Penyakit & Kelainan

Ileus Paralitik: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Ileus Paralitik?

Ileus paralitik adalah kondisi medis serius di mana terjadi gangguan pergerakan di usus yang menyebabkan penyumbatan bahan makanan. Penyumbatan ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf dan otot di usus yang mengganggu gerakan pencernaan. [1, 5]

Sebagian besar faktor risiko yang terkait dengan ileus tidak dapat dicegah. Contohnya termasuk cedera atau penyakit kronis. [2]

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan mengancam jiwa. [4]

Tinjauan
Ileus paralitik adalah kondisi dimana kurangnya gerakan di suatu tempat di usus menyebabkan penyumbatan makanan yang dapat mengancam jiwa.

Fakta Ileus Paralitik

Berikut ini adalah fakta-fakta penting dari ileus paralitik: [1, 3]

  • Usus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menyerap nutrisi dari makanan yang kita makan.
  • Ileus paralitik dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti perut buncit, kembung, kejang perut, sembelit, diare, mual dengan atau tanpa muntah, dan napas berbau busuk.
  • Ileus dapat menyebabkan robekan usus atau infeksi rongga perut yang mengancam jiwa.
  • Ileus paling sering terjadi setelah operasi perut atau panggul.
  • Ileus paralitik yang disebabkan oleh pengobatan seringkali dapat diobati dengan minum obat metoklopramid (Reglan), untuk merangsang pergerakan usus.

Gejala Ileus Paralitik

Gejala ileus paralitik terutama mempengaruhi saluran pencernaan dan meliputi: [1]

  • Perut bengkak, distensi atau kembung.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Nafas berbau busuk.
  • Begah.
  • Tidak dapat buang gas atau kentut.
  • Mual dengan atau tanpa muntah.
  • Sakit perut dan kejang.

Penyebab Ileus Paralitik

Ileus paralitik disebabkan oleh kerusakan saraf dan otot di usus yang mengganggu gerakan dan pencernaan. [1]

Sejumlah kondisi berikut diketahui sebagai penyebab ileus paralitik, seperti: [1]

  • Radang usus buntu.
  • Botulisme (keracunan akibat racun dari bakteri botulinum, neurotoksin).
  • Obat-obatan tertentu, seperti opiat dan obat penenang.
  • Ketoasidosis diabetik (komplikasi diabetes yang mengancam jiwa).
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Gastroenteritis (radang atau infeksi lambung atau usus).
  • Enterokolitis nekrotikans neonatal (penyakit yang menyebabkan kematian jaringan usus pada bayi baru lahir).
  • Obstruksi arteri mesenterika, obstruksi yang memasok darah ke perut.
  • Pankreatitis.
  • Porfiria (gangguan metabolisme).
  • Komplikasi bedah.

Faktor Risiko

Sejumlah faktor meningkatkan risiko mengembangkan ileus paralitik, seperti: [1]

  • Kanker perut.
  • Kondisi yang memengaruhi fungsi otot dan saraf seperti penyakit Parkinson (gangguan otak yang mengganggu gerakan dan koordinasi).
  • Infeksi.
  • Penggunaan obat-obatan, seperti opioid, obat penenang atau narkotika, yang memperlambat peristaltik, kontraksi yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Kunjungi dokter Anda jika Anda, atau seseorang yang bersama Anda, memiliki gejala-gejala berikut ini: [1]

  • Ketidakmampuan untuk menghilangkan kotoran atau mengeluarkan gas di perut.
  • Sakit perut yang parah, kejang dan bengkak.

Komplikasi Ileus Paralitik

Jika tidak diobati, komplikasi ileus paralitik bisa serius atau bahkan mengancam jiwa. Anda dapat membantu meminimalkan risiko komplikasi serius dengan mengikuti rencana perawatan yang dokter Anda berikan untuk Anda. Komplikasi ileus paralitik meliputi: [1]

  • Gagal ginjal.
  • Nekrosis (kematian) jaringan gangren, yang dapat memerlukan pengangkatan jaringan mati atau amputasi.
  • Syok.
  • Penyebaran infeksi.

Diagnosis Ileus Paralitik

Dokter Anda pertama-tama akan bertanya mengenai gejala Anda. Anda akan ditanya tentang riwayat kondisi medis, obat yang diresepkan, dan riwayat operasi. [2]

Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya pembengkakan atau nyeri pada perut. Dokter Anda akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi usus. Kurangnya suara usus atau suara usus yang berlebihan menunjukkan adanya ileus, [4]

  • Tes Sinar X

Tes sinar-X dapat menunjukkan karakteristik tertentu dari ileus seperti kelebihan gas atau obstruksi. Tes ini biasanya tes pertama yang dilakukan ketika mendiagnosis ileus. Pada tes ini, pasien akan diminta berbaring di atas meja dan mesin sinar-X akan ditempatkan di atas perut untuk mengambil gambar. [3]

  • CT-Scan

CT scan adalah tes pencitraan yang menggunakan sinar X-ray untuk memberikan tampilan cross-sectional dari perut. Tes ini dapat membantu dalam menemukan lokasi ileus. [3]

Pengobatan Ileus Paralitik

Perawatan ileus paralitik biasanya melibatkan penempatan selang melalui hidung atau perut untuk meringankan gejala. [1]

Berikut ini adalah perawatan ileus paralitik: [1, 3, 4]

  • Perubahan pola makan.
  • Penggantian elektrolit.
  • Cairan infus untuk mencegah dehidrasi.
  • Obat-obatan untuk meningkatkan peristaltik, kontraksi yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.
  • Pemantauan di rumah sakit.
  • Penempatan selang nasogastrik untuk mengeluarkan udara dan cairan.

1. William C. Lloyd III, MD, FACS. Paralytic Ileus. Health grade: 2021.
2) Debra Sullivan, Ph.D., MSN, RN, CNE, COI dan Rachel Nall, MSN, CRNA. Ileus.Healthline: 2019.
3) Saurabh Sethi, M.D., MPH dan Jayne Leonard. What to know about ileus. Medical News Today: 2018.
4) Amber J. Tresca dan Jay N. Yepuri, MD, MS. Ileus: Symptoms, Causes, and Treatment. Very well health: 2021.
5) Alyson Powell Key dan Brunilda Nazario, MD. What Is Ileus?. WebMD: 2020.

Share