Daftar isi
Cabai pequin adalah salah satu jenis cabai yang berasal dan tumbuh di negara Mexico. Nama pequin sendiri di ambil karena ukurannya yang kecil atau mini.
Cabai pequin merupakan jenis cabai yang termasuk ke dalam golongan Capsicum Annum bersama cabai poblano dengan tingkat kepedasan yang sangat tinggi. Cabai pequin sendri banyak tumbuh liar di negara mexico karena mudahnya tanaman ini untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Selain itu, cabai pequin juga sering disebut sebagai cabai burung karena cabai ini adalah makanan favorit bagi para burung. Hal ini dikarenakan burung tidak bisa merasakan pedas sehingga menjadikan cabai ini sebagai makanan [1,2]
Cabai pequin sangat mudah dikenali karena memiliki perbedaan yang sangat mencolok dengan cabai jenis lainnya, terutama pada ukuran cabai pequin yang kecil dan menarik.
Cabai pequin juga memiliki warna hijau ketika masih berusia muda dan akan berubah menjadi berwarna merah ketika sudah matang atau tua. Selain itu, cabai pequin memiliki panjang 1 cm dan lebar tidak lebih dari 0.5 cm.
Cabai pequin memiliki tingkat kepedasan 10 kali lipat dibawah cabai jalapeno. Walaupun ukurannya kecil skor atau tingkat kepedasan cabai pequin diantara 40.000-60.000 SHU [1,2]
Cabai pequin merupakan cabai kecil yang memiliki rasa pedas yang sangat menyengat, terutama pada cabai pequin yang telah matang.
Berikut ini kandungan gizi pada 100 g cabai pequin mentah :
Nama | Jumlah | Unit |
Water | 7.15 | g |
Karbohidrat | 69.86 | g |
Energy | 1355 | kj |
Kalium | 45 | mg |
Tembaga | 0.288 | mg |
Lemak | 0.468 | g |
Serat | 28.7 | g |
Zat Besi | 6.04 | mg |
Magnesium | 88 | mg |
Mangan | 0.821 | mg |
Protein | 10.58 | g |
Fosfor | 159 | mg |
Kalium | 1870 | mg |
Niasin | 8.669 | mg |
Riboflavin | 1.205 | mg |
Selenium | 3.5 | mcg |
Folat | 51 | mcg |
Vitamin A | 26488 | IU |
Vitamin C | 31.4 | mg |
Vitamin K | 108.2 | mcg |
Lutein+Zeaxanthin | 5494 | mcg |
Beta Karoten | 14844 | mcg |
Cabai pequin memiliki berbagai macam kandungan antioksidan yang ada di dalamnya. Zat antioksidan ini memiliki berbagai macam manfaat kesehatan bagi tubuh, salah satunya adalah mencegah terjadinya penyakit kronis pada tubuh [6].
Cabai pequin merupakan cabai yang kaya akan kandungan senyawa di dalamnya dan memberikan beberapa manfaat yang baik bagi tubuh. Salah satu senyawa baik pada cabai pequin adalah folat.
Folat merupakan senyawa dengan peranan kompleks bagi tubuh. Folat memiliki peranan yang penting dalam pembuatan DNA pada tubuh dengan mendaur ulang protein yang berguna sebagai komponen pembentukan DNA.
Selain itu, terdapat kandungan senyawa yang hanya terdapat pada cabai pequin yang telah matang atau memiliki warna merah tua, yaitu kapsantin. Kapsantin berguna dalam melindungi tubuh dari efek sinar cahaya matahari yang dapat merusak kulit dan mata [1,7].
Kapsantin merupakan salah satu jenis beta karoten yang hanya terdapat pada tanaman jenis cabai dan hanya terdapat pada cabai pequin yang telah matang
Walaupun cabai pequin tergolong ke dalam jenis Capsicum annum yang terkenal dengan rasa pedasnya yang menyengat, akan tetapi jika dikonsumsi dengan cara dan jumlah yang tepat, cabai pequin dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.
Berikut ini beberapa manfaat kesehatan yang diberikan cabai pequin :
Tidak bisa dipungkiri bahwa cabai pequin merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki berbagai macam jenis zat antioksidan di dalamnya.
Salah satu kandungan antioksidan, seperti selenium merupakan zat yang dapat mengubah racun di dalam tubuh menjadi cairan netral dan tidak berbahaya.
Selain itu, cabai pequin memiliki kandungan lutein dan zeaxanthin yang sangat berguna dalam melindungi organ mata. Lutein dan zeaxanthin mencegah kerusakan pada organ mata terutama pada bagian kornea dari cahaya matahari yang berbahaya [7,10]
Cabai pequin memiliki senyawa antikanker yang dapat mencegah atau membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh. Salah satunya senyawa tersebut adalah kapsaisin.
Kapsaisin merupakan senyawa khas yang hanya terdapat di dalam cabai. Kapsaisin diketahui dapat membuat sel kanker menjadi mati dan tidak menyebar ke sel yang lain dengan cara menghentikan metabolisme sel yang mengalami pertumbuhan abnormal.
Selain itu, senyawa kapsantin juga merupakan salah satu senyawa anti kanker di dalam cabai pequin. Kapsantin dapat mencegah terjadinya kanker kulit dengan cara melindungi kulit dari efek radikal bebas [8,9].
Kapsaisin adalah senyawa yang menimbulkan rasa pedas dan panas pada cabai, sedangkan kapsantin adalah senyawa yang memberikan warna merah pada cabai yang telah matang.
Satu lagi manfaat kapsaisin, yaitu sebagai anti-inflamasi atau peradangan pada tubuh. Senyawa khas yang dimiliki cabai pequin tersebut diketahui mampu meredakan rasa nyeri pada bagian tubuh yang mengalami peradangan dengan rasa panas yang dihasilkan dari kapsaisin.
Selain itu, cabai pequin juga memiliki kandungan fosfor di dalamnya yang memiliki sifat dapat merelaksasi jaringan otot dan saraf tubuh. Fosfor akan membuat bagian tubuh yang mengalami peradangan menjadi tidak tegang yang berdampak berkurangnya rasa nyeri.
Untuk diketahui bahwa senyawa kapsaisin dan juga fosfor sering kali digunakan dalam salep atau krim penghilang rasa nyeri yang dapat ditemukan di apotik dan toko [7,8]
Cabai pequin memiliki beberapa kandungan gizi yang sangat baik untuk menunjang kesehatan dan kinerja organ mata agar tetap sehat. Senyawa-senyawa tersebut adalah vitamin A, lutein, zeaxanthin, dan beta karoten.
Beta karoten atau yang dikenal dengan nama kapsantin adalah zat yang memberikan warna merah pada cabai pequin yang telah matang. Senyawa ini dapat melindungi mata dari efek radikal bebas yang dapat menimbulkan penyakit degenerasi makula atau katarak pada mata.
Selain itu, senyawa lain seperti vitamin A memiliki manfaat dalam mengubah cahaya yang telah ditangkap oleh mata menjadi impuls-impuls listrik yang kemudian disalurkan menuju ke otak melalui sel-sel saraf pada tubuh [1,11]
Degenerasi makula adalah penyakit gangguan pengelihatan pada mata yang menyebabkan mata menjadi sedikit buram atau rabun.
Di dalam cabai pequin terdapat kandungan senyawa yang baik untuk kesehatan organ kardiovaskular. Sebut saja senywa-senyawa tersebut, yaitu kalium dan kapsaisin.
Senyawa kalium memiliki fungsi yang dapat mencegah terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi pada tubuh. Kalium berperan dalam mengatur kestabilan cairan di dalam tubuh agar tidak terlalu banyak melalui proses penarikan atau pengeluaran air yang dilakukan oleh ginjal.
Kemudian, senyawa kapsaisin sangat baik menunjang kesehatan jantung yang merupakan salah satu organ yang sangat vital bagi tubuh. Kapsaisin dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh dan mencegah terjadinya penumpukkan kolesterol pada pembuluh darah.
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu penyebab munculnya berbagai macam penyakit kronis yang susah untuk disembuhkan, seperti jantung korener dan aterosklerosis [8,9].
Cabai pequin memiliki berbagai macam manfaat kesehatan yang berasal dari kandungan gizi yang ada di dalam cabai pequin.
Dengan tingkat kepedasan yang begitu tinggi, tentu saja cabai pequin memiliki efek samping yang berbahaya apabila cara mengonsumsi cabai pequin tidak benar dan porsinya yang terlalu banyak.
Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh cabai pequin :
Gastritis atau maag adalah kondisi dimana munculnya rasa nyeri dan panas pada bagian lambung yang disebabkan oleh beberapa macam sebab.
Salah satu penyebab terjadinya gastritis atau maag adalah terlalu banyak mengonsumsi cabai dengan tingkat kepedasan yang tinggi, seperti cabai pequin.
Hal ini dikarenakan senyawa kapsaisin yang ada di dalam cabai pequin yang pedas sangat tinggi. Senyawa kapsaisin merupakan senyawa yang dapat menyebabkan iritasi ada tubuh apabila digunakan secara berlebih.
Sifat iritasi dari kapsaisin ini lah yang menyebabkan lambung dapat terlukan dan menimbulkan rasa nyeri [1,7].
Cabai pequin memang memiliki sifat dieuretik atau pencahar bagi yang mengalami susah buang air besar. Namun, mengonsumsinya terlalu banyak dapat menyebabkan diare yang berkepanjangan dan berbahaya bagi tubuh.
Penyebab diare pada tubuh apabila mengonsumsi cabai pequin adalah senyawa kapsaisin. Senyawa kapsaisin dapat memunculkan rasa panas di dalam perut yang berakibat pada bertambahnya kontraksi usus besar.
Kontraksi usus besar yang semakin bertambah ini yang menyebabkan munculnya diare [1,7]
Mengonsumsi sesuatu secara berlebihan memang tidak bagus, terlebih mengonsumsi cabai yang memiliki rasa pedas dan menimbulkan panas seperti cabai pequin.
Cabai pequin seringkali diperjual belikan dalam keadaan segar dan mungkin tidak akan diolah pada waktu itu juga sehingga harus menyimpan cabai pequin.
Untuk menjaga cabai pequin agar tetap segar meskipun dalam jangka waktu yang lama, diperlukan beberapa tips yang benar dalam menyimpan cabai pequin.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan cabai pequin :
Tentunya cabai pequin yang akan disimpan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran atau daun yang masih melekat pada tangkai cabai. Hal ini bertujuan agar kotoran dan daun yang telah mengering tidak menjadi penyebab cabai pequin menjadi busuk.
Namun, cabai pequin tidak perlu dibersihkan dengan air. Cukup gunakan kain kering untuk membersihkan kotoran yang melekat pada cabai. Membersihkan menggunakan air hanya dilakukan ketika cabai pequin akan diolah [1]
Cabai pequin yang biasanya dipanen dengan kondisi tangkai yang masih melekat memiliki tujuan yang lain, yaitu agar cabai dapat lebih bertahan lama ketika disimpan.
Hal ini dikarenakan apabila cabai dipisahkan dari tangkainya akan membuat lubang pada cabai yang memungkinkan bakteri dan kotoran masuk kedalam cabai dan menyebabkan cabai lebih mudah membusuk [3].
Cabai pequin yang telah bersih dan akan disimpan di dalam kulkas akan lebih baik jika dibungkus dengan kertas terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar cabai pequin tidak cepat membusuk yang disebabkan oleh embun yang dihasilkan semasa penyimpanan.
Ketika dibungkus dengan kertas, embun yang dihasilkan oleh cabai pequin dapat terserap pada kertas dan dapat membuat cabai pequin lebih tahan lama ketika disimpan[3].
Dengan mengetahui tips-tips dalam menyimpan cabai pequin seperti diatas, diharapkan cabai pequin dapat bertahan lebih lama dan tetap dalam kondisi yang segar ketika akan diolah.
Dalam mengonsumsi cabai pequin yang harus diperhatikan adalah mengurangi tingkat kepedasan yang terdapa pada cabai pequin dengan mencampuri masakan dengan bahan, seperti susu atau telur.
Mengurangi tingkat kepedasan pada cabai pequin bertujuan agar dapat dikonsumsi oleh anak-anak. Berikut ini beberapa tips dalam mengolah cabai pequin :
Pequin Salsa
Salsa merupakan salah satu panganan khas meksiko yang hampir mirip tampilannya dengan sambal yang pada umumnya kita buat. Berikut langkah dalam membuatnya :
Pequin salsa dapat diatur tingkat kepedasannnya tergantung berapa banyak cabai dan gula yang diberikan [1]
Tumis Jagung Pequin
Cabai pequin bukan hanya dapat diaplikasikan pada makanan khas meksiko saja, akan tetap juga dapat diaplikasikan dengan makanan khas Indonesia, seperti makan berikut ini :
Mengolah cabai pequin harus disesuaikan dengan siapa yang mengonsumsinya, jika yang mengonsumsi adalah anak-anak maka batasi penggunaan cabai pequin dalam masakan.
Dapatkah cabai pequin dikonsumsi secara umum seperti cabai rawit?
Cabai pequin masih sangat memungkinkan dikonsumsi seperti cabai rawit pada umumnya, namun kemungkinan besar cabai pequin lebih terasa pedas daripada cabai rawit yang hanya mempunyai 30.000 SHU, sedang cabai pequin 40.000 SHU [1].
Cukup amankah bagi anak-anak untuk mengonsumsi cabai pequin?
Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa cabai pequin berbahaya bagi anak-anak namun sebaliknya, bahwa cabai pequin yang dikonsumsi dengan cara dan kadar yang tepat dapat memberikan manfaat yang baik bagi anak-anak [1,4]
Lebih baik mengonsumsi cabai pequin yang masih muda atau yang sudah matang?
Mengonsumsi cabai pequin dilihat dari peruntukkan dan kebutuhannya, jika ingin mengonsumsi cabai pequin yang tidak begitu pedas pilihlah yang masih muda, namun jika ingin mendapatkan gizi yang lebih banyak dan rasa pedas yang lebih pilihlah cabai pequin yang sudah matang atau berwarna merah [1].
1. Horacio Villalon-Mendoza, Moises Ramirez-Meraz, Fortunato Garza-Ocanas and Rantikanta Maiti. Value Chain of Chile Piquin Wild Chili (Capsicum annuum L. var. glabriusculum) from Northeastern Mexico. 7(3):455-460. International Journal of Bio-resource and Stress Management; 2016.
2. Jose Irving Monjaras Barera, Julio Cesar Chacon, Guilherme Liberato Da Silva. Mites associated to chile piquín (Capsicum annuum L. var. glabriusculum) in two Protect Natural Areas in Northeastern México. 24(12): 2537–2551. Systematic & Applied Acarology; 2019.
3. Espinosa-Garza G., Loera-Hernández I., Antonyan N., Cárdenas-Barrón L., Sandoval-Sánchez. Greenhouse Design controlled by the production of the Piquin Chilli. Proceedings of the 2018 IISE Annual Conference; 2018.
4. Uriel Israel Ramírez Novoa, Francisco Cervantes Ortiz, Salvador Montes Hernández, Juan Carlos Raya Pérez. Morphological diversity of piquin chilli (Capsicum annuum L. var. glabriusculum) from Querétaro and Guanajuato, Mexico. volume 9 number 6. Revista Mexicana de Ciencias Agrícolas; 2018.
5. Villalón-Mendoza Horacio, Ramírez-Meráz Moisés, Luna-Ruíz José de Jesús, Garza-Ocañas Fortunato and Artemio Carrillo-Parra. Impact of the cultural roots of the wild chilli “Piquín” (Capsicum annuum L. var. glabriusculum) in the northeast of Mexico. Volume – 3(3). Journal of Experimental Biology and Agricultural Sciences; 2015.
6. Anonym. Pequin Chile. Pequin.
7. Brhan Khiar Saleh, Abdella Omer, Belay Teweldemedhin. Medicinal uses and health benefits of chili pepper (Capsicum spp.): a review. Volume 6 Issue 4. MOJ Food Processing & Technology; 2018.
8. Mark F McCarty, James J DiNicolantonio, James H O’Keefe. Capsaicin may have important potential for promoting vascular and metabolic health. 2. Open Heart; 2015.
9. Clark R, Lee SH. Dr John G. Delinassios. Anticancer Properties of Capsaicin Against Human Cancer. 36(3):837-43. Anticancer Research; 2016.
10. Yu-Ping Jia, He-Shui Yu, Lei Sun, i-Peng Liang. The Pharmacological Effects of Lutein and Zeaxanthin on Visual Disorders and Cognition Diseases. 22(4):610. Molecules; 2017.
11. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. 2019. Intech Open 84460. Vitamin A in Health and Disease