Makanan, Minuman dan Herbal

Cabai Merah : Manfaat – Efek Samping dan Tips Penyimpanan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Cabai Merah

Cabai merah termasuk keluarga Solanaceae, Genus Capsicum, yang memiliki lebih dari 35 spesies. Tanaman ini memiliki banyak varian dalam penampilan dan warna. Setidaknya ada 2.000 varietas, yang secara luas menyebar dan memiliki nama berbeda di tiap wilayah sesuai dengan budaya [2].

Sebagai contoh, di Indonesia disebut dengan “cabai”, “cabe”, atau “cabe manis”. Di Malaysia disebut “cabai”, “chili”, atau “cili”. Sedangkan di Inggris disebut “chilli” atau “red pepper” [1].

Warna merah pada cabai dewasa adalah berasal dari beberapa pigmen karotenoid, termasuk capsanthin, capsorubin, cryptoxanthin, dan zeaxanthin sebagai ester asam lemak [1].

Capsicum digunakan sebagai pewarna, pengaroma, dan / atau sebagai sumber kepedasan. Sumber utama rasa pedas pada cabai adalah kelompok senyawa kimia alkaloid yang disebut capsaicinoids (CAPS) yang diproduksi dalam buah [1].

Kandungan Gizi Cabai Merah

Berikut ini adalah kandungan per 100 gram cabai merah mentah:

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Paprika, cabai pedas, merah, mentah
Kalori: 40 Kalori Dari Lemak: 3.7
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.4      g 0.68 %
Lemak Jenuh0        g 0.21 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium9        mg 0.37 %
Total Karbohidrat8.8      g 2.94 %
Serat1.5      g 6    %
Gula5.3      g
Protein1.9      g 3.74 %
Vitamin A19.04 %Vitamin c239.47 %
Kalsium1.4 %Zat besi5.72 %
© IDNmedis.com

Src : Paprika, cabai pedas, merah, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin C143.7    mg239 %
Vitamin B60.5      mg25 %
Vitamin A952.1    IU19 %
Vitamin K14       mcg17 %
Kalium322      mg9 %
Mangan0.2      mg9 %
Niasin1.2      mg6 %
Tembaga0.1      mg6 %
Serat makanan1.5      g6 %
Riboflavin0.1      mg5 %
© IDNmedis.com

Src : Paprika, cabai pedas, merah, mentah

Cabai merah merupakan tanaman yang sudah dikenal sejak lama sebagai bahan pelengkap masakan. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa cabai merah memiliki beberapa manfaat dan khasiat bagi dunia medis. Hal ini tidak luput dari kandungan gizi yang dimiliki oleh cabai merah.

Salah satu kandungan gizi utama pada cabai merah adalah kapsaisin. Kapsaisin adalah zat senyawa yang menyebabkan rasa pedas dan panas.

Dalam dunia medis kapsaisin sering digunakan sebagai obat anti nyeri. Bukan hanya itu saja, kapsaisin juga mampu mencegah penyakit jantung dan stroke.

Menurut beberapa ahli, kandungan kapsaisin pada cabe merah dapat mengurangi kadar lemak LDL dalam tubuh dan mencegah terjadinya anti koagulan (penggumpalan darah) yang menjadi penyebab tersumbatnya pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya penyakit jantung dan stroke. [3]

Selain itu, terdapat kandungan flavonoid pada cabai merah yang mempunyai segudang manfaat dalam mencegah atau menyembuhkan penyakit fatal.

Flavonoid sendiri adalah senyawa yang fungsinya menangkal radikal bebas dan juga dapat membunuh sel-sel kanker pada tubuh. Tidak hanya flavonoid dalam menangkal radikal bebas, cabai merah juga memiliki senyawa lasparaginase yang berfungsi sama dengan flavonoid. [2]

Kemudian terdapat beberapa vitamin yang berperan besar bagi kesehatan tubuh. Salah satu vitamin terbanyak pada cabai merah adalah vitamin A.

Vitamin A sangat bermanfaat memperbaiki jaringan pada mata dan dapat menyembuhkan mata minus ataupun memperkuat pandangan mata. [1]

Cabai merah kaya akan kandungan yang bermanfaat bagi tubuh dalam mencegah ataupun mengobati penyakit fatal atau penyakit ringan, namun tetap saja cabai merah harus dikonsumsi secara proporsional. 

Manfaat Cabai Merah

Cabai merah

1. Antikanker

Aktivitas anti-kanker dari kapsaisin terdeteksi dalam berbagai jenis kanker, kapsaisin menghambat migrasi sel kanker payudara dan membunuh sel kanker prostat. Dihidrocapsaicin menginduksi autofag pada sel-sel kanker usus besar manusia.

Kapsaisin juga menghambat pertumbuhan sel leukemia. Kapsaisin menginduksi siklus sel, apoptosis, dan menghambat metabolisme sel. Kapsaisin secara selektif menghambat pertumbuhan dan menginduksi apoptosis dari sel yang abadi atau ganas, tetapi tidak pada sel normal [1].

2. Jantung dan Stroke

Buah cabai merah dikenal dengan senyawa kapsaisin-nya yang mampu mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke pada tubuh.

Senyawa kapsaisin yang masuk kedalam tubuh bekerja mengurangi kadar LDL dalam tubuh terutama yang menyumbat pada saluran pembuluh darah. Kapsaisin juga mencegah terjadinya koagulan (penggumpalan darah) yang keduanya diketahui menyebabkan peredaran darah tidak lancar dan mengakibatkan serangan jantung dan stroke. [3]

3. Antioksidan

Tanaman genus Capsicum merupakan sumber antioksidan penting. Diantaranya adalah: flavonoid (quercetin, luteolin), asam fenolik, karotenoid (karoten, capxanthin, zeaxanthin) dan vitamin (vitamin A, asam askorbat, tokoferol).

Konsumsi Capsicum annuum selama 4 minggu diketahui dapat meningkatkan resistensi lipoprotein serum terhadap oksidasi pada pria dan wanita, sifat antioksidan capsaicinoid dapat memberi manfaat lebih lanjut dalam pengobatan penyakit kardiovaskular [2].

4. Antiobesitas

Kegemukan dan obesitas berkembang saat energi asupan (konsumsi makanan) melebihi energi yang digunakan oleh tubuh. Cabai meningkatkan oksidasi lemak dan mengurangi akumulasi trigliserida, yang merupakan unsur utama lemak tubuh.

Dengan demikian, pengurangan keduanya dapat berkontribusi untuk memperbaiki pertambahan berat badan [4].

5. Anti nyeri

Kandungan kpasaisin pada cabai yang terkonsumsi dapat menyebabkan rasa pedas dan panas pada syaraf-syaraf di lidah, hal ini menyebabkan syaraf-syaraf tersebut mengirimkan pesan ke otak untuk melepaskan hormon endorfin yang berguna sebagai hormon perangsang perasaan bahagia pada tubuh kita.

Sehingga rasa pedas dan panas pada lidah dapat menghilang. Begitu pun juga pada nyeri, kapsaisin sering kali dicampurkan pada salep-salep atau obat-obat pereda nyeri yang berguna merangsang hormon endorfin untuk meredakan rasa nyeri.

6. Maag

Cabai terkadang dianggap sebagai penyebab sakit maag. Padahal cabai tidak berkontribusi terhadap luka pada lambung, melainkan dapat membantu mencegahnya dengan membunuh bakteri yang mungkin telah Anda telan, sambil merangsang sel-sel yang melapisi perut untuk mengeluarkan cairan pelindung yang melindungi.

Cabai merah memiliki berbagai macam manfaat untuk tubuh, hal itu tak luput dari peran senyawa yang dimiliki oleh cabai merah, salah satunya adalah kapsaisin.

Efek Samping Mengkonsumsi Cabai Merah

Meskipun sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa cabai merah dan senyawanya aman dikonsumsi, beberapa penelitian menunjukkan cabai merah mungkin terkait dengan beberapa risiko kanker seperti kanker kulit, kanker kantong empedu, dan kanker saluran pencernaan bagian atas.

Penyebab mutagenesis mungkin karena kontaminasi aflatoksin, bukan dari senyawa cabai. Aflatoksin adalah racun alami yang sangat bersifat karsinogenik. Kontaminasi aflatoksin dapat disebabkan oleh praktik pertanian, panen dan pasca panen yang buruk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kontaminasi aflatoksin adalah kelembaban, suhu, pengemasan dan penyimpanan. Mengeringkan sayuran di bawah sinar matahari, penjualan di tempat terbuka, kelembaban tinggi dan suhu bisa menguntungkan untuk mikotoksin [5].

Efek samping selalu akan muncul baik pada cabai merah ataupun buah yang lain jika kita mengkonsumsinya terlalu berlebihan dan cara konsumsi yang salah

Risiko Pestisida Pada Cabai Merah

Cabai merah merupakan tanaman yang bisa menghasilkan beberapa kali panen dan tentu saja dalam proses perawatannya dibutuhkan penyemprotan pestisida untuk menghilangkan hama pada tanaman cabai.

Umumnya hama pada cabai merah adalah lalat buah yang biasa menempel pada buah cabai. Lalat buah biasa menempel pada buah cabai yang mulai matang kemudian menaruh telurnya kedalam buah cabai. Hal ini ditandai dengan munculnya bintik hitam pada cabai.

Untuk mengatasi hal ini petani cabai biasa menyemprotkan pestisida sintetik karena dianggap efektif, cepat, mudah didapat, dan praktis. Namun, para petani cabai tidak menyadari bahwa penggunaan pestisida dapat meninggalkan residu pestisida pada buah cabai.

Residu pestisida akan terbawa ketika masa panen tiba dan jika residu pestisida termakan oleh konsumen dapat mengakibatkan beberapa penyakit fatal seperti Kanker, kerusakan organ tubuh hingga menyebabkan kematian. [3]

Sebenarnya resiko terbawanya residu pestisida pada buah cabai merah dapat dikurangi apabila petani cabai merah menggunakan pestisida alami yang berasal dari kacang babi (kara benguk), jeruk purut, atau serai wangi yang mampu menolak lalat buah.

Selain itu, petani juga dapat menggunakan cara pembrongosan atau mencabut tanaman liar yang ada di sekitar tanaman cabai untuk mengurangi munculnya hama. Namun cara ini tidak efektif dan membutuhkan waktu yang lama menurut para petani. [1]

Kemudian, tindakan yang diambil konsumen dalam mengurangi resiko masuknya residu pestisida pada tubuh, yaitu dengan cara mencuci cabai dengan bersih menggunakan air yang mengalir.

Umumnya setiap tanaman memiliki resiko terbawanya residu pestisida pada hasil panen sampai terkonsumsi oleh konsumen, namun resiko itu dapat dikurangi dengan tindakan oleh petani ataupun konsumen.

Jenis – Jenis Cabai Merah

Cabai merah atau Capsicum annum merupakan komoditas yang sangat familier di kalangan masyarakat. Cabai merah banyak di jadikan sebagai pelengkap ataupun pewarna merah alami sebuah makanan. Namun, diantara masyarakat kita masih banyak yang belum mengetahui bahwa cabai merah memiliki 2 jenis yang berbeda.

Berikut ini beberapa jenis cabai merah yang sering di gunakan namun sedikit orang yang mengetahui nya :

Cabai Merah Besar

Cabai Merah Besar

Cabai merah besar merupakan salah satu cabai dengan nilai ekonomis yang tinggi. Cabai merah besar memiliki ciri fisik yang besar, gemuk dan lurus atau tidak bergelombang.

Cabai yang satu ini memiliki kandungan air yang tinggi sehingga cabai yang satu ini mudah sekali membusuk. Selain itu, kandungan air yang tinggi juga mengurangi tingkat kepedasan cabai ini dan satu lagi yang menjadi ciri khas cabai ini adalah biji nya besar.

Cabai merah besar biasa digunakan sebagai manisan atau pewarna alami pada makanan seperti balado, sambal atau bumbu bali.

Cabai Merah Keriting

Cabai Merah Keriting

Cabai merah keriting memiliki perbedaan yang menonjol dibandingkan dengan cabai merah besar walaupun sekilas dari segi warna keduanya sama-sama berwarna merah.

Namun, jika dilihat secara teliti cabai merah keriting memiliki bentuk fisik yang bergelombang, kurus dan panjang. Cabai merah keriting memiliki kadungan air yang sedikit dan karena itu cabai ini tidak mudah membusuk dan rasanya lebih pedas daripada cabai merah besar. [3]

Selain itu, biji cabai merah keriting lebih kecil dan menempel erat di dalam cabai. Cabai merah keriting sering kali digunakan sebagai penambah pedas dalam makanan dengan cara dipotong serong kemudian ditumis bersama dengan makanan.

Cara Penyimpanan Cabai Merah

Cabai merah merupakan komoditas yang mudah sekali membusuk dikarenakan memilki kandungan air yang lumayan banyak. Banyak sekali orang yang keliru menyimpan cabai yang akhirnya membuat cabai merah tersebut membusuk sebelum digunakan.

Padahal jika cara penyimpanan kita benar, cabai merah akan bertahan lama dan tidak membusuk.

Berikut ini cara penyimpanan cabai merah yang benar :

  • Pertama, pastikan anda memilih cabai yang masih segar dengan tekstur yang masih agak keras. Setelah membeli cabai, keluarkan cabai merah dalam plastik dan angin-anginkan sebentar.
  • Cabai tidak perlu dicuci terlebih dahulu, hanya perlu di anginkan sebentar. Mencuci cabai merah hanya dilakukan apabila akan mengelolanya
  • Cabai merah yang sudah tidak basah kemudian dipisahkan dengan tangkainya bisa juga dengan bijinya (bila perlu).
  • Siapkan wadah yang dilapisi dengan tisu kemudian taruh cabai merah dan pastikan agar tidak terlalu penuh.
  • Selanjutnya taruh dua siung bawang putih diatas cabai merah kemudian tutup wadah tersebut dan simpan di dalam kulkas.
  • Hindari menyimpan cabai di dalam kantong plastik karena ini dapat menyebabkan penumpukan uap air yang akan menyebabkan mereka lebih cepat rusak.

Dengan cara tersebut cabai merah akan tahan lebih lama untuk digunakan di kemudian hari.

Cabai segar juga bisa digantung di bawah sinar matahari hingga kering. Setelah kering, mereka dapat digunakan untuk membuat bubuk cabai yang ditumbuk.

Cabai bubuk, seperti cabai rawit dan bubuk cabai, harus disimpan dalam botol kaca yang tertutup rapat, jauh dari sinar matahari langsung [6].

Cabai merah merupakan komoditas yang cukup mahal dikalangan masyarakat sehingga kita memerlukan cara yang tepat dalam menyimpan cabai merah agar tahan lama dan tidak membusuk.

Cara Konsumsi Cabai Merah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya tak terkecuali dengan keanekaragaman masakannya. Masakan nusantara sering kali menggunakan rempah-rempah yang sangat banyak salah satunya adalah cabai merah.

Cabai merah sangat sering dijadikan campuran bahan makanan seperti diolah sebagai balado yang pedas. Selain itu cabai merah juga bisa dibuat manisan, buah yang pedas ini bisa diubah menjadi makanan yang enak tanpa ada rasa pedas lagi.

Kemudian cabai merah juga bisa digunakan sebagai bumbu dan pewarna alami pada masakan atau bisa juga digunakan sebagai garnish makanan untuk mempercantik tampilannya.

Tips Memasak Cabai

Berhati-hatilah saat memasak cabai segar. Salah satu senyawa paling pedas dari cabai, yaitu capsaicin, dapat menyebabkan sensasi terbakar jika menyentuh kulit, bibir, atau mata Anda.

Karena itu, beberapa orang lebih suka memakai sarung tangan karet tipis ketika menangani cabai. Jika Anda memilih untuk tidak melakukan ini, pastikan untuk mencuci tangan Anda setelah memegangnya. Selain itu, Anda harus mencuci pisau dan talenan setelah memotongnya.

Capsaicin terutama berada di biji dan membran putih bagian dalam. Jika Anda ingin menikmati cabai tetapi meminimalkan rasa pedasnya, Anda bisa menghilangkan bagian-bagian ini.

Anda mungkin perlu menyesuaikan jumlah yang digunakan. Sebelum menambahkan cabai ke makanan, cicipi sedikit untuk menentukan tingkat kepedasan, sehingga Anda akan tahu berapa banyak yang harus ditambahkan [6].

Cabai merah dapat diolah dengan berbagai cara tergantung apa yang kita butuhkan dari cabai merah. Jika yang kita butuhkan warnanya maka hanya perlu mengambil bagian buah tanpa bijinya dan jika yang kita butuhkan rasa pedasnya masukkan dengan bijinya juga.

[1] Ali Esmail Al-Snafi. 2015. Journal of Pharmaceutical Biology, 5(3), 2015, 124-142. THE PHARMACOLOGICAL IMPORTANCE OF CAPSICUM SPECIES (CAPSICUM ANNUUM AND CAPSICUM FRUTESCENS) GROWN IN IRAQ.
[2] Antonella Della Badia, Anna Antonella Spina, and Giuseppe Vassalotti. 2017. Journal of Nutritional Ecology and Food Research Vol. 4, 1–11, 2017. Capsicum annuum L.: An Overview of Biological Activities and Potential Nutraceutical Properties in Humans and Animals.
[3] Anonim. 2019. U.S. DEPARTMENT OF AGRICULTURE. Peppers, hot chili, red, raw.
[4] Sharon Varghese, Peter Kubatka, Luis Rodrigo, Katarina Gazdikova, Martin Caprnda, Julia Fedotova, Anthony Zulli, Peter Kruzliak & Dietrich Büsselberg. 2016. International Journal of Food Sciences and Nutrition. Chili pepper as a body weight-loss food.
[5] Brhan Khiar Saleh, Abdella Omer, Belay Teweldemedhin. 2018. MOJ Food Processing & Technology, Volume 6 Issue 4 - 2018. Medicinal uses and health benefits of chili pepper (Capsicum spp.): a review.
[6] George Mateljan. 2020. The George Mateljan Foundation. The world's healthiest food: Chili peppers.

Share