Gangguan makan terdiri dari beberapa jenis kondisi, seperti anorexia nervosa hingga bulimia [1].
Keduanya terasa tidak asing, namun rupanya masih ada satu lagi jenis gangguan makan yang perlu diwaspadai, yakni diabulimia [2,3].
Gangguan makan satu ini tergolong serius dan terjadi pada orang-orang yang memakai insulin [2,3,4,5].
Maka artinya, diabulimia adalah gangguan makan yang berkaitan erat dengan kondisi diabetes [2,3,4,5].
Daftar isi
Diabulimia merupakan gangguan makan yang dialami oleh penderita diabetes tipe 1 yang juga adalah pengguna insulin [2,3,4,5].
Gangguan makan ini termasuk parah karena terjadi saat penderita diabetes tipe 1 berhenti menggunakan insulin [2,3,4,5].
Seperti diketahui, pengguna insulin akan mengalami efek kenaikan berat badan setelah sebelumnya mengalami berat badan turun [4,5].
Pada beberapa kasus, penderita diabetes tipe 1 yang juga menggunakan insulin mengurangi dosis atau berhenti memakainya sama sekali dengan tujuan mengurangi berat badan [4,5].
Namun masalahnya, hal tersebut justru menjadi penyebab diabulimia [2,3,4,5].
Artinya, kondisi diabulimia pun hanya terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tidak bisa dialami oleh penderita diabetes tipe 2 [4,5].
Diabulimia terjadi karena penderita diabetes tipe 1 begitu memedulikan berat badannya [2,3,4,5].
Biasanya, penderita akan mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis hingga menjadi kurus [2,3,4,5].
Namun setelah menggunakan obat insulin, berat badan akan naik sebagai efek sampingnya [2,3,4,5].
Pemakaian berlanjut tentu dapat membuat kenaikan berat badan berlebih sebagai risikonya [2,3,4,5].
Oleh sebab itu, penderita dapat mengurangi dosis obat insulin atau justru menghentikan pemakaian [2,3,4,5].
Akibat dari pengurangan dosis atau penghentian penggunaan obat insulin agar kurus kembali adalah diabulimia [2,3,4,5].
Namun selain ingin mengembalikan berat badan ke angka idealnya, berikut ini adalah beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko diabulimia [2,3,4,5,8].
Gejala diabulimia terdiri dari gejala fisik, gejala emosional dan gejala perilaku [4,5].
Pada gejala fisik, berikut ini adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai [5] :
Pada gejala emosional, berikut ini adalah kondisi yang dapat dialami penderita [5] :
Pada gejala perilaku, di bawah ini adalah kondisi-kondisi yang berpotensi terjadi [5] :
Untuk mengatasi diabulimia, diperlukan kombinasi beberapa metode pengobatan, seperti [2,3,4,5] :
Tujuan dari pengobatan diabulimia oleh dokter gizi sampai dengan psikiater atau psikolog adalah agar pasien terhindar dari risiko komplikasi, kembali menggunakan obat insulin dengan benar (dosis dan waktu), dan mengatasi perubahan perilaku serta memulihkan kondisi mentalnya [5].
Pasien juga diharapkan dapat menjalani pola diet yang baik untuk mengendalikan kadar gula darah serta berat badan ideal [5].
Diabulimia tidak dapat diabaikan, sebab kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai risiko komplikasi seperti [2,3,4,5] :
Ketoasidosis diabetik dapat disebabkan oleh terlalu tingginya kadar gula darah karena tubuh tidak memperoleh insulin yang cukup [5,9].
Jika napas mulai mengeluarkan bau tidak normal, seperti aseton atau buah-buahan, ini merupakan ciri khas dari kondisi ketoasidosis diabetik [5,9].
Bagi para penderita diabetes tipe 1 dan harus menggunakan obat insulin, konsultasikan dengan dokter mengenai efek kenaikan berat badan ketika mengurangi dosis atau menghentikan insulin supaya dokter memberikan solusi yang lebih baik.
1. Anxiety and Depression Association of America. Types of Eating Disorders. Anxiety and Depression Association of America; 2023.
2. Mehmet Fatih Kınık, Ferda Volkan Gönüllü, Zeynep Vatansever, & Işık Karakaya. Diabulimia, a Type I diabetes mellitus-specific eating disorder. Turkish Archives of Pediatrics; 2017.
3. Sophie Elizabeth Coleman & Noreen Caswell. Diabetes and eating disorders: an exploration of ‘Diabulimia’. BMC Psychology; 2020.
4. Marina Basina, M.D & Corinna Cornejo. Diabulimia: Why This Eating Disorder Is So Dangerous for People with Diabetes. Healthline; 2022.
5. Cleveland Clinic medical professional. Diabulimia. Cleveland Clinic; 2022.
6. Ingrid Torjesen. Diabulimia: the world’s most dangerous eating disorder. The BMJ; 2019.
7. W H Polonsky, B J Anderson, P A Lohrer, J E Aponte, A M Jacobson, & C F Cole. Insulin omission in women with IDDM. Diabetes Care; 1994.
8. Elizabeth A Doyle, Sheila M Quinn, Jodie M Ambrosino, Kate Weyman, William V Tamborlane, & Ania M Jastreboff. Elizabeth A Doyle, Sheila M Quinn, Jodie M Ambrosino, Kate Weyman, William V Tamborlane, Ania M Jastreboff. Journal of Pediatric Health Care; 2017.
9. Jenna M. Lizzo; Amandeep Goyal; & Vikas Gupta. Adult Diabetic Ketoacidosis. National Center for Biotechnology Information; 2023.