ia relatif lebih cepat seperti cedera tulang, pencitraan dada, paru-paru, atau pendeteksian kanker.[8]
MRI
Sedangkan pemeriksaan MRI adalah pengambilan gambar dalam tubuh dengan menggunakan gelombang radio dan magnet. [8]
MRI dapat menghasilkan gambaran internal jaringan lunak seperti sumsum tulang belakang, tumor otak, ligamen, dan tendon.
Pemeriksaan MRI juga terbilang lebih mahal, dan lebih lambat, namun dianggap lebih aman karena tidak memanfaatkan radiasi yang berpotensi membahayakan. [8]
Ada beberapa jenis pemeriksaan lainnya yang menggunakan teknologi sinar X. Berikut adalah jenis dan penjelasan singkatnya. [5,7]
Pasien-pasien yang biasanya diminta oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan X-ray adalah pasien dengan keadaan atau dicurigai memiliki penyakit: [1, 2]
Sebelum menjalani pemeriksaan sinar X, sebaiknya pasien melakukan beberapa hal agar pemeriksaan berjalan lancar dan meminimalisasi risiko yang bisa ditimbulkan. Beberapa hal tersebut adalah: [2, 7]
Tahapan yang akan dilakukan oleh dokter dan pasien saat pemeriksaan X-ray dilakukan adalah sebagai berikut: [3, 5]
Prosedur ini hanya akan berlangsung dalam hitungan beberapa menit, kecuali digunakannya cairan kontras sebagai alat bantu. Jika pasien akan diberikan cairan kontras, maka pemeriksaan bisa saja berlangsung selama satu jam atau lebih. [3]
Kontras yang digunakan untuk membantu dalam pemeriksaan sinar X biasanya mengandung yodium atau gadolinium.
Pasien yang memiliki masalah ginjal akan menghadapi risiko yang lebih besar dibanding pasien lain, jika saat pemeriksaan digunakan bantuan kontras. [3]
Beberapa orang juga bisa saja alergi terhadap kontras. Oleh karena itu, penting untuk pasien memberi tahu dokter jika ia memiliki riwayat penyakit tertentu. [3]
Setelah pemeriksaan, tidak ada tahapan medis lain yang harus dikerjakan oleh pasien. Pasien dapat kembali pada kegiatan seperti semula.
Hasil tes biasanya dapat diperoleh setelah dokter memeriksa dan mendiskusikan gambar yang telah didapat.
Pasien mungkin akan diminta untuk menunggu beberapa hari kemudian dan kembali lagi. Barulah dokter akan memberi tahu pengobatan atau pemeriksaan apa yang harus dilakukan selanjutnya. [2]
Berikut ini contoh hasil X-ray di bagian dada:
Pasien yang telah menjalani pemeriksaan X-ray biasanya bisa langsung pulang dan melakukan kegiatannya seperti semula. Namun, memang terkadang terjadi efek samping yang akan dirasakan oleh pasien khususnya jika digunakannya kontras, seperti: [1]
Ada juga efek samping lain yang sangat jarang terjadi dan menimbulkan reaksi yang cukup parah seperti tekanan darah rendah, syok anafilaksis, dan henti jantung. [1]
Pasien dapat menghubungi dokter jika setelah menjalani pemeriksaan tubuh merasa reaksi yang parah. [1]
Bagi pasien yang mengalami patah tulang mungkin bisa merasakan rasa sakit atau rasa tidak nyaman. Kemungkinan dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit sebelum pemeriksaan dilaksanakan. [1]
Biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien untuk melakukan pemeriksaan sinar X beragam.
Biasanya pemeriksaan yang dikenakan bergantung dari bagian tubuh yang dipindai dan diperiksakan.
Tidak hanya itu, biaya ini juga bergantung pada jenis pemeriksaan sinar X yang dilakukan, misalnya CT Scan, flouroskop, atau mammogram.
Kisaran harga yang dikenakan untuk pemeriksaan sekitar Rp 100.000 hingga Rp 300.000. Namun bisa juga di atas harga tersebut, konsultasikan lebih lanjut dengan pihak rumah sakit mengenai biayanya.
1. Brian Krans & Deborah Weatherspoon. 2016. Healthline. X-Ray.
2. Anonim. 2018. NHS. X-Ray.
3. Minesh Khantri. 2019. WebMD. What Is an X-Ray?
4. Anonim. Diakses 2020. MedlinePlus. X-Rays.
5. John P. Cunha & William CC. Shiel Jr. 2018. MedicineNet. X-Rays Uses, Side Effects, and Dangers.
6. Anonim. Diakses 2020. American College of Radiology Imagine Network. About X-Rays.
7. Anonim. 2019. Healthdirect. X-Rays.
8. Tessa Sawyers & J. Keith Fisher. 2018. Healthline. CT Scan vs. MRI