Cysteine: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Cysteine merupakan obat yang populer di pasaran untuk mengobati pasien yang kekurangan nutrisi [1,2,3,4].

Apa itu Cysteine?

Berikut adalah informasi lengkap mengenai indikasi cysteine hingga pengaruh obat pada kehamilan dan menyusui [2]:

IndikasiObat kekurangan nutrisi
KonsumsiAnak-anak dan dewasa
KelasSuplemen & Terapi Adjuvan
BentukTablet dan injeksi
PeringatanHindari pada anak-anak, kehamilan, menyusui, nefrolitiasis dan pasien dengan gangguan ginjal.
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiBelum ada studi klinis yang memadai pada wanita untuk menentukan risiko bayi saat menggunakan obat ini selama menyusui. Cysteine bisa digunakan jika manfaat potensial lebih besar terhadap potensi risiko sebelum minum obat ini

Manfaat Cysteine

Injeksi cysteine digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi baru lahir (termasuk bayi prematur) yang membutuhkan nutrisi parenteral total (TPN). Injeksi ini juga diberikan pada pasien dewasa dan anak-anak yang memiliki penyakit hati parah dengan gangguan proses enzimatik dan memerlukan TPN. Obat cysteine diberikan agar asam amino lengkap yang digunakan untuk sintesis protein dapat terpenuhi [1,2,3,4]

Dosis Cysteine

Dosis cysteine diberikan berdasarkan indikasi dan kategori pasien [2]:

Dosis Dewasa Cysteine

Oral/Diminum
⇔ Kekurangan nutrisi
→ 0,5-1,5 g/hari dengan sedikitnya 6-8 gelas air untuk mencegah batu ginjal cysteine

Dosis Anak Cysteine

Parenteral
⇔ Kekurangan nutrisi
→ Sebagai TPN untuk bayi hanya setelah pengenceran dalam larutan asam amino kristal. Setiap 0,5 g harus digabungkan secara aseptik dengan 12,5 g asam amino. Larutkan campuran dengan 250 ml dekstrosa 50% atau volume yang lebih kecil seperti yang ditunjukkan

Efek Samping Cysteine

Seiring dengan digunakannya, cysteine menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini terjadi, namun tetap waspada. Segera laporkan dokter atau perawat apabila ada salah satu efek samping berikut terjadi selama penggunaan cysteine [1,3,4]:

Insiden tidak diketahui

  • Kegelisahan, nyeri dada, kebingungan, batuk
  • Pusing, kantuk, pingsan, detak jantung cepat
  • Perasaan hangat, demam, tremor otot, mual
  • Nyeri, nyeri tekan atau pembengkakan pada kaki atau tungkai
  • Napas cepat dan dalam, kegelisahan, kram perut
  • Anggota tubuh mengalami kemerahan seperti wajah, leher, lengan, atau dada bagian atas
  • Sesak napas mendadak atau gangguan pernapasan
  • Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa
  • Kehangatan, kemerahan, nyeri, atau perubahan warna kulit di tempat infus

Detail Cysteine

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai cara kerja hingga overdosis cysteine, berikut adalah data-datanya [2]:

PenyimpananSimpan pada suhu ruang 15-30 oC
Cara KerjaDeskripsi: Cysteine disintesis dari metionin melalui jalur trans-sulfurasi pada orang dewasa, juga pada bayi baru lahir yang kekurangan enzim dan sistationase untuk mempengaruhi konversi ini. Selain itu, berfungsi sebagai prekursor utama untuk sintesis glutathione dalam kondisi tertentu seperti overdosis acetaminophen yang menghabiskan glutathione hati serta menyebabkan jaringan stres oksidatif hingga mengakibatkan hilangnya integritas seluler.
Farmakokinetik:
Absorpsi: Setelah dikonsumsi, beberapa cysteine dioksidasi menjadi sistin dan keduanya diserap dari usus halus melalui proses transpor aktif. Penyerapan cysteine sebagian besar bergantung pada natrium, sedangkan cysteine diserap oleh sistem transpor yang tidak bergantung natrium.
Distribusi: Didistribusikan ke hati. Cysteine yang tidak termetabolisme memasuki sirkulasi sistemik dan menyebar ke berbagai jaringan tubuh.
Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi protein, glutathione, taurine & sulfate.
OverdosisTidak terdapat informasi detail mengenai penggunaan cysteine
Pengaruh pada hasil labMenghasilkan hasil positif palsu pada tes nitroprusside untuk badan keton yang digunakan pada diabetes dan dugaan cedera hepatoseluler

Pertanyaan Seputar Cysteine

Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan cysteine?

Cysteine diberikan harus dalam pengawasan langsung dari dokter. Risiko meminum cysteine harus dipertimbangkan dengan manfaat yang dimiliki. Dokter harus mengetahui jika pasien pernah mengalami reaksi alergi atau tidak biasa pada kandungan cysteine. Ahli kesehatan juga harus tahu jika pasien memiliki jenis alergi lain [2].

Apakah obat ini aman untuk anak-anak?

Anak-anak cenderung memiliki fungsi ginjal dan hati yang belum matang, sehingga perlu kehati-hatian saat anak-anak menerima cysteine. Selalu konsultasikan hal ini pada dokter [1].

Kapan saya harus berhenti menggunakan cysteine?

Beri tahu dokter jika pasien mengalami nyeri dada, batuk, pingsan, detak jantung cepat, kesulitan bernapas, atau pusing. Sebab hal ini bisa menjadi gejala emboli paru yang disebabkan oleh endapan yang ditemukan dalam larutan TPN, set infus, dan kateter [3].

Apa reaksi merugikan akibat dari penggunaan obat ini?

Dapat meningkatkan penyerapan seng. Sedangkan, asam askorbat dapat menghambat oksidasi L-systeine menjadi L-cysteine [2].

Apakah cysteine boleh digunakan pada wanita hamil?

Cysteine umumnya dianggap sebagai asam amino nonesensial pada orang dewasa karena dapat disintesis dari metionin (asam amino esensial). Penggunaan yang tepat sebagai aditif larutan asam amino pada wanita hamil yang membutuhkan nutrisi parenteral, diharapkan tidak akan memberikan hasil yang merugikan pada ibu atau janin [2].

Contoh Obat cysteine (Merek Dagang)

Obat merek di pasaran yang memiliki kandungan cysteine didalamnya, yaitu [1,2]:

Brand Merek Dagang
Pantogar [+ Calcium Pantothenate]
Neophagen  [+ Glycine, + Glycyrrhizic Acid]
Asphagen [+ Glycine, + Glycyrrhizic Acid]
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment