Tifus (Typhus Fever) – Jenis – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Typhus atau tifus (istilah terjemah bahasa indonesia) adalah suatu penyakit infeki yang utamanya disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhy dan Rickettsia prowazekii. Infeksi Typhus (tifus) harus dibedakan... dengan infeksi typhoid (tipes/tifoid) yang disebabkan oleh Salmonella typhi yang banyak terjadi pada negara tropis termasuk Indonesia. Penyakit tifus ini biasanya terjadi apabila seseorang digigit oleh kutu atau tungau yang sebelumnya menggigit hewan atau mamalia lain yang terinfeksi. Umumnya tifus tidak sampai berakibat serius selama penanganannya cepat dan tepat. Pencegahan infeksi tifus dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama jika memiliki hewan peliharaan. Read more

Apa Itu Tifus?

Tifus atau typhus fever merupakan sebuah kondisi infeksi yang disebabkan oleh bakteri rickettsia dan berasal dari tungau atau kutu yang dapat terjadi di berbagai belahan dunia, namun termasuk langka di Inggris [4,5,6,8,10].

Jenis bakteri yang menjadi penyebab utama tifus adalah Rickettsia typhy atau R. prowazekii .

Tifus bukanlah jenis penyakit yang umumnya mengancam jiwa penderitanya. Asalkan penderita mendapatkan perawatan yang baik dan tepat, maka potensi untuk sembuh cukup besar.

Tinjauan
Tifus adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri rickettsia dan umumnya tidaklah berbahaya bagi penderitanya asalkan memperoleh penanganan yang tepat waktu.

Perbedaan Tifus dan Tipes

Tifus (typhus fever) dan tipes (typhoid fever) bukanlah dua istilah yang digunakan untuk satu kondisi yang sama.

Meski sering dikaitkan dengan infeksi Salmonella typhi (typhoid fever), namun istilah tifus (typhus fever) sesungguhnya merupakan penyakit yang berbeda.

Banyak orang menganggap bahwa tifus adalah nama lain dari penyakit tipes yang padahal keduanya adalah kondisi berbeda [11].

Perbedaan Penyebab

Tifus adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh Rickettsia typhy atau R. prowazekii di mana penyakit ini cukup jarang dijumpai di Indonesia.

Sedangkan tipes adalah demam tifoid yang lebih umum dan banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.

Tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang penyebarannya bisa melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi.

Perbedaan Gejala

Tifus menimbulkan gejala yang sangat mirip dengan flu dalam waktu 1-2 minggu, namun biasanya muncul juga ruam pada kulit serta memicu kebingungan pada penderitanya [7].

Gejala antara tipes dan tifus cukup mirip karena penderita tipes dapat mengalami demam, menggigil dan juga sakit kepala.

Namun pada kondisi tipes ada gejala-gejala lain yang berkaitan dengan gangguan pencernaan, seperti sakit perut, konstipasi atau susah buang air besar (BAB), hingga BAB berdarah [7,8].

Tinjauan
Tifus dan tipes adalah dua penyakit yang sama sekali berbeda. Tifus disebabkan oleh bakteri rickettsia yang berasal dari kutu atau tungau, sementara tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella yang berasal dari air maupun makanan.

Jenis Tifus Menurut Penyebabnya

Tifus terdiri dari beberapa jenis kondisi menurut penyebabnya dan orang-orang perlu mulai mengenalinya agar dapat mewaspadai tifus.

Epidemic Typhus / Tifus Epidemik

Tifus jenis ini juga dikenal dengan sebutan louse-borne typhus yang sebenarnya cukup jarang dijumpai [3].

Bakteri Rickettsia prowazekii adalah bakteri penyebab dari tifus epidemik ini di mana penyebarannya adalah melalui sentuhan atau kontak dengan tubuh orang lain yang sudah kena infeksi.

Tifus epidemik memang kini dianggapsebagai penyakit yang langka, namun tifus jenis ini dulunya beberapa abad lalumenjadi salah satu penyebab dari jutaan kasus kematian.

