Obat

Ebastine : Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Ebastine adalah obat anti alergi yang bekerja dengan menghalangi reseptor histamine sehingga mengurangi munculnya gejala alergi. Obat ini sebetulnya sudah ada sejak tahun 1990. Pada dewasa dapat diberikan

Ebastine merupakan obat yang digunakan untuk meredakan rasa gatal yang disebabkan oleh alergi, terutama rhinitis alergi dan urticaria. Obat ini termasuk golongan anti histamin generasi kedua yang mana berfungsi untuk menghambat histamin sehingga dapat meredakan rasa gatal  tersebut.

Selain itu, penggunaan Ebastine pada beberapa negara juga telah diaplikasikan sebagai pereda gatal akibat gigitan nyamuk dan juga untuk mengurangi inflamasi pada asma.[1]

Apa itu Ebastine

Ebastine merupakan obat yang sudah cukup lama ditemukan dan pertama kali dipasarkan pada tahun 1990. Negara Amerika dan beberapa negara di Eropa termasuk orang-orang pertama yang menggunakan Ebastine.

Saat ini, penggunaan Ebastine telah menyeluruh pada lebih dari 50 negara. Selanjutnya, berikut ini adalah informasi mengenai Ebastine, dimulai dari indikasi, dosis, hingga peringatan penggunaan Ebastine: [1,2,3,8]

Indikasi Alergi, Rhinitis Alergi, Urticaria
Kategori Obat Resep
Konsumsi Anak-anak dan dewasa
Kelas Anti histamin dan anti alergi
Bentuk Tablet dan sirup
Dosis Dewasa :
→ 10 – 20 mg / hari
→ Diminum sekali sehari baik dengan bantuan makanan/minuman maupun tidak
Anak Anak :
→ 6 – 12 tahun: 5 mg / hari
→ <12 tahun: 10 mg / hari
→ Diminum sekali sehari

Apabila melewatkan dosis yang diberikan oleh dokter, segera untuk meminum obat, namun tidak dianjurkan untuk meminum dua dosis sekaligus.
Kontraindikasi Hipersensitif. Aritimia Jantung.
PeringatanPenggunaan Ebastine harus dikonsultasikan dulu pada dokter terutama jika mengalami kondisi berikut:
→ Pasien pernah mengalami alergi berbeda dan mengonsumsi obat alergi berbeda pula
→ Pasien dengan gangguan hati
→ Pasien dengan gangguan pada ginjal
→ Ibu hamil
→ Ibu menyusui
→ Konsumsi dengan obat lain, karena dikhawatirkan bisa memengaruhi efek kerja obat

Manfaat Ebastine

Secara umum, Ebastine memiliki fungsi atau manfaat yang dapat mengurangi rasa gatal pada beberapa alergi berikut:

  • Rhinitis Alergi

Penyakit ini terjadi pada rongga hidung disebabkan oleh beberapa alegen. Alergen tersebut meliputi bulu binatang, debu, serbuk bunga, asap rokok dan lain sebagainya.

Gejala yang biasanya muncul dari penyakit ini adalah bersin-bersin, Hidung tersumbat, Gatal-gatal pada kulit dan batuk-batuk. Cara mengobati alergi ini sebenarnya bisa dilakukan hanya dengan menjauhkan diri dari alergen.

Akan tetapi pada beberapa kasus, penyakit ini justru punya keterkaitan dengan asma, sehingga lebih baik untuk mengonsumsi anti histamin dalam proses penyembuhan, salah satunya adalah Ebastine.

Dibandingkan dengan anti histmine yang lain seperti loratadine dan cetrizine, Ebastine telah terbukti lebih efektif untuk meredakan gatal pada Rhinitis Alergi. Disamping itu, keefektifitasan Ebastine juga telah teruji dibandingkan dengan Plasebo.[1,3,8]

  • Urticaria

Penyakit ini sering ditandai dengan pembekakan, muncul ruam dan gatal-gatal pada kulit. Hal tersebut dikarenakan oleh pengaruh obat-obatan dan makanan tertentu.

Sama seperti Rhinitis Alergi, penyakit ini sebenarnya bisa disembuhkan dengan perawatan sendiri seperti dengan melakukan kompres dingin. Namun, penggunaan anti histamin seperti Ebastine mampu untuk meredakan gatal lebih optimal. Ebastine juga dianggap lebih efektif dibandingkan dengan Plasebo dan anti histamin lainnya.[1,8]

Akan tetapi, penggunaan Ebastine juga tidak hanya terbatas pada dua penyakit tersebut. Obat Ebastine ini juga bermanfaat untuk mengurangi rasa gatal akibat gigitan nyamuk yang menyebabkan kemerahan dan benjol kecil pada kulit.

Mungkin gigitan nyamuk terdengar sepele dan pastinya bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, pada beberapa orang yang kulitnya cukup sensistif, obat anti histamin dapat mengurangi rasa gatal tersebut.

Sama seperti keefektifannya pada rhinitis alergi dan urticaria, Ebastin juga lebih ampuh dan efektif dalam mengurangi rasa gatal, baik sebagian maupun keseluruhan pada tubuh.

Selain pada gigitan nyamuk, Ebastine juga dianggap bisa untuk membantu pengobatan asma. Rhinitis alergi yang tidak tertangani dengan baik, diduga bisa menyebabkan asma.

Disamping itu, dua penyakit ini, rhinitis dan asma memang saling berhubungan, dan oleh karenanya orang yang memiliki riwayat rhinitis alergi juga harus memperhatikan apakah gejala yang diderita memiliki gejala asma atau tidak.

Keefektifan dari Ebastine untuk penyakit asma juga bisa diandalkan. Kandungan anti histaminnya mampu untuk menghambat eosinofil dan basofil chematoxis sehingga bisa mengurangi gejala asma.

Akan tetapi, hal yang perlu digaris bawahi adalah penggunaan Ebastine sebagai obat asma bukanlah sebagai obat utama. Hal ini hanya dikaitkan karena kandungannya yang mampu untuk mengontrol inflamasi pada asma.[8]

Dosis Ebastine

Pemberian Ebastine pada pasien biasanya dibagi menjadi dua, yaitu untuk orang dewasa dan anak-anak. Pada anak-anak, sebenarnya Ebastine hanya diperbolehkan untuk anak diusia diatas 12 tahun, namun untuk anak usia 6-12 tahun, Ebastine bisa diberikan asalkan dengan mengurangi dosisnya. Berikut penjelasan lebih lanjutnya: [2,7]

Dosis Ebastine Dewasa

Tablet/Diminum
→ 10 – 20 mg / hari
→ Diminum satu kali sehari, bisa dengan bantuan minuman atau makanan maupun tidak
→ Jika melewatkan satu dosis minum, segera minum obat, namun jangan meminum dua dosis sekaligus

Dosis Ebastine Anak-anak

Anak-anak:
⇔ 6 – 12 tahun
→ 5 mg / hari
→ Diminum sekali sehari dan jangan melebihi dosis yang diresepkan dokter
⇔ 12 tahun atau lebih:
→ 10 mg / hari
→ Diminum sekali sehari dan jangan melebihi dosis yang diresepkan dokter

Efek Samping Ebastine

Konsumsi Ebastine pada dasarnya tidak mengurangi kinerja tubuh. Bahkan pada saat mengemudi dan setelah mengonsumsi Ebastine, kondisi tubuh juga tidak menunjukkan penurunan.[8]

Akan tetapi, pada beberapa kasus, adanya efek yang ditimbulkan oleh Ebastine bisa bervariasi. Efek-efek tersebut merupakan efek yang umumnya dirasakan oleh pasien yang mengonsumsi Ebastine, juga efek yang umumnya jarang dirasakan saat mengonsumsi Ebastine.

Efek-efek yang sering dilaporkan adalah:[3]

Sedangkan efek-efek yang jarang dilaporkan adalah:[3]

Apabila mengalami gejala overdosis terhadap Ebastine seperti berikut, segera datang ke IGD atau emergency:[1]

Detail Ebastine

Penjelasan lebih lanjut tentang Ebastine terutama mengenai penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan gejala overdosis akan dijabarkan sebagai berikut:

