Cytomegalovirus Immunoglobulin (CMV IG) adalah obat yang digunakan sebagai imunisasi pasif untuk melawan infeksi CMV, cytomegalovirus sendiri adalah salah satu jenis virus herpes. [1,2,3,4,5]
Daftar isi
Informasi lengkap mengenai indikasi Cytomegalovirus Immunoglobulin hingga pengaruh obat pada kehamilan dan menyusui terdapat dalam tabel berikut ini [2]:
Indikasi | Obat infeksi cytomegalovirus |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Vaksin, Antisera & Imunologi |
Bentuk | Injeksi parenteral untuk infus intravena |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas |
Peringatan | → Pasien dengan gangguan ginjal harus rajin memantau fungsi ginjal secara teratur selama pengobatan, hentikan jika memburuk. → Pantau tanda dan gejala hemolisis dan saat mengalami kehamilan. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi klinis obat pada reproduksi hewan menimbulkan efek merugikan pada janin. Namun, belum ada penelitian klinis terhadap wanita hamil maupun menyusui. Obat boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. |
CMV IG adalah larutan steril yang terbuat dari plasma manusia yang mungkin mengandung virus dan agen infeksius lainnya. Plasma yang didonasikan diuji dan dirawat untuk mengurangi risiko plasma yang mengandung agen infeksius, tetapi masih ada kemungkinan kecil untuk menularkan penyakit. Obat ini mengandung antibodi untuk membantu tubuh manusia melindungi diri dari infeksi Cytomegalovirus pada orang yang menerima transplantasi organ (ginjal, jantung, hati, paru-paru, atau pankreas) [1,2,3,4,5].
Cytomegalovirus Immunoglobulin harus diberikan sesuai dengan anjuran dokter [2]:
Intravena ⇔ Imunisasi pasif melawan infeksi Cytomegalovirus → Untuk penerima transplantasi ginjal: 150 mg/kg IV infus dalam 72 jam transplantasi, kemudian 100 mg/kg 1 kali setiap 2 minggu untuk 4 dosis, kemudian 50 mg/kg setiap 4 minggu untuk 2 dosis. → Untuk penerima transplantasi selain ginjal: 150 mg/kg dalam 72 jam transplantasi, kemudian setiap 2 minggu sekali untuk 4 dosis, kemudian 100 mg/kg setiap 4 minggu untuk 2 dosis. Mulai infus 15 mg/kg/jam dan dapat ditingkatkan bertahap sampai 60 mg/kg /jam. |
Penggunaan Cytomegalovirus Immunoglobulin dalam beberapa waktu dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan oleh pasien seperti [1,2,3,4,5]:
Info Efek Cytomegalovirus Immunoglobulin Tenaga Medis
Informasi mengenai penyimpan, cara kerja, interaksi dengan obat, dan overdosis dari Cytomegalovirus Immunoglobulinterdapat dalam tabel berikut ini [1,2,3,4,5]:
Penyimpanan | Simpan 2-8 °C |
Cara Kerja | Deskripsi: Cytomegalovirus Immunoglobulin mengandung antibodi IgG yang ditujukan untuk melawan Cytomegalovirus. CMV IG adalah sumber antibodi pasif yang digunakan dalam profilaksis penyakit sitomegaloviral yang terkait dengan transplantasi ginjal, paru-paru, hati, pankreas, dan jantung. |
Interaksi dengan obat lain | Vaksin hidup harus diberikan minimal 3 bulan setelah pemberian imunoglobulin. |
Overdosis | Overdosis akan menyebabkan gejala yang menyerupai kelebihan volume. |
Apa yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Cytomegalovirus Immunoglobulin?
Pasien sebaiknya tidak menggunakan Cytomegalovirus Immunoglobulin (CMV IG) jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap imunoglobulin ataupun memiliki defisiensi imun globulin A (IgA) dengan antibodi terhadap IgA [3].
Apa yang harus dokter ketahui?
Beritahu dokter jika pasien memiliki penyakit ginjal, diabetes, riwayat penyakit jantung atau stroke, atau usia melebihi 65 tahun. Selain itu, dokter mengetahui jika pasien sedang sakit muntah atau diare maupun mengalami dehidrasi dan tekanan darah rendah [4].
Bagaimana CMV IG diberikan?
CMV IG disuntikkan ke pembuluh darah melalui infus. Tenaga medis yang akan memberikan suntikan ini. Obat ini diberikan dalam 72 jam setelah transplantasi, kemudian akan menerima beberapa dosis lagi setiap 2 hingga 4 minggu sesudahnya. Lakukan pemeriksaan tes darah dan fungsi ginjal selama penggunaan obat [5].
Apa yang harus saya hindari saat menerima CMV IG?
Jangan menerima vaksin “hidup” saat menggunakan CMV IG. Vaksin mungkin tidak bekerja dengan baik dan mungkin tidak sepenuhnya melindungi diri dari penyakit. Yang termasuk dalam vaksin “hidup” adalah vaksin campak, gondok, rubella (MMR), polio, rotavirus, tifus, demam kuning, varicella (cacar air), zoster (herpes zoster), dan flu hidung (influenza) [3].
Reaksi merugikan apa yang bisa ditimbulkan dari CMV IG?
Penggunaan CMV IG dapat menimbulkan tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal; mengi, sulit bernapas pusing, ingin pingsan, serta pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan Anda [2].
Cytomegalovirus Immunoglobulin terdapat dalam obat bermerek [2]:
Brand Merek Dagang |
Cytogam |
1. Anonim. Cytomegalovirus Immunoglobulin. Drugs; 2020
2. Anonim. Cytomegalovirus Immunoglobulin. Mims Indonesia; 2020
3. Anonim. Cytomegalovirus Immunoglobulin. Drugbank; 2020
4. Anonim. Cytomegalovirus Immunoglobulin. Nihgov; 2020
5. Anonim. Cytomegalovirus Immunoglobulin. Mayocliniclabs; 2020