Diazoxide: Manfaat – Dosis – Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Diazoxide adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi hipoglikemia, dimana kadar gula darah sangat rendah. Obat ini bekerja dengan mencegah pelepasan insulin dari pankreas, sehingga mencegah turunnya... kadar gula darah. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter. Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Read more

Diazoxide digunakan untuk mengobati gula darah rendah (hipoglikemia) yang disebabkan oleh suatu kondisi yang membuat pankreas melepaskan terlalu banyak insulin.[1]

Apa Itu Diazoxide?

Berikut info mengenai diazoxide, mulai dari indikasi hingga peringatan:[1][3][4]

IndikasiHipoglikemia (gula darah rendah) dan mencegah pelepasan insulin dari pankreas.
KategoriResep dokter.
KonsumsiDewasa dan anak-anak.
BentukSuspension, injeksi, tablet, bubuk racikan.
Kontra indikasiHipersensitif terhadap diazoxide, tiazid lain, atau komponen formula lain, hipoglikemia fungsional.
PeringatanFitur wajah tidak normal, pernah terjadi pada anak berusia > 4 tahun untuk hyperinsulinism hipoglikemia.
Koma hiperosmolar yang dapat terjadi selama masa pengobatan, biasanya pada pasien yang mempunyai penyakit yang mirip dan diperlukan perawatan secepatnya. Sementara ini katarak dilaporkan mereda setelah koreksi hyperosmolarities.
Ketoasidosis dapat terjadi selama pengobatan, biasanya pada penyakit yang mirip.
Kategori Obat Pada Kehamilan & MenyusuiDiazoxide termasuk obat kategori C oleh FDA dan tidak boleh digunakan selama kehamilan. Diazoxide hanya boleh digunakan selama kehamilan ketika kebutuhan ditetapkan dengan jelas.
Pada saat persalinan, diazoxide dapat menghentikan kontraksi uterus dan membutuhkan penggunaan oksitosin.
Tidak ada data tentang diazoxide dalam ASI, tapi terdapat kemungkinan buruk jika seorang bayi meminum ASI dari ibu yang mengonsumsi diazoxide.

Manfaat Diazoxide

Diazoxide digunakan untuk mengendalikan gejala hipoglikemia (gula darah rendah) yang disebabkan oleh suatu kondisi seperti kanker pankreas, pembedahan, atau yang lainnya. Diazoxide bekerja dengan mencegah pelepasan insulin dari pankreas.[1]

Dosis Diazoxide

Pemberian dosis pada pengguna diazoxide dibagi menjadi dua, yaitu dewasa dan anak-anak.[1][2]

Dosis Diazoxide Dewasa

Intravena (IV) atau injeksiKrisis Hipertensi
1–3 mg/kg dalam 30 detik (maksimal 150 mg), ulangi setelah 5-15 menit jika diperlukan.
DiminumHipoglikemia
Awalnya 3-5 mg/kg setiap hari dalam 2 atau 3 dosis yang dibagi.
Selanjutnya: 3-8 mg/kg setiap hari, hingga 10-15 mg/kg setiap hari pada pasien dengan hipoglikemia refrakter atau insulinoma.

Dosis Diazoxide Anak-Anak

Intravena (IV)/InjeksiKrisis Hipertensi
≥ 1 bulan mempunyai dosis sama dengan orang dewasa.
DiminumHipoglikemia
Neonatus (bayi yang baru lahir):
Awalnya diberikan dosis 5 mg/kg.
Selanjutnya: diberikan dosis 1.5-3 mg/kg hingga
7 mg/kg mungkin diperlukan di beberapa kasus.
Jika bayi ≥ 1 bulan:
Awalnya: diberikan dosis 1.7 mg/kg.
Selanjutnya: diberikan dosis 1.5-3 mg/kg hingga
5 mg/kg yang mungkin diperlukan di beberapa kasus.

Efek Samping Diazoxide

Saat mengonsumsi diazoxide selain mendapatkan manfaatnya juga terdapat beberapa efek samping di antaranya:[1]

Efek yang jarang terjadi:

  • Sakit dada.

Segera periksakan ke dokter jika terdapat tanda-tanda alergi seperti:

  • Gatal-gatal.
  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan.

Periksakan ke dokter jika terdapat tanda berikut:

  • Penglihatan kabur, sakit mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
  • Masalah pernapasan pada bayi.
  • Sesak napas (bahkan dengan aktivitas ringan), bengkak, berat badan bertambah cepat.
  • Pusing, seperti akan pingsan.
  • Tanda-tanda gula darah tinggi (hiperglikemia) seperti mengikatnya rasa haus, buang air kecil, dan lapar. Mulut kering, napas berbau buah, mudah mengantuk, kulit kering, dan penurunan berat badan.

