Daftar isi
Amnesia Disosiatif merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang berkaitan dengan gangguan fungsional dan meningkatnya risiko kejadian bunuh diri [1].
Amnesia Disosiatif ini akan membuat seseorang tidak dapat mengingat informasi penting tentang hidupnya, khususnya pada area tematik riwayat hidup dana tau identitas dirinya [2].
Selain itu, Amnesia Disosiatif cenderung melupakan hal-hal yang bersifat sensitif atau traumatis dalam hidup seseorang [3].
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), Amnesia Disosiatif sejauh ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang antara lain [3]:
Amnesia Disosiatif lokal merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu mengingat peristiwa atau rangkaian peristiwa dalam hidupnya.
Amnesia Disosiatif jenis ini umumnya akan berhubungan dengan stres atau trauma yang pernah dialami, seperti pengalaman mengalami pelecehan pada masa kanak-kanak.
Untuk menghapus ingatan terhadap trauma tersebut, mungkin akan juga membuatnya melupakan seluruh bagian ingatan pada masa itu. Kehilangan ingatan pada Amnesia Disosiatif jenis ini cenderung terjadi lebih dari satu episode.
Amnesia Disosiatif selektif ini merupakan suatu kondisi kehilangan ingatan yang hanya sebagian saja dari periode tertentu. Artinya, seseorang mungkin hanya akan kehilangan sebagian ingatan dari peristiwa traumatis, namun tidak semuanya.
Amnesia Disosiatif sistematis hilang ingatannya lebih terkait kepada kategori atau individu tertentu. Misalnya, seseorang mungkin akan kehilangan ingatan terhadap apapun yang berkaitan dengan orang tertentu.
Amnesia Disosiatif umum merupakan jenis amnesia yang membuat seseorang melupakan identitas dan pengalaman hidupnya sendiri, termasuk melupakan [3]:
Adapun jenis Amnesia Disosiatif ini lebih sering terjadi pada [3]:
Fugue disosiatif merupakan suatu gangguan amnesia yang parah dan jarang terjadi. Orang dengan fugue disosiatif mungkin akan berkeliaran seperti orang bingung.
Selain itu, Amnesia Disosiatif jenis ini mungkin akan dapat membuat seseorang tidak mampu mengenali orang-orang yang dikenalnya.
Amnesia Disosiatif jenis ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa jam, namun ada juga yang sampai berbulan-bulan. Walaupun selama berlangsung cenderung bertindak normal, orang dengan Amnesia Disosiatif jenis ini akan merasa aneh dan asing ketika Amnesia Disosiatif berakhir.
Adapun setelah mengalami Amnesia Disosiatif ini seseorang mungkin akan memulai hidup yang baru, termasuk menggunakan identitas baru.
Secara umum, gangguan disosiatif mungkin akan menimbulkan beberapa gejala berikut ini [4]:
Untuk Amnesia Disosiatif sendiri, menurut DSM-5 mungkin akan menunjukkan beberapa gejala, termasuk [4]:
Beberapa hal berikut ini mungkin dapat menjadi salah satu penyebab Amnesia Disosiatif [3]:
Hal-hal tersebut diketahui dapat menyebabkan Amnesia Disosiatif karena akan mengembangkan kondisi berikut ini [3]:
Faktor-faktor berikut ini mungkin dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan Amnesia Disosiatif [3]:
Secara umum, gangguan disosiatif mungkin termasuk juga Amnesia Disosiatif dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi berupa [4]:
Jika mengalami atau melihat perilaku seseorang yang melakukan hal berikut ini maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [4]:
Dalam mendiagnosis Amnesia Disosiatif, dokter mungkin akan melakukan beberapa tahapan tes, termasuk [6]:
Pengobatan yang dilakukan untuk Amnesia Disosiatif tidak lain adalah untuk [2, 6]:
Adapun untuk jenis perawatan yang mungkin digunakan untuk penderita Amnesia Disosiatif, pemilihannya akan didasarkan pada tingkat keparahannya. Jenis perawatan Amnesia Disosiatif tersebut antara lain [2, 6]:
Psikoterapi merupakan salah satu metode pengobatan yang dapat digunakan dalam perawatan Amnesia Disosiatif. Psikoterapi ini akan menggunakan teknik psikologis yang akan membantu mendorong komunikasi konflik.
Terapi kognitif merupakan subtipe spesifik dari psikoterapi yang cenderung lebih fokus pada perubahan pola pikir disfungional.
Selain itu, terapi kognitif juga dapat membantu mengelola perasaan maupun perilaku yang mungkin dihasilkan oleh Amnesia Disosiatif.
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antidepresan maupun obat anti kecemasan mungkin diresepkan dalam perawatan Amnesia Disosiatif.
Konsumsi obat-obatan tersebut akan membuat seseorang dapat mengontrol gejala depresi maupun kecemasan yang dialami.
Sementara untuk obat yang dapat menyembuhkan Amnesia Disosiatif sendiri, hingga kini masih belum ditemukan.
Dalam perawatan Amnesia Disosiatif, peran keluarga yang merupakan orang terdekat dari pasien akan sangat penting dan dibutuhkan.
Untuk itu, terapi keluarga akan membantu mengajari keluarga terkait dengan gangguan, pemicu dan bahkan cara menangani ketika gejala terjadi.
Dengan terapi keluarga, anggota keluarga dapat secara aktif membantu proses perawatan pasien Amnesia Disosiatif.
Terapi kreatif yang menggunakan seni maupun musik mungkin juga dapat menjadi salah satu perawatan bagi pasien Amnesia Disosiatif.
Dengan terapi kreatif ini, pasien akan dibantu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan perasaanya dengan lebih aman.
Hipnosis klinis merupakan salah satu metode perawatan gangguan disosiatif dengan melakukan relaksasi intens, konsentrasi dan perhatian terfokus.
Hal ini akan dapat membantu seseorang mencapai keadaan kesadaran, mengeksplorasi pikiran, perasaan dan ingatan yang mungkin disembunyikan dari pikiran sadarnya.
Namun, metode perawatan hypnosis klinis ini masih dinilai kontroversial karena dapat berisiko menciptakan kenangan palsu.
Pencegahan pada Amnesia Disosiatif hingga kini masih belum diketahui secara pasti caranya. Namun, diagnosis dan perawatan tepat yang dilakukan secara dini atau sesegera mungkin dapat membatasi episode amnesia di masa depan [3].
Selain itu, intervensi setelah seseorang mengalami pengalaman traumatis mungkin juga akan sangat membantu mengurangi risiko berkembangnya Amnesia Disosiatif [3].
1. Angelica Staniloiu & Hans J Markowitsch. Dissociative amnesia. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2014.
2. Anonim. Dissociative Amnesia. My Cleveland Clinic; 2021.
3. Zia Sherrell, MPH & Nicole Washington, DO, MPH. What is dissociative amnesia disorder?. Medical News Today; 2021.
4. Tim Mayo Clinic. Dissociative disorders. Mayo Clinic; 2021.
5. Jill Seladi-Schulman, Ph.D. & Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP. What Is Dissociative Amnesia and How Is It Treated?. Healthline; 2019.
6. Jennifer Casarella, MD. Mental Health and Dissociative Amnesia. Web MD; 2021.