Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Hematoma aurikular adalah kondisi dimana darah berkumpul di bawah perikondrium telinga dan biasanya terjadinya akibat trauma. Jika kondisi ini dibiarkan dan tidak diobati, maka dapat terjadinya deformitas
Daftar isi
Hematoma auricular adalah sebuah kondisi medis dimana terdapat sekumpulan darah dibawah perikondrium telinga dan umumnya terjadi karena trauma. Deformitas aurikular ini disebut juga “telinga bunga kol” atau “kuping belang”. [2]
Penting sekali untuk menyadari dan menghilangkan cairan darah ini. Jika tidak tertangani, hematoma persisten dapat menginduksi penghancuran kartilago. [2]
Jika anda pernah mengalami cedera telinga ataupun terpukul di salah satu sisi kepala, periksalah pembengkakan atau lebam pada bagian luar telinga dengan bantuan cermin. Anda mungkin juga menyadari adanya perubahan bentuk pada telinga. [1]
Gejala yang paling sering terlihat pada hematoma auricular adalah [3] :
Jika tidak tertangani, hematoma auricular dapat menyebabkan [1,3] :
Setelah beberapa hari, nyeri dan bengkak akan menghilang dengan sendirinya. Jika tidak tertangani, maka akan ditemukan benjolan keras di telinga yang terbentuk selama 7 sampai 10 hari pasca cedera. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan permanen pada telinga. [3]
Sebuah studi di Asian Journal of Sports Medicine menemukan bahwa pegulat dengan hematoma auricular memiliki risiko menderita gangguan pendengaran daripada pegulat sehat. [1]
Hematoma auricular juga sering dihubungkan dengan peningkatan risiko infeksi telinga. Mengetahui tanda awal dari hematoma auricular dapat melindungi anda dari komplikasi lainnya, serta mencegah deformitas telinga. [1]
Hematoma auricular terjadi saat adanya trauma tumpul yang menyerang telinga. Trauma ini menyebabkan darah menggumpal darah dan menghambat aliran darah di telinga hingga menyebabkan kerusakan jaringan. Terkadang, cedera menarik tulang rawan menjauh dari kulit. [3]
Walau demikian, hematoma auricular dapat terjadi karena infeksi telinga. Infeksi ini umumnya disebabkan karena tindikan di bagian atas daun telinga. Sampai dengan 35% tindikan dapat menyebabkan hematoma auricular. Pada banyak kasus, komplikasi ini tidak begitu parah, namun tetap dapat mengarah kepada masalah yang serius. [3]
Kerusakan jaringan yang disebabkan karena hematoma auricular dapat mengakibatkan munculnya jaringan parut. Di sisi lain, tulang rawan dapat mati karena kekurangan nutrisi. Komplikasi lain, telinga dapat terlipat karena tidak memiliki dukungan dari tulang rawan. [3]
Infeksi akibat bakteri Pseudomonas aeruginosa pada kasus hematoma auricular dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut. [3]
Komplikasi hematoma auricular dapat berupa [2] :
Hematoma auricular umumnya terdiagnosis setelah mengetahui riwayat dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dengan ultrasound dapat dilakukan untuk mengevaluasi bengkak di telinga dan mengetahui abses auricular. [2]
Jika tanda-tanda trauma sudah jelas ditemukan, ada kekhawatiran tengang benda asing atau abses. Oleh sebab itu, penting sekali untuk melakukan evaluasi struktur telinga tengah atau dalam dengan bantuan ct scan atau MRI. [2]
Pemeriksan telinga menyeluruh sangat penting dilakukan untuk dapat mendiagnosis penyakit dengan tepat dan menyingkirkan kerusakan pada struktur telinga lainnya. Jika infeksi telinga luar salah terdiagnosis menjadi hematoma auricular pada penderita diabetes atau penderita gangguan sistem imun, maka risikonya dapat menjadi mematikan. [2]
Beberapa diferensial diagnosis yang dapat menjadi pertimbangan penentuan diagnosis adalah [2] :
Saat hematoma auricular sudah terdiagnosis, langkah selanjutnya adalah menentukan penanganan yang dilakukan, apakah perlu diruang operasi atau bisa di ruang praktek biasa. [2]
Penderita hematoma auricular dapat menempatkan es pada area cedera secepat mungkin selama 15 sampai 20 menit. Es dapat mengurangi pembengkakan dan dapat mencegah pembentukan telinga bunga kol. [1,2]
Jika hematoma terjadi kurang dari 48 jam, maka perlu dilakukan drainase. Drainase dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut [2] :
Jika sudah terbentuk telinga bunga kol, maka penanganan dan pembetulan dapat dilakukan dengan prosedur operasi. Prosedur operasi ini disebut dengan otoplasty. [1,2]
Konsultasi yang seusai untuk operasi hematoma auricular adalah dengan dokter Otolaryngology atau dokter spesialis operasi plastik (bedah plastik). [2]
Selama operasi berlangsung, dokter akan melakukan insisi atau pemotongan di bagian belakang telinga. Dokter akan mengangkat sebagian dari tulang rawan untuk memperbaiki bentuk telinga. Prosedur ini dilakukan dibawah anestesi umum atau anestesi lokal. [1]
Sebagai tambahan, dokter dapat meresepkan obat antibiotik dan anti nyeri. Jangan berhenti mengkonsumsi obat tanpa seizin dokter. Pasien juga harus membatasi aktivitas fisiknya selama 10 sampai 14 dan menghindari olahraga kontak fisik selama 1 sampai 2 minggu. [1,2]
Pencegahan terbaik dari hematoma auricular adalah mencegah terjadinya trauma. Jika anda melakukan olahraga risiko tinggi, seperti gulat, gunakanlah helm untuk melindungi kepala anda. [1]
helm dengan ukuran yang pas adalah hal yang penting. Jika anda menggunakan pelindung kepala yang terlalu besar, risiko terhadap masalah ini akan semakin besar. [3]
Proteksi penting dilakukan terutama untuk anak kecil. Gunakanlah pelindung kepala lengkap, termasuk pelindung telinga, dan pastikan anak anda selalu menggunakan pelindung ini saat melakukan olahraga kontak fisik. [1]
Pastikan juga anak anda dan pelatihnya mengetahui gejala awal dari hematoma auricular. Segera cari bantuan medis bila diperlukan. [1]
Anda harus berbicara dengan dokter mengenai penggunaan obat pengencer darah jika anda atlet olahraga kontak fisik. Pengencer darah dapat meningkatan risiko hematoma auricular. Oleh sebab itu, hindari penggunaan obat pengencer darah sebelum melakukan olahraga kontak fisik. [1]
1. Alana Biggers, M.D., MPH. & Carrie Madormo. Everything You Should Know About Cauliflower Ear. Healthline; 2017.
2. Ryan J. Krogmann, Zohaib Jamal, Kevin C. King. Auricular Hematoma. Treasure Island. Stat Pearls; 2021.
3. Suzanne Falck, M.D., FACP. & Stuart Wilson. What's to Know About Cauliflower Ear? Medical News Today; 2017.