Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Cedera pada mata bisa terjadi bermacam-macam, dari ringan hingga berat. Cedera ringan seperti sampo atau debu di mata, dapat membaik sendirinya dalam satu hari. Namun jika bahan kimia lain yang lebih berat
Mata merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi yang sangat penting yaitu penglihatan dan juga merupakan salah satu bagian tubuh yang rawan mengalami cedera [1].
Cedera mata merupakan hal yang sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, mengingat cedera mata dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kemampuan penglihatan seseorang [1].
Jika penghilangan berkurang atau bahkan hilang maka hal ini akan menjadi salah satu sumber penurunan kualitas hidup seseorang baik itu berupa hilangnya karier, keterbatasan bergerak atau bahkan perubahan hidup yang lebih besar [1].
Daftar isi
Cedera mata dapat ditunjukkan dengan beberapa gejala yang dapat muncul secara tiba tiba atau berkembang seiring waktu [2]:
Mata terasa sakit atau nyeri ketika membuka atau menutup kelopak mata maupun menggerakkan bola mata.
Rasa sakit atau nyeri ini merupakan tanda adanya pembengkakan pada mata yang mempengaruhi bola mata, kelopak mata, atau seluruh wajah.
Gejala cedera mata dapat terlihat berupa mata yang mengalami memar atau terlihat merah atau kemerahan disetiap bagiannya.
Penglihatan mengalami perubahan seperti terlihat adanya bintik hitam mengambang atau kilatan cahaya (floaters dan flashes).
Selain itu, gangguan penglihatan lain seperti penglihatan kabur atau penglihatan ganda dapat terjadi ketika mengalami cedera mata.
Cedera mata dapat menimbulkan gejala berupa gerakan mata yang bermasalah baik tidak dapat digerakkan dengan mudah atau satu mata bergerak secara independent dari mata lain.
Gejala cedera mata dapat berupa perubahan penampilan mata termasuk :
Mata yang mengalami cedera dapat menunjukkan tanda pendarahan baik berupa kemerahan atau ada bintik-bintik kecil berwarna merah maupun hitam di mata.
Berikut ini merupakan beberapa jenis cedera mata beserta penyebabnya [3]:
Cedera mata jenis ini disebabkan oleh adanya paparan bahan kimia berupa percikan cairan atau bahan kimia sabun, tabir surya, semprotan merica, hairspray dan gas air mata yang mengenai mata.
Cedera mata akibat paparan bahan kimia ini umumnya akan menyebabkan mata iritasi dan tidak menimbulkan kerusakan permanen kecuali jika bahan kimianya berupa asam atau basa yang sangat kuat.
Jika mata terpapar asam atau basa sangat kuat maka dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen khususnya pada permukaan mata.
Contohnya, asam sulfat merupakan salah satu asam kuat yang ditemukan di aki mobil dan memiliki risiko memercik ke mata hingga menyebabkan mata cedera.
Selain melalui percikan, cedera mata akibat paparan bahan kimia ini juga dapat terjadi melalui transfer zat kimia dari kulit tangan yang terkontaminasi ke mata ketika menggosok mata.
Cedera mata jenis ini terjadi akibat adanya kumpulan darah yang terletak di permukaan putih mata (sklera).
Abrasi kornea merupakan jenis cedera mata yang disebabkan oleh adanya goresan atau cedera traumatis di permukaan kornea (jaringan transparan di depan pupil dan iris)
Goresan atau cedera traumatis tersebut dapat terjadi karena beberapa kejadian seperti [3]:
Iritis traumatis ini merupakan jenis cedera mata yang hampir sama seperti abrasi mata yaitu disebabkan oleh cedera traumatis.
Bedanya, iritis traumatis ini goresan atau cedera traumatis terjadi pada iris (bagian mata yang berwarna) akibat benda tumpul seperti kepalan tangan atau pentungan.
Hyphemas merupakan jenis cedera mata yang terjadi akibat adanya pendarahan pada bagian depan mata (anterior bilik) akibat benda tumpul yang mencederai daerah mata dan wajah.
Sedangkan fraktur orbital merupakan cedera berupa patah tulang wajah yang mengelilingi mata, khususnya pada retakan pada tulang tipis yang membentuk dasar orbit dan menopang mata akibat benda tumpul.
Jenis cedera mata ini biasanya terjadi karena benda tajam maupun karena terjatuh hingga melukai kelompak mata atau konjungtiva.
Cedera ini mata ini menimbulkan luka pada kornea maupun sklera dan berpotensi sangat serius akibat trauma dari benda tajam yang terbuat dari logam atau kaca.
Cedera mata akibat benda asing di mata dapat dibagi menjadi tiga yaitu [3]:
Dalam hal ini, yang dimaksud benda asing dapat berupa sepotong kecil logam, kayu, atau plastik.
Keratitis ultraviolet adalah jenis cedera mata yang disebabkan oleh cahaya keratitis ultraviolet atau juga disebut sengatan matahari pada kornea.
Adapun paparan cahaya keratitis ultraviolet ini dapat berasal dari busur las, ruang tanning, dan sinar matahari yang dipantulkan oleh salju, air, atau permukaan reflektif lainnya (di mana sinar UV lebih intens)
Retinopati matahari merupakan salah satu jenis cedera mata yang menandakan adanya kerusakan pada bagian tengah retina akibat menatap matahari (melihat gerhana matahari atau keadaan yang diinduksi obat)
Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang mungkin dapat ditimbulkan oleh cedera mata [3]:
Agar dapat didiagnosis dan mendapatkan penanganan yang tepat, segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut ini [3]:
Berikut ini merupakan hal hal yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis cedera mata [2]:
Cara mengatasi cedera mata berdasarkan jenis cedera mata antara lain [3, 5]:
Pertolongan pertama cedera mata akibat paparan bahan kimia yaitu dengan segera membasuh mata dengan air bersih dalam jumlah besar.
Dalam membasuh mata, usahakan mata dalam keadaan terbuka ketika air dialirkan (selama 20 menit atau lebih) dan pencucian harus dilakukan segera setelah mata terpapar bahan kimia.
Setelahnya, segera periksakan mata kedokter agar mendapat penanganan yang tepat dan mencegah cedera mata yang parah.
Cedera mata jenis ini diketahui dapat sembuh seiring berjalannya waktu, jika tidak disertai cedera mata lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan pada penyembuhan cedera mata ini yaitu pastikan untuk menghindari trauma lebih lanjut pada mata, seperti menggosok.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi cedera mata akibat Hyphemas antara lain [3]:
Selanjutnya, pastikan untuk segera mendapatkan perawatan medis.
Pertolongan pertama untuk cedera mata akibat fraktur orbital antara lain [3]:
Jika mata mengalami cedera akibat benda asing pertolongan pertama yang dapat dilakukan yaitu [5]:
Untuk lebih memastikan benda asing telah benar benar hilang dari mata, periksakan mata kedokter setelah melakukan pertolongan pertama.
Selanjutnya, dokter akan menggunakan obat tetes mata khusus yang berpendar di bawah jenis cahaya tertentu yang akan membantu mengungkap adanya luka atau goresan di kornea.
Namun, jika benda asing telah mencapai intraokular dan intraorbital maka perawatan medis sangat diperlukan.
Artinya, jika ada benda asing yang tertancap di mata, maka jangan dicabut atau dikeluarkan secara paksa karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Adapun jika hal ini terjadi, hal pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan menutupi mata dengan pelindung mata atau kain kasa dan segera cari pertolongan medis.
Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera pada mata [2, 4]:
1. Scott R. The injured eye. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences; 2011.
2. Anonim. Eye Injuries. My Clevelandclinic; 2021.
3. Andrew A. Dahl & Charles Patrick Davis, MD, PhD. Eye Injuries: Pictures, Types, Causes, Symptoms, and Treatment. emedicalhealth; 2020.
4. Anonim. Eye injury: Tips to protect vision. Mayo Clinic; 2021.
5. Linda Hepler & University of Illinois. Eye Care. Healthline; 2016.