Hipoglikemia merupakan kondisi ketika kadar gula (glukosa) dalam tubuh terlalu rendah. Glukosa merupakan sumber utama bahan bakar bagi tubuh dan otak. Pada bayi yang baru lahir, hipoglikemia dapat terjadi akibat berbagai alasan. Kondisi hipoglikemia ini dapat menimbulkan berbagai masalah. [1]
Di Amerika Serikat, kejadian hipoglikemia pada bayi yang baru lahir mencapai 1,3-3 kasus setiap 1000 kelahiran hidup. Hal ini lebih banyak dialami oleh bayi yang memiliki faktor resiko dibandingkan yang tidak memiliki faktor resiko. Beberapa kelainan bawaan dapat pula berujung pada hipoglikemia pada bayi baru lahir. [2]
Hipoglikemia merupakan gangguan metabolisme paling umum yang terjadi selama periode neonatal (sampai dengan 48 jam sejak kelahiran). Bahkan bayi sehat pun mengalami hipoglikemia sementara sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungan di luar rahim ibu. [3]
Daftar isi
Hipoglikemia merupakan kondisi ketika kadar gula darah pada bayi yang baru lahir menunjukkan hasil: [4]
Bayi baru lahir yang mengalami hipoglikemia tidak selalu memiliki gejala. Adapun bila menunjukkan gejala berupa: [1,5]
Hipoglikemia pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut: [1]
Selain alasan yang disebutkan di atas, penyebab lain seperti kelainan bawaan dapat berujung pada kondisi hipoglikemia pada bayi yang baru lain yaitu: [2]
Beberapa hal yang menjadi faktor resiko terjadinya hipoglikemia pada bayi baru lahir yakni: [4,6]
Otak membutuhkan glukosa dalam darah untuk berfungsi. Kandungan glukosa yang tidak mencukupi dapat membahayakan kemampuan kerja otak. Hipoglikemia berat atau jangka panjang mampu menyebabkan kejang-kejang dan cedera serius pada otak. [1]
Dampak jangka panjang lainnya dari hipoglikemia berat adalah gangguan fungsi perkembangan mental, serebral palsi, dan kematian. Hal ini timbul akibat kerusakan sistem saraf pusat secara luas. [3] Sebagai tambahan, dampak lain akibat hipoglikemia pada bayi baru lahir yakni: [2]
Bayi baru lahir yang beresiko mengalami hipoglikemia sebaiknya sering menjalani uji darah untuk mengukur kadar gula darah setelah kelahiran.
Tenaga kesehatan harus melanjutkan uji darah sampai kadar gula darah bayi berada di level normal selama 12-24 jam. Uji lain yang memungkinkan untuk dilakukan termasuk uji skrinning untuk kelainan metabolisme seperti uji darah dan uji urine. [5]
Seluruh gejala yang dialami oleh bayi merupakan gejala non spesifik. Gejala ini juga terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami asfiksia, sepsis, hipokalemia, atau penarikan opioid. Oleh karena itu, bayi baru lahir yang beresiko hipoglikemia membutuhkan pemeriksaan kadar gula segera. [4]
Pengobatan akan bergantung pada usia bayi Anda saat dilahirkan dan kondisi kesehatan bayi secara umum. Pengobatan termasuk memberikan sumber glukosa yang beraksi cepat. Hal ini dapat berupa campuran glukosa dan air atau susu formula sebagai makanan awal. [1]
Bayi Anda mungkin membutuhkan glukosa yang diberikan melalui infus intravena. Kadar gula darah bayi Anda diperiksa setelah pengobatan diberikan. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah hipoglikemia terjadi kembali. [1]
Hipoglikemia harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi kerusakan neurologis. Pemberian makanan awal seperti ASI atau susu formula dianjurkan. Pemberian obat-obatan melalui infus digunakan untuk menaikkan kadar gula darah seperti dextrose, glucagon, diazoxide, dan octreotide. [2]
Adapun pemberian obat-obatan pada kasus hipoglikemia pada bayi merupakan hal yang jarang. Sedangkan pemberian glukosa melalui infus intravena dilakukan bila bayi tak bisa makan melalui mulut atau kadar gula terlalu rendah. [5]
Pengobatan akan dilakukan sampai bayi mencapai kadar gula darah normal. Hal ini mungkin memakan waktu hitungan jam sampai dengan hari. Bagi bayi yang terlahir prematur, menderita infeksi, atau berat badan lahir rendah maka penanganan akan butuh waktu yang lama. [5]
Pada banyak kasus, hipoglikemia pada bayi baru lahir tidak dapat dicegah. Pada bayi dengan resiko hipoglikemia, tenaga kesehatan membutuhkan pengamatan secara hati-hati untuk memantau gejala dan mulai melakukan penanganan sesegera mungkin. [1]
Pada ibu hamil penderita diabetes harus menjaga kadar gula darah dalam rentang yang normal selama masa kehamilan. Hal ini akan membantu mengurangi resiko hipoglikemia pada bayi. [1]
1. Anonim. Hypoglycemia in a Newborn Baby. University of Rochester Medical Center; 2021.
2. Hilarie Cranmer. Neonatal Hypoglycemia. Medscape; 2020.
3. Ashley Abramowski, Rebecca Ward & Ashraf H. Hamdan. Neonatal Hypoglycemia. Statpearl; 2020.
4. Kevin C. Dysart. Neonatal Hypoglycemia. MSD Manual; 2021.
5. Kimberly G. Lee. Low blood sugar - newborns. Medline Plus; 2019.
6. Orhideja Stomnaroska, Elizabeta Petkovska, Snezana Jancevska, & Dragan Danilovski. Neonatal Hypoglycemia: Risk Factors and Outcomes. Prilozi; 2017.