Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Anda mungkin pernah mendengar tentang diet air putih, namun hal ini perlu dipelajari dengan hati-hati. Walaupun mungkin diet air putih bisa membantu menurunkan berat badan dengan cepat, namun hal ini bukanlah
Saat ini sudah ada banyak sekali jenis diet yang bisa dipilih, salah satunya adalah diet dengan air putih, atau water fasting.
Diet ini biasanya dilakukan untuk menurunkan berat badan, untuk alasan spiritual atau keagamaan, atau untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu. Untuk memastikan diet ini dilakukan dengan aman, ketahui cara melakukannya dengan benar.
Daftar isi
Seperti namanya, diet air putih adalah pola makan yang hanya melibatkan konsumsi air putih tanpa makanan apapun atau minuman dengan warna dan rasa.
Sebagian besar diet air putih berlangsung selama 24 hingga 72 jam dan tidak boleh lebih dari itu tanpa pengawasan medis.
Beberapa tujuan melakukan diet air putih termasuk: [1, 2, 3]
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet air putih berhubungan dengan beberapa manfaat kesehatan, seperti menurunkan risiko terkena beberapa jenis kanker, sakit jantung, dan diabetes. [1, 2, 3, 4]
Diet air putih juga bisa meningkatkan autophagy, yaitu suatu proses dimana tubuh mengurai dan mendaur ulang sel-sel tubuh yang sudah tua dan berpotensi membahayakan kesehatan. [1]
Diet populer semacam detoks air lemon diciptakan setelah adanya diet air putih.
Tetapi, diet air putih juga memiliki banyak risiko dan bisa berbahaya bagi tubuh jika dilakukan terlalu lama atau tanpa aturan yang benar.
Karena diet ini bukanlah praktek yang didukung secara luas oleh komunitas nutrisi atau medis mainstream, maka tidak ada panduan yang pasti mengenai diet dengan dengan air putih. Kebanyakan tips dan panduan yang tersedia datang dari orang-orang yang telah berhasil melakukan diet ini.
Tetapi, yang pasti, ada beberapa kelompok orang yang tidak boleh melakukan diet jenis ini tanpa pengawasan tenaga medis, termasuk: [1, 3]
Mereka yang berusia dibawah 18 tahun juga sebaiknya tidak melakukan diet air putih ini. Wanita hamil dan menyusui juga harus menghindari cara diet ini.
Selain itu, jika Anda adalah perokok, pecandu, atau sedang minum obat rutin, maka harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter atau tenaga kesehatan sebelum melakukan diet dengan air putih.
Jika belum pernah melakukan diet dengan air putih sebelumnya, maka sebaiknya persiapkan dulu tubuh selama 3-4 hari agar terbiasa tanpa konsumsi makanan. Caranya bisa dengan makan dalam porsi yang lebih kecil atau berpuasa selama setengah hari.
Saat melakukan diet ini, Anda tidak boleh makan atau minum apapun selain air putih. Sebagian besar orang minum dua hingga tiga liter air putih per hari saat melakukan diet jenis ini.
Diet air putih berlangsung selama 24 hingga 72 jam, dan tidak boleh lebih dari itu tanpa pengawasan tenaga medis karena bisa membahayakan kesehatan. Sebaiknya coba dulu selama 24 jam untuk melihat bagaimana tubuh bereaksi. [1, 2]
Beberapa orang akan merasa lemas atau pusing saat melakukan diet air putih, sehingga sebaiknya tidak membawa kendaraan atau mengoperasikan mesin-mesin berat untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Saat melakukan diet dengan air putih, penting untuk minum cukup air dan membagi-bagi porsinya dengan seimbang sepanjang hari. Ada saat Anda mungkin merasa sangat haus dan ingin minum lebih banyak, tapi sebaiknya hindari hal ini karena bisa berbahaya bagi tubuh. [2]
Setelah melakukan diet air putih, jangan langsung makan dalam porsi besar. Setelah tubuh tidak menerima kalori dalam waktu tertentu, mengonsumsi makanan dalam porsi besar bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada pencernaan atau mual-mual. [1, 2, 3]
Kemungkinan terburuknya adalah tubuh mengalami risiko refeeding syndrome, suatu kondisi yang bisa berakibat fatal karena terjadinya perubahan metabolisme yang terlalu cepat. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang sangat kekurangan gizi kemudian langsung menyantap banyak makanan. [1, 3]
Refeeding syndrome seringkali dijadikan pertimbangan untuk mengatur kesehatan orang-orang yang mengalami gangguan pola makan. Pada situasi klinis, beberapa panduan menyebutkan bahwa asupan kalori harus diberikan pelan-pelan (melalui suplemen nutrisi dan dinaikkan dosisnya sebanyak 10-30 kalori per hari) untuk menghindari terjadinya refeeding syndrome. [3]
Fase pasca diet air putih ini biasanya berlangsung selama satu hari, tetapi untuk mereka yang menjalani diet air putih selama 3 hari atau lebih mungkin membutuhkan 3 hari pula sebelum mulai merasa nyaman untuk makan seperti biasa lagi.
Diet dengan air putih bisa menyebabkan kelelahan mental dan fisik, sehingga persiapan yang baik harus dilakukan sebelum diet dimulai. Termasuk:
Meskipun diet jenis ini memiliki manfaat bagi kesehatan, tetapi ada juga bahaya yang bisa ditimbulkannya dan sebaiknya diketahui dan dipertimbangakn sebelum dicoba: [3]
Jika memang Anda memutuskan untuk mencoba diet dengan air putih, pertimbangkan lebih dulu risikonya dan segera hentikan jika merasa mual, sangat kelelahan, pusing, atau merasakan tekanan emosional akibat diet yang dijalani.
1. Ryan Raman, MS, RD. Water Fasting: Benefits and Dangers. Healthline; 2019.
2. Claire Sissons, Natalie Butler, R.D., L.D. All you need to know about water fasting. Medical News Today; 2018.
3. Amanda Capritto, ACE-CPT, INHC, Richard Fogoros, MD. Water Fasting: Benefits, Dangers, and Protocols. Very Well Fit; 2020.
4. Alan C Goldhamer, Michael Klaper, Afsoon Foorohar, Toshia R Myers. Water-only fasting and an exclusively plant foods diet in the management of stage IIIa, low-grade follicular lymphoma. British Medical Journal; 2015.