Makanan, Minuman dan Herbal

Bawang Putih: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Bawang putih merupakan bumbu atau rempah masakan yang banyak digunakan hampir pada semua masakan di Indonesia. Bumbu ini memiliki banyak kandungan nutrisi seperti vitamin B, C, kalsium, fosfor, dan nutrisi

Tentang Bawang Putih

Bawang putih adalah salah satu tanaman yang masuk dalam keluarga bawang atau yang dikenal dengan istilah allium [5].

Banyak orang yang memanfaatkan bawang putih sebagai bumbu dapur karena rasanya yang lezat dan juga baunya yang khas. Menariknya, khasiat dari bawang putih tidak akan berkurang sama sekali meskipun dipotong, digiling, ataupun dikunyah sekalipun.

Berbagai sumber pun menyatakan jika bawang putih sudah digunakan ratusan tahun lalu oleh warga Mesir, Babilonia, Yunani, Roma, dan juga Cina. Para leluhur dulunya menggunakan bawang putih untuk mengatasi kelelahan meskipun saat itu belum terbukti manfaat dari bawang putih ini [1].

Bawang Putih

Fakta Unik Tentang Bawang Putih

Siapa sangka jika bawang putih juga memiliki manfaat untuk hewan? Sebuah penelitian pun membuktikan jika bawang putih mampu meningkatkan daya tahan tubuh dari hewan yang terlibat di penelitian tersebut [1].

Mengenali pohon bawang putih pun cukup mudah karena tingginya bisa mencapai 1,2 meter dan bisa tumbuh di segala iklim, terutama pada iklim yang hangat [20].

Kandungan Gizi Bawang Putih

Berikut adalah kandungan gizi dan mineral bawang putih mentah per 100 gram-nya [2].

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Bawang putih, mentah
Kalori: 149 Kalori Dari Lemak: 4.2
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.5      g 0.77 %
Lemak Jenuh0.1      g 0.45 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium17       mg 0.71 %
Total Karbohidrat33.1     g 11.02 %
Serat2.1      g 8.4  %
Gula1        g
Protein6.4      g 12.72 %
Vitamin A0.18 %Vitamin c52 %
Kalsium18.1 %Zat besi9.45 %
© IDNmedis.com

Src : Bawang putih, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Mineral
Penyajian 100gr% kebutuhan Harian
Kalsium181   mg18.1 %
Besi1.7   mg9.45 %
Magnesium25    mg6.25 %
Fosfor153   mg15.3 %
Kalium401   mg11.46 %
Sodium17    mg0.71 %
Seng1.2   mg7.73 %
Tembaga0.3   mg14.95 %
Mangan1.7   mg83.6 %
Selenium14.2  mcg20.29 %
Fluor0     0 %
© IDNmedis.com

Dari tabel kandungan nutrisi tersebut dapat dilihat jika bawang putih kaya akan kandungan fosfor, kalsium, dan karbohidrat. Fosfor dan kalsium berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang sedangkan karbohidrat untuk asupan energi dalam tubuh.

Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan

1. Baik untuk diet

Menggunakan bawang putih adalah pilihan tepat untuk Anda yang ingin menjalani diet. Bawang putih terbukti sebagai salah satu tanaman yang kaya akan nutrisi namun rendah akan kalori.

Selain itu, bawang putih juga mengandung vitamin C serta B6 yang tinggi sehingga aman untuk diet. Tentunya masih banyak kandungan bermanfaat lain yang ada dalam bawang putih seperti kalsium, zat besi, fosfor, dan masih banyak lagi [5].

2. Meningkatkan daya tahan tubuh

Meskipun khasiat bawang putih untuk daya tahan tubuh sempat diragukan, sebuah penelitian yang melibatkan pasien penyakit jantung membuktikan jika bawang putih memang benar mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Penelitian yang berlangsung selama 6 minggu ini membuktikan jika minyak bawang putih mampu menjaga detak jantung dalam batas normal.

Bahkan, pasien penyakit jantung tersebut mampu berolahraga dalam durasi yang lebih lama tanpa merasa sesak nafas [11].

3. Meminimalisir resiko demensia ataupun alzheimer

Sering lupa ataupun mengalami demensia dan alzheimer adalah salah satu permasalahan yang lumayan umum terjadi ketika seseorang memasuki masa tuanya. Ternyata resiko demensia dan alzheimer ini bisa diminimalisir dengan rutin mengonsumsi bawang putih.

Umur memang akan memengaruhi kinerja otak, namun dengan mengonsumsi bawang putih setidaknya 20 bulan terbukti mampu meningkatkan produksi zat allicin. Zat inilah yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi anti-oksidan pada tubuh yang membuat kinerja otak selalu prima [8].

