Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun bawang kaya serat, rendah kalori, serta mengandung nutrisi berupa vitamin A, C, B, mangan, dan kalium. Hal ini menyebabkan daun bawang bermanfaat sebagai antioksidan, mencegah penyakit kronis, menjaga
Daftar isi
Daun bawang adalah salah satu tanaman yang sudah ditemukan sejak ribuan tahun lalu, bahkan sudah digunakan sebagai menu diet oleh orang Mesir sejak 3,000 SM. Penyebaran daun bawang ke seluruh dunia karena adanya campur tangan dari bangsa Romania yang membawanya ke Inggris dan lama kelamaan juga bisa ditemukan di Australia serta negara lainnya [5].
Jenis daun bawang antara satu negara dengan negara lainnya pun bisa berbeda, misalnya saja daun bawang yang mudah ditemukan di Australia adalah daun bawang Welsh yang memiliki ciri khas batangnya yang panjang dan berwarna putih–kehijauan.
Ada juga daun bawang yang berukuran mini dengan diameter batangnya hanya 10-15 milimeter dan mudah ditemukan di supermarket ataupun pasar tradisional [5].
Daun bawang mudah untuk tumbuh di berbagai tempat asalkan mendapat sinar matahari yang cukup. Pertumbuhan daun bawang pun terbilang cukup lama dan bisa mulai dipanen setelah 6 bulan setelahnya. Daun bawang masih satu keluarga dengan bawang merah, bawang putih, dan juga bawang bombay [5].
Berikut ini adalah kandungan gizi dalam 100 gram berat kering sawi mentah berdasarkan AKG 2000 kalori.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Daun bawang, (bohlam dan bagian daun bawah), mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 61 | Kalori Dari Lemak: | 2.5 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.3 g | 0.46 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.2 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 20 mg | 0.83 % | |
Total Karbohidrat | 14.2 g | 4.72 % | |
Serat | 1.8 g | 7.2 % | |
Gula | 3.9 g | ||
Protein | 1.5 g | 3 % | |
Vitamin A | 33.35 % | Vitamin c | 20 % |
Kalsium | 5.9 % | Zat besi | 11.67 % |
Src : Daun bawang, (bohlam dan bagian daun bawah), mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Mineral | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | % kebutuhan Harian | ||
Kalsium | 59 mg | 5.9 % | |
Besi | 2.1 mg | 11.67 % | |
Magnesium | 28 mg | 7 % | |
Fosfor | 35 mg | 3.5 % | |
Kalium | 180 mg | 5.14 % | |
Sodium | 20 mg | 0.83 % | |
Seng | 0.1 mg | 0.8 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 6 % | |
Mangan | 0.5 mg | 24.05 % | |
Selenium | 1 mcg | 1.43 % | |
Fluor | 0 | 0 % | |
Nutrisi Lainnya | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | % kebutuhan Harian | ||
Alkohol | 0 g | 0 | |
Air | 83 g | 0 | |
Abu | 1.1 g | 0 | |
Kafein | 0 mg | 0 | |
Theobromine | 0 mg | 0 | |
Daun bawang tinggi akan kandungan kalium, air, dan karbohidrat. Air sangat berperan penting untuk tubuh, dimana terpenuhinya kebutuhan air akan memperlancar proses pencernaan.
Karbohidrat dibutuhkan agar tubuh bisa melakukan rutinitas sehari-hari dan menyeimbagkan metabolisme tubuh. Sedangkan kalium berfungsi untuk menyeimbangkan kesehatan organ jantung.
1. Baik untuk program diet
Daun bawang bisa digunakan untuk program diet karena kaya akan kandungan serat dan hanya mengandung 31 kalori untuk tiap 100 gram daun bawang [1,5]. Selain itu, daun bawang juga tinggi akan kandungan air dan serat sehingga bisa menunda rasa lapar sehingga semakin sedikit makanan yang dikonsumsi [8].
Mengonsumsi daun bawang saat menjalani program diet juga aman karena kandungan pada daun bawang hampir sama dengan kandungan pada buah, terlebih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sehingga badan tetap bisa bekerja dengan optimal sekalipun jumlah makanan yang dikonsumsi tidak sebanyak biasanya [9].
Serat pada daun bawang juga berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga kalori pun akan lebih cepat terbuang namun masih ada sisa energi pada tubuh yang bisa digunakan untuk menjalani rutinitas sehari-hari [22].
2. Melindungi jantung
Tingginya kandungan vitamin K pada daun bawang berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan melindungi kinerja jantung [1].
Beberapa penelitian juga sudah membuktikan jika mengonsumsi daun bawang secara rutin ataupun sayuran hijau lainnya akan melindungi kinerja jantung dan meminimalisir terjadinya serangan jantung [4].
Selain itu, daun bawang juga kaya akan kandungan flavonoid yang biasanya ada pada tumbuhan. Flavonoid inilah yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan juga kolesterol sehingga tidak akan menggaanggu kerja jantung ataupun stroke yang bisa membahayakan siapa saja [20].
Tentunya kinerja jantung yang lebih optimal pun harus bersamaan dengan memulai pola hidup yang lebih baik, seperti mengonsumsi sayuran, buah, ataupun berbagai protein seperti ikan, ayam, kacang, dan menghindari makanan berlemak.
Bukan hanya itu, merubah pola hidup seperti menghindari merokok, tidak mengonsumsi alkohol, ataupun rajin berolahraga juga bisa melindungi jantung dari berbagai permasalahan yang mematikan [4].
Daun bawang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah dan menurunkan kadar kolesterol sehingga jantung bisa bekerja dengan optimal setiap saat tanpa resiko terkena serangan jantung ataupun penyakit jantung lainnya.
3. Meredakan nyeri saat menstruasi
Daun bawang juga kaya akan kandungan mangan yang mampu meredakan nyeri saat menstruasi dalam waktu singkat. Selain itu, kandungan mangan ini juga berfungsi untuk melindungi kinerja kelenjar tiroid yang merupakan kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia yang berfungsi untuk membakar energi pada tubuh [5].
4. Meredakan stres
Daun bawang adalah salah satu tanaman yang kaya akan kandungan vitamin B6 dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan sistem saraf pada tubuh.
Mengonsumsi daun bawang secara rutin terbukti jitu untuk mengurangi rasa lelah ataupun meredakan pemicu stres karena kandungan mangan dan vitamin C yang juga tinggi [15].
Selain itu, tingginya kandungan kaemferol pada daun bawang juga berfungsi sebagai anti-oksidan yang mampu melepaskan hormon stres pada tubuh [2].
5. Meminimalisir resiko kanker
Daun bawang adalah salah satu tanaman yang kaya akan kandungan kamferol yang terbukti mampu meminimalisir timbulnya berbagai penyakit kronis seperti penyakit kanker, kolesterol, dan juga stroke.
Beberapa penelitian sudah membuktikan jika partisipan penelitian yang mengonsumsi makanan yang mengandung kamferol akan kecil resikonya untuk mengalami berbagai penyakit mematikan seperti kanker ataupun sakit jantung [2].
Sebuah penelitian juga menunjukkan kandungan kaemferol pada daun bawang berperan sebagai anti-oksidan yang berfungsi untuk melawan zat radikal yang akan membahayakan tubuh dan bisa memicu timbulnya kanker. Kandungan kaemferol inilah yang akan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan perlahan akan meningkatkan imunitas tubuh [10].
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 dan melibatkan lebih dari 100,000 partisipan, membuktikan jika daun bawang menurunkan resiko timbulnya kanker pencernaan dan menghentikan pertumbuhan tumor yang dapat membahayakan kesehatan ataupun peredaran darah pada tubuh [17,19].
Mengonsumsi daun bawang juga aman untuk penderita kanker karena bisa memperlambat penyebaran sel kanker yang ganas dan tidak menyebar ke daerah tubuh lainnya.
Hal ini juga didukung dengan sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 500,000 partisipan dan berlangsung lebih dari 20 tahun menunjukkan jika partisipan yang rutin mengonsumsi daun bawang beresiko 46% lebih kecil mengalami kanker pencernaan daripada orang yang jarang atau tidak mengonsumsi daun bawang sama sekali [11,12].
Tingginya kandungan kaemferol pada daun bawang berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dan meminimalisir timbulnya penyakit kronis lain yang mematikan. Daun bawang bahkan aman untuk dikonsumsi oleh penderita kanker.
6. Mengontrol tekanan darah
Tingginya kandungan kalium pada daun bawang terbukti mampu mengontrol tekanan darah pada tubuh, tepatnya mengembalikannya kembali pada batas normal.
Kalium berperan penting untuk tubuh, seperti memperlancar peredaran darah dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh supaya bisa beraktivitas dengan seharusnya [16].
Bahkan, mengonsumsi daun bawang secara rutin terbukti mampu meminimalisir timbulnya penyakit kronis lainnya seperti serangan jantung mendadak yang bisa berujung pada kematian.
7. Mengatasi infeksi
Tingginya kandungan vitamin A pada daun bawang juga bisa mempercepat infeksi untuk sembuh karena vitamin A ini berfungsi untuk memicu pertumbuhan sel darah merah dan putih yang bisa mengatasi infeksi. Selain itu, daun bawang juga mengandung fruktan yang mampu menyembuhkan flu dalam waktu singkat [24].
8. Menjaga kesehatan janin
Daun bawang adalah salah satu tanaman yang aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan bahkan bisa meminimalisir lahirnya bayi prematur ataupun kecacatan yang tidak diinginkan.
Mengonsumsi daun bawang akan lebih bagus lagi apabila dilakukan pada minggu kehamilan 28 sampai 31 karena pada rentang waktu inilah janin akan berkembang dan membutuhkan asupan vitamin dan nutrisi yang cukup [21].
9. Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal
Daun bawang adalah salah satu tanaman yang mengandung banyak alisin, yaitu senyawa organosulfur yang biasa ditemukan pada bawang putih. Kandungan alisin inilah yang berfungsi untuk menjaga kadar kolesterol pada batas normal.
Beberapa penelitian juga sudah membuktikan jika kandungan alisin bisa meminimalisir timbulnya berbagai penyakit kronis lainnya seperti hipertensi ataupun serangan jantung yang bisa terjadi pada siapa saja [6].
Kamferol pada daun bawang inilah yang berfungsi sebagai anti-oksidan, meredakan peradangan, anti-kanker-anti-diabetik, bahkan bisa mengurangi resiko terserang alergi.
Sebuah penelitian juga menunjukkan jika tingginya kandungan anti-oksidan pada daun bawang mampu meminimalisir timbulnya berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung kronis, ataupun aterosklorosis yang merupakan menumpuknya lemak pada dinding arteri sehingga menyebabkan plak dan penyumbatan darah [2,3].
Sebuah penelitian juga membuktikan jika kandungan alisin juga mampu menurunkan kolesterol jahat, trigliserida, dan glukosa ke batas normal. Kolesterol yang berada pada batas normal pun akan menjauhkan tubuh dari berbagai penyakit kronis lainnya yang membahayakan [7].
Kandungan alisin dan kaemferol pada daun bawang berperan penting untuk menjaga kadar kolesterol dalam batas normal bahkan meminimalisir resiko timbulnya alergi yang bisa terjadi ke siapa saja.
10. Meminimalisir resiko katarak
Salah satu penyebab katarak adalah karena kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi dengan baik dan katarak yang penanganannya terlambat bisa menyebabkan kebutaan.
Meskipun katarak bisa diatasi dengan operasi, mengonsumsi daun bawang secara rutin pun juga bisa meminimalisir resiko mengalami katarak pada hari tua [18].
11. Melancarkan pencernaan
Mengonsumsi daun bawang secara rutin juga bisa memperlancar pencernaan karena tingginya kandungan serat dan prebiotik yang mampu melindungi organ pencernaan dari berbagai permasalahan.
Selain itu, daun bawang juga memicu pertumbuhan bakteri yang harus ada di organ pencernaan yang menjauhkan penyakit dari saluran pencernaan yang bisa terjadi kapan saja [13,14].
Daun bawang juga kaya akan kandungan prebiotik yang mampu membunuh bakteri pada saluran pencernaan serta meredakan peradangan yang bisa menimbulkan sakit perut sewaktu-waktu.
Prebiotik juga berfungsi untuk memperlancar nutrisi diserap oleh tubuh, membuang racun, serta mengarahkan pergerakan makanan ke saluran pencernaan agar tidak salah masuk ke usus kecil ataupun usus besar [23].
Daun bawang mudah untuk disimpan baik di tempat dengan suhu ruangan ataupun dalam kulkas. Sebaiknya daun bawang dimasukkan ke plastik terlebih dahulu ketika akan disimpan dalam kulkas supaya bisa tahan lama.
Daun bawang biasanya sanggup tahan hingga seminggu ataupun lebih apabila disimpan dengan cara yang tepat.
Ketika memilih daun bawang pun harus jeli, sebaiknya hindari untuk memilih daun bawang yang sudah kuning karena nantinya akan cepat busuk.
Daun bawang yang berukuran sedang biasanya rasanya lebih lezat dan bisa tahan dalam jangka waktu yang lebih lama daripada daun bawang berukuran kecil ataupun besar [5].
Memilih daun bawang memang harus yang berkualitas supaya bisa tahan lama ketika disimpan pada tempat yang bersuhu ruangan ataupun pada kulkas dengan cara dimasukkan plastik atau diikat dengan kertas terlebih dahulu.
Daun bawang pun bisa diolah menjadi berbagai hidangan, misalnya saja bisa diolah sebagai campuran telur goreng. Bisa juga daun bawang disajikan dengan ayam dimana daun bawang diolah menjadi salad yang membuat hidangan terasa semakin lezat.
Selain itu, daun bawang juga bisa dikonsumsi secara mentah tanpa menimbulkan efek samping sama sekali. Meskipun begitu, daun bawang sebaiknya diolah hingga matang seperti untuk campuran sop, kentang goreng, salad, ataupun menjadi acar [5].
Sampai saat ini, belum ada yang membuktikan jika mengonsumsi daun bawang akan menimbulkan reaksi alergi tertentu.
Namun sebaiknya ibu hamil ataupun bayi berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ketika akan mengonsumsi daun bawang untuk meminimalisir timbulnya reaksi alergi yang akan membuat tidak nyaman.
1) Anonim. 2019. United States Department of Agriculture. Leeks.
2) Calderon-Montano JM, Burgos-Moron E, Perez-Guerrero C, Lopez-Lazaro M. 2011. Mini reviews in medical chemistry 2011 April; 11 (4): 298-344. A review on the diatery flavonoid kaempferol
3) Petra Kavalcova, Jan Tomas, Judita Bystricka, Jolana Karovicova. 2014. Potravinarstvo 2014 November 8(1). Evaluation and comparison of the content of total polyphenols and antioxidant activity in onion, garlic, and leek
4) Lauren CB, Marc Sim, Catherine P.Bondonno, Nicola P.Bondonno, Natalie C.Ward, Richard L.Prince, Amanda Devine, Joshua R.Lewis, Jonathan M.Hodgson. 2018. Nutrients 2018 May; 10(5): 595. Cardiovascular health benefits of specific vegetable types: a narrative review
5) Victoria State Government. 2015. Better Health Channel. Leeks
6) Borlinghaus J, Albrecht F, Gruhike MC, Nwachukwu ID, Slusarenko AJ. 2014. Molecules 2014 August 19:19(18):12591-618. Allicin: chemistry and biological properties
7) Yin Lu, Zhuijin He, Xiuying Shen, Xialo Xu, Jie Fan, Shaohua Wu, Deyong Zhang. 2012. Oxidative Medicine and Cellular Longevity 2012 August (14):389690. Cholesterol-lowering effect of allicin on hypercholesterolemic ICR mice
8) Joanne L.Slavin, Beate Lloyd. 2012. Advances in Nutrition 2012 July 3(4): 506-16. Health benefits of fruits and vegetables
9) Ledoux TA, Hingle MD, Baranowski T. 2011. Obesity review 2011 May 12(5): 143-50. Relationship of fruit and vegetable intake with adiposity: a systematic review
10) Allen Y Chen, Yi Charlie Chen. 2013. Food chemistry 2013 June 15; 138(4) :2099-107. A review of the dietary flavonoid, kaempferol on human health and cancer chemoprevention
11) Li RJ, Mei JZ, Liu GJ. 2011. Journal of southern medical university 2011 August 31 (8): 1440-2. Kaempferol-induced apoptosis of human esophageal squamous carcinoma Eca-109 cells and the mechanism
12) Zhou Y, Zhuang W, Liu GJ, Wu TX, Wu XT. 2011. Gastrienterology 2011 July; 141(1): 80-9. Consumption of large amounts of Allium vegetables reduces risk for gastric cancer in a meta-analysis
13) Justin L Carlson, Jennifer M Erickson, Beate B Llyod, Joanne L Slavin. 2018. Current development in nutritions 2018 January 29;2(3). Health effects and sources of prebiotic dietary fiber
14) Roberto BC, Margherita DC, Ludovica Leone, Monica Pedata, Rosaria Meli, Antonio Calignano. 2011. World journal of gastroenterology 2011 March 28; 17(12): 1519-1528. Potential beneficial effects of butyrate in intestinal and extraintestinal diseases
15) Anonymous. 2016. Louis Bonduelle Foundation. Leek
16) Wolfson Institue of Preventative Medicine. 2008. Blood Pressure Association. Why potassium helps
17) Zhou XE, Ding ZS, Liu NB. 2013. Asian Pacific journal of cancer prevention 2013;14(7):4131-4 . Allium vegetables and risk of prostate cancer: evidence from 132,192 subjects
18) Anonymous. 2018. American Optometric Association. Nutritions and cataracts
19) Antony ML, Singh SV. 2011. Indian journal of experimental biology 2011 November; 49(11): 805-16 . Molecular mechanisms and targets of cancer chemoprevention by garlic-derived bioactive compound diallyl trisulfide
20) Toh JY, Tan VM, Lim PC, Lim ST, Chong MF. 2013. Current atherosclorosis reports 2013 December; 15(12): 368. Flavonoids from fruit and vegetables: a focus on cardiovascular risk factors
21) Myhre R, Brantaester AL, Myking S, Eggesbe M, Meltzer HM, Haugen M, Jacobsson B. 2013. Journal of nutrition 2013 July; 143(7): 1100-8. Intakes of garlic and dried fruits are associated with lower risk of spontaneuous preterm delivery
22) James M Lattimer, Mark D Haub. 2010. Nutients 2010 December; 2(12): 1266-1289 . Effects of dietary fiber and its components on metabolic health
23) Lottenberg AM, Fan PL, Buonacorso V. 2010. Einsten 2010 June; 8(2): 254-8 . Effects of diatery fiber intake on inflammation in chronic diseases
24) Zhiyi Huang, Yu Liu, Guangying Qi, David Brand, Song Guo Zheng. 2018. Journal of clinical medicine 2018 September; 7(9): 258 . Role of vitamin A in the immune system