Fungsi Mamografi
Mamografi merupakan tindakan medis berupa rontgen payudara. Tujuan dari mamografi adalah untuk mendeteksi dan mendiagnosis kanker payudara. [1,2]
Dokter dapat menemukan kanker payudara sejak dini, bahkan hingga 3 tahun sebelum kanker dapat dirasakan dengan menggunakan mamografi.[1,2]
Menurut jenisnya, mamografi terbagi menjadi dua, yaitu:[3]
- Screening mammogram, merupakan rontgen payudara yang digunakan untuk mendeteksi perubahan payudara pada wanita yang tidak memiliki gejala atau tanda kanker payudara
- Diagnostic mammogram, merupakan rontgen payudara yang digunakan untuk mendiagnosis perubahan payudara yang abnormal, seperti benjolan, nyeri, penebalan atau pelepasan puting, dan perubahan ukuran atau bentuk payudara. Mamogram diagnostik juga digunakan untuk mengevaluasi kelainan yang terdeteksi pada mammogram skrining.
Beberapa ahli menyatakan bahwa wanita yang berumur 40 tahun atau lebih setidaknya melakukan mamografi sekali atau dua kali dalam setahun, terutama jika memiliki riwayat keluarga yang memiliki kanker.[1]
Dokter akan merekomendasikan mamografi pada pasien yang memiliki benjolan atau gejala kanker payudara dan pasien yang ingin melakukan implan payudara.[1]
Persiapan Mamografi
Beberapa persiapan yang perlu dilakukan pasien sebelum menjalani prosedur mamografi, meliputi:[1,4]
- Hindari melakukan mamografi seminggu sebelum menstruasi atau saat sedang menstruasi. Kondisi ini dapat menyebabkan payudara pasien lunak atau bengkak
- Pada hari pemeriksaan mamografi, hindari pemakaian deodoran, parfum, atau bedak. Produk-produk tersebut dapat muncul sebagai bintik putih pada gambar X-rays
- Pasien juga dilarang untuk mengoleskan salep atau krim apa pun ke payudara atau ketiak. Zat ini dapat mengubah gambar atau terlihat seperti endapan kalsium pada gambar X-rays
- Gunakan pakaian yang longgar dan mudah dilepas
Prosedur Mamografi
Secara umum, rangkaian prosedur mamografi, yaitu:[1]
- Dokter akan meminta pasien untuk berdiri atau duduk di depan mesin X-rays
- Kemudian, sebuah kompresor akan mendorong payudara ke bawah untuk meratakan jaringan. Tindakan ini bertujuan untuk memberikan gambaran payudara yang lebih jelas
- Selama pengambilan gambar, pasien diharuskan untuk menahan napas selama beberapa detik
- Pasien mungkin merasakan sedikit tekanan atau tidak nyaman, tetapi biasanya prosedur mamografi berlangsung cepat (sekitar 30 menit)
- Saat prosedur, dokter akan memeriksa gambar yang telah diambil. Apabila ditemukan sesuatu yang tidak jelas atau memerlukan perhatian lebih, biasanya pasien akan diminta untuk mengulangi lagi pengambilan gambar. Hal ini merupakan sesuatu yang umum dalam prosedur mamografi, sehingga pasien tidak perlu panik atau tersinggung
Setelah prosedur, pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama dan bisa mulai beraktivitas seperti biasa.
Risiko Mamografi
Seperti tindakan medis pada umumnya, mamografi juga memiliki risiko yang mungkin akan dialami oleh pasien, seperti:[2,4]
- Paparan radiasi dalam jumlah yang kecil
- Rasa tidak nyaman saat payudara di tekan oleh kompresor
- Mamografi tidak sepenuhnya sensitif atau akurat dalam mendeteksi kanker
- Pada beberapa kasus, pasien perlu melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis
Hasil Mamografi
Normal
Tidak ditemukan tanda atau gejala kanker payudara, seperti benjolan, cairan di dalam payudara, atau bentuk payudara yang asimetris
Abnormal
Hasil yang tidak normal bukan berarti pasien positif terkena kanker. Tetapi biasanya, pasien perlu melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan hasilnya.[5]
Jika ditemukan benjolan yang memiliki garis batas yang jelas biasanya bukan termasuk tanda kanker. Pasien dianjurkan untuk melakukan ultrasonografi agar dapat melihat ke isi benjolan tersebut. [5]
Jika berisi cairan, maka disebut dengan kista, dan biasanya bukan kanker, tetapi dokter mungkin juga merekomendasikan biopsi.[5]
Akan lebih mengkhawatirkan jika ditemukan benjolan dengan garis batas yang tidak teratur karena biasanya benjolan tersebut berkaitan dengan kanker. Dalam kasus seperti ini, dokter akan meminta pasien melakukan biopsi.[5]
Selain benjolan, mamografi juga dapat memperlihatkan ada tidaknya endapan kalsium di payudara.[5]
Ada sistem diagnostik nasional untuk membaca mamogram yang disebut BI-RADS, atau Breast Imaging Reporting and Data System. Dalam sistem ini, ada tujuh kategori, mulai dari nol hingga enam. [1]
Setiap kategori menjelaskan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan, dan apakah suatu area lebih cenderung memiliki benjolan jinak (bukan kanker) atau kanker.[1]
Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai kemungkinan-kemungkinan pada hasil mamografi.