Makanan, Minuman dan Herbal

7 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Salak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salak atau Salacca Zalacca, merupakan buah dengan kulit bersisik seperti ular yang mana disebut pula sebagai buah ular atau Snake Fruit. Rasanya yang manis dan renyah mampu membuat siapapun suka untuk mengonsumsi buah ini. Buah ini memiliki kandungan nutrisi dasar yang lebih tinggi dari buah kiwi, juga memiliki kandungan mineral yang tinggi.[1]

Salak merupakan salah satu buah tropis yang memiliki kadar gula tertinggi, yakni 17,4 gram gula pada tiap 100 gramnya.[2] Diketahui pula bahwasannya aktivitas antioksidan (AA) dalam salak lebih tinggi dari manggis, mangga, dan rambai.[3]

Ekstrak buah salak dapat mengurangi keton badan dan meningkatkan metabolisme tubuh. [3] salak memiliki kandungan seperti protein, kalsium, zat besi, Vitamin C, beta carotene, dan karbohidrat primer. Kandungan – kandungan tersebut tentu saja baik bagi tubuh.

Beta carotene baik bagi kesehatan mata, sehingga dengan mengonsumsi salak tentu saja dapat memperbaiki indra pengelihatan. Kandungan serat dan vitamin pada salak juga mampu membantu seseorang dengan masalah pada pencernaan. [4]

Kandungan antioksidan dan mineral pada salak juga mampu membantu sistem kardiovaskular untuk bekerja dengan baik. Salak dikenal sebagai “buah ingatan”, karena memiliki kandungan potasium dan pectin yang tinggi mampu mengembangkan kemampuan berpikir.[4]Meski memiliki beragam manfaat, namun konsumsi salak yang berlebihan mampu memberi efek samping yang buruk bagi tubuh, yakni sebagai berikut:

1. Peningkatan gula darah

Kulit dari buah salak apabila digunakan sebagai teh herbal, mampu membantu regenerasi sel di pangkreas yang mengontrol diabetes. Salak juga mengandung pterostilbene yang mana merupakan agen perendah gula darah. [4]

Namun begitu, buah dari salak sendiri mengandung kadar gula yang tinggi. Apabila salak dikonsumsi secara berlebihan, tentu saja akan sangat meningkatkan resiko peningkatan gula darah. Pada orang dewasa dengan gula darah normal, direkomendasikan untuk memiliki batasan gula 30 – 50 gram perharinya. [5]

2. Gangguan pada organ pencernaan

Kandungan salak yang tinggi akan serat mampu mempengaruhi pencernaan. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat sakit maag. Kandungan terutama protein, serat pangan, dan karbohidrat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. [6]

Akibatnya, buah akan tinggal di perut atau pencernaan lebih lama sehingga akan muncul lebih banyak asam yang dilepaskan untuk mencernanya. Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi salak akan mempersulit seseorang untuk melakukan buang air besar. [6]

3. Muncul Masalah pada Ginjal

Salak yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, apabila dikonsumsi berlebihan maka akan memicu pembentukan oksalat yang berlebih. Pembentukan oksalat yang berlebihan mampu mengakibatkan pembentukan batu ginjal.[7]

4. Demam Tifoid

Pada penderita tifus, konsumsi salak berlebihan dapat menyebabkan demam tifoid. Demam tifoid adalah jenis demam enterik, bersama dengan demam paratifoid. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella Typhi, juga dikenal sebagai Salmonella enterica serotipe Typhi, tumbuh di usus dan darah. Tifoid menyebar dengan makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi.[7]

5. Meningkatkan resiko terkena kanker

Salak memiliki kadar antioksidan yang tinggi, yang apabila dikonsumsi terlalu banyak makan akan meningkatkan kadar antioksidan. Hal ini tentu saja tidak baik bagi tubuh. Antioksidan terdiri dari ribuan komponen berbeda, termasuk vitamin C, selenium, manganese, likopen, dan beta carotene. [8]

Meski antioksidan baik untuk tubuh, namun adanya antioksidan terlalu banyak dapat mengakibatkan munculnya resiko terkena penyakit – penyakit bebahaya, seperti kanker dan penyakit pada kardiovaskular. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 1996 yakni penelitian yang dilakukan dan dipublikasikan oleh Journal of the National Cancer Institute, yakni ditemukan fakta bahwasannya perokok yang mengonsumsi beta-carotene suplement mengalami peningkatan resiko terkena kanker paru – paru dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi suplemen apapun.[8]

6. Mengalami Hiperklemia

Kondisi hiperklemia disebabkan karena tubuh memiliki kadar potasium yang tinggi dalam darah. Salak mengandung potasium yang apabila dikonsumsi secara berlebihan maka akan menyebakan hiperklemia, sehingga detak jantung akan terasa tidak beraturan, tubuh akan merasa lemah, terjadi pelemahan pada otot, dan lain – lain.[9]

7. Kenaikan berat badan

Meski salak kaya akan serat yang dianggap baik untuk penurunan berat badan, namun konsumsi berlebihan mampu memberi efek sebaliknya. Salah memiliki karbohidrat yang apabila dikonsumsi secara berlebihan maka dapat memengaruhi gula darah. [10]

Hal ini mengakibatkan tubuh meproduksi insulin lebih banyak, yang akan memberitahu tubuh untuk menyimpan kelebihan glukosa sebagai lemak. Hal ini menjadi tidak sehat apabila seseorang telah memiliki lemak pada tubuhnya. Hal ini juga dapat menjadikan seseorang rentan terkena diabetes dan atau penyakit yang serupa.[10]

Anjuran batasan konsumsi salak

Batasan konsumsi salak apabila dilihat dari batasan konsumsi asupan gula harian yakni, pada orang dewasa normal sebanyak 30 – 50 gram perharinya. [5] Sedangkan pada 100 gram salak atau 3 buah salak berukuran sedang, terdapat 17,4 gram. Maka, tidak disarankan untuk mengonsumsi lebih dari 6 buah salak per hari, karena mampu memengaruhi kadar gula dalam darah.

1) S. Gorinstein, R. Haruenkit, S. Poovarodom et al. Food and Chemical Toxicology. The comparative characteristics of snake and kiwi fruits.. 2009.
2) R. Chareoansiri and R. Kongkachuichai. International Journal of Food Sciences and Nutrition. Sugar profiles and soluble and insoluble dietary fiber contents of fruits in Thailand markets. 2009.
3) Hlásná Čepková, Petra; Jágr, Michal; Janovská, Dagmar; Dvořáček, Václav; Kotrbová Kozak, Anna; and Viehmannová, Iva. Comprehensive Mass Spectrometric Analysis of Snake Fruit; Salak (Salacca zalacca). 2021.
4) Jain, Kriti. Medindia.net. Health Benefits of Salak Fruit. 2015.
5) The National Health Service (NHS). Nhs.uk. Sugar: the facts. 2020.
6) Prasetya Naharudin, A. Thesnakefruit.com. Do not eat Snake fruit if you have these medical condition. 2019.
7) Pacier, Callen & M. Martirosyan, Danik. Researchgate.net. Vitamin C: optimal dosages, supplementation and use in disease prevention. 2015.
8) D. Albanes, et al. Journal of the National Cancer Institute. Alpha-Tocopherol and beta-carotene supplements and lung cancer incidence in the alpha-tocopherol, beta-carotene cancer prevention study: effects of base-line characteristics and study compliance. 1996.
9) National Kidney Foundation. Kidney.org. Your Kidneys And High Potassium (Hyperkalemia): Are You At Risk?
10) Doheny, Kathleen. Webmd.com. Low Carb, High Carb, Bad Carb: How Much is Best?

Share