Efek samping yang sering terjadi yaitu:

  • Bengkak di tangan, pergelangan kaki atau kaki.
  • Pertumbuhan rambut halus di wajah, lengan, dan punggung (terutama pada wanita atau anak-anak).
  • Diare, sembelit.
  • Indra perasa berkurang.

Berdasarkan laporan dari pengguna diazoxide, reaksi yang paling umum dilaporkan setelah penggunaan diazoxide termasuk hipotensi (7%), mual dan muntah (4%), pusing dan merasa lemas (2%).[2]

Detail Diazoxide

Untuk memahami lebih detail tentang diazoxide, mulai dari tempat penyimpanan hingga interaksinya dengan obat lain dan makanan berikut datanya:[3]

PenyimpananOral:
Simpan di suhu 2°C – 30°C.
Jauhkan dari cahaya, panas dan suhu yang terlalu dingin.
Injeksi:
Simpan di suhu 25°C.
Jauhkan dari cahaya, panas yang berlebih dan suhu yang terlalu dingin.
Cara KerjaDeskripsi: Diazoxide meningkatkan konsentrasi glukosa dalam plasma dan menghambat sekresi insulin oleh sel-sel β pankreas, dan dapat meningkatkan pengeluaran glukosa hati. Ketika diberikan IV, menghasilkan TD dan menyebabkan vasodilatasi arteriol, sehingga mengurangi resistensi perifer. Diazoxide memiliki aksi antidiuretik dan menghasilkan retensi cairan dan elektrolit.
Onset: Hiperglikemia dalam 1 jam (oral).
Durasi: Hiperglikemi ≤ 8 jam (oral). Efek anti hipertensi: 3–12 jam (IV).
Farmakokinetika:
Penyerapan: Mudah diserap saluran GI.
Distribusi: Melewati plasenta dan pelindung darah-otak. Ikatan protein plasms: > 90%.
Metabolisme: sebagian dimetabolisme di hati melalui oksidasi dan konjugasi sulfat.
Ekskresi: melalui urine jumlah obat tidak berubah (50%) dan metabolit, feses (dalam jumlah kecil). Waktu yang dibutuhkan plasma: kira-kira 20-45 jam.
Interaksi Dengan Obat LainEfek hiperglikemia, hiperurisemia, atau hipotensi yang meningkatnya diuretik (bertambahnya kecepatan pembentukan urine).
Peningkatan risiko hipotensi dengan obat anti hipertensi atau vasodilator lain.
Peningkatan risiko hiperglikemi dengan fenitoin bersamaan, kortikosteroid, atau kombinasi estrogen-progestogen.
Dapat menggantikan obat yang sangat terikat protein lainnya (misalnya kumarin dan turunannya) yang mengakibatkan kadar zat ini dalam darah tinggi.
OverdosisGejala:
Ditandai hiperglikemia dengan ketoasidosis, hipotensi berat.
Penanganan:
Obati hiperglikemi segera dengan insulin untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit. Jika perlu periksa hipotensi dengan simpatomimetik.
Pengaruh Pada Hasil Lab.Respon insulin negatif terhadap glukosa.

Pertanyaan Seputar Diazoxide

Apakah ibu hamil dan menyusui boleh mengonsumsi diazoxide?

Obat ini termasuk obat kategori C dan tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan. Penelitian pada hewan membuktikan penurunan pertumbuhan janin pada anak anjing, akan tetapi tidak ada data mengenai kehamilan manusia. Diazoxide hanya boleh digunakan selama kehamilan ketika kebutuhan ditetapkan dengan jelas. Pada ibu menyusui walaupun belum terdapat datanya kemungkinan dapat terjadi hal buruk. Oleh karena itu harus dipilih antara menghentikan proses menyusui atau mengonsumsi obat, dengan mempertimbangkan kesehatan dari sang ibu.[4]

Apa yang harus dilakukan sebelum mengonsumsi diazoxide?

Tidak boleh mengonsumsi diazoxide jika terdapat alergi pada diazoxide atau obat jantung atau tekanan darah tertentu seperti hydrochlorothiazide (HCTZ), HydroDiuril, Hyzaar, kompresor LCT, Vaseretic, Zestoretic, dan lain-lain.
Tidak boleh mengonsumsi diazoxide untuk mengobati gula darah rendah karena diet.
Beritahu dokter jika Anda memiliki riwayat: gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, encok, atau kadar kalium rendah.[1]

Apa yang terjadi jika melewatkan satu dosis?

Segera konsumsi dosis yang terlewatkan. Tapi jika waktu yang terlewat sudah mendekati jadwal dosis selanjutnya jangan mengonsumsi obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewatkan.[1]

Apa yang harus dilakukan jika mengalami overdosis?

Segera hubungi telepon darurat rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan.

Contoh Obat Diazoxide (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut contohobat bermerek yang mengandung diazoxide:[1]

Contoh Obat Diazoxide
Proglycem
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment