Jamur termasuk dalam klasifikasi fungi dan memiliki lebih dari 2000 spesies di dunia. Jamur dikategorikan menjadi dua yaitu jamur yang dapat dikonsumsi (edible) dan yang tidak dapat dikonsumsi (non-edible). Beberapa yang bisa dikonsumsi adalah jamur kancing putih, jamur shimeji, jamur shitake, jamur kuping dan banyak lainnya. Jamur merupakan makanan yang bercita rasa unik dan memiliki banyak kandungan nutrisi[1].
Kandungan yang terdapat pada jamur seperti selenium, potasium, vitamin D, protein dan serat [1]. Manfaat jamur juga sangat banyak seperti sebagai antioksidan, pencegahan atau pengobatan Parkinson, Alzheimer, anti-inflamasi, anti-kanker, hipertensi, risiko tinggi stroke, anti-kolesterol dan membantu menurunkan berat badan karena rendah kalori [2].
Jamur dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan seperti tumis jamur, sate jamur dan sup jamur. Mengolah jamur pun terbilang mudah sehingga banyak orang gemar mengonsumsi jamur dalam porsi yang banyak. Jamur memang memiliki banyak manfaat dan menjadi makanan favorit sebagian orang namun jika kebanyakan makan jamur dapat menyebabkan beberapa efek samping[2].
Berikut merupakan 5 efek samping kebanyakan makan jamur :
Daftar isi
Jamur shitake aman jika dimasak dan dikonsumsi secara tepat namun banyak orang mengonsumsinya dalam jumlah yang besar atau memakannya dalam keadaan mentah. Kebanyakan makan jamur dapat menyebabkan alergi. Beberapa gejala yang muncul seperti kulit menjadi lebih sensitif, gatal-gatal, mengalami pembengkakan kulit, hingga kesulitan bernafas [3]. Kulit adalah organ tubuh yang paling sering terdampak ketika mengalami alergi makanan terutama pada orang yang memiliki dermatitis atopik [4].
Jamur yang telah terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan. Penyebabnya berasal dari kompos dan air yang terkontaminasi di sekitar jamur tumbuh [5] Dalam proses panen dan pengemasan, jamur juga bisa terkontaminasi oleh bakteri. Keracunan makanan dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat[6].
Gejala umum dari keracunan adalah mual, muntah, sakit perut, kram perut, diare dan demam [6]. Keracunan jamur juga bisa disebabkan oleh kesalahan mengidentifikasi jenis jamur yang bisa dikonsumsi (edible) dengan jamur yang tidak bisa dikonsumsi (non-edible) [7].
Memakan jamur liar beracun dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare dan halusinasi. Gejala dapat terjadi selama 30 menit sampai 24 jam setelah mengonsumsi jamur beracun [8].
Jamur enokikate memiliki potensi terkontaminasi bakteri listeria monocytogene. Bakteri tersebut menyebabkan gejala listeria. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, mual, muntah, kebingungan bahkan dapat menyebabkan kejang-kejang [9]. Gejala listeria dapat muncul secara berbeda tergantung pada kondisi kesehatannya[11].
Seperti pada ibu hamil gejala yang muncul meliputi demam, kelelahan dan nyeri otot dan untuk pengaruh yang buruk adalah keguguran dan kelahiran prematur [10]. Gejala listeria muncul tiga hari setelah memakan makanan yang telah terkontaminasi bakteri listeria [11].
Beberapa jamur mengandung psilocybin dan psilocyn. Psilosybin mengandung halusinogen yang menyebabkan kebingungan dan merasa diluar kendali [12]. Beberapa efek dari psilocybin diantaranya mual, muntah, pusing, paranoid, kebingungan, konsentrasi terganggu dan halusinasi menakutkan [13]. Konsumsi jamur yang mengandung psilocybin dalam jumlah yang besar memiliki efek yang sama dengan LSD (Lyserigic acid diethylmide) [14].
Jamur memiliki manfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satunya jamur reishi, jamur yang banyak ditemukan di Asia, dapat meningkatkan jumlah sel darah putih sehingga mampu melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit [15]. Selain jamur reishi, jamur shiitake juga meningkatkan kekebalan tubuh.
Peningkatan kekebalan tubuh bagi justru meningkatkan peradangan atau gejala penyakit Autoimun seperti multiple sclerosis (MS), Lupus Eritomatosus Sistemik (SLE), dan Rhemathoid Arthtritis (RA). Sebaiknya penderita autoimun menghindari konsumsi jamur terlalu banyak [16].
Beberapa jenis jamur yang bisa dikonsumsi seperti jamur kancing, jamur tiram, jamur shitake, jamur shimeji. Sedangkan jamur yang tidak dapat dikonsumsi diantanya seperti amanitas, angel wing, death cap.
Takaran aman untuk mengonsumsi jamur sesuai dengan nutrisinya
Jumlah yang aman untuk takaran mengonsumsi jamur juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia dan kondisi kesehatan individunya [18]. Beberapa penelitian menunjukkan takaran untuk porsi 100 gram terlepas dari jenis dan bentuk jamur [19]. Jamur kaya akan kandungan serat, protein dan antioksidan serta rendah kalori. Memiliki manfaat untuk kesehatan seperti menurunkan resiko alzheimer, penyakit jantung, kanker dan diabetes [20]. Untuk 100 gram jamur mengandung 3,26 gram karbohidrat [21]
Berikut ini kandungan nutrisi untuk takaran 96 gram jamur [22]:
Nutrisi | Jumlah Nutrisi |
---|---|
Energi | 22 Kcal |
Protein | 3.0 g |
Karbohidrat | 3,1 g |
Kalsium | 2,9 mg |
Zat Besi | 0,5 mg |
Magnesium | 8,6 mg |
Fosfor | 82,6 mg |
Kalium | 305 mg |
Natrium | 4,8 mg |
Vitaminn C | 2.0 mg |
Vitamin D | 0,2 mg |
Folat | 16,3 mg |
Kolin | 16,6 mg |
Niacin | 3,5 mg |
Untuk menghindari efek samping kebanyakan makan jamur sesuai dengan kondisi kesehatan dan takaran aman untuk masing-masing individu. Sebaiknya membeli jamur kering, bertekstur bagus dan hindari yang berlendir atau layu. Jangan cuci jamur, dan lebih baik jamur segera diolah atau disimpan di lemari es dengan untuk menghindari kelembaban. Pada suhu ruangan rasa dan warna jamur akan berubah [22].
1.Maria Elena Valvadre, Talia Hernandez-Perez, Octavio Paredes-Lopez. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov Edible Mushroom: Improving Human Health and Promoting Quality Life. International Journal of Microbiology:2015.
2. Muthukumaran Jayachandran, Jianbo Xiao, Baojun Xu. ncbi.nlm.nih.gov A Crtical Review on Health Benefith of Edible Mushroom through Gut Microbiota. International Journal of Molecular Sciences; 2017.
3. Staff. webmd.com Shiitake Mushroom. 2021.
4. Wutrich B. pubmedcbi.nlm.nih.gov Food-induced cutaneous adverse reactions. Allergy. 1998.
5. Staff. canada.ca Food Safety for Mushroom. 2019.
6. Staff. cdc.gov Food Safety: Food Poisoning Symtomps. 2021.
7. Huu H. Tran, Andrew L. Juegens. ncbi.nlm.nih.gov Mushroom Toxicity. StatPearls;(Update)2021.
8. Staff. health.nsw.gov.au Wild Mushroom Poisoning. 2015.
9. Staff. fda.gov Outbreak Investigation of Listeriamonocytogenes: Enoki Mushrooms. 2020.
10. Staff. cdc.gov Outbreak of Listeria Infections Linked to Enoki Mushrooms. 2020.
11. Staff. canada.ca Listeria: Symptoms of Listeriosis (Listeria). 2016.
12.Staff. drugabuse.gov What are Hallusinogens. National Institute of Drug Abuse: 2021.
13. Kathleen Davis,FNP, review by Alisha D Sellers, Pharm D, BS Pharmacy. medicalnewstoday.com What are Magic Mushrooms and psilocybin. 2021.
14. Staff, reviewed by Steven Dowshen, MD. kidshealth.org Mushrooms. 2018.
15. Staff. webmd.com Health Benefits of Reishi Mushrooms. 2021.
16. Staff. webmd.com Shiitake Mushroom. 2021..
17. Chang S.T, Mushroom Reseacrh and development- equality and mutual benefit. Biology and mshroom product. 1996
18. Staff reviewed by Dann Brennan MD.. webmd.com Health Benefits of Reishi Mushroom. 2020
19.U.S Department of Health, health.gov 2015-2020 The Dietary Guidelines 8th Edition. 2015.
20. Staff. webmed.com Health Benefits of Mushrooms. 2020.
21. Staff. fdc.nal.usda.gov Food Data Central : Mushroom. 2018.
22. Megan Ware, RDN. L.D, reviewed by Katherine Maengo LDN. R.D. medicalnewstoday.com What is the nutritional value of mushrooms. 2019