Endemic Typhus / Tifus Endemik

Tifus jenis ini juga disebut dengan istilah murine typhus yang umumnya disebabkan oleh bakteri bernama Rickettsia typhi atau R. felis [2].

Penyebaran bakteri ini biasanya terjadi oleh mamalia berukuran kecil, seperti tikus got, kucing, anjing, dan sejenis tupai.

Walau tifus endemik dan tifus epidemik sepintas nampak sama, tifus endemik sebenarnya adalah kondisi yang lebih ringan.

  • Kutu atau tungau yang menggigit hewan mamalia yang sudah terinfeksi bakteri lalu menggigit hewan lain atau manusia, maka penyebaran bakteri dapat langsung terjadi. Saat menggigit hewan lain atau manusia, terjadilah luka.
  • Ketika hewan tersebut membuang kotoran dari tubuhnya pada luka tersebut, hal ini pun dapat menjadi penyebab infeksi.
  • Kotoran dari kutu yang terhirup saat seseorang bernafas dapat pula mengalami infeksi karena bakteri telah masuk ke dalam tubuhnya.
  • Kotoran dari kutu yang telah terkena infeksi bakteri lalu tak sengaja masuk ke dalam mata maka dapat membuka peluang bagi bakteri untuk menyebar ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

Tifus endemik lebih umum terjadi pada wilayah yang memiliki iklim tropis dan subtropis, tak terkecuali Texas, Hawaii, dan California Selatan yang masih menjadi bagian dari Amerika Serikat.

Namun, tifus endemik juga tetap menjadi salah satu penyakit yang jarang dijumpai di Amerika Serikat.

Scrub Typhus

Berbeda dari kedua jenis tifus yang sebelumnya disebutkan, jenis tifus satu ini lebih sering dijumpai di Kepulauan Pasifik, Papua Guinea, Australia dan Asia [6].

Orientia tsutsugamushi adalah jenis bakteri yang mampu menyebabkan tifus jenis ini.

Bakteri tersebut dibawa oleh tungau saat masih dalam bentuk larva di mana penyebarannya adalah melalui gigitan larva tungau yang tinggal pada tubuh hewan mamalia perliharaan.

Faktor Risiko Tifus

Tifus jenis apapun dapat menyerang seseorang apabila orang tersebut digigit oleh kutu atau tungau yang sudah lebih dulu menggigit hewan mamalia yang terinfeksi.

Saat kutu ini telah membawa bakteri, ia akan menggigit manusia dan menyebarkan bakteri tersebut.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi peningkat potensi seseorang mengidap tifus [1,2,3,4,5,6,7] :

  • Tinggal di wilayah tropis atau subtropis.
  • Tinggal di wilayah yang tingkat kebersihannya rendah.
  • Berwisata ke suatu daerah di mana infeksi sedang terjadi atau infeksi tifus sangat umum.
  • Berinteraksi dengan hewan atau orang lain dengan tingkat kebersihan yang rendah.
  • Berada di tempat yang dikelilingi semak dan rumput.
  • Berada di tempat yang penuh sesak, seperti menginap di hostel saat perjalanan wisata.
Tinjauan
Penyebab tifus epidemik adalah bakteri Rickettsia prowazekii; penyebab tifus endemik adalah bakteri Rickettsia typhi atau R. felis; dan penyebab scrub typhus adalah bakteri Orientia tsutsugamushi.

Gejala Tifus

Pada banyak kasus tifus, kemunculan gejala biasanya antara 1-2 minggu setelah seseorang terkena paparan atau memiliki kontak dengan serangga yang sudah terinfeksi.

Berikut adalah gejala-gejala tifus berdasarkan jenisnya [2,3,4,6,8].

Tifus Epidemik

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Tubuh menggigil
  • Nyeri pada seluruh otot tubuh
  • Nafas cepat seperti terengah-engah
  • Mual-mual disertai muntah
  • Batuk
  • Linglung
  • Ruam pada kulit

Tifus Endemik

  • Demam disertai tubuh menggigil
  • Nyeri pada otot dan seluruh tubuh terasa pegal
  • Mual disertai muntah
  • Batuk
  • Sakit perut
  • Selera makan turun
  • Muncul ruam pada kulit

Scrub Typhus

  • Ruam pada kulit
  • Batuk-batuk
  • Lesi kemerahan pada kulit atau bekas gigitan serangga
  • Tubuh lelah dan lemah
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening

Gejala umum dari tifus yang perlu diwaspadai antara lain adalah :

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Muncul ruam
  • Kelemahan tubuh
  • Tubuh sakit dan pegal
  • Tubuh kedinginan dan menggigil
  • Mual yang dapat disertai dengan muntah

Gejala dapat timbul 5-14 hari setelah terkena gigitan serangga yang terinfeksi [6] .

Perkembangan gejala menjadi lebih serius risikonya cukup kecil karena banyak penderita tifus yang akhirnya dapat sembuh bahkan tanpa perawatan medis.

Namun tetap ada kemungkinan bahwa penyakit tifus menjadi penyebab penyakit yang berbahaya bagi otak, hati, paru-paru, jantung dan/atau ginjal.

Tinjauan
Gejala umum tifus terlepas dari jenisnya mirip dengan gejala flu kecuali adanya ruam yang dapat timbul pada kulit penderita.

Pemeriksaan Tifus

Jika gejala yang timbul dicurigai sebagai penyakit tifus, maka ada baiknya untuk segera ke dokter dan memeriksakannya.

Biasanya dokter akan memulai dengan pengajuan pertanyaan apakah pasien tinggal di lingkungan yang penuh sesak atau apakah baru saja berwisata ke luar kota atau luar negeri.

Hasil diagnosa sementara dapat mengarah pada beberapa penyakit lain dengan gejala serupa.

Dokter dapat mengira penyakit yang pasien derita adalah brucellosis atau penyakit infeksi dari bakteri Brucella, malaria atau bahkan demam berdarah dengue [6].

Maka supaya dapat dikonfirmasi bahwa penyakit yang dialami oleh pasien adalah tifus, hal ini perlu ditegaskan melalui rangkaian pemeriksaan berikut [2,3,4,6,8] :

  • Tes Darah : Tes ini dapat ditempuh oleh pasien supaya dokter dapat mengetahui apakah gejala menunjukkan penyakit tifus epidemik atau endemik dan bukan penyakit lainnya.
  • Uji Imunofluoresensi : Tes ini dilakukan dengan memanfaatkan pewarna fluoresen agar dokter dapat mengetahui antigen tifus dari sampel darah.
  • Biopsi Kulit : Pengambilan sampel jaringan kulit yang beruam dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi penyebab gejala.
Tinjauan
Tes darah adalah pemeriksaan yang paling perlu ditempuh ketika gejala tifus terjadi. Bersama dengan tes lanjutan lainnya, rangkaian pemeriksaan bertujuan mengeliminasi kemungkinan penyakit lain sebagai penyebab gejala.

Pengobatan Tifus

Cara penanganan tifus yang terbaik adalah disesuaikan menurut jenisnya, berikut ini adalah beberapa metode perawatan tifus paling umum [2,3,4,5,6,8,9] :

Tifus Epidemik

Antibiotik doxycycline adalah obat yang dapat mengatasi tifus epidemik dan tergolong aman digunakan oleh penderita yang masih usia anak-anak hingga orang dewasa.

Keefektifan obat ini lebih tinggi saat langsung digunakan saat gejala baru saja timbul.

Peluang kesembuhan penderita tifus epidemik sangat besar bila gejala sejak awal sudah diobati dengan antibiotik doxycycline ini.

Tifus Endemik

Antibiotik doxycycline adalah obat yang juga dipercaya efektif mengobati jenis tifus endemik.

Peluang penderita tifus endemik untuk sembuh cukup besar ketika gejala sedari awal diobati dengan antibiotik ini.

Namun bagi orang dewasa yang tak bisa menggunakan doxycycline, ciprofloxacin adalah alternatif terbaik.

Scrub Typhus

Antibiotik doxycycline juga dapat digunakan oleh para penderita scrub typhus baik itu dengan metode suntik sehari dua kali atau 100 mg bila dikonsumsi per hari.

Namun sebagai alternatifnya, azithromycin adalah obat yang bisa secara efektif mengatasi gejala tifus dengan aman.

Tinjauan
Antibiotik adalah obat terbaik dan paling efektif untuk mengobati infeksi karena bakteri seperti tifus. Doxycycline adalah antibiotik yang bisa digunakan untuk kesemua jenis kondisi tifus.

Komplikasi Tifus

Tifus adalah penyakit infeksi yang umumnya ringan dan dapat disembuhkan, namun bukan tidak mungkin beberapa komplikasi ini dapat terjadi.

Bahaya komplikasi bisa saja dialami bila gejala tifus makin buruk atau kondisi tidak memperoleh penanganan secepatnya [6] :

  • Hipovolemia : Ketika tubuh mengalami kekurangan banyak cairan tubuh serta darah, maka inilah yang disebut dengan hipovolemia. Volume cairan darah yang terus menurun dapat berakibat pada kondisi syok hipovolemik.
  • Perdarahan Gastrointestinal : Tifus dapat menyebabkan komplikasi dalam bentuk perdarahan di bagian usus jika tidak ditangani secara benar dan tepat.
  • Hepatitis : Organ penting seperti liver atau hati dapat juga terkena dampak buruknya. Peradangan hati atau hepatitis menjadi salah satu komplikasi berbahaya dari tifus yang tidak ditangani.
Tinjauan
Hepatitis, hipovolemia, hingga perdarahan usus adalah komplikasi yang perlu diwaspadai apabila kondisi tifus tidak segera mendapat penanganan.

Pencegahan Tifus

Tifus adalah jenis penyakit atau infeksi yang selalu dapat dicegah.

Berikut ini adalah beberapa langkah tepat dalam meminimalisir infeksi dari bakteri penyebab tifus [2,3,4,5,8] :

  • Rawat hewan peliharaan agar tubuhnya bebas kutu, yakni dengan menggunakan obat oral maupun topikal serta membawanya ke dokter hewan untuk cek kesehatan rutin.
  • Rawatlah kebun atau tanaman-tanaman yang ada di halaman rumah supaya tetap rapi dengan memangkasnya rutin agar tidak menjadi sarang bagi hewan apapun.
  • Hindari kontak dalam bentuk apapun (menyentuh/memberi makan) hewan liar yang berada di sekitar.
  • Gunakan obat anti-serangga yang efektif membasmi kutu. Bawalah obat semacam ini juga ketika pergi hiking, bekerja di lapangan, atau berkemah.
  • Hindari tempat-tempat ramai yang penuh sesak apalagi daerah yang terkenal memiliki tingkat kebersihan rendah.
  • Jaga kebersihan diri sendiri dengan mandi secara teratur serta mengenakan pakaian bersih.
  • Hindari berbagi tempat tidur, meminjamkan pakaian, apalagi barang-barang pribadi seperti handuk dengan orang-orang yang terinfeksi tifus ataupun yang memiliki kutu di tubuhnya.
  • Kenakan sarung tangan apabila menyentuh hewan yang sudah mati atau hewan yang sedang sakit.
  • Simpan selalu makanan (termasuk juga makanan hewan peliharaan) di tempat yang aman dan di wadah yang tertutup rapat.
  • Hindari berkunjung ke wilayah yang diketahui memiliki risiko tinggi penularan tifus.
Tinjauan Tifus pada dasarnya adalah jenis penyakit infeksi yang jarang dijumpai, namun sekalipun terjadi kondisi ini bisa disembuhkan dengan pengobatan yang cepat dan tepat seperti pemberian antibiotik.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment