Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Valerian merupakan tumbuhan herbal yang dibuat dari akar. Tumbuhan ini terutama digunakan untuk gangguan tidur seperti insomnia, cemas, stres psikogologis, migrain, sakit perut, dan sakit kepala. Ada juga
Daftar isi
Akar Valerian merupakan tumbuhan herbal yang masuk ke kelompok genus Valeriana dari keluarga Valerianaceae. Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah yaitu Valeriana officinalis.
Tumbuhan ini juga dikenal dengan sebutan “Rumput Kucing”. Dikarenakan kucing tertarik dengan bau yang dihasilkan oleh tumbuhan akar Valerian tersebut.
Tumbuhan Akar Valerian sering ditemukan di wilayah Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Tumbuhan akar Valerian ini lebih menyukai hutan yang lembab.
Tumbuhan akar Valerian dibudidayakan secara luas di Eropa utara di dataran rendah, humus berpasir lembab dengan pupuk kapur. Tumbuhan akar Valerian ini biasanya dipanen di akhir musim gugur dan dikeringkan.
Tumbuhan yang akrab dengan sebutan Valerian ini sudah dipercaya selama berabad-abad untuk berbagai pengobatan tradisional. Diantaranya, sebagai penghilang stres, mengobati insomnia hingga pereda nyeri saat haid.
Akar Valerian tersusun dari 2 komponen utama. Dua komponen tersebut adalah seskuiterpen (asam valerenat) dan iridoid triester (valepotriat) [1,2]
Tumbuhan akar Valerian tentunya memiliki karakterikstik untuk membedakan tumbuhan ini dengan jenis tumbuhan lain. Karakteristik tumbuhan ini yaitu tingginya mencapai hingga 1,5 m.
Akar Valerian ini termasuk akar tunggang dan bercabang banyak. Berwarna coklat dan bagian pangkalnya lebih besar dari bagian ujungnya.
Bagian batangnya dari tumbuhan ini tegak dan berkerut. Tumbuhan herbal ini memiliki daun yang terpisah dan berbentuk menyirip.
Umumnya memiliki 6-10 pasang anak daun berbentuk tombak. Sedangkan pembungaannya majemuk dengan mahkota berwarna putih atau merah muda.
Pembungaan pada tumbuhan ini terjadi dari bulan Juni hingga September[2]
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada akar valerian:
Nama | Jumlah | Unit |
Protein | 7.6 | g |
Lemak | 4.3 | g |
Serat | 6.8 | g |
Karbohidrat | 9 | g |
Vitamin C | 44.9 | mg |
Karotenoids | 132.7 | mg |
Kalsium | 704 | mg |
Fosfor | 356 | mg |
Zat Besi | 68 | mg |
Chromium | 30 | mg |
Menurut tabel Kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa akar valerian diketahui memiliki kandungan karoteoids yang cukup banyak di dalamnya. Karotenoid merupakan salah satu kandungan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh karena sangat dibutuhkan oleh organ mata dan juga dapat berfungsi sebagai antioksidan [1].
Sejak zaman dahulu, tumbuhan akar Valerian telah digunakan sebagai obat herbal. Tentunya hal ini dikarenakan terdapat banyak kandungan senyawa yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Baik untuk mencegah maupun mengobati suatu penyakit tertentu. Akar Valerian terdiri dari dua kelompok penyusun utama yaitu Seskuiterpen dari minyak atsiri dan valepotriat.
Seskuiterpen berasal dari minyak atsiri yang didalamnya terdapat beberapa senyawa, diantaranya asam valerenat dan turunannya yang lain, valeranon, valeranal, dan kessyl ester. Sedangkan valepotriat terdiri dari beberapa senyawa, seperti valtrat, didrovaltrat, flavonoid, triterpen, lignan, dan alkaloid.
Senyawa-senyawa itulah yang dapat membantu meringankan beberapa penyakit di dalam tubuh. [3,4]
Sejak dahulu, akar Valerian telah digunakan sebagai pengobatan tradisional dalam berbagai aplikasi. Tentunya hal ini dikarenakan kandungan senyawa dalam akar Valerian tersebut.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan pada Akar Valerian :
Salah satu manfaat dari akar Valerian adalah sebagai obat penenang ringan. Pengobatan ini telah terkenal sejak berabad-abad di Eropa.
Secara umum, akar Valerian mengandung senyawa valepotriat. Senyawa inilah yang membawa efek sedatif dan mengakibatkan penurunan kerja pada sistem saraf.
Terdapat juga senyawa Asam isovalerat dan bornyl isovalerate yang mengeluarkan aroma khas Valerian. Dua senyawa ini juga yang mendukung efek sedatif dari senyawa valeporiat sehingga menambah efek dari ketenangan. [3,4]
Selain bermanfaat sebagai obat penenang, akar Valerian memiliki manfaat lain yaitu alat bantu tidur. Manfaat ini juga sudah terkenal sejak dahulu.
Hal ini disebabkan oleh efek sedatif dan sifat antioksidan dari akar Valerian tersebut. Biasanya digunakan untuk membantu seseorang untuk tidur lebih awal.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur yang disebabkan oleh rasa cemas. Bahkan, disebut – sebut obat dari akar Valerian ini dapat meningkatkan kualitas tidur yang didambakan mayoritas orang.[4]
Manfaat lainnya dari akar Valerian adalah menghilangkan stres. Dengan memberikan efek menenangkan dan meningkatkan kualitas tidur, secara tidak langsung akar Valerian ini juga mampu menghilangkan stres.
Hal tersebut dikarenakan adanya senyawa valeportriat dalam akar Valerian. Ditambah lagi dengan aroma khas dari senyawa Asam isovalerat dan bornyl isovalerate sehingga bisa membuat lebih rileks.[4]
Nyeri haid seringkali terjadi pada saat awal haid. Akar Valerian bisa menjadi salah satu alternatifnya.
Tumbuhan ini dipercaya dapat mengobati nyeri haid. Di dalam akar Valerian mengandung senyawa anti-spastisitas.
Dimana senyawa tersebut mencegah otot polos kontraksi rahim selama menstruasi dengan menghambat pelepasan prostaglandin. Dengan demikian, nyeri haid dapat reda secara perlahan.[4,7]
Selain beberapa manfaat yang telah dipaparkan diatas, terdapat manfaat lain dari akar Valerian ini. Manfaat lainnya dari akar Valerian adalah melancarkan peredarah darah.
Hal tersebut dikarenakan senyawa-senyawa didalam akar Valerian. Sehingga mengakibatkan peredahan darah dalam tubuh lancar. [8]
Meskipun memiliki berbagai manfaat, ternyata Akar Valerian juga memiliki beberapa efek samping. Berikut di bawah ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin timbul dari akar Valerian :
Efek samping yang pertama yang mungkin ditimbulkan dari akar Valerian adalah ketergantungan. Pada umumnya, hampir semua alat bantu tidur dapat mengakibatkan ketergantungan tak terkecuali juga pada pengobatan herbal.
Sama halnya juga dengan obat herbal dari akar Valerian ini. Meskipun telah dipercaya sejak berabad-abad dan dijadikan alternatif sebagai alat bantu tidur. Namun obat herbal ini juga mengakibatkan ketergantungan apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dan secara terus-menerus.[4]
Selain mengakibatkan ketergantungan, akar Valerian memiliki efek samping lain yaitu sakit kepala. Meskipun Akar Valerian dipercaya efektif untuk mengurangi kecemasan.
Kenyataannya, pada beberapa orang justru mengalami sakit kepala setelah menggunakan obat herbal tersebut. Hal ini bisa terjadi dikarenakan setiap orang memiliki sistem pencernaan yang berbeda.
Dimana sistem pencernaan tidak dapat memecah kandungan senyawa dalam akar Valerian secara efektif dan justru menimbulkan efek samping ringan, seperti sakit kepala bahkan tremor. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan dahulu kepada dokter apabila kurang yakin menentukan dosis dalam menggunakan obat herbal tersebut. [4,5]
Dalam penggunaannya, akar Valerian telah digunakan untuk berbagai pengobatan tradisional. Pengobatan yang dilakukan juga tidaklah sembarangan.
Terdapat aturan khusus dengan dosis yang tepat. Apabila dalam penggunaannya kurang tepat, obat herbal dari akar Valerian ini dapat menimbulkan efek samping.
Berikut beberapa tips penggunaan dari akar Valerian :
Kapsul atau pil dari ekstrak akar Valerian sudah banya tersedia di pasaran. Bahkan, kapsul atau pil ini mudah didapatkan baik secara langsung maupun online.
Perlu diingat bahwa tidak ada dosis standar akar Valerian. Akan tetapi, terdapat batasan aman dalam dosis akar Valerian.
Untuk batasan aman dosis dari kapsul akar Valerian ini berkisar antar 120-900 mg, tergantung efek yang diinginkan. Namun, yang perlu diperhatikan beberapa produk mengandung dosis akar Valerian yang lebih tinggi dari jumlah yang direkomendasikan.
Untuk itu, ikuti petunjuk sesuai efek yang diinginkan. Hal ini dilakukan agar akar Valerian dapat berperan secara maksimal dan tidak menimbulkan efek samping yang berat.
Untuk insomnia, minumlah 400–900 mg valerian 2 jam sebelum tidur. Sedangkan untuk mengurangi kecemasan, disarankan meminum 120-200 mg dalam tiga kali sehari.
Sebaiknya minumlah obat dari akar Valerian ini sebelum tidur. Agar kualitas tidur bertambah dan keesokan harinya tubuh menjadi lebih segar.
Jangan meminum obat ini ketika mengendarai kendaraan atau siang hari. Sebab akan memberikan efek kantuk dan dikhawatirkan menyebabkan hal yang tidak diinginkan.
Hindari penggunaan alkohol, obat penenang, dan obat anticemas saat mengonsumsi akar valerian. Karena akan menimbulkan efek samping.
Jika bingung menentukan dosis yang tepat, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum meminum obat herbal ini. Karena dosis obat ini berbeda-beda disesuaikan dengan efek yang diinginkan. [5,6]
Selain dikemas dalam bentuk kapsul atau pil, akar Valerian kering juga dikemas dalam kantong teh. Cara membuat teh akar Valerian ini hampir sama dengan membuat teh pada umumnya.
Yang pertama, siapkan kantong teh akar Valerian dan letakkan ke dalam cangkir. Lalu panaskan air hingga mendidih.
Setelah beberapa saat, tuang kurang lebih 240 ml air panas ke cangkir. Bila menginginkan rasa teh yang ringan, diamkan 2 menit saja.
Namun, bila menginginkan rasa lebih intens diamkan 3-4 menit. Setelah itu, keluarkan kantong teh dari cangkir.
Bisa juga dicampur dengan menggunakan bahan lain, seperti susu dan madu. Agar rasa teh akar Valerian tersebut menjadi manis dan lembut.
Manfaat dari teh akar Valerian ini diantaranya dapat mengurangi rasa cemas sehingga menimbulkan efek tenang. Selain itu juga dapat meredakan nyeri saat haid.
Apabila meminum teh ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur sehingga tidur terasa lebih nyenyak. Teh dari akar Valerian ini mengandung konsentrasi valerian lebih rendah daripada kapsul atau pilnya.
Jadi dapat meminimalisir terjadinya efek samping yang ditimbulkan dari akar Valerian tersebut. Untuk penderita insomnia yang kurang yakin dengan kapsul atau pil dari akar Valerian, bisa mencobanya dengan teh akar Valerian.
Teh dari akar Valerian ini juga dapat dijadikan alternatif pengganti kapsul. Caranya yaitu dengan membuat teh menggunakan 2-3 gram akar valerian kering yang direndam dalam air panas selama 10–15 menit.
Setelah itu pisahkan air dan ampasnya. Lalu teh dapat diminum.[5,6]
Setiap tumbuhan herbal pasti memiliki cara penyimpanan yang berbeda. Begitu juga pada akar Valerian ini memiliki cara tersendiri.
Cara menyimpan akar Valerian terbilang cukup mudah. Hal ini dikarenakan akar Valerian tersebut sudah dikeringkan dan dikemas dalam bentuk lain, seperti kapsul dan kantong teh.
Namun tetap ada cara penyimpanan dari obat herbal ini, yaitu :
Pertama, perhatikan tanggal kadaluarsa produk. Padahal hal tesebut cukup penting, namun seringkali terlupakan.
Kedua, perhatikan kandungan akar Valerian di dalamnya. Terkadang dalam kapsul, terdapat kandungan akar Valerian yang tinggi. Untuk itu, lebih berhati-hati dalam memilih produk ini.
Ketiga, pastikan tempatkan produk akar Valerian baik yang berupa kapsul maupun kantong teh pada tempat yang sejuk dan kering. Hal ini dilakukan agar akar Valerian dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dapat berperan secara maksimal.[6]
1. Shirin Adel Pilerood & Jamuna Prakash. Evaluation of nutritional composition and antioxidant activity of Borage (Echium amoenum) and Valerian (Valerian officinalis). Journal of Food Science and Technology; 2014.
2. Sundaresan Nandhini, Kasthuri Bai Narayanan, Kaliappan Ilango. Valeriana Officinalis: A Review Of Its Traditional Uses, Phytochemistry And Pharmacology. 11(1):36. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research; 2018.
3. Shirin Adel Pilerood, Jamuna Prakash. Nutritional and Medicinal Properties of Valerian (Valeriana Officinalis) Herb. Volume 1 Number 1:25-32. International Journal of Food, Nutrition and Dietetics; 2013.
4. Jiří Patočka1, Jiří Jakl. Biomedically relevant chemical constituents of Valeriana officinalis. 8(1):11-18. Journal of Applied Biomedicine; 2010.
5. K. Murphya, Z. Kubin, J.N. Shepherd, R.H. Ettinger. Valeriana officinalis root extracts have potent anxiolytic effects inlaboratory rats. 17(8-9):674-8. Phytomedicine: International Journal of Phytotherapy and Phytopharmacology; 2010.
6. Susan Hadley, Judith J. Petry. Valerian. 67(8):1755-1758. American Family Physician Journal; 2003.
7. Zahra Behboodi Moghadam, Elham Rezaei, Roghaieh Shirood Gholami, Masomeh Kheirkhah, Hamid Haghani. The effect of Valerian root extract on the severity of pre menstrual syndrome symptoms. 6: 309-315. Journal of Traditional and Complementary Medicine; 2016.
8. Mehrdad Yadegari, Abdollah Ghasemi Pirbalouti, Faham Khamesipour, Reza Talebiyan. Effects of the valerian root extract on cadiac echocardiography indexes in the female Cats. 7(1):27-30. Human and Veterinary Medicine; 2015.