4. Melindungi kinerja jantung

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Emory University School of Medicine menyatakan bahwa salah satu kandungan pada minyak bawang putih, yaitu dialil trisufilda terbukti mampu melindungi jantung selama operasi ataupun setelah serangan jantung. Pernyataan ini juga didukung dengan sebuah penelitian yang melibatkan tikus laboratorium.

Penelitian ini menunjukkan jika tikus yang mengonsumsi dialil trisulfida memiliki resiko 61% lebih kecil mengalami serangan jantung daripada tikus yang tidak mengonsumsi dialil trisulfida sama sekali [15,17].

Tingginya kandungan dialil trisufilda terbukti mampu membuat jantung bisa bekerja dengan optimal setiap saat

5. Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal

Sebuah penelitian yang melibatkan 39 percobaan membuktikan bahwa bawang putih yang dikonsumsi relawan berusia 50 tahun mampu menurunkan kadar kolesterol secara keseluruhan, yang meliputi LDL, HDL, serta trigliserida sekaligus. Bawang putih juga terbukti aman untuk dikonsumsi pada orang yang berusia lanjut sekalipun [9].

Keampuhan bawang putih dalam menurunkan kadar kolesterol juga dibuktikan dengan penelitian yang melibatkan 2 kelompok, di mana kelompok percobaan adalah penderita kolesterol dengan kadar kolesterolnya 200 mg/dL, sedangkan kelompok lainnya adalah orang yang tidak memiliki riwayat kolesterol sama sekali.

Hasil penelitian menunjukkan jika bawang putih mampu menurunkan kadar kolesterol dalam batas yang wajar alias tidak menimbulkan efek samping sama sekali [7].

6. Menurunkan kadar gula darah

Meskipun masih banyak orang yang mempertanyakan keefektifan bawang putih untuk diabetes, sebuah penelitian sudah membuktikan jika bawang putih mampu menurunkan kadar gula darah pada hewan.

Sebuah penelitian yang melibatkan penderita diabetes juga menunjukkan jika bubuk bawang putih mampu menurunkan kadar gula darah ke dalam batas normal lagi [19].

7. Menurunkan resiko kanker paru-paru

Tidak ada yang ingin terserang kanker, termasuk kanker paru-paru yang juga mematikan. Sebuah penelitian yang memakan waktu 7 tahun membuktikan jika seseorang yang setidaknya mengonsumsi 2 siung bawang putih dua kali dalam seminggu akan meminimalisir resiko terserang kanker paru-paru sebanyak 44 persen.

Penelitian ini juga membandingkan hasil antara orang yang menjauhi rokok dan mengonsumsi bawang putih dengan rutin, di mana bawang putih terbukti lebih efektif untuk menjauhkan resiko kanker paru-paru [12].

8. Meminimalisir resiko terserang kanker otak

Bawang putih juga terbukti ampuh mampu melawan sel yang ada di dalam glioblastomas yang memicu timbulnya kanker otak dan dipercaya mampu mengontrol pertumbuhan tumor dalam otak yang berarti mencegah kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya. [13]

Meskipun begitu, diperlukan penelitian tambahan apabila ingin menggunakan bawang putih sebagai terapi yang bisa mengatasi kanker [13].

Kanker adalah salah satu penyebab kematian terbesar yang bisa dialami oleh siapa saja. Oleh sebab itu tidak ada salahnya untuk rutin mengonsumsi bawang putih agar bisa meminimalisir timbulnya resiko kanker paru-paru atau kanker otak.

9. Ampuh dalam mengatasi flu

Sebuah penelitian yang melibatkan dua kelompok menunjukkan jika obat yang mengandung bawang putih terbukti lebih efektif daripada kelompok yang tidak diberikan obat sama sekali.

Penelitian yang diikuti 146 relawan ini berlangsung selama 12 minggu, tepatnya mulai dari November hingga Februari. Kelompok yang tidak diberi obat membutuhkan waktu 5 hari untuk sembuh, sedangkan kelompok yang diberikan obat mengandung bawang putih gejala flunya mereda hanya dalam waktu 1,5 hari [3].

Khasiat bawang putih untuk menyembuhkan flu pun juga ditunjukkan dengan sebuah penelitian di mana penderita flu mengonsumsi bawang putih bubuk sebanyak 2.56 gram.

Gejala flu pun bisa menurun drastis sebanyak 61% dalam sehari dan dengan kata lain pasien tersebut bisa sembuh dari flu dalam jangka waktu singkat [4].

10. Menurunkan tekanan darah dalam batas normal

Hipertensi alias kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal adalah kondisi yang membahayakan dan bisa memicu timbulnya serangan jantung ataupun stroke [5]. Sebuah penelitian yang melibatkan 7 kelompok membuktikan jika bawang putih mampu menurunkan tekanan darah.

Penelitian ini melibatkan 30 orang dalam tiap kelompok dan mengonsumsi obat yang mengandung bawang putih dengan dosis yang berbeda-beda yaitu sebayak 300 mg, 600 mg, 1200 mg, dan 1500 mg. Kelompok percobaan terbukti mengalami penurunan tekanan darah lebih cepat daripada kelompok yang tidak mendapat percobaan sama sekali [10].

Hal ini juga didukung dengan penelitian yang melibatkan 20 orang berusia 20 tahun yang mengonsumsi 250 mg obat dengan kandungan bawang putih di mana obat dikonsumsi setiap hari dan penelitiannya pun berlangsung selama 2 bulan. Hasil penelitian menunjukkan jika tekanan darah pada 20 orang tersebut mengalami penurunan dan kandungan pada bawang putih ini juga meminimalisir timbulnya stres [6].

Hipertensi alias kondisi di mana tekanan darah berada di atas ambang batas adalah suatu momok yang sering kali dihadapi oleh orang yang sudah lanjut usia. Mengonsumsi bawang putih mentah ataupun obat terbukti mampu mengatasi permasalahan ini sehingga kesehatan pun lebih terjaga

11. Menjaga kesehatan tulang

Sebuah penelitian yang melibatkan 44 wanita yang sudah menopause menunjukkan jika 2 obat yang mengandung bawang putih mampu mengurangi rasa sakit akibat menopause [16].

Selain itu, penelitian yang melibatkan 1,000 wanita menunjukkan diet dengan mengonsumsi berbagai buah dan sayuran bahkan bawang putih mampu menurunkan resiko osteoatritis [14].

Osteoatritis sendiri adalah kondisi di mana jaringan pada ujung tulang sudah mulai aus dan akan menimbulkan rasa nyeri pada punggung bawah, lutut pinggul, tangan, ataupun leher.

12. Meminimalisir resiko lahirnya bayi prematur

Tidak ada satu pun orang tua yang mau anaknya lahir secara prematur karena bisa cacat seumur hidup. Bayi yang lahir prematur pun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya karena infeksi bakteri [17].

Kabar baiknya, sebuah penelitian yang melibatkan langsung 18,888 ibu dari Norwegia membuktikan jika kandungan pada bawang putih mampu meminimalisir terjadinya kelahiran prematur. Mengonsumsi bawang putih ini akan lebih efektif apabila disertai dengan mengonsumsi berbagai buah-buahan kering lainnya [18].

Cara Mengonsumsi Bawang Putih

Meskipun banyak penelitian yang menganjurkan untuk mengonsumsi bawang putih mentah, ternyata bawang putih yang diolah juga khasiatnya tidak berkurang sama sekali.

Banyak orang memilih untuk mengonsumsi bawang putih mentah karena irisannya inilah yang menghasilkan banyak zat allin dan memiliki banyak manfaat untuk tubuh [17,19]. Mengolah bawang putih pun juga terbilang cukup mudah karena bisa digunakan pada berbagai jenis masakan.

Tidak heran jika bawang putih sering digunakan sebagai bumbu utama pada berbagai jenis masakan [20]. Perlu diingat jika mengonsumsi bawang putih terlalu banyak bisa menyebabkan sakit perut ataupun nafas yang bau. Hindari untuk mengonsumsi lebih dari 2 siung bawang putih setiap hari atau setara dengan 300 mg bubuk bawang putih [21].

Efek Samping Bawang Putih

Alergi terhadap bawang putih mungkin saja terjadi meskipun terbilang jarang. Alergi bisa timbul ketika memegang bawang putih ataupun mengonsumsinya dalam keadaan mentah.

Reaksi alergi yang timbul pun bisa berbeda-beda, misalnya saja iritasi, mata yang berair, bersin terus menerus, mual, sakit perut, diare, ataupun nafas yang setengah-setengah. Hingga sekarang belum diketahui pasti apa penyebab pasti seseorang bisa alergi terhadap bawang putih [22].

Menyimpan bawang putih sebaiknya dalam suhu ruangan dan bisa tahan hingga 9 bulan. Sebaiknya tidak menyimpan bawang putih di kulkas karena hanya akan menyebabkan baunya menyebar dan lebih cepat busuk [23].

Bawang putih adalah salah satu tanaman yang usianya sudah mencapai ribuan tahun dan biasa digunakan untuk obat herbal. Khasiat bawang putih bisa didapatkan dengan mudah baik mengonsumsi bawang putih mentah, minyak, ataupun bubuk bawang putih. Perlu diingat juga untuk tidak mengonsumsi bawang putih secara berlebihan karena bisa menimbulkan efek tertentu yang hanya akan merugikan diri sendiri.

1) Morihara N, Nishihama T, Ide N, Takeda H, Hayama M. 2007. Molecular Nutrition & Food Research. 2007. Garlic as an anti-fague agent
2) Anonim. 2019. United States Department of Agriculture. Garlic, raw.
3) Josling P. 2001. Advance Therapy. Preventing the common cold with a garlic supplement: a double-blind, placebo-controlled survey
4) Nantz MP, Rowe CA, Muller CE, Creasy RA, Stanilka JM, Percival SS. 2012. Clinical Nutrition. Supplementation with aged garlic extract improves both NK and yo-T cell function and reduces the severity of cold and flu symptoms: a randomized, double-blind, placebo-controlled nutrition intervention
5) Joe Leech, MS. 2018. Healthline.com. 11 Proven health benefits of garlic.
6) Dhawan V, Jain S. 2005. Molecular and Cellular Biochemistry. Garlic supplementation prevents oxidative DNA damage in essential hypertension
7) Stevinson C, Pittler MH, Ernst E. 2000. Annals of Internal Medicine. Garlic for treating hypercholesterolemia. A meta-analysis of randomized clinial trials
8) Borek C. 2001. The Journal of Nutrition. Antioxidant helath effects of aged garlic extract
9) Ried K, Toben C, Fakler P. 2013. Nutrition Reviews. Effect of garlic on serum lipids: an updated meta-analysis
10) Ashraf R, Khan RA, Ashraf I, Qureshi AA. 2013. Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences. Effects of Allium sativum (garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential hypertension
11) Verma SK, Rajeevan V, Jain P, Bordia A. 2005. Indian Journal of Physiology and Pharmacology. Effect of garlic (Allium sativum) oil on exercise tolerance in patients with coronary artery disease
12) Zi-Yi Jin, Ming Wu, Ren-Qiang Han, Xiao-Feng Zhang, Xu-Shan Wang, Ai-Ming Liu, Jin-Yi Zhou, ing-Yi Lu, Zuo-Feng Zhang, Jin-Kou Zhao. 2013. Cancer Prevention Research. Raw garlic consumption as a protective factor for lung caner, a population-based case-control study in a Chinese population
13) Arabinda Das, Naren L.Banik, Swapan K.Ray. 2007. American Cancer Society Journals. Garlic compunds generate reactive oxygen species leading to activation of stress kinases and cysteine proteases for apoptosis in human glioblastoma T98G and U87MG cells
14) Frances MK Williams, Jane Skinner, Tim D Spector, Aedin Cassidy, Ian M Clark, Rose M Daidson, Alex J MacGregor. 2010. BMC Musculoskeletal Disorders. Dietary garlic and hip osteoarthritis: evidence of protective effect and putative mechanism of action
15) Jennifer Johnson. 2011. Emore University. Garlic oil component may form treatment to protect heart
16) Mozaffari-Khosravi H, Hesabgar HA, Owlia MB, Hadinedoushan H, Barzegar K, Filahzadeh MH. 2012. Journal of Dietary Supplements. The effect of garlic tablet on pro-inflammatory cytokines in postmenopausal osteoporotic women: a randomized controlled clinical trial
17) Natalie Butler, R.D., L.D., & Tim Newman.2017. Medical News Today. What are the benefits of garlic?
18) Ronny Myhre, Anne Lise Brantsaeter, Solveig Myking, Merete Eggesbo, Helle Margrete Meltzer, Margaretha Haugen, Bo Jacobsson. 2013. The Journal of Nutrition. Intakes of garlic and dried fruits are associated with lower risk of spontaneous preterm delivery
19) Leyla Bayan, Peir Hossain Koulivand, Ali Gorli. 2014. Avicenna Journal of Phytomedicine. Garlic: a review of potential therapeutic effects
20) Anonim. 2016. National Center for Complementary and Integrative Health, National Institutes of Health. Garlic
21) Ellen Tattelman. 2005. American Family Physician. Health effects of garlic
22) A.Almogren, Z.Shakoor, MH.Adam. 2013. African Health Sciences. Garlic and onion sensitization among Saudi patiens screened for food allergy: a hospital based study
23) Linda J, Harris. 2016. Agriculture and Natural Resources. Garlic: safe methods to store, preserve, and enjoy

Share