Kanker Otak A-Z – Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Kanker Otak

Kanker Otak
Kanker Awal dan Sudah Stadium Lanjut

Kanker otak merupakan kondisi ketika jaringan otak ditumbuhi sel kanker. Sel-sel ini pun kemudian tumbuh sehingga terbentuklah massa jaringan kanker yang disebut tumor.

Tumor yang terbentuk ini kemudian menyebabkan serangkaian gangguan pada fungsi otak, seperti kontrol memori, otot, dan fungsi tubuh lainnya.

Sel-sel kanker yang menyusun dan membentuk tumor disebut dengan istilah tumor ganas. Sementara tumor yang terbentuk dari sel-sel nonkanker disebut tumor jinak.

Fakta Tentang Kanker Otak

  1. Di Amerika Serikat, tiap tahunnya terdapat 80 ribu lebih kasus diagnosa tumor otak di mana 32%-nya bersifat ganas.
  2. 45% dari seluruh kasus tumor otak ganas, glioblastoma multiforme (GBM) adalah jenis kanker otak yang paling mengancam jiwa.
  3. Tidak sampai 1% potensi seseorang dalam mengembangkan tumor otak ganas atau tumor pada sumsum tulang belakang.
  4. Dari seluruh kasus kanker baru di Amerika Serikat, hanya terdapat 1,4% kasus tumor otak ganas primer karena tergolong langka.
  5. Tumor sekunder adalah tumor otak yang paling umum. Tumor ini bermetastasis sehingga menyebar hingga bagian lain otak, serta organ tubuh lainnya.
  6. Kanker otak paling umum terjadi pada orang dewasa dengan usia 55 tahun ke atas dan anak-anak usia 0-14 tahun.
  7. Dari seluruh kasus kanker otak, hanya 5% yang merupakan kondisi dari faktor genetik, seperti tuberous sclerosis, neurofibromatosis dan beberapa jenis lain.
  8. Kurang lebih 90% pasien beberapa jenis kanker otak dengan rentang usia antara 20 dan 44 tahun dapat bertahan hidup hingga 5 tahun lebih.

Jenis-jenis Kanker Otak

Kanker otak dibagi menjadi dua kelompok, yakni kanker otak primer dan kanker otak sekunder. Kenali lebih dulu apa perbedaannya sebelum memahami jenisnya.

  • Kanker otak primer – Kanker atau tumor ini awalnya tumbuh pada jaringan otak, namun akan terus berada di sana.
  • Kanker otak sekunder – Kanker atau tumor ini awalnya tumbuh di organ tubuh lain seperti payudara, paru-paru, kulit, usus, atau ginjal yang kemudian menyebar sampai ke otak.

Menurut sifatnya, kanker otak pun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kanker otak yang ganas serta kanker otak bersifat jinak.

  • Tumor otak jinak – Pertumbuhan kanker otak jinak cenderung lambat, jarang menyebar ke jaringan otak lain, serta dapat diangkat. Namun walau bersifat jinak, tumor ini bisa mengancam jiwa tergantung dari lokasinya.
  • Tumor otak ganas – Sel-sel kanker dapat menyerang jaringan otak sehat di sekitar otak dengan pertumbuhan yang bervariasi. Hanya saja, penyebaran tumor ganas ini jarang sampai di luar otak apalagi sumsum tulang belakang.

Kanker otak terbagi menjadi beberapa jenis kondisi. Jenis kanker otak pada orang dewasa yang paling umum antara lain adalah :

  1. Oligodendroglioma : Sel kanker atau tumor tumbuh serta berkembang pada sel-sel pelindung saraf. Hanya saja, pertumbuhannya lambat dan tidak sampai menyebar ke jaringan sekitarnya.
  2. Meningioma : Tumor otak ini tergolong otak primer yang paling umum diderita oleh orang dewasa antara usia 70-80 tahun. Perkembangannya lambat, bersifat jinak, dan timbul pada selaput otak.
  3. Astrositoma : Sel kanker pada kondisi ini umumnya tumbuh dan berkembang di bagian paling besar otak. Jenis kanker ini mampu menyebabkan perubahan perilaku dan juga kejang-kejang.
  4. Kraniofaringiomas : Pertumbuhan tumor non-kanker ini cukup lambat dan bermula di area kelenjar hipofisis otak. Hanya saja, dapat berpengaruh pada kelenjar pituitari. Struktur lainnya dekat otak pun dapat terkena dampaknya.
  5. Tumor Sel Germinal : Perkembangan tumor ini dapat terjadi pada usia anak-anak di mana pembentukan ovarium dan testis terjadi, namun bagian otak pun bisa terkena dampaknya.
  6. Medulloblastomas : Jenis kanker otak ini umumnya terjadi pada anak-anak walau juga dapat terjadi pada orang dewasa. Awalnya sel tumbuh di otak bagian belakang sebelah bawah. Melalui cairan tulang belakang, sel kanker dapat menyebar.
  7. Adenoma Hipofisis : Pertumbuhan tumor jinak ini dapat berpengaruh pada hormon hipofisis karena terdapat di kelenjar pituitari. Kemudian dampaknya bisa sampai ke seluruh bagian tubuh.
  8. Neuroma Akustik : Tumor bersifat jinak ini tumbuh di bagian saraf pengendali keseimbangan serta pendengaran telinga bagian dalam ke otak.

Stadium Kanker Otak

Tahapan dari tumor atau kanker otak ditentukan oleh seberapa normal dan abnormal sel-sel kanker tersebut.

Untuk menentukan seberapa serius kanker otak yang diderita oleh pasien, ada empat tahapan atau stadium dari kanker otak yang perlu dikenali.

  • Stadium 1 : Sel-sel kanker jinak yang tumbuh nampak biasa seperti sel-sel otak  normalnya dengan pertumbuhan yang lamban.
  • Stadium 2 : Sel-sel kanker bersifat ganas namun dibandingkan dengan sel-sel kanker pada stadium 1, sel-sel ini mulai tampak abnormal walau pertumbuhannya lamban.
  • Stadium 3 : Sel-sel yang tumbuh tampak abnormal dengan perkembangan yang lebih cepat serta aktif dibandingkan dua stadium awal. Sel-sel ini dapat tumbuh lalu berkembang ke jaringan otak sekitar dan dapat terjadi berulang.
  • Stadium 4 : Sel-sel yang tumbuh pada tahap ini adalah paling abnormal yang perkembangannya sangat pesat.

Bahkan sel kanker yang tadinya bersifat jinak dan tak membahayakan dapat berubah menjadi ganas. Dari stadium awal dapat pula kondisi berkembang cepat ke stadium akhir.

Pada stadium 4 atau akhir, umumnya sel kanker sudah tersebar hingga organ tubuh lainnya. Sel-sel kanker telah menjalar dan memengaruhi fungsi organ tubuh lain.

Penyebab Kanker Otak

Penyebab pasti timbulnya sel kanker pada otak belumlah diketahui, namun mutasi gen menjadi dugaan utama dari penyebab kanker otak primer.

Beberapa faktor di bawah ini pun perlu dikenali karena mampu menjadi peningkat potensi terkena kanker otak.

1. Riwayat Keluarga Mengidap Kanker Otak

Anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker otak dapat menjadi peningkat risiko seseorang terkena kanker otak.

Hanya saja, kasus kanker otak yang disebabkan oleh faktor riwayat kesehatan keluarga, genetik atau keturunan cukup kecil.

2. Paparan Radiasi

Paparan jenis radiasi tertentu terhadap kepala dapat meningkatkan risiko timbulnya tumor otak dan mengembangkannya.

Contoh radiasi yang dapat berbahaya dan meningkatkan risiko kanker otak adalah radiasi bom atom dan terapi radiasi untuk mengobati kanker.

3. Bahan Kimia

Faktor peningkat risiko kanker otak lainnya adalah racun dari bahan-bahan kimia. Bahan kimia industri karet, bahan kimia kilang minyak, atau pembalseman adalah yang berbahaya.

Bahkan paparan terhadap pupuk tanaman, herbisida, pestisida serta insektisida dapat menjadi alasan dibalik berkembangnya sel kanker otak.

4. Faktor Lainnya

Kebiasaan merokok dan juga infeksi HIV adalah faktor yang juga mampu memperbesar potensi seseorang mengalami pertumbuhan sel kanker di otak.

Keberadaan kanker kulit, kanker kandung kemih, kanker ginjal, kanker payudara, hingga kanker paru-paru dapat memperbesar risiko kanker otak apabila sel kanker menyebar sampai otak.

Kebiasaan merokok berlebihan dan dalam jangka panjang, begitu juga faktor usia yang makin bertambah tua dengan gaya hidup tak sehat pun bisa jadi pemicu.

Gejala Kanker Otak

Gejala dari kanker otak tergantung dari seberapa parah kanker, seberapa besar ukuran tumor dan di mana lokasi timbulnya tumor.

Karena tumor akan menyerang jaringan otak dan sekitarnya, maka area otak akan mengalami kerusakan sekaligus tekanan dengan tanda-tanda seperti :

  • Sakit kepala terlalu sering
  • Sakit kepala yang terjadi bahkan ketika sudah tidur
  • Sakit kepala yang terasa memburuk di saat bersin, olahraga ataupun batuk
  • Sakit kepala hebat setiap bangun tidur
  • Kebingungan
  • Mual
  • Penglihatan buram atau ganda
  • Muntah-muntah
  • Kelemahan otot, atau bagian wajah saja
  • Fungsi mental mengalami perubahan
  • Kejang-kejang (umumnya dialami orang dewasa)
  • Vertigo
  • Kesulitan berjalan
  • Mengantuk terus-menerus
  • Gangguan memori atau daya ingat
  • Halusinasi
  • Kesulitan bicara
  • Kelelahan
  • Gangguan koordinasi tubuh
  • Kesulitan membaca atau menulis
  • Tremor pada tangan
  • Perubahan suasana hati yang drastis
  • Salah satu sisi tubuh mengalami mati rasa
  • Kehilangan kontrol pada sistem kemih
  • Gerakan tubuh tak terkendali
  • Kesulitan menelan
  • Penurunan hingga kehilangan kesadaran
  • Kemampuan mendengar, mencium atau merasakan menurun

Bila dari gejala-gejala tersebut timbul kecurigaan mengarah pada penyakit kanker otak, maka penting untuk memeriksakan diri.

Berikut adalah serangkaian metode pemeriksaan atau diagnosa yang perlu ditempuh :

  • Evaluasi kekuatan otot, kemampuan kalkulasi matematika, memori, dan koordinasi tubuh
  • Pemeriksaan reaksi pupil mata terhadap cahaya.
  • Pemeriksaan MRI dan CT scan kepala guna mendeteksi keberadaan tumor.
  • Sinar-X tengkorak guna mendeteksi apakah tulang kepala mengalami kerusakan karena tumor.
  • Sinar-X kalsium guna memerika kadar kalsium yang kemungkinan ada di aliran darah jika kanker sudah sampai ke tulang.
  • Biopsi guna mengidentifikasi sel tumor bersifat kanker ganas atau jinak.
  • Angiografi guna mengecek suplai darah tumor dalam tubuh pasien.
  • PET scan guna mengecek apakah kanker terdapat di organ tubuh lainnya.

Pengobatan Kanker Otak

Dalam mengobati kanker otak, harus lebih dulu melihat ukuran tumor, lokasi tumor, kesehatan menyeluruh pasien, serta jenis tumornya.

Hanya saja, pengobatan paling umum dari kanker otak meliputi pembedahan, kemoterapi, radiosurgery, dan terapi maupun obat-obatan.

1. Operasi

Jika memungkinkan, tumor otak dapat diangkat melalui tindakan operasi. Hal ini bisa dilakukan bila lokasi tumor gampang diakses.

Bila kurang memungkinkan untuk mengangkat seluruh tumor karena kendala lokasi tumor, biasanya dokter hanya mengangkat semampunya.

Namun, gejala yang dialami sebelumnya dapat berkurang ketika dokter hanya mengangkat sebagian tumor yang kemungkinan bisa diambil.

Waspadai akan risiko dari tindakan pembedahan, yakni seperti perdarahan dan infeksi, hingga kehilangan penglihatan (tergantung dari lokasi tumor).

2. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan perawatan dengan mengandalkan obat-obatan dengan tujuan membunuh sel-sel tumor, baik itu dalam bentuk obat minum atau suntik.

Tergantung dari dosis obat dan jenis obatnya, ada efek samping yang dapat terjadi pada pasien. Kerontokan rambut, mual dan muntah adalah contoh efek yang mungkin dialami.

3. Neosurgery

Jenis prosedur bedah ini diterapkan pada sistem saraf, khususnya di sumsum tulang belakang serta otak dan bertujuan mengangkat seluruh tumor otak yang berkembang.

4. Radiosurgery

Tindakan radiosurgery pada dasarnya memanfaatkan sinar radiasi yang difokuskan pada sel-sel tumor untuk benar-benar dapat dibunuh, khususnya di area yang kecil.

Linear accelerator atau Gamma Knife adalah jenis teknologi yang digunakan dalam prosedur radiosurgery dengan tujuan memberi radiasi ke tumor otak agar terbasmi.

Pada banyak kasus, pasien dapat langsung pulang di hari yang sama usai menempuh prosedur radiosurgery ini.

5. Rehabilitasi

Ketika kanker otak telah memengaruhi kemampuan bicara, melihat, dan berpikir penderitanya, beberapa perawatan lain dibutuhkan untuk memaksimalkan pemulihan.

Terapi fisik dibutuhakan agar pasien dapat mengembalikan kekuatan ototnya sekaligus kemampuan motoriknya.

Terapi wicara yang dibantu ahli profesional dapat mengatasi kesulitan bicara yang dialami sebagai salah satu gejala kanker otak.

Terapi okupasi pun merupakan perawatan yang akan membantu pasien bisa kembali melakukan aktivitas dan rutinitasnya dengan normal dan baik.

Komplikasi Kanker Otak

Kanker otak yang tak segera ditangani sedari awal dengan tepat mampu memicu berbagai masalah komplikasi, yaitu antara lain :

  • Stroke hemoragik : Pasien dapat mengalami kelumpuhan, kehilangan kesadaran, kehilangan kemampuan bicara, dan bahkan kehilangan penglihatan
  • Kematian mendadak : Kematian dapat terjadi mendadak pada pasien kanker otak karena adanya hambatan di aliran cairan serebrospinal dari ventrikel ketiga.

Agar komplikasi mengancam jiwa tersebut tidak dialami, pastikan untuk memeriksakan gejala-gejala yang dirasa tidak wajar secepatnya.

Pencegahan Kanker Otak

Tak banyak yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah terserang kanker otak. Namun, beberapa langkah berikut kiranya mampu meminimalisir risiko penyakit ini :

  • Menghindari paparan radiasi.
  • Menghindari aktivitas merokok dan juga menghindari asap rokok.
  • Menghindari bahan-bahan kimia berkarsinogenik (bersifat kanker).
  • Menghindar paparan insektisida dan pestisida.
  • Menerapkan pola hidup sehat dengan tidak begadang.
  • Memperoleh istirahat cukup setiap malamnya sehingga kualitas tidur tetap baik.
  • Melakukan jenis olahraga yang tepat bagi otak agar memperoleh manfaat yang maksimal.
  • Makanlah makanan bergizi, terutama gizi yang baik untuk otak.

Karena tumor atau kanker otak dapat terjadi dari kondisi kanker yang lain, maka selalu jaga kesehatan tubuh dengan mengikuti gaya hidup sehat serta seimbang setiap harinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment