Kehamilan menjadi salah satu hal yang paling dinanti oleh pasangan suami istri, khususnya para wanita saat sudah menikah.
Beberapa diantaranya bahkan ingin bisa mengetahui kehamilan sejak dini.
Ada beberapa cara untuk mengetahui kehamilan sedini mungkin, yakni melalui beberapa cara dan tanda berikut.
Daftar isi
Terlambat menstruasi menjadi salah satu tanda awal dan utama pada banyak kasus kehamilan [1,2,3].
Saat pembuahan pada sel telur terjadi, hCG akan terproduksi oleh tubuh [1,3,4].
Hormon ini memberi tahu pada ovarium untuk tidak melepaskan telur-telur matang setiap bulannya (siklus menstruasi) [1,4].
Keterlambatan menstruasi tidak dapat menjadi patokan atau tanda pasti bahwa seorang wanita sudah hamil [1,4].
Oleh sebab itu, diperlukan tes kehamilan di rumah lalu ke dokter [1].
Biasanya jika hasil tes kehamilan yang dilakukan secara mandiri menggunakan test pack adalah positif, ini perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh dokter [1].
Biasanya sebelum mengunjungi dokter, proses mengetahui kehamilan sejak dini adalah dengan menggunakan test pack [1,5,6].
Artinya, pengecekan bisa dimulai dari rumah terutama setidaknya ketika sudah 1 minggu tidak menstruasi agar hasilnya lebih akurat [1,5,6].
Test pack sendiri sebenarnya merupakan alat pendeteksi keberadaan hormon (hCG/human chorionic gonadotropin) yang terkandung dalam urine [5,6].
Oleh sebab itu, penggunaan alat ini dianjurkan pada pagi hari setelah bangun tidur dan pertama kali buang air kecil pada pagi itu [5,6].
Urine saat baru bangun tidur masih pekat dan belum terkontaminasi zat lain sehingga tingkat akurasinya lebih tinggi dalam menentukan kehamilan [5,6].
Hormon hCG adalah hormon yang ada pada sel telur yang sudah melalui pembuahan dan dalam kondisi menempel pada dinding rahim [5,6].
Ketika usia kehamilan semakin tua, maka kadar hCG ini akan terus meningkat [5,6].
Penggunaan alat tes kehamilan seperti test pack merupakan cara termudah dan tercepat mendapatkan hasil dengan akurasi tinggi, yakni sekitar 99% [5,6].
Namun jika penggunaannya kurang tepat, hasilnya bisa saja meleset dan tidak seakurat yang diekspektasikan [5,6].
Menggunakan test pack di siang hari adalah salah satu contoh cara yang kurang tepat dan membuat hasilnya tidak efektif [5,6].
Ini karena pada siang hari, urine saat buang air kecil bisa bertekstur jauh lebih encer karena tubuh telah memperoleh banyak cairan [5,6].
Proses deteksi hormon hCG dengan kondisi urine encer menjadi lebih sulit nantinya [5,6].
Memastikan kehamilan hanya dari hasil test pack tidak cukup, untuk itu mengunjungi dokter dan menempuh tes darah masih perlu dilakukan sebagai tes penunjang [5].
Kadar hCG masih harus diperiksa melalui tes laboratorium seperti tes darah [5].
Tes darah untuk mengetahui kehamilan bersifat kualitatif dan kuantitatif [5,7].
Tes darah hCG kualitatif adalah tes kehamilan untuk memastikan apakah hormon hCG terproduksi di dalam tubuh [5,7].
Sementara itu, tes darah hCG kuantitatif bertujuan mengukur kadar hormon hCG dalam darah pasien [5,7].
Selain tes darah, tes urine juga biasanya dianjurkan oleh dokter untuk pasien tempuh [5,8].
Meski sebelumnya sudah menggunakan test pack dengan urine, pemeriksaan urine di rumah sakit tetap diperlukan [5,8].
Tes urine di rumah sakit akan lebih akurat hasilnya daripada hanya mengandalkan hasil tes kehamilan dengan alat test pack [5,8].
Mengetahui kehamilan sejak dini juga dapat dilakukan dengan cara USG, terutama setelah ketiga metode di atas telah ditempuh [1,5,8].
USG adalah tes pemindaian yang bisa dilakukan untuk memastikan kehamilan, terutama ketika seorang wanita memiliki riwayat kondisi sebagai berikut [5] :
USG adalah pemeriksaan sebelum melahirkan yang bisa dilakukan setiap bulan atau setiap trimester hingga usia kehamilan mencapai 32 atau 34 minggu [5].
Perhatikan apakah kulit mengalami perubahan, sebab ketika sedang hamil seorang wanita akan mengalami peningkatan kadar hormon dan volume darah dalam tubuh [1,9].
Ini kemudian menjadi faktor penyebab kelenjar minyak tubuh bekerja secara ekstra [1,9].
Dengan begitu, penampilan akan sedikit lebih berubah pada kulit, seperti tampak kemerahan dan mengilap atau justru timbul banyak jerawat [1,9].
Cara mengetahui kehamilan dini lainnya adalah dengan merasakan apakah timbul heartburn (nyeri di ulu hati) yang biasanya disebabkan oleh perubahan hormon [1,10].
Ketika heartburn terjadi, periksakan dan ubah pola makan menjadi makan beberapa kali dalam sehari masing-masing berporsi kecil [1].
Hindari berbaring setelah makan dan beri waktu sekitar 1-2 jam agar makanan tercerna dengan baik [1].
Konsultasikan dengan dokter apabila merasa perlu menggunakan antasida sebagai obat supaya lebih aman [1].
Tanda kehamilan dini lain yang dapat dialami sekaligus diamati adalah rasa kram yang lebih kerap timbul di perut [1].
Kram perut ini cukup sering disertai dengan flek darah pada minggu pertama hingga keempat kehamilan [1].
Karena terjadi flek dan kram perut, para wanita bisa saja terkecoh dan menganggap kondisi ini sebagai kondisi menstruasi ringan [1].
Biasanya, flek atau perdarahan ringan ini menunjukkan beberapa tanda yang sebenarnya berbeda dari perdarahan pada menstruasi, yaitu [1] :
Dalam hal ini, hindari konsumsi alkohol, hindari merokok, dan hindari penggunaan obat terlarang [1].
Lebih cepat lelah bisa menjadi salah satu tanda untuk mengetahui kehamilan secara dini [1,11].
Pada awal kehamilan, kadar progesteron melonjak dan berpengaruh pada meningkatnya rasa kantuk [1,11].
Oleh sebab itu, ketika tubuh merasa lelah segera istirahatkan diri dan dapatkan tidur cukup [1].
Jantung berdebar dapat dialami pada awal kehamilan, khususnya saat usia kehamilan 8-10 minggu [1,12].
Palpitasi atau aritmia adalah kondisi jantung yang umum terjadi selama kehamilan dan hal ini bisa menjadi pertanda awal untuk mengetahui suatu kehamilan, terutama bila diikuti tanda-tanda lainnya [1,12].
Palpitasi dan aritmia terjadi karena perubahan hormonal dalam tubuh wanita; aliran darah bahkan bisa meningkat antara 30-50% [13].
Jika jantung terasa semakin tidak nyaman karena bekerja ekstra, segera konsultasikan dengan dokter.
Frekuensi buang air kecil biasanya meningkat mengikuti sejumlah tanda awal kehamilan lainnya [1].
Hal ini bisa juga menjadi tanda untuk mengetahui kehamilan sejak dini [1].
Seringnya buang air kecil dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan jumlah darah yang dipompa oleh jantung [1].
Cairan yang diproses oleh ginjal pun otomatis menjadi lebih banyak dan urine yang harus dikeluarkan berkadar lebih tinggi [1].
Perubahan mood atau suasana hati secara drastis yang disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron juga bisa menjadi pertanda awal kehamilan [1].
Euforia, kecemasan, mudah tersinggung, dan depresi adalah beberapa perasaan emosional yang dialami secara berlebihan ketika seorang wanita sedang hamil [1].
Perasaan dan reaksi-reaksi tersebut tergolong sebagai mood swings yang sebenarnya wajar saat hamil [1].
Antara minggu ke-4 dan ke-6 biasanya mual dan morning sickness menjadi tanda awal seorang wanita sedang hamil [1,11].
Rasa mual tidak selalu terjadi pada pagi hari walaupun disebut dengan istilah morning sickness [1,11].
Seorang wanita hamil bisa mengalami morning sickness pada siang, sore, bahkan malam hari yang berpotensi disebabkan oleh perubahan hormon [1,11].
Morning sickness yang dialami dapat bersifat ringan hingga berat dan akan jauh lebih intens selama usia kehamilan trimester pertama [1,11].
Karena mual akan disertai muntah-muntah terus-menerus, coba asup lebih banyak cairan agar tidak dehidrasi dan segera konsultasikan ini dengan dokter [1].
Terdapat berbagai cara dan tanda dalam mengetahui kehamilan sejak dini; namun walau bisa mengecek kehamilan secara mandiri, tetap pastikan dengan datang ke dokter.
1. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH & Kimberly Holland. Early Pregnancy Symptoms. Healthline; 2021.
2. C A deProsse & W C Keettel. The missed menstrual period. Postgraduate Medical Journal; 1977.
3. A J Wilcox, D D Baird, D Dunson, R McChesney, & C R Weinberg. Natural limits of pregnancy testing in relation to the expected menstrual period. The Journal of the American Medical Association; 2001.
4. Danielle Betz & Kathleen Fane. Human Chorionic Gonadotropin. National Center for Biotechnology Information; 2021
5. Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT & Tracy Stickler. Tests Used to Confirm Pregnancy. Healthline; 2017.
6. National Health Service. Doing a pregnancy test. National Health Service; 2018.
7. Larissa V Furtado, Christopher M Lehman, Catherine Thompson, & David G Grenache. Should the qualitative serum pregnancy test be considered obsolete?. American Journal of Clinical Pathology; 2012.
8. Jackie Anderson & Kenn R. Ghaffarian. Early Pregnancy Diagnosis. National Center for Biotechnology Information; 2021.
9. Catherine C. Motosko, BS, Amy Kalowitz Bieber, MD, Miriam Keltz Pomeranz, MD, Jennifer A. Stein, MD, & Kathryn J. Martires, MD. Physiologic changes of pregnancy: A review of the literature. International Journal of Women's Dermatology; 2017.
10. Juan C Vazquez. Heartburn in pregnancy. Clinical Evidence; 2015.
11. Guannan Bai, Ida J. Korfage, Esther Hafkamp-de Groen, Vincent W. V. Jaddoe, Eva Mautner, Hein Raat & Jodi Pawluski. Associations between Nausea, Vomiting, Fatigue and Health-Related Quality of Life of Women in Early Pregnancy: The Generation R Study. PLoS One; 2016.
12. Dawn L Adamson & Catherine Nelson‐Piercy. Managing palpitations and arrhythmias during pregnancy. Heart; 2007.
13. Priya Soma-Pillay, MB ChB, MMed (O et G) Pret, FCOG, Cert (Maternal and Foetal Med) SA, Nelson-Piercy Catherine, MA, FRCP, FRCOG, Heli Tolppanen, MD, Alexandre Mebazaa, MD, Heli Tolppanen, MD, & Alexandre Mebazaa, MD. Physiological changes in pregnancy. Cardiovascular Journal of Africa; 2016.