Penyimpanan Simpan obat pada suhu ruangan sekitar 25 °C . Lebih baik untuk tidak disimpan dalam lemari es. Selain itu, jangan sampai terpapar oleh sinar matahari secara langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.[3]
Cara Kerja Dekripsi: Ebastine adalah reseptor histamin generasi kedua yang bekerja secara khusus mengikat reseptor H1. Kemudian, akan menjadi metabolit aktif yang disebut dengan carebastin. Sehingga, dapat dikatakan jika Ebastine mampu mengurangi konsentrasi dari beberapa zat kimia yang menyebabkan alergi pada tubuh.[1]
Farmakokinetik
Durasi: Efek dari Ebastine dapat dirasakan rata-rata sekitar 24 jam.
Penyerapan: Penyerapan Cmax terjadi selama 4-6 jam setalah pemberian satu dosis 5-40 mg. 40% dari Ebastine ada di urin, dan 6% sisanya ada di feses.[8] Waktu untuk memaksimalkan konsentrasi terjadi selama 4 hari setelah pemberian dosis.
Distribusi: Pengikatan terhadap protein plasma sebesar >95%.
Metabolisme: Melalui enzim cytochrome P450 (CYP)
Eksresi: Melalui urin (sebesar 66% dalam bentuk metabolit terkonjugasi).[1]
Interaksi dengan obat lain Obat antibiotik (Klaritromisin dan Eritomisin) serta obat jamur (Ketokanozol dan Itrakonazol) memberikan efek peningkatan kadar Ebastine dalam plasma darah sehingga mengakibatkan perpanjangan interval QT.[1]
Interaksi dengan makanan Tidak ada pengaruh khusus terhadap asupan makanan tertentu.[1]
Overdosis Penggunaan Ebastine pada anak-anak sebenarnya hanya diperbolehkan untuk anak-anak berusia 12 tahun keatas. Dosis umum yang diguankan adalah 10 mg perhari. Sehingga, untuk anak-anak usia 6-12 tahun, konsumsi Ebastine hanya oleh diberikan pada dosis 5 mg perhari.[7]
⇔ Gejala: Umumnya berupa detak jantung yang cepat (takikardil), pusing, sakit kepala, gangguan pencernaan, hingga sedikitnya produksi urin (oliguria). Overdosis lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandigkan dengan anak kecil.[1]
⇔ Cara Mengatasi: Tidak ada antidot atau penangkal khusus pada kasus overdosis Ebastine. Namun, bila terjadi kasus overdosis yang tidak sengaja, terapi bilas lambung bisa dilakukan. Segera hubungi dokter atau datangi rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pertanyaan Seputar Ebastine

Apakah Ebastine aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil?

Tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Akan tetapi, bila dalam keadaan tertetu diperbolehkan, asalkan sesuai dengan anjuran resep dokter.[3,6]

Apakah Ebastine aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui?

Lebih baik untuk tidak dikonsumsi oleh ibu menyusui. Namun, dalam keadaan tertentu diperbolehkan asalkan sesuai dengan resep dokter.[3,6]

Apakah aman dikonsumsi dengan alkohol?

Belum adanya penelitian langsung mengenai interaksi alkohol dengan Ebastine. Namun, untuk lebih lanjut bisa dikonsultasikan pada dokter terlebih dahulu.[6]

Apakah mengonsumsi Ebastine bisa menyebabkan ketergantungan atau membentuk kebiasaan?

Ketergantungan obat bisa terjadi apabila dosis yang diminum melebihi 20mg per hari. Untuk penjelasan lebih lanjut, alangkah baiknya untuk berkonsultasi pada dokter.[6,8]

Apakah mengonsumsi Ebastine aman untuk aktivitas mengemudi?

Efek Ebastine sebenarnya tidak mengurangi kinerja dari tubuh, termasuk saat mengemudi. Namun, bisa dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter, apalagi jika aktivitas mengemudi tersebut menempuh jalur perjalanan yang panjang dan lama.

Contoh Obat Ebastine di Pasaran

Berikut ini adalah beberapa merk Ebastine yang ada di pasaran:[4]

Brand Merek Dagang
AeriusEbastel 10 mg
DexteemEbastel 20 mg

1) Joaquin Sastre. 2008. Allergy. Ebastine in Allergic Rhinitis and Chronic Idiopathic Urticaria.
2) Anonim. Diakses 2020. Pediatriconcall.com. Ebastine.
3) Anonim. Diakses 2020. Kusuri-no-Shiori (Drug Information Sheet). Ebastine.
4) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Ebastine.
5) Anonim. Diakses 2020. MIMS Indonesia. Ebastine.
6) Anonim. Diakses 2020. Practo.com. Ebastine.
7) Luca Pecoraro, Giulia Paiola, Angelo Pietrebelli. 2017. Clinical Case Report. Ebastine Overdose in Children.
8) Paul Van Cauwenberge, Tine De Belder & Lien Sys. 2004. Drug Evaluation. A Review of the second-generation antihistamine, ebastine for the treatment of allergic students.

Share