Amnesia Disosiatif: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Amnesia Disosiatif ?

Amnesia Disosiatif merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang berkaitan dengan gangguan fungsional dan meningkatnya risiko kejadian bunuh diri [1].

Amnesia Disosiatif ini akan membuat seseorang tidak dapat mengingat informasi penting tentang hidupnya, khususnya pada area tematik riwayat hidup dana tau identitas dirinya [2].

Selain itu, Amnesia Disosiatif cenderung melupakan hal-hal yang bersifat sensitif atau traumatis dalam hidup seseorang [3].

Jenis Amnesia Disosiatif

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), Amnesia Disosiatif sejauh ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang antara lain [3]:

  • Amnesia Disosiatif Lokal

Amnesia Disosiatif lokal merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu mengingat peristiwa atau rangkaian peristiwa dalam hidupnya.

Amnesia Disosiatif jenis ini umumnya akan berhubungan dengan stres atau trauma yang pernah dialami, seperti pengalaman mengalami pelecehan pada masa kanak-kanak.

Untuk menghapus ingatan terhadap trauma tersebut, mungkin akan juga membuatnya melupakan seluruh bagian ingatan pada masa itu. Kehilangan ingatan pada Amnesia Disosiatif jenis ini cenderung terjadi lebih dari satu episode.

  • Amnesia Disosiatif Selektif

Amnesia Disosiatif selektif ini merupakan suatu kondisi kehilangan ingatan yang hanya sebagian saja dari periode tertentu. Artinya, seseorang mungkin hanya akan kehilangan sebagian ingatan dari peristiwa traumatis, namun tidak semuanya.

  • Amnesia Disosiatif Sistematis

Amnesia Disosiatif sistematis hilang ingatannya lebih terkait kepada kategori atau individu tertentu. Misalnya, seseorang mungkin akan kehilangan ingatan terhadap apapun yang berkaitan dengan orang tertentu.

  • Amnesia Disosiatif Umum

Amnesia Disosiatif umum merupakan jenis amnesia yang membuat seseorang melupakan identitas dan pengalaman hidupnya sendiri, termasuk melupakan [3]:

  1. Siapa dirinya
  2. Orang-orang disekitar atau yang di kenalnya
  3. Tempat yang pernah didatangi
  4. Kegiatan yang sedang atau pernah dilakukan
  5. Perasaan yang dimiliki

Adapun jenis Amnesia Disosiatif ini lebih sering terjadi pada [3]:

  1. Korban kekerasan seksual
  2. Veteran perang
  3. Orang yang mengalami stres atau konflik ekstrem

Fugue disosiatif merupakan suatu gangguan amnesia yang parah dan jarang terjadi. Orang dengan fugue disosiatif mungkin akan berkeliaran seperti orang bingung.

Selain itu, Amnesia Disosiatif jenis ini mungkin akan dapat membuat seseorang tidak mampu mengenali orang-orang yang dikenalnya.

Amnesia Disosiatif jenis ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa jam, namun ada juga yang sampai berbulan-bulan. Walaupun selama berlangsung cenderung bertindak normal, orang dengan Amnesia Disosiatif jenis ini akan merasa aneh dan asing ketika Amnesia Disosiatif berakhir.

Adapun  setelah mengalami Amnesia Disosiatif ini seseorang mungkin akan memulai hidup yang baru, termasuk menggunakan identitas baru.

Gejala Amnesia Disosiatif

Secara umum, gangguan disosiatif mungkin akan menimbulkan beberapa gejala berikut ini [4]:

  • Kehilangan memori (amnesia) periode waktu tertentu, peristiwa, orang, dan informasi pribadi
  • Perasaan terlepas dari diri sendiri dan emosi
  • Persepsi tentang orang-orang dan hal-hal di sekitar Anda sebagai terdistorsi dan tidak nyata
  • Merasakan identitas yang kabur
  • Mengalami stres atau masalah yang signifikan dalam hubungan, pekerjaan, atau area penting lainnya dalam hidup Anda
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi stres emosional atau profesional dengan baik
  • Masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan pikiran serta perilaku untuk bunuh diri

Untuk Amnesia Disosiatif sendiri, menurut DSM-5 mungkin akan menunjukkan beberapa gejala, termasuk [4]:

  • Kehilangan ingatan yang lebih parah daripada kelupaan normal dan tidak dapat dijelaskan oleh kondisi medis
  • Tidak dapat mengingat informasi tentang diri atau peristiwa dan orang-orang dalam hidup (dari waktu yang traumatis)
  • Kadang-kadang mungkin melibatkan perjalanan atau kebingungan berkeliaran jauh dari hidup
  • Episode amnesia biasanya terjadi secara tiba-tiba dan dapat berlangsung beberapa menit, jam, atau jarang, berbulan-bulan atau bertahun-tahun

Penyebab Amnesia Disosiatif

Beberapa hal berikut ini mungkin dapat menjadi salah satu penyebab Amnesia Disosiatif [3]:

  • Peristiwa traumatis atau stresor pada masa kanak-kanak (seperti pelecehan atau pengabaian emosional)
  • Berada dalam pertempuran selama perang
  • Mengalami pelecehan fisik, emosional, atau seksual
  • Menjadi korban kejahatan atau melihat kejahatan dilakukan
  • Mengalami bencana alam seperti gempa bumi atau angin topan
  • Mengalami stres berat yang berkaitan dengan hubungan, keuangan, atau pekerjaan

Hal-hal tersebut diketahui dapat menyebabkan Amnesia Disosiatif karena akan mengembangkan kondisi berikut ini [3]:

  • Amnesia Disosiatif sebagai akibat dari upaya otak untuk mengatasi atau melindungi dari kenangan menyakitkan dengan memisahkan diri dari pengalaman traumatis yang pernah terjadi
  • Stres dari peristiwa traumatis mengganggu kemampuan otak untuk mengambil ingatan pribadi yang terkait dengan waktu traumatis

Faktor Risiko Amnesia Disosiatif

Faktor-faktor berikut ini mungkin dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan Amnesia Disosiatif [3]:

  • Kekerasan fisik atau seksual pada masa kanak-kanak
  • Pengalaman traumatis ekstrim yang terjadi sekali atau berkali-kali
  • Pengalaman berada di medan perang

Komplikasi Amnesia Disosiatif

Secara umum, gangguan disosiatif mungkin termasuk juga Amnesia Disosiatif dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi berupa [4]:

Kapan Harus Kedokter ?

Jika mengalami atau melihat perilaku seseorang yang melakukan hal berikut ini maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [4]:

  • Merasa tidak aman yang berlebihan
  • Memiliki pikiran atau keinginan melakukan perilaku bunuh diri
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain

Diagnosis Amnesia Disosiatif

Dalam mendiagnosis Amnesia Disosiatif, dokter mungkin akan melakukan beberapa tahapan tes, termasuk [6]:

  • Melakukan evaluasi terhadap riwayat medis secara lengkap
  • Melakukan pemeriksaan fisik
  • Melakukan tes dengan neuroimaging, electroencephalograms (EEG), atau tes darah, untuk menyingkirkan penyakit neurologis dan penyakit lain serta efek samping obat yang mungkin menyebabkan gangguan
  • Merujuk ke psikiater atau psikolog jika tidak ditemukan penyakit fisik yang mendasari
  • Melakukan wawancara DSM-5 untuk mengevaluasi gangguan disosiatif (oleh psikiater atau psikolog yang sudah terlatih dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit mental

Pengobatan Amnesia Disosiatif 

Pengobatan yang dilakukan untuk Amnesia Disosiatif tidak lain adalah untuk [2, 6]:

  • Meredakan gejala
  • Mengontrol perilaku yang mungkin bermasalah
  • Membantu mengekspresikan dan memproses ingatan menyakitkan dengan nyaman dan aman
  • Membantu mengembangkan keterampilan hidup
  • Memulihkan dan meningkatkan hubungan

Adapun untuk jenis perawatan yang mungkin digunakan untuk penderita Amnesia Disosiatif, pemilihannya akan didasarkan pada tingkat keparahannya. Jenis perawatan Amnesia Disosiatif tersebut antara lain [2, 6]:

  • Psikoterapi

Psikoterapi merupakan salah satu metode pengobatan yang dapat digunakan dalam perawatan Amnesia Disosiatif. Psikoterapi ini akan menggunakan teknik psikologis yang akan membantu mendorong komunikasi konflik.

  • Terapi Kognitif

Terapi kognitif merupakan subtipe spesifik dari psikoterapi yang cenderung lebih fokus pada perubahan pola pikir disfungional.

Selain itu, terapi kognitif juga dapat membantu mengelola perasaan maupun perilaku yang mungkin dihasilkan oleh Amnesia Disosiatif.

  • Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antidepresan maupun obat anti kecemasan mungkin diresepkan dalam perawatan Amnesia Disosiatif.

Konsumsi obat-obatan tersebut akan membuat seseorang dapat mengontrol gejala depresi maupun kecemasan yang dialami.

Sementara untuk obat yang dapat menyembuhkan Amnesia Disosiatif sendiri, hingga kini masih belum ditemukan.

  • Terapi Keluarga

Dalam perawatan Amnesia Disosiatif, peran keluarga yang merupakan orang terdekat dari pasien akan sangat penting dan dibutuhkan.

Untuk itu, terapi keluarga akan membantu mengajari keluarga terkait dengan gangguan, pemicu dan bahkan cara menangani ketika gejala terjadi.

Dengan terapi keluarga, anggota keluarga dapat secara aktif membantu proses perawatan pasien Amnesia Disosiatif.

  • Terapi Kreatif

Terapi kreatif yang menggunakan seni maupun musik mungkin juga dapat menjadi salah satu perawatan bagi pasien Amnesia Disosiatif.

Dengan terapi kreatif ini, pasien akan dibantu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan perasaanya dengan lebih aman.

Hipnosis klinis merupakan salah satu metode perawatan gangguan disosiatif dengan melakukan relaksasi intens, konsentrasi dan perhatian terfokus.

Hal ini akan dapat membantu seseorang mencapai keadaan kesadaran, mengeksplorasi pikiran, perasaan dan ingatan yang mungkin disembunyikan dari pikiran sadarnya.

Namun, metode perawatan hypnosis klinis ini masih dinilai kontroversial karena dapat berisiko menciptakan kenangan palsu.

Pencegahan Amnesia Disosiatif

Pencegahan pada Amnesia Disosiatif hingga kini masih belum diketahui secara pasti caranya. Namun, diagnosis dan perawatan tepat yang dilakukan secara dini atau sesegera mungkin dapat membatasi episode amnesia di masa depan [3].

Selain itu, intervensi setelah seseorang mengalami pengalaman traumatis mungkin juga akan sangat membantu mengurangi risiko berkembangnya Amnesia Disosiatif